Menunggumu Kembali - Bab 181 Jovitasari, Ayo Naik Mobil

“Kamu… sudah berapa lama berdiri disini?”

Saat ini Sanfiko Chen sedikit takut bertanya kepadanya.

Jovitasari perlahan lahan berjalan kearahnya, mukanya sangat serius dan membawa sebuah pertanyaa.

“Katakanlah…”

Sanfiko Chen tertawa pahit dalam hati, awalnya dia pikir ingin membantu istrinya diam diam, tapi siapa sangka hal ini dengan cepat diketahui olehnya, tapi ketika Sanfiko Chen baru ingin berbicara, tiba tiba Jovitasari bersuara lebih dulu.

“Wanita mana yang menghubungi kamu tadi?”

Hah?

Raut muka Sanfiko Chen tiba tiba berubah.

Tidak tahan untuk ketawa.

“Aku…”

“Katakan…”

Ketika Jovitasari melihat wajahnya Sanfiko Chen, hatinya sedikit gementar, apakah Sanfiko Chen benar benar menghianatinya dengan wanita lain, dan menutupinya….

Semua wanita sangat sensitive bila ketemu masalah seperti ini, saat ini Sanfiko Chen tertawa dalam hati.

Istrinya yang lugu ini berarti baru saja diam diam mendengar pembicaraannya.

“Katakan atau tidak… pantas saja ketika aku datang kamu langsung mematikan panggilan itu, kamu ternyata…”

Saat ini Jovitasari sambil bicara sambil mencubit pinggangnya Sanfiko Chen.

“EEmmm… tidak kelihatan ya, istriku Jovitasari sedang cemburu…”

Sanfiko Chen merasa lega pembicaraannya tadi tidak di dengar oleh Jocitasari, lalu dia pun mulai bercanda dan ingin menahan tangannya Jovitasari.

“Heng, aku tidak mau dipeluk olehmu… semua pria itu tidak setia!”

“Jika kamu tidak katakan, aku akan marah…”

Setelah bicara Jovitasari langsung mendorong tangan Sanfiko Chen, lalu ingin memutar badan dan berjalan masuk kedalam kamar.

Sanfiko Chen langsung menarik Jovitasari ke pelukkannya dan berkata kepada Jovitasari yang hampir meneteskan air matanya : “Kamu ini, sudah umur berapa, apa masih tidak mengerti suamimu? Apa aku orang yang seperti itu?”

Jovitasari sedang berpikir dalam pelukkan Sanfiko Chen, lalu berkata tanpa melihatnya : “Siapa yang tahu kamu ini orang yang seperti apa, kamu saja tidak memberitahuku, lagi pula banyak hal yang tidak aku ketahui darimu… kamu sekarang sudah mendapatkanku, jadi kamu… yang jelas semua pria itu tidak berguna!”

Mendengar hal ini benar benar membuat Sanfiko Chen tidak dapat menahan tawanya, lalu langsung memeluk Jovitasari.

“Jovitasari, aku Sanfiko Chen seumur hidup ini hanya mencintaimu seorang!”

“heng, gombal, siapa yang tidak bisa seperti itu…”

“Cepat katakan, tadi kamu sedang menghubungi wanita mana…”

Sanfiko Chen benar benar tidak bisa menahan tawanya, istrinya yang lugu ini benar benar mengira dia sedang menghubungi wanita lain.

“Iya, iya… itu benar seorang wanita? Tapi dia tidak secantik dirimu!”

“Aaahhh…. Sanfiko, kamu jahat… aku…. Aku tidak akan memperdulikanmu…”

Setelah bicara Jovitasari langsung keluar dari pelukkan Sanfiko Chen, lalu dengan tangan kecilnya itu memukul mukul dada Sanfiko chen.

“Sudah sudah…. Hihihi, tadi aku menghubungi Kak Vira, bukankah kamu tadi bilang kalau pemilik Industri Cakra Surya itu adalah Deby? Aku meminta tolong kepada Kak Vira untuk mencari tahu sebenarnya siapa Deby ini, bagaimanapun kita akan berhubungan dengannya, jadi paling tidak kita harus mengetahuinya, baru bisa memenangkan ini bukan?”

Setelah mendengarnya, air mata Jovitasari langsung keluar.

“Sanfiko… kamu baik sekali.”

Saat ini Jovitasari sudah tidak memperdulikan hasil akhir lagi, dia tahu tidak peduli apa yang dilakukan olehnya, Sanfiko Chen pasti mendukungnya dari belakang, dia dari awal tidak pernah mengatakan kepadanya, hanya diam diam melakukan yang terbaik untukya.

“Kak Vira Saphira sudah mengatakan kalau Deby ini adalah seorang adik orang kaya, dia memberikan Industri Cakra Surya ini untuk bisnis kecil kecilannya Deby, dengar dengar karena masalah ini Industri Cakra Surya sudah menyinggung Industri Bir Sumendang, jadi diapun menjual perusahannya.”

“Benarkah?”

Jovitasari sedikit tidak percaya setelah mendengar berita ini, bagaimana pun Industri Cakra Surya ini merupakan perusahaan yang besar, dan sudah memiliki nama di Kota Penang, tapi mungkin karena uang dan cara pengaturan yang tidak terlalu baik, dan membuat Industri Cakra Surya menjadi incaran orang di Kota Penang. Dan sekarang sudah merusak jalur pembangunan Industri Sorgum Sanjaya, bisa dibilang membuat orang terburu buru, lalu bisa menyinggung Industri Bir Sumendang.

“Untuk urusan ini seharusnya kamu lebih mengerti daripadaku… yang jelas ini lah yang dikatakan oleh Kak Vira Saphira, dia juga bilang dia ada sedikit hubungan dengan Deby, dia bertanya apa butuh bantuan.”

Sanfiko Chen tiba tiba membuat omongan sendiri.

Yang jelas dia tahu kalau Jovitasari tidak akan bertanya langsung kepada Vira Saphira.

“Lalu kamu jawab apa?”

“Aku… aku hanya bilang kita akan coba berhubungan dulu dengannya, masalah kecil seperti ini tidak mau merepotkan Kak Vira Saphira dulu, dan juga bilang jika ada waktu kosong akan mengajaknya makan, mengucapkan kata kata yang sungkan.”

Jovitasari menganggukkan kepala, lalu menjijit dan mencium Sanfiko Chen.

“Bagus sekali, beru kamu sedikit hadiah…”

Setelah bicara Jovitasari langsung lari dari pelukkan Sanfiko Chen, lalu masuk kedalam kamar.

“Sanfiko, ayo jalan, aku sudah menyuruh ayah untuk mengatur pertemuanku dengan Deby, aku pikir ingin mengajaknya makan siang bersama di Hotel Flowers, dan sekalian membahas masalah ini, menurutmu gimana?”

Sanfiko Chen menganggukkan kepala.

Lalu Jovitasari menunjuk kemeja yang dia kenakan, berkata : “Bagaimana dengan pakaianku?”

“Eemm, pastinya aku sudah mengurusnya dengan pasti untukmu Jovitasari, sudah ada dibawah…”

Jovitasari langsung berjalan keluar pintu.

Meninggalkan Sanfiko Chen ekspresi yang mengartikan jika kamu tidak menyiapkan pakaian, maka aku pasti akan memberimu pelajaran.

“Jovitasari… pelan sedikit, kemarin malam kamu sangat lelah, apa kakimu tidak lemas?”

Mendengar kata kata ini membuat Jovitasari sedikit sempoyongan, lalu dia langsung memutar badan dan menutup mulut Sanfiko Chen, karena di depan pintu kamarnya ada seorang bibi pembersih ruangan sedang menatap mereka terkejut…

“Sanfiko… kamu mati saja… sama sekali tidak serius!”

Sambil bicara, Jovitasari tidak berhentinya mencubit pinggal Sanfiko Chen… Sanfiko Chen pun hanya bisa memohon ampun, dan janji tidak akan macam macam, akan terus serius.

Tingtong…

Keluar dari lift, Sanfiko Chen mengikuti Jovitasari dari belakang, melihat Jovitasari yang sangat menggoda walaupun tidak ada perhiasan sedikitpun di tubunya, dia pun merasa sangat puas.

Mengingat kegilaan kemarin malam, Sanfiko Chen merasa sangat beruntung, sepertinya istrinya ini lebih hebat dari yang dia bayangkan!

Ketika mereka jalan bertuntutan sampai ke depan pintu, terlihat banyak orang yang berkumpul disana.

Jovitasari yang berjalan di depan langsung melihat mobil Porsche warna merah yang terparkir disana, orang di sekitar pun sedang mengomentari mobil itu.

Seorang agen mobil wanita bertubuh langsing yang mengenakan pakaian yang formal, di waktu bersamaan juga sangat menarik perhatian orang.

“Tidak tahu mobil siapa ini…”

“Bagus sekali, aku pernah melihat mobil ini di pameran mobil, ini terlihat sangat keren, tidak perlu membahas harga mobil ini lagi, orang yang mengendarakan mobil ini pasti bukan orang biasa…”

“Aku akan melakukan apapun jika ada orang yang akan membelikan mobil ini untukku…”

Seorang wanita yang terobsesi dengan mobil ini.

“Jovitasari, bagaimana, apa mobil ini bagus?”

Sanfiko Chen berjalan ke samping mobil, dan agem mobil itu pun langsung melihat Sanfiko Chen, sulit dikatakan Sanfiko Chen benar benar memberikan mereka kesan yang dalam.

Sanfiko Chen sedikit melambaikan tangan, mengisyaratkannya agar tidak kesini lebih dulu.

Sebagai agen mobil, dia pun langsung mengerti maksudnya apa.

“Bagus, sangat bagus, harga mobil ini bisa mencapai 4 miliar, aku pernah mendudukinya ketika di pameran mobil…”

Jovitasari sangat menyukai mobil ini, apalagi mobil ini bewarna merah, warna kesukaannya.

“Jika kamu menyukainya, maka naik saja…”

Sanfiko Chen sambil bicara, dia membawa Jovitasari menuju ke mobil Porshce itu.

“Sanfiko, Sanfiko…”

Saat ini semua orang disana melihat dua orang itu, apalagi ketika melihat Sanfiko Chen, mereka semua memasang muka yang tidak bisa mengeluarkan kata kata mengejeknya lagi.

“Heii bro, apa kamu belum sadar dari tidurmu, hahaha…”

“Benar sekali, lihat saja pakaian yang kamu kenakan tidak senilai 600 ribu, beraninya gombal kepada wanita…”

“hahaha… benar benar lucu…”

Jovitasari yang mendengar kata kata ini, langsung memberhentikan langkah kakinya, dan memasang muka merah.

“Nona, apa ini benar benar pacarmu?”

“Aihh… sayang sekali, wanita yang secantik dirimu bersama dengan pria buruk rupa…”

Saat ini Sanfiko Chen tidak memperdulikan pendapat orang orang, dia langsung berjalan kearah agen mobil itu, dan berkata : “Merepotkanmu…”

“Hahahaha….”

“Masih berakting!”

“JIka kamu bisa mengendarai mobil ini, maka aku akan memanggilmu ayah… hahaha…”

“Dasar aneh…”

Semua orang disana mengejeknya.

Saat ini agen mobil wanita itu tunduk kepadanya, tersenyum dan berkata : “Tuan Chen, ini kunci mobilnya, surat pembelian semuanya sudah aku taruh di dalam mobil.”

Duar…

Semua orang disana langsung melihat kearah Sanfiko Chen yang mengenakan pakaian yang sederhana.

Setelah Sanfiko Chen mengambil kunci mobilnya, dia perlahan lahan jalan kearah Jovitasari, lalu menyerahkan kunci mobil itu kepadanya dan berkata : “Jovitasari, ayo naik…”

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu