Menunggumu Kembali - Bab 9 Orang banding orang benar-benar sangat mengesalkan

Sepuluh menit kemudian, Vira Saphira datang dengan membawa sebuah kotak kulit.

Setelah dibuka, ada sebotol anggur berwarna biru didalamnya, botolnya sangat biasa saja.

“Tuan Sanfiko, ini adalah sebotol anggur kelas atas yang disimpan dalam gudang, kami telah menukarkannya dengan botol anggur biasa, coba kamu lihat….”

Sanfiko Chen hanya melihat sekilas, lalu dengan langsung mengeluarkan botol anggur berwarna biru itu.

“Kotak ini terlalu menonjol, aku ambil botolnya saja.”

Sambil mengatakannya, dia menandatangani kontrak, lalu kemudian berdiri: “Terima kasih, Vira. Aku masih ada urusan, tolong membantuku berterima kasih kepada Tuan Kevin.”

Selesai mengatakannya dan tidak menunggu Vira Saphira membuka mulut lagi, dia langsung berjalan keluar dari ruangan, lalu mengendarai sepeda listrik keluar dari Wisma Hutan.

Penjaga keamanan yang berdiri dipintu melihat sosok Sanfiko Chen yang juga seorang penjaga keamanan, dalam seketika tidak bisa menahan untuk tersenyum pahit.

Orang banding orang benar-benar sangat mengesalkan.

………………

Hal yang paling puas dalam hidup Michael adalah bahwa dia memilki kedua anak perempuan yang cantik.

Hari ini adalah ulang tahunnya, dia pulang lebih awal setelah menangani urusan perusahaan.

Melihat Ibu dan putri yang sibuk didapur, dia merasa puas.

Adapun ada yang hilang dirumah, dia juga tidak peduli.

Meskipun dikeluarkan dari keluarga Bai, tetapi Michael masih bertanggung jawab atas perusahaan cabang yang didirikannya dulu, yang bernama Industri Sorgum Sanjaya, yang memiliki merek sendiri Anggur Sanjaya.

Meskipun putri tertuanya, Jovita Sari tidak mendengarkan keluarga pada awalnya dan tidak menaati niat keluarga untuk menikah dengan keluarga Tang di kota Sumedang, tetapi Michael mendukung dari lubuk hatinya, karena pernikahannya dulu juga seperti itu. Jadi dia tidak ingin putrinya bernasib sama dengan dirinya.

Tetapi Michael tidak menyangka bahwa menantunya begitu sederhana, dan bahkan bisa dikatakan bahwa tidak memiliki ambisi sedikitpun, bukan hanya tidak membuat Jovita Sari merasa terlindungi, malah membuatnya menanggung beban lebih banyak. Sebagai seorang pria, Michael sedikit memandang rendah menantunya.

Tetapi untuk hal-hal ini, Michael juga tidak pergi menanyakannya. Sekarang dia hanya benar-benar fokus terhadap Anggur Sanjaya nya sendiri.

Meskipun putri keduanya, Nusrini lebih kenak-kanakan dibandingkan Jovita Sari, tetapi dia juga sangat hebat, dan juga cantik. Seharusnya bisa menikah dengan keluarga yang baik dimasa depan, tetapi dari pernikahan Jovita Sari, ini juga membuat pandangan Micahel berbeda.

Didalam apartemen Keluarga Bai, Nusrini main permainan dengan ponselnya, dan disatu sisi, dia tersenyum didepan Jovita Sari lalu berkata: “Kak, apakah kamu ingin tahu siapa tamu misterius yang datang malam ini?”

“Tamu misterius apa, mungkinkah ayah kita ulang tahun dan masih ada orang lain yang datang?”

Nusrini berkata dengan tersenyum aneh: “Sebenarnya aku sudah menebaknya. Ibu benar-benar mengundang Albet Saputra datang kesini, baru saja aku mendengar Ibu menelefon didapur.”

“Apa?”

Raut wajah Jovita Sari segera berubah.

“Bagaimana Ibu bisa seperti ini, aku sudah pernah mengatakan kepada Ibu, bahwa jangan sembarangan mengundang orang datang kerumah, kalau seperti ini apa yang akan dipikirkan oleh Sanfiko?”

Sambil mengatakannya, dia langsung berdiri dan berjalan kearah dapur.

“Kak, kak, ada apa denganmu? Apakah kamu benar-benar telah jatuh cinta dengan pengecut itu? Sanfiko Chen hanya seorang penjaga keamanan kecil, dalam 3 tahun ini makan dan tidur punya kita. Aku mengatakannya padamu, jika itu adalah aku, maka aku akan menendangnya dari awal. Dia hanyalah seorang sampah yang berasal dari kota dari daerah terpencil, bagaimana bisa dibandingkan dengan seorang pria tampan seperti Albet Saputra yang memiliki banyak uang dan memiliki keluarga terhormat?”

“Diam!”

Mendengar Nusrini mengatakan Sanfiko Chen seperti ini, Jovita Sari langsung mengatakan: “Nusrini, bagaimanapun juga, Sanfiko Chen adalah kakak iparmu, bagaimana bisa kamu…..”

“Kak, ada ada denganmu hari ini?”

Nusrini meletakkan ponselnya memandangi Jovita Sari yang sedikit marah, dan sedikit tidak mengerti.

“Ah……….”

Melihat adiknya yang dari kecil sudah dimanja, Jovita Sari juga benar-benar tidak ada cara lagi, dan terlebih lagi, Nusrini mengatakan bahwa dia hanya membenci Sanfiko Chen tidak berusaha dan tidak maju.

Tepat ketika Jovita Sari akan membuka mulutnya, tiba-tiba terdengar suara bel dari luar apartemen.

Nusrini dengan cepat pergi ke jendela dan melirik, lalu berkata dengan tertawa: “Kak, pria tampan Albet telah datang!”

Melihat kearah yang ditunjukkan oleh Nusrini, Jovita Sari melihat BMW yang terbaru dengan perlahan-lahan diparkir di area lantai bawah, dan kemudian seseorang berjalan keluar dari BMW dengan jas dan sebuah kotak dari kulit ditangannya.

Albet Saputra yang datang untuk merayakan ulang tahun Michael.

Nusrini memandangi kakaknya yang dengan ekspresinya sedikit panik, lalu berkata dengan tertawa: “Kak, kamu sangat gugup. Aku mendengarnya dari Ibu bahwa Kak Albet sangat menyukaimu. Ketika nanti kakak iparku pulang, aku ingin melihat betapa memalukannya dia, dan kemudian dia akan membuat lubang sendiri untuk menguburkan dirinya sendiri.”

Jovita Sari tidak gugup pada saat ini, dia tidak menyangka bahwa Ibunya akan sangat sembarangan. Awalnya, dia berpikir apa yang terjadi semalam, dirinya sendiri sudah sangat bersalah kepada Sanfiko Chen, dan sekarang dengan tidak mudahnya ayahnya kembali lalu sekeluarga makan bersama.

Dan mampuslah kali ini, bukankah ini sangat jelas bahwa seluruh keluarganya akan menganggap Sanfiko Chen tidak ada?”

“Bagaimana bisa Ibu melakukan ini!”

Jovita Sari yang marah sambil membanting kakinya.

“Apanya yang sembarangan, Kak, kamu adalah wanita yang sangat cantik dan seharusnya bersama dengan seseorang yang seperti pria tampan Albet. Aku mendukung ayah dan ibu!”

Tepat ketika mereka mengatakan ini, suara pintu bel berdering.

Ibunya, Rita dengan senyum diwajahnya, dia berkata sambil tersenyum bahwa pasti Albet sudahh datang, lalu berjalan kepintu untuk membukakan pintu.

Membuka pintu dan melihat Albet Saputra yang berdiri didepan pintu, dengan segera tersenyum sampai matanya membentuk satu garis.

“Albet, ayo, masuk ke dalam, selamat datang…….Hahaha, Jovita, cepat keluar melayani tamu!”

Sangat kebetulan, Albet Saputra masih belum sempat menjawab perkataan Rita, dan ada suara langkah kaki dibelakangnya, Sanfiko Chen yang memegang sebotol anggur berwarna biru itu juga tiba berjalan sampai di depan pintu.

Melihat Albet Saputra yang berdiri didepan pintu, Sanfiko Chen dengan segera mengerutkan alisnya. Ketika dibawah, Sanfiko Chen telah melihat BMW yang menjengkelkan itu, dalam hati masih ragu, dan sekarang sudah mengerti.

Albet Saputra tertawa dan sama sekali mengabaikkan Sanfiko Chen, dan seperti tidak melihatnya lalu menghadap ke Rita dengan tersenyum berkata: “Bibi, ini adalah kehormatan besar bagiku untuk dapat menghadiri pesta ulang tahun paman, ini adalah sedikit niat baikku, tolong diterima……..”

Saat berbicara, Albet Saputra sambil menyerahkan kotak anggur kulit dari tangannya kepada Rita.

Kotak anggur kulit itu terdapat lukisan wajah orang asing, dan bawahnya penuh dengan abjad inggris, tampaknya seperti sangat kelas atas.

Rita bukanlah orang yang belum mengenal dunia luar. Keluarga Zhou di kota Sumedang tidak bisa dibandingkan dengan keluarga Bai di tempat kecil dikota Penang. Alasan mengapa keluarga Bai tidak berani sepenuhnya memutuskan bisnis Michael adalah bahwa apa yang benar-benar mereka takuti adalah pendapatnya keluarga Zhou, lagipula, masih ada banyak kontak bisnis antara kedua keluarga.

Jadi ketika Rita menerima kotak anggur kulit itu dia langsung tahu bahwa ini adalah merek anggur merah internasional teratas. Sekarang, sepertinya merupakan merek asing yang sulit dilihat dipasar Tiongkok, Petrus.

Memikirkan ini, Albet Saputra memang orang berbakat yang belajar diluar negeri, sekali mengulurkan tangan adalah hadiah pertemuan yang sangat berharga. Dalam hati lebih merasa bahwa pilihannya kali ini adalah benar, dan juga sekarang situasi keluarga mereka lebih canggung, jika bisa dekat dengan keluarga Fang, maka mungkin saja dengan sebentar saja bisa membalikkan nasib.

“Jovita, Ayah, cepat keluar dan lihatlah apa yang diberikan Albet kepada kita?”

Rita jelas sangat senang dan puas. Dan adapun Sanfiko Chen yang berdiri dibelakang Albet Saputra, secara alami pasti diabaikan olehnya.

Michael yang membantu menyajikan sayuran, setelah mendengar ini dengan segera berjalan menuju ruang tamu, dan kedua bersaudara itu juga dengan cepat berjalan kemari.

Pada saat ini, Nusrini yang sangat aktif, bersemangat berlari keluar, dan dia adalah orang yang pertama sampai ke depan Rita lalu mengambil kotak anggur kulit itu, kemudian melihatnya beberapa kali, tetapi malah menggelengkan kepalanya.

“Ayah, ini adalah anggur apa?”

Pada saat itu, Michael mengambilnya lalu hanya melirik, dengan sedikit terkejut berkata: “Anggur merah Petrus?”

“Paman benar-benar hebat, Petrus yang diproduksi pada tahun 1991. Aku sangat mengeluarkan banyak usaha baru bisa mendapatkannya dari rumah seorang teman baik diluar negeri.”

“Ini adalah Petrus, ini jauh lebih berharga dari Château Lafite-Rothschild tahun 1982 yang legendaris, Bos Kevin, kamu benar-benar sangat gagah!”

Disatu sisi, Nusrini memuji, dan kedua matanya mulai muncul bintang-bintang. Sebenarnya, dia hanya melihat merek anggur ini dimajalah, dan ini adalah pertama kalinya dia melihatnya.

Sekarang Sanfiko Chen yang berdiri disamping, tetapi orang-orang ini malah mengabaikannya sebagai udara.

Sanfiko Chen juga tidak ingin mengatakan apa-apa, lalu dia berjalan ke ruang tamu, kemudian meletakkan botol anggur biru di atas meja makan besar.

Saat ini, Jovita Sari berjalan keluar dan melihat situasi ini, dia juga tidak mengatakan apapun. Dia hanya berdiri di samping meja makan dengan diam-diam, dan melihat Sanfiko Chen sekilas, dan diam-diam mulai meletakkan piring dan sumpit.

Namun, menurut Rita tindakan Sanfiko Chen yang ini benar-benar seperti seorang pengecut.

Dengan segera dia tidak bisa menahan diri lalu berkata: “Tidak tahu apa yang keluarga kita lakukan dikehidupan sebelumnya, mengapa bisa mempunyai menantu seperti ini, semuanya adalah pria, kamu lihatlah Albet, masih muda dan murah hati, dan juga merupakan bos perusahaan. Mengapa perbedaannya bisa begitu besar?”

Novel Terkait

Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu