Menunggumu Kembali - Bab 152 Sanfiko adalah Pembohong!

Adegan ini sama seperti sore tadi muncul di ponsel Puspita.

Suara “Duang Duang Duang Duang” itu, bahkan terdengar mengerikan dari video di ponsel, apalagi putranya sendiri yang berada di sangkar besi, bisa di bilang pada saat ini Puspita hanya punya satu keinginan yaitu membebaskan putranya dari orang-orang itu secepat mungkin.

……

“Ayah, kamu… hari ini…” setelah meninggalkan ruangan konferensi, Jovitasari selalu berada di belakang ayahnya, dia dulu sangat jarang melihat ayahnya sendiri berbicara dengan neneknya, hari ini ayah, Jovitasari merasa sangat rendah hati, seperti pria yang selalu melindunginya.

“Jovitasari, Untuk masalah peminjaman Industri Sorgum Sanjaya, kamu memiliki pegangan berapa persen, ini adalah pinjaman 2triliun, jelas bukan jumlah yang kecil.”

Sebenarnya dalam hati Michael ketika mendengar berita ini dia juga sangat terkejut, alasannya sangat sederhana, karena sampai hari ini tidak peduli Industri Sorgum Sanjaya atau Perusahaan TianBai, sebenarnya hanya sebuah perusahaan yang akan segera bangkrut, menurut teorinya mereka bahkan tidak mungkin mendapatkan pinjaman.

“Ayah, aku cukup yakin dengan masalah ini.”

Adapun pertanyaan yang diajukan oleh ayahnya, Jovitasari sebenarnya sangat memahaminya, karena masalah ini bahkan Jovitasari tidak percaya pada awalnya.

Bagaimanapun pada saat ini sangat sulit untuk mendapatkan pinjaman dari bank, tetapi Jovitasari tidak menyangka Sanfiko Chen dapat membantunya menyelesaikan semua ini.

“Sangat yakin?”

Ketika mendengar hal ini, Michael segera berhenti melangkah, kemudian dengan wajah penuh curiga menatap putrinya yang percaya diri di depannya.

“Ayah, kamu mungkin tidak percaya jika aku mengatakannya, karena Vira Saphira pemilik Perusahaan Shen memberiku jaminan, makanya aku bisa mendapatkan pinjaman uang ini.”

Michael mengangguk dengan lega ketika mendengarkan ini.

“Jika memang benar Perusahaan Shen yang memberimu jaminan, mendapatkan pinjaman 2 triliun dari bank juga bukan masalah, tapi…”

“Ayah, kamu jangan tanya lagi, aku hanya ingin bertanya pada ayah, apakah kamu benar-benar tidak berpikir untuk mengambil kembali industri Sorgum Sanjaya yang semulanya milik kita. Lagipula ayah, aku sungguh tidak mengerti, mengapa kamu ingin begitu tersiksa, jika padal saat itu kamu tidak melepaskan Industri Sorgum Sanjaya, mungkin keluarga kita tidak akan dibawah pengendalian Perusahaan TianBai, sekarang perusahaan TianBai telah mencapai masa krisis, meskipun pijaman ini dapat sepenuhnya meningkatkan status perusahaan ini, tetapi aku sangat…”

Meskipun Jovitasati juga seorang yang penyayang, tetapi apa yang terjadi hari ini membuatnya sangat marah.

Dan Rista didepan begitu banyak orang bahkan tidak menjaga harga dirinya sama sekali, dan malah langsung mengejeknya.

Selain seluruh proses seluruh anggota keluarga tampaknya merasa bahwa Rista adalah orang yang bisa menyelamatkan keluarga ini, tetapi dia Jovitasari hanyalah sebuah karakter yang mungkin dapat diabaikan, dan apa yang membuat Rista lebih tak tertahankan adalah, bahkan seluruh proses ini Nenek Puspita tidak mengatakan apa-apa.

“Aku mengerti maksudmu, Jovitasari, tetapi kamu harus ingat, Nama keluargamu Bai, kamu adalah keluarga Bai. Bahkan jika ibumu bersalah, dia juga adalah nenek kamu. Adapun Rista, sebenarnya dimataku dia hanyalah seorang gadis kecil. Tetapi mulutnya terlalu tidak berpendidikan.”

“Mengenai pinjaman 2 triliun yang kamu katakan apakah kamu ingin menggunakannya untuk industri Sorgum Sanjaya atau langsung untuk perusahaan, itu adalah pilihanmu, ayah menghargai pilihanmu, sebenarnya setelah kejadian lalu dengan Industri Sumedang aku juga sepenuhnya memahami masalah ini, meskipun Industri Sorgum Sanjaya didirikan olehku, bisa dibilang dedikasiku untuk Industri Sorgum Sanjaya lebih besar daripada kalian kakak beradik, tetapi bagaimanapun itu hanyalah sebuah perusahaan, jika ini benar-benar sudah bangkrut, juga tidak ada jalan lain.”

“Kamu sekarang sudah deawa, jadi ayah percaya dengan pilihanmu……”

Saat mengatakan ini Michael perlahan-lahan berbalik badan dan berjalan pergi.

Kali ini Jovitasari tidak lagi mengikutinya, tetapi melihat ayahnya yang pergi, tiba-tiba dia merasa ayahnya demi keluarga ini telah berjuang begitu banyak, rambutnya sudah ubanan, semua tekanan dihatinya selalu disimpan dan dia tidak mengatakannya kepada siapapun.

Memikirkan tentang ibunya, Jovitasari juga tiba-tiba sakit kepala.

Memang tidak seharusnya dipikirkan.

Pikir apa datang apa……

Ketika Jovitasari merasa ayahnya sudah tua, tiba-tiba ponselnya berdering, bukan oranglain, melainkan ibunya sendiri.

“Ibu……Ada apa?”

“Jovitasari, apakah kamu sibuk sekarang?”

Rita berdiri di lobi vila, suaranya penuh kelembutan.

“Kenapa? Ibu, aku baru saja meninggalkan perusahaan sekarang.”

“Um, baiklah, kamu cepat datang ke vila, aku membeli beberapa bunga, dan menggunakannya untuk menyerap formaldehyde, kemarilah dan kita bersama menanamnya.”

“Ibu, bukankah Nusrini ada disana?”

Jovitasari berpikir untuk pergi membahas masalah ini dengan Sanfiko Chen, tentu saja dia tidak berniat untuk pergi ke villa.

“Tidak, Nusrini pergi ke bengkel mobilnya sejak pagi, kamu cepatlah kemari, ibu punya sesuatu untuk didiskusikan denganmu.”

“Ibu, ada masalah apa lagi yang mau didiskusikan?”

Sejujurnya, mengenai ibunya sendiri, Jovitasari telah tidak bisa mempercayainya.

“Kamu cepatlah kemari, aku akan memberitahumu sesuatu, ini tentang Sanfiko.”

Mendengar itu meskipun Jovitasari tahu bahwa ibunya mungkin bukan masalah besar, pasti sedang mencari masalah tentang Sanfiko, jadi ketika memikirkannya, dan masih memutuskan untuk pergi ke villa.

Ketika Jovitasari menutup telepon dan pergi, pada saat ini juga Rita berada di lobi villa, kemudian sebelah tangan memutuskan telepon, dan sepasang mata melihat sesuatu penuh konspirasi.

“Sanfiko, beraninya kamu berbohong padaku, kali ini aku pasti akan memintamu untuk mengeluarkan semua uang.”

Begitu berpikir sebentar lagi akan mendapatkan banyak uang, dia segera masuk ke dalam villa, hati Rita sangat gembira, bahkan pada saat ini Rita mulai menari di tengah-tengah ruang tamu.

Rita suasana hatinya sedang gembira, tetapi di sebelah sisi Michael yang dalam perjalanan pulang dengan wajah murung.

Awalnya pendapat tentang perusahaan Michael sangat buruk, menurutnya perusahaan itu karena terlalu banyak persaudaraan dan kerabat di perusahaan, dan justru karena inilah, maka perusahaan memiliki situasi saat ini, dan bisa dikatakan bahwa perusahaan TianBai saat ini akan bangkrut karena bentuk manajemen dan budaya perusahaan ini.

Dia juga tahu dia dan Jovitasari juga tidak dihargai di perusahaan, tetapi yang membuatnya tidak sangka, karena tidak dihargai, mengapa ketika konferensi tadi, Jovitasari jelas-jelas mencari pinjaman 2triliun untuk perusahaan, bisa dibilang perusahaan dengan cepat akan mendapatkan sejumlah uang ini, dan akan bangkit kembali.

Tetapi jelas sekali bahwa orang-orang di perusahaan tidak mempercayai mereka, bahkan mereka tidak menghargainya, seorang Rista yang tidak tahu apa-apa mengikuti konferensi dan berbicara sembarangan, langsung berbicara kasar kepada Jovitasari.

Yang lebih membuat Michael terkejut adalah, setelah terjadi hal seperti ini, pemilik perusahaan ibunya sendiri mempercayai hal itu, dalam kondisi ini, jika Michael tidak emosi, maka tidak ada pantas di panggil sebagai seorang ayah.

Jovitasari adalah putrinya, jika dia memarahinya, itu masih termasuk wajar.

Tetapi tidak mengizinkan orang lain untuk memfitnah putrinya sesuka hati.

Bisa di bilang hari ini dia melihat orang-orang di perusahaan, yang awalnya dia merasa banyak harapan dan energi semuanya telah hilang.

Jika dia tahu dari awal bahwa perusahaan ini sangat buruk, dia tidak akan pernah bekerja begitu keras demi Industri Sorgum Sanjaya menyerahkannya untuk dikelola oleh perusahaan.

Dan membiarkannya langsung bangkrut pada saat itu, Michel tidak akan pernah membiarkan perusahaannya diambil alih oleh Industri Sorgum Sanjaya.

Tetapi sekarang semuanya sudah terlambat……

Dia sendirian dalam perjalanan pulang, sama seperti dia tiga puluh tahun yang lalu, dia pergi meninggalkan laut dan kembali ke kota penang, dan pulang kerumah diusir, seorang diri berjalan di jalanan yang tampaknya sibuk di kota penang.

……

Ketika Jovitasari bergegas masuk ke gedung XiangJiang Property, dia melihat ibunya sedang membersihkan halaman di luar villa.

Dan bahkan berjalan cepat ke depan Rita.

“Ibu……”

“Jovitasari, kamu sudah datang……”

Melihat Jovitasari yang berjalan kearahnya, Rita dengan cepat meletakkan sapu di tangannya, kemudian berjalan masuk menuju villa.

Hari ini villa ini sudah sepenuhnya direnovasi, dan sedang menunggu untuk menghilangkan bau formaldehida, meskipun agen penjual XiangJiang Property ini telah membayar tim professional untuk menghilangkan aroma formaldehida, tetapi keluarganya masih belum yakin, bukankah Rita telah membeli banyak tanaman hijau dan lainnya dan menaruhnya di berbagai tempat di villa.

“Ibu, kamu ini begitu misterius sebenarnya ada masalah apa?”

Ketika Jovitasari melihat ibunya menarik dirinya ke dalam ruangan, tiba-tiba hatinya penuh dengan kecurigaan.

Hari ini Ibu bertingkah sangat misterius.

“Tentu saja ini hal yang penting.”

“Ada apa… Ibu, bukankah ini kartu bank yang diberikan Sanfiko untukmu, kenapa? Apakah tidak ada uang didalamnya?”

Ketika Jovitasari berbicara, dia melihat ibunya mengeluarkan kartu bank dari tas desainer yang baru dibeli, dan dengan perasaan bersalah dia bertanya.

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu