Menunggumu Kembali - Bab 260 Meminta Tuan Sanfiko untuk melepaskan anak itu

Semua orang yang berada ditempat gemetar.

Terlebih kedua mata Jovitasari penuh dengan air mata. Disaat ini, dia benar-benar takut. Tetapi sekarang kepala Sanfiko Chen ditodong dengan pistol. Asalkan orang itu sedikit menarik pelatuknya, kepala Sanfiko Chen bisa tertembak dalam sekejap.

Jadi di saat ini Jovitasari tidak hanya khawatir dan takut, bahkan dia memikirkan banyak hal dalam benaknya, semakin dipikir semakin takut.

"Tidak tahu harus berbuat apa, harusnya ditembak mati ..."

Juni tetap berteriak disamping.

Tetapi di saat ini, pria yang menodong Sanfiko Chen sama sekali tidak menembak, karena dia perlahan berbalik ketika Sanfiko Chen sedang berbicara.

Seorang pemuda biasa dengan penampilan yang biasa, tetapi ketika wajahnya dilihat dengan jelas, pengawal keluarga Tang yang menodong Sanfiko Chen dengan pistol wajahnya tiba-tiba berubah, karena dia baru saja mengikuti Randy, dan telah bertemu banyak anak muda misterius yang dianggap sebagai tamu.

Ketika Randy dengan melangkah cepat melihat dengan jelas pria muda di depannya, tiba-tiba seluruh tubuh gemetar.

"Ayah, bajingan inilah. Bunuh dia sesegera mungkin, bunuh dia. Balas dendam untukku"

"Aku maunya dia mati, kalau tidak nada bicara ini sama sekali tidak bisa keluar!"

Melihat ayahnya si Randy sudah berdiri di depannya sendiri, segera Rudy menunjuk Sanfiko Chen dengan gigi terkatup, sambil bicara dan sambil menahan perut bawah yang mulai nyeri.

Sanfiko Chen perlahan melihat Randy yang berada di depannya. Tidak ada rasa takut di matanya. Sebaliknya, malah ada senyuman yang menyenangkan.

Pada saat yang sama, Erwin yang hanya menonton dan sambil membantu juga berjalan kemari dengan bergoyangan, dia tidak berbicara, hanya perlahan-lahan berjalan ke samping Randy. Dengan bertarung bersama Randy, melihat pengawal Randy yang masih menodong Sanfiko Chen dengan pistol.

Disaat ini hati Randy berdarah, tapi dia tidak punya cara lain, langsung melangkah ke depan, dan mengambil pistol yang ada ditangan pengawalnya.

"Randy, ini adalah salah satu kepala keluarga Tang yang pasti ..."

"Apakah Randy akan melakukannya sendiri?"

"Sangat jelas, putranya dipaksa orang untuk berlutut. Kamu kira bocah itu bisa hidup?"

"Ya, orangnya keluarga Tang……siapa saja tidak ada yang bisa menyinggungnya dikota Sumedang."

Mendengar kritikan di sekitar, Juni yang berdiri di satu sisi terlebih duduk di samping Jovitasari dengan wajah sombong, sambil tersenyum dan berkata: "Jovitasari, apakah kamu sudah siap menjadi janda? Tapi kamu tidak perlu khawatir. Aku yakin kamu akan menikmati perlakuan yang belum pernah kamu nikmati setelah pria yang sombong itu mati. Apakah kamu sudah lihat,Tuan Robby memiliki banyak adik laki-laki ... "

Di mata Juni, Sanfiko Chen bisa langsung ditembak mati dengan segera, selanjutnya mayat diseret untuk menyuapi anjing, dan sisanya Jovitasari akan dimainkan Robby dengan cara yang paling kasar, dan kemudian dibunuh dengan cara yang sama. Bagi orang-orang kaya ini, hanya karena masalah uang, dan orang-orang ini yang paling tidak kekurangan adalah uang.

Jovitasari mengepalkan tinjuannya. Disaat ini semua orang menggigit giginya. Tetapi meskipun dia ingin menahan, tapi air matanya tidak bisa berhenti mengalir.

"Sanfiko Chen, mati saja kamu!"

"Sekarang ayahnya Tuan Rudi melakukannya sendiri. aku lihat, kamu ingin memberontak seperti apa lagi"

Robby melihat adegan ini dengan berlutut di satu sisi dengan lutut penuh darah dan merasakan sakit disumsum tulang belakang, tiba-tiba dalam hati tersenyum. Asalkan Sanfiko Chen ada sedikit, dia tanpa ampun akan memenjarakan Jovitasari, kemudian perlahan melatihnya. Bagi wanita, dia akan selalu memiliki berbagai kemampuannya sendiri. Dia tidak takut kalau wanita sombong ini tidak akan menyerah……

"Bajingan, aku sudah berdiri sekarang. Kau punya kemampuan dan membuatku berlutut lagi. Ha ha ha, Ayah, cepat tembak. Langsung tembak saja ! Bunuh dia ...”

Dor dor!

Tepat setelah Rudy berteriak keras, ketika wajanya bangga, tiba-tiba dua suara tembakan berbunyi.

Hampir semua yang ada ditempat menutupi telinga mereka, terlebih Juni yang menjerit keras.

Ah!

Prakkk!

Setelah dua suara tembakan berbunyi, seluruh ruangan hening, hampir tidak percaya, Rudy melihat lututnya sendiri.

Rasa sakit yang mendalam dengan cepat menyebar ke seluruh tubuh, di kala itu Rudy berlutut, dan disaat dia berlutut, bunyi tulang-tulang itu terdengar.

Krekkk!

Ah...

Sesaat Suara kesedihan datang dari mulut Rudy.

"Ayah, Ayah, kenapa kamu memukulku……Ah …..."

Di saat ini semua orang yang ada ditempat tercengang melihat pistol yang diambil itu, kepala keluarga Tang yang mendominasi ini keluar, yaitu ayahya Rudy.

Pada saat itu, Randy perlahan mengambil kembali pistol yang masih berasap itu dan menyerahkannya ke pengawal yang berada disamping. Dia segera menatap Sanfiko Chen, lalu membungkuk dalam-dalam dan berkata: "Tuan Sanfiko, aku yang salah mengajarkan anak. Memohon kepada Tuan Sanfiko untuk melepaskan anak itu."

Apa?

Ah?

Semua orang yang ada ditempat itu saling memandang, sangat jelas keselamatan mereka sulit dipercaya setelah melihat apa yang terjadi di depan mereka.

"Ini, ini bagaimana mungkin!"

"Randy memanggilnya Tuan Sanfiko !"

"Menyuruhnya melepaskan Rudy?”

Pada saat itu, Juni yang awalnya duduk di sana. Dia telah menggunakan bedak untuk menutupi tanda merah yang baru saja ditampar oleh Sanfiko Chen. Hari ini adalah hari ulang tahunnya, dia pasti ingin menjadi tampil cantik. Dan dia merasa meskipun dia ditampar oleh sih sampah itu, tapi dia mengeluarkan kegelisahannya yang sudah tidak tau sudah berapa tahun tersimpan.

Dan setelah kali ini Jovitasari benar-benar akan menjadi orang kelas bawah, atau mungkin juga tidak mempunyai kehidupan lagi, tapi disaat inilah, yang awalnya membawa temperamen yang besar itu, Randy kepalanya keluarga Tang yang dikota Sumedang hampir tidak ada orang yang berani memprovokasinya itu ternyata tidak hanya tidak membalas putranya, tetapi juga langsung menembak kedua kaki putranya, kemudian memohon kepada Sanfiko Chen?

Tidak mungkin!

Semua itu pasti palsu!

"He he, Randy, putramu benar-benar merajalela. Dia tidak menganggap Tuan Sanfiko, dan masih berkata ingin membunuh Tuan Sanfiko. Lelucon ini sama sekali tidak lucu!"

Pada saat ini, Erwin perlahan melangkah maju dan berjalan ke depan Rudy.

Jika Rudy dan Robby tidak berani percaya dengan apa yang mereka lihat sebelumnya, dan disaat ini mereka benar-benar tidak berani untuk mengatakan sepatah kata pun.

Karena orang yang ada didepan matanya bukanlah orang lain, orang lain mungkin tidak mengenalnya, tetapi mereka berdua mengenalinya dengan sekejap, raja baru di bawah tanah Chengdu, Erwin . Di seluruh Sichuan, hanya satu nama yang bisa menakuti keberadaan banyak orang……….

"Aku......"

Prakkk!

Pada saat itu, saat Rudy hendak berbicara, tetapi Randy yang berdiri di satu sisi itu menampar wajah Rudi.

Pada saat itu, Rudy jatuh ke tanah, tetapi Rudy tahu bahwa ayahnya tidak siap untuk berbicara, dan dia juga tahu kalau hari ini yang ditakutkan adalah menendang ke pelat baja. Jika ayahnya sangat menghormati Sanfiko Chen, atau mungkin dia masih bisa pergi mencari kakek dan membiarkan kakeknya melampiaskannya.

Tetapi disaat ini, bahkan Erwin pun begitu menghormati Sanfiko Chen orang yang biasa saja ini, dan dia tahu nada marahnya ini harus ditelan.

"Tuan Sanfiko, tolong lepaskan hidup putraku. Aku di sini akan menebus kesalahannya."

Saat berbicara, Randy tiba-tiba berlutut dengan satu lutut.

Randy secara alami tidak menginginkan ini. Jika Erwin tidak ikut bersamanya kali ini, atau mungkin dia tidak harus merendahkan diri begini, tidak memberikan dirinya sedikit harga diri. Tetapi Erwin datang dengan orang gila ini, dia tahu kalau dia harus berbuat seperti ini.

Sanfiko Chen ini, luarnya keliatan biasa saja, tetapi dia tahu dari pembicaraan sebelumnya bahwa yang ditakutkan orang ini adalah menjadi sangat misterius. Bisa menyuruh orang seperti Erwin dan Doeby yang diperlakukan sebagai tamu yang terhormat. Bahkan dia mendengar dengan jelas kalau Doeby memanggil pemuda ini sebagai Tuan Sanfiko.

Saat terpikirkan ini, Randy terpikirkan keluarga Chen di kota Yanjing.

Jika pemuda ini benar-benar anggota keluarga Chen di kota Yanjing, berarti jika dia berlutut dia tidak akan kehilangan harga dirinya sama sekali.

Tapi disaat ini suasana ditempat terasa hening.

Tidak ada orang yang mengatakan sepatah kata pun lagi, karena mereka semua sudah terlihat, bahwa latar belakang identitas Jovitasari benar-benar mengejutkan. kepala keluarga Tang pun sudah berlutut, dan orang-orang ditempat bukanlah orang yang bodoh.

Hanya saja mereka tidak bisa mempercayainya, seorang menantu dari keluarga Bai, memandang seorang pemuda yang benar-benar biasa, melihat pemuda yang sangat biasa saja, bagaimana ia bisa berubah menjadi Tuan muda besar yang misterius dan bahkan ditakuti oleh keluarga Tang?

Novel Terkait

Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu