Menunggumu Kembali - Bab 175 Semoga tidak terjadi apa-apa!

Ah!

Dengan jeritan, orang-orang yang ada disana langsung bisa merasakan kesakitan yang menusuk di paha mereka.

Bahkan Danny yang mengira dirinya kejam, juga merasakan ketakutan di seluruh tubuhnya. Melihat Davis yang terbaring di tanah yang pingsan dan terbangun lagi karena rasa sakit yang di rasakan, wajahnya bercampur darah dan keringatnya. Hati Danny dipenuhi dengan emosi, Tuan Sanfiko benar-benar seorang pria yang menyeramkan.

Davis kali ini benar-benar kesakitan.

“Ah Ah......”

“Aku akan bicara......Sanfiko......aku akan bicara, aku akan bicara......aku......”

Pada saat itu, Sanfiko Chen perlahan menarik keluar pisau. Pisau itu sekarang telah sepenuhnya dilumuri darah, bahkan darahnya sampai ke tangan Sanfiko Chen.

Tetapi Sanfiko Chen sepertinya tidak akan berhenti.

Dia menikam Davis lagi di pahanya.

Ah!

Pada saat itu, Davis langsung pingsan, tetapi disaat Davis pingsan, Sanfiko Chen dengan perlahan memutar pisau yang ada di tangannya.

Davis dengan pandai dikendalikan dan terbangun.

Disaat itu, matanya Davis dipenuhi dengan ketakutan, dan sekarang ketika dia melihat ke Sanfiko Chen sepenuhnya dengan rasa takut.

“Ah......”

Mencabut pisaunya, Sanfiko Chen membersihkan pisaunya dengan menggunakan tubuhnya Davis, lalu menatap ke Davis.

“Katakan......”

Begitu Davis melihat tatapannya, dia gemetar. Ketika mendengar perkataan Sanfiko Chen, dia langsung mengangguk kepalanya.

Kemudian aku menjelaskan sebab dan akibat dari semua permasalahan ini secara rinci, semua yang dia tahu dan tidak tahu, apa yang dia duga semuanya telah dikatakan. Pada saat itu, selama dia mengetahui semuanya......

Di mata yang tenang Sanfiko Chen, kedua matanya semakin mengeluarkan tatapan yang dingin dan Davis telah kehilangansemua emosinya, yang tersisa hanyalah ketakutan.

Di saat itu, Davis sudah kehilangan tampang orang kayanya, benar-benar seperti anjing tenggelam yang dapat dibunuh kapan saja.

“Berarti Charles yang kamu bicarakan akan bertindak hari ini?”

“Mungkin saja sudah......ah......”

Mendengar perkataan ini, Sanfiko Chen yang awalnya berputar di tangannya, langsung menusuk ke perutnya Davis. Kali ini, Danny langsung merasa ketakutan di seluruh tubuhnya.

Jika Tuan Sanfiko mengurusi Davis langsung di sini, tentu saja ini bukan apa-apa, tetapi kembali lagi berbicara tentang Irwan dan Charles itu tidak mudah ditangani.

“Tuan Sanfiko......”

Pada saat itu, Sanfiko Chen langsung berdiri dan mengeluarkan ponselnya. Meskipun dia terlihat tenang, tetapi tangannya sudah mulai gemetar.

Dahulu meski dia ditudung dengan pistol, atau bahkan ditembak ke tubuhnya, dia tidak takut sama sekali, tetapi Sanfiko Chen merasa takut pada saat ini.

Dia takut sesuatu akan terjadi pada Jovitasari.

Ada banyak kemungkinan yang akan terjadi di benaknya dalam sekejap.

Jawab teleponnya, jawab teleponnya, jawab teleponnya......

Sanfiko Chen saat ini jalan berputar-putar dengan khawatir, sambil menempelkan telepon ke telinganya, wajahnya muram.

Semua orang yang disana tidak ada yang bicara, Davis sudah pingsan.

Danny berdiri disana, tidak berani mengatakan sepatah kata pun.

“Sanfiko, ada apa?”

Baru saja akan memasuki “Golden Cafe”, ponselnya Jovitasari berbunyi.

“Keponakan Jovitasari, mereka tidak membiarkanku masuk, kamu silakan masuk......aku akan menunggumu di luar!”

Jovitasari melihat ke belakang, dia melihat ada dua orang berbaju hitam menghentikan Yusdi untuk masuk.

“Jovitasari, kamu sekarang berada dimana?”

“Ada masalah apa?”

Saat itu, Jovitasari merasa sedikit kesal, dia terus berpikir harus bagaimana membicarakan masalah ini dengan Industri Cakra Surya, kali ini, dia harus menyelesaikan masalah ini, kalau tidak, banyak upaya yang dikeluarkan sebelumnya akan sia-sia saja. Dia tidak ingin usahanya akan sia-sia seperti ini.

“Jovitasari, kamu berada dimana sekarang? Apakah kamu pergi dengan ayah kedua?”

“Sanfiko, bagaimana kamu tahu?”

“Apakah kamu sekarang sendirain ingin pergi berbicara dengan Irwan, penguasa Industri Cakra Surya sekarang?”

Sanfiko Chen semakin emosi ketika berbicara.

“Iya, Sanfiko......kamu......”

“Jovitasari, jangan pergi, kamu segera kembali, aku akan mengurus masalah ini untukmu, kamu jangan khawatir......aku......”

“Sanfiko, aku tahu kamu mengkhawatirkan aku, tetapi aku yakin aku bisa menanganinya, kamu tenang saja, tunggu kabar baik dariku......”

“Jovitasari......”

“Sayang, kamu ingat untuk pulang lebih awal dan buatkan aku iga babi rebus kesukaanku!”

Kemudian Jovitasari langsung menutup telepon.

Lalu hatinya begitu hangat, tentu saja dia tidak tahu bahwa sekarang selangkah demi selangkah masuk ke dalam bahaya. Di dalam hatinya, dia masih terus-menerus menyemangati diri sendiri, Jovitasari, kamu pasti bisa, pasti bisa!

“Jovitasari......”

“Tut tut tut......”

Tetapi disini, Sanfiko Chen masih belum selesai, tiba-tiba telepon berbunyi tut tut tut.

Disana Jovitasari sudah menutup teleponnya.

Sanfiko Chen segera meletakkan telepon tanpa berkata apa-apa.

Berbalik badan.

Ada empat atau lima mobil datang tak jauh.

“Tuan Sanfiko......”

Kak Aji turun dari mobil dan berjalan dengan cemas menuju ke Sanfiko Chen.

“Aku sudah tahu, Aji, panggil orang-orangmu untuk pergi ke tempat yang disebut “Golden Cafe”!”

Sambil berkata, Sanfiko Chen sudah berjalan langsung sampai ke depan mobil yang baru saja Kak Aji turun.

“Selain itu, bawa Davis, jangan biarkan dia sampai mati!”

Setelah bicara, mobil Hummer sudah mengeluarkan raungan marah, dan membuat lingkaran disana, lalu Hummer itu melesat pergi seperti peluru......

“Kak Aji, Tuan Sanfiko sudah tahu......”

“Sial, Charles ini, benar-benar cari mati!”

“Ayo......naik mobil!”

“Panggil semua orang-orang yang bisa bergerak sekarang, pergi ke “Golden Cafe”.”

“Sialan, terjadi masalah besar seperti ini, aku harus menghunbungi Erwin secepatnya!”

Setelah itu, semua orang yang di tempat langsung mulai bertindak......

......

“Nona jovitasari, sebelah sini......”

Jovitasari masuk ke dalam rumah teh, dekorasi rumah tehnya sangat elegan, tetapi pelayan yang di dalam tidak seperti orang-orang yang bekerja disana. Semuanya terlihat sangat galak, bahkan seluruh rumah teh tidak memiliki pelayan wanita satu pun.

Meskipun di hatinya Jovitasari tidak mengerti untuk apa ini, tetapi dia masih berpikir bagaimana untuk bernegosiasi dan tidak memperhatikan masalah ini.

“Nona jovitasari......sebelah sini, tuan Irwan sudah menunggumu di dalam!”

Jovitasari mengganguk kepala.

Kemudian masuk ke dalam ruangan yang sangat mewah itu.

Namun, ketika Jovitasari masuk, tiba-tiba dia merasakan ada sesuatu yang salah.

Dia pernah bertemu dengan Irwan, tetapi di sampingnya duduk seorang pria dengan tubuh yang besar dan wajah yang garang. Apakah pria itu pengawalnya, tetapi dapatkah pengawal itu bisa duduk bersamaan dengan Irwan?

“Hahaha, Nona jovitasari, sungguh jarang......benar-benar merepotkan Nona jovitasari untuk datang kesini.”

Irwan langsung berkata, ketika melihat Jovitasari masuk.

Dan di saat itu, Charles yang duduk di samping langsung bersinar matanya, Jovitasari hari ini mengenakan pakaian wanita yang kuat dan profesional, dengan rambut yang diikat, benar-benar sangat mempesona. Pakaian itu memperlihatkan sosoknya dengan tajam dan jelas, yang hampir membuat orang yang melihatnya terpukau dengannya.

“Dia benar-benar wanita yang sangat cantik......sepertinya hari ini aku sangat beruntung, hahaha......”

Jantung Charles berdetak, melihat Jovitasari di depannya semakin merasa tubuhnya memanas.

“tuan Irwan, terima kasih......kali ini datang untuk berbicara dengan direktur Irwan tentang permasalah sumber air......”

Jovitasari tidak berpikir banyak dan langsung berbicara niatnya untuk datang.

Menurutnya,Irwan hanya mencari kekayaan saja, bagaimanapun, perkembangan Industri Sorgum Sanjaya sudah menjadi tren sekarang, dan lagi, dengan kerja sama Industri Cakra Surya, itu dapat melahirkan generasi baru Industri Sorgum Sanjaya dan menjadi nomor satu di Kota Penang, lalu akan sepenuhnya bisa menekan Industri Cakra Surya.

Sebagai penguasa Industri Cakra Surya di Kota Penang, tentu saja merasa hebat, selain itu, Industri Cakra Surya saat ini menempati seluruh sumber air di Kota Penang. Sebelumnya, Industri Cakra Surya masih berdamai dengan Industri Sorgum Sanjaya, tetapi sekarang tampaknya keseimbangan telah hilang karena Industri Cakra Surya mendapatkan pinjaman 2 triliun.

“Hahaha, Nona jovitasari pasti haus karena jauh-jauh datang kemari. hari ini kita tidak minum bir, kita akan mengganti bir dengan teh, supaya membuat tenggorokan Nona jovitasari lebih enak......”

Irwan mengambil secangkir teh di depannya dan langsung meminumnya.

Pada saat itu, Jovitasari merasa ragu-ragu.

“Iya, benar......mari, berikan Nona jovitasari secangkir teh hangat......”

“Hehe, nona jovitasari maafkan kekeliruanku.

Pada saat itu, seorang pria muda kurus masuk dan membuat teh, lalu menuangkan secangkir teh untuk Jovitasari.

Jovitasari melihat teh yang mengepul di depannya, meskipun dia berjaga-jaga, tetapi dia segera merasa lega, berpikir dia adalah bos dari Industri Sorgum Sanjaya, dan ayah keduanya masih berada di luar, jadi harusnya tidak akan terjadi apa-apa.

Mengangkat cangkir teh, tetapi hanya meminumnya sedikit saja.

“Nona jovitasari, kita berdua tidak perlu terlalu sopan, masalah ini menurutmu bagaimana......”

Pada saat itu, Jovitasari baru saja akan berbicara, tetapi tiba-tiba dia merasa seluruh tubuhnya memanasa, pada saat yang sama, ada bayangan yang samar di depannya......

Dia langsung terpikirkan.

“tuan Irwan....kamu......”

Jovitasari saat itu ingin berdiri, hatinya dipenuhi dengan kemarahan, tetapi yang lebih dia inginkan sekarang adalah berdiri terlebih dahulu.

Tapi sayangnya, sebelum dia bangun, dia langsung didorong ke kursi oleh pemuda yang baru saja membuat teh, lalu dia mengangkat cangkir teh, memegang mulutnya dan langsung menuangkannya ke mulutnya.

Segalanya berjalan begitu cepat, sehingga dia bahkan berjuangpun tidak bisa.

Uhuk uhuk uhuk......

“Kamu, lepaskan aku......uhuk uhuk......”

Pada saat itu, Jovitasari hanya merasakan cairan panas masuk ke dalam mulutnya, dan masuk ke tenggorokannya.

Kemudian dia merasa semakin tidak berdaya.

“kali......kalian......”

Jovitasari mengambil berkas dan memukul pria muda yang baru saja menuangkan teh padanya, lalu ingin berdiri......

Plop!

Tetapi ketika dia baru saja bangun, kedua kakinya sangat lemas dan akhirnya terjatuh ke lantai......

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu