Menunggumu Kembali - Bab 134 Awal Mula Kehancuran Perusahaan Tianbai

Dengan berbagai pengaturan dari Luiz dan Kevin Wijaya, dalam beberapa hari ke depan Perusahaan Tianbai mungkin akan memanas dari semua sisi.

Hanya dalam tiga hari, produksi anggur Sanjaya telah sepenuhnya dihentikan. Tidak hanya itu, seluruh Perusahaan Tianbai juga sepenuhnya telah mengisi celah perusahaan grup dengan 600miliar di bagian sebelumnya.

Namun, Perusahaan Tianbai adalah perusahaan grup yang telah memiliki banyak anak perusahaan, dan anak perusahaan ini juga memiliki banyak perusahaan swasta kecil yang telah disetujui oleh manajemen senior dari grup perusahaan. Keberadaan perusahaan kecil tersebut terus berlanjut untuk mengambil uang dari perusahaan grup. Dan tidak hanya itu, perusahaan-perusahaan kecil ini juga mengambil pinjaman dari bank dan beberapa perusahaan keuangan dengan alasan pembagian risiko. Boleh dibilang bila Puspita tidak mengetahui hal ini sebelumnya. Jika kali ini Perusahaan Tianbai tak akan segera bangkrut, dia tak akan tahu keberadaan perusahaan kecil ini.

Dan beberapa anak perusahaan ekspansi utama dari Perusahaan Tianbai juga terputus karena koneksinya benar-benar putus hubungan. Saat ini, telepon dari bank belum juga datang, tapi Puspita yang duduk di perusahaan tahu bila telepon ini akan datang cepat atau lambat.

Para manajemen senior perusahaan saat ini berdiri di hadapannya, dan wajah Yusdi penuh dengan kecemasan.

Raut wajah yang lainnya juga tidak begitu bagus, karena mereka semua tahu kebenaran bahwa bila Perusahaan Tianbai jatuh sekarang, kebangkrutan total akan menanti mereka, lalu mereka harus menanggung hutang, bahkan dari perusahaan ada beberapa hal yang tidak bermoral yang akan terekspos secara menyeluruh, dan memungkinkan mereka untuk menghabiskan separuh hidupnya di penjara.

"Ketua, sekarang... apa yang harus kita lakukan?"

"Kejadian kali ini sangat mirip dengan kejadian yang terakhir kali. Aku selalu merasa bahwa ada seseorang yang sengaja menjebak perusahaan grup kita. Kali ini, semua koneksi dari perusahaan grup kita telah putus sama sekali. Bahkan koneksi yang sebelumnya telah menandatangani kerja sama jangka panjang lebih memilih untuk membayar denda daripada memperoleh hukuman dengan denda yang lebih tinggi sehingga mereka tidak mau bekerja sama dengan kitai lagi. Jelas bila ada seseorang yang sedang menargetkan perusahaan grup kami ... "

"Tapi siapa tepatnya?"

Orang-orang yang berada di sini adalah bagian manajemen senior yang mutlak dari Perusahaan Tianbai, dapat dikatakan bila Perusahaan Tianbai dapat beroperasi hingga hari ini, itu semua memiliki hubungan yang luar biasa dengan mereka.

Puspita mengangguk-ngangguk.

"Memang benar dari situasi saat ini dan situasi yang ditunjukkan oleh masing-masing anak perusahaan, dapat diketahui bila pasti ada seseorang yang menargetkan perusahaan kita ,Perusahaan Tianbai. Tapi hanya dalam waktu tiga hari dapat memaksa Perusahaan Tianbai kita sampai titik penghabisan, tentunya saingan ini bukan perusahaan kecil. Yang lebih penting lagi adalah kita masih memiliki krisis yang lebih besar hari ini, yaitu bank. "

"Aku melihat pinjaman perusahaan grup kita dari bank selama beberapa tahun ini telah mencapai sebesar 1.2triliun, dan hal ini belum ditambah dengan tindakan kecil yang kalian lakukan di belakangku."

Berbicara tentang hal ini, Puspita memandangi orang-orang di depannya, termasuk Yusdi putranya yang tak pernah puas.

"Sekarang kita pertama-tama harus menstabilkan keadaan dengan bank, dan saya pribadi akan bernegosiasi dengan bank. Yang kedua adalah mengambil dana perusahaan yang ada terlebih dahulu dan melunasi pinjaman keuangan dari perusahaan terlebih dahulu. Perusahaan-perusahaan ini tidak lebih baik daripada bank, jika keterjeratan terlalu dalam, hal itu secara langsung akan mempengaruhi perusahaan grup kita untuk dapat bertahan hingga saat ini. Kalian benar-benar bingung... Hei... Yusdi, berapa banyak sisa uang yang kita miliki di akun perusahaan yang dapat diambil sekarang. "

"Sekarang... kurang dari 60miliar!"

"Apa?"

Wajah Puspita tiba-tiba berubah seketika saat itu.

"Kalian satu per satu, bokong sendiri coba kalian bersihkan sendiri. Perusahaan keuangan telah menagih hutang. Bila terjadi sesuatu, kalian jangan menyeret-nyeret perusahaan ke bawah."

"Ketua..."

"Bu..."

"Pergi kalian dari hadapanku... keluar!"

Puspita menjadi semakin marah ketika dia memikirkannya. Ketika dia memikirkan orang-orang ini melakukan gerakan kecil di belakangnya, dia dalam keadaan marah tetapi dia tahu bahwa sekarang bukan saatnya untuk meminta pertanggungjawaban kepada siapa pun. Sekarang hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat seluruh perusahaan kembali, dan dia tidak berharap bahwa kali ini perusahaan grup sedang menghadapi krisis besar, dan kali ini situasinya jauh melebihi perhitungan Puspita. Hanya dalam tiga hari, semua jenis berita negatif tentang Perusahaan Tianbai telah benar-benar meledak. Bahkan ada banyak berita negatif tentang Perusahaan Tianbai sebelum pembongkaran Real Estate. Tanpa diduga rumah dihancurkan dan dipukuli rumah tangga, bahkan mereka menghancurkan secara paksa.

Puspita sudah tak punya energi lagi untuk mengetahui apakah berita ini benar atau salah hari ini. Dulu jika hal ini terjadi, tim humas dapat dengan sesegera mungkin menghilangkan berita ini segera setelah diluncurkan, tetapi sekarang tidak mungkin, dan juga hasil dari tim humas Perusahaan Tianbai sekarang bukannya tidak bisa memadamkan berita negatif ini, namun malah membuat berita negatif ini menjadi lebih hebat lagi. Bahkan muncullah bila "Perusahaan Tianbai menghabiskan banyak uang untuk membeli tempat dengan cara kotor... Perusahaan Tianbai telah menghabiskan energinya... media tertentu atau media berita diancam oleh tim hubungan masyarakat Perusahaan Tianbai... Sebuah media berita tertentu dikalahkan oleh tim hubungan masyarakat Perusahaan Tianbai... " dan berita lain-lain sebagainya.

Untuk sementara Perusahaan Tianbai dari kota Penang menjadi topik hangat bagi banyak orang.

Mereka yang bekerja di Perusahaan Tianbai juga mulai mengundurkan diri, dan beberapa proyek yang menjanjikan juga ditarik...

Singkatnya, hanya dalam beberapa hari, Perusahaan Tianbai benar-benar tenggelam ditelan oleh air liur yang tak terhitung jumlahnya.

Pada hari kelima, kebenaran jatuhnya Perusahaan Tianbai akhirnya terkuak.

Beberapa orang dari perusahaan keuangan dan kredit dari kota Penang mulai menagih uang.

Tidak hanya itu, ada beberapa perusahaan keuangan dan kredit dari kota-kota lain. Perusahaan-perusahaan ini tampaknya dikumpulkan bersama dan mereka semua datang memenuhi gedung Perusahaan Tianbai.

Beberapa saat diawal sejak masalah mulai masih ada penjaga keamanan dari Perusahaan Tianbai menangani masalah, tetapi pagi-pagi ketika mereka melihat pertempuran ini, penjaga keamanan kemudian pergi satu demi satu, dan bahkan mereka tidak menuntut gaji untuk bulan. Mereka tahu bahwa Perusahaan Tianbai sekarang takut karena perusahaan tidak punya uang untuk membayar mereka.

Tentu saja, di antara para penjaga keamanan ini, ada juga keluarga dari keluarga Bai. Pada saat ini, ada empat atau lima penjaga keamanan yang hadir untuk menutup pintu perusahaan.

Setidaknya ada 20 orang dari perusahaan keuangan yang bergabung, dan beberapa dari mereka sangat galak. Ketika penjaga keamanan melihat mereka saat sibuk, penjaga jadi berkeringat dingin, sehingga mereka sibuk memanggil para pemimpin pada pertemuan tersebut.

"Ah? Apa ..."

Ketika Yusdi menerima panggilan itu, dia langsung gemetar. Kemudian dia dengan cepat berjalan ke jendela dan melihat ke bawah, wajahnya tiba-tiba berubah drastis dalam sekejab...

Tak perlu dikatakan pada saat ini, banyak orang di perusahaan datang ke jendela satu per satu, dan melihat banyak orang berkumpul di lantai bawah. Ketika tampaknya ada konflik, mereka semua panik.

Raut wajahnya sangat jelek.

"Yusdi ... apa yang terjadi?"

Puspita duduk di kursi ketua, beberapa hari ini dia sangat cemas sehingga tak dapat beristirahat dan makan dengan baik, dia pun merasa jadi jauh lebih tua dan hal ini membuatnya merasa sedikit putus asa, dulu sering dia mengira bila bekerja sama adalah hal yang baik. Pada saat ini, teman rekan bisnis yang paling dekat pun tak ada seorang pun yang maju untuk membantunya, dan bahkan ada yang menghindarinya.

"Bu, orang-orang dari perusahaan kredit itu mendatangimu ..."

"Apa ... aih!"

Puspita untuk sesaat tak berdaya saat ini. Perusahaan ini hampir telah menjual semua industri awalnya beberapa hari ini. Dapat dibilang bila perusahaan ini sekarang sudah tak memiliki apa-apa lagi.

Namun walau demikian, uang dari perusahaan kredit ini masih belum terlunaskan. Bagaimanapun beberapa perusahaan ini mirip dengan perusahaan riba, yang mana banyak yang tidak lurus dari mereka.

Alasan mengapa Puspita mengatakan sebelumnya bahwa dia akan melakukan segala kemungkinan untuk melunasi uang perusahaan-perusahaan ini terlebih dahulu, karena dia tahu bahwa perusahaan-perusahaan ini tidak mungkin tidak memiliki latar belakang yang besar, dan karena mereka berani memberikan pinjaman tinggi untuk perusahaannya, itu berarti mereka memiliki kemampuan untuk mengambil kembali.

Dia paling takut terlibat dengan orang-orang ini!

Saat itu, telepon di kantornya berdering, dan sekretaris membawa telepon kepadanya dan mengatakan itu adalah panggilan telepon dari bank lokal.

Mendengar kalimat ini, Puspita tak secara langsung hampir pingsan ...

Dengan tak mudah dia menjawab panggilan itu, baru saja telepon ditutup, ada lagi panggilan lain yang masuk.

"Siapa yang menelepon?"

Puspita menggosok pelipisnya sambil bertanya kepada sekretarisnya yang tak berdaya.

"Ketua, ya, ya ... telepon pengadilan ..."

Hah?

Sekarang mata Puspita pun naik dan dia jatuh pingsan...

Novel Terkait

That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu