Menunggumu Kembali - Bab 68 Apakah Kami Sekeluarga Mati Kamu Baru Akan Merasa Senang?

Di Rumah Sakit Pengobatan Tradisional Cina kota Penang.

Yogi sedang berbaring di tempat tidur, dan dia jauh lebih baik sekarang.

Namun, dia tidak bisa meninggalkan rumah sakit begitu saja, dia merasa sangat malu, dia dipukuli oleh seorang pengecut, bahkan yang lebih menyebalkan lagi, dia tidak punya ruang untuk melawannya pada saat itu, memalukan, memalukan, sangat sangat memalukan.

Saat dia berpikir dalam benaknya bagaimana cara untuk menghabisi Sanfiko Chen yang tidak sadar diri itu, Rista dan beberapa anggota keluarga Bai lainnya datang, yang berada di belakang Rista adalah neneknya, Nyonya Puspita.

Puspita sangat marah ketika ia mendengar tentang hal ini.

Bagaimanapun, ketika Yusdi membicarakan hal itu, dia pasti akan menambah garam dan gula, Puspita yang mendengarnya yang awalnya tidak pernah menempatkan Sanfiko Chen di matanya menjadi sangat-sangat marah.

Harus diketahui bahwa Yogi dan Rista adalah cucu kesayangannya. Mengenai Jovitasari, dia diperlakukan berbeda, jika tidak dia tidak akan mengganti Jovitasari dengan putranya hanya dengan mendengar desas-desus dari Yusdi saja.

"Bu, lihat lah, Yogi telah dipukuli sampai seperti ini, kali ini kamu harus membantu kami mendapatkan keadilan."

Grecia awalnya sedang bepergian ke luar untuk berlibur, dia mengalami hal seperti ini setelah dia kembali kemarin. Sejak kecil, Grecia menyayangi putranya seperti binatang langka. Putranya dipukuli sampai masuk ke rumah sakit oleh seorang pengecut, dia tentu saja tidak akan berdiam begitu saja.

"Yogi ... bagaimana keadaanmu sekarang?"

Puspita tampak muram dan berjalan menuju ke bangsal.

"Yogi ... Nenek datang untuk menjengukmu!"

Yogi memang sedang menunggu kemunculan neneknya. Dia langsung sengaja berpura-pura seperti merasa sangat kesakitan, dan kemudian memanggilnya "nenek", lalu air mata segera mengalir keluar.

Itu seperti memberi orang perasaan bahwa ia telah terluka sangat parah.

Melihat ini, Puspita langsung berjalan ke sisi Yogi dalam beberapa langkah, kemudian mengulurkan tangan dan meraih tangan Yogi lalu bertanya: "Di mana lukanya, apa kata dokter?"

Pada saat ini Yusdi bergegas berkata : "Bu, ini bukan masalah besar. Dokter mengatakan mungkin jaringan lunaknya saja yang terluka. Hanya perlu beristirahat selama beberapa hari."

Mendengar itu, Puspita merasa lega.

"Ayah, apakah benar Sanfiko Chen yang memukulnya?"

Rista memandang Yogi yang terbaring di tempat tidur, dan kemudian bertanya kepada ayahnya dengan ragu.

"Si tidak berguna itu, berani-beraninya dia memukul kakakku, ia memukulnya di depan ayah, bagaimana ini mungkin terjadi?"

Orang-orang yang hadir juga menganggukkan kepala mereka. Meskipun mereka tidak memiliki sedikit pun kesan tentang Sanfiko Chen, tetapi karena mereka tidak memiliki kesan, jadi mereka semua tahu bahwa suami Jovitasari adalah orang yang benar-benar tidak berguna, tetapi Yogi yang di depan mereka ini dipukuli oleh nya, apa artinya itu?

Grecia segera berdiri dan berkata dengan berlinangan air mata: "Ini bukan kepalsuan, aku baru saja menelepon kakak tertua tadi, di telepon dia juga berbicara dengan sangat arogan. Dia masih mengatakan, jika memiliki kemampuan, maka pergi lah temui Sanfiko Chen, siapa yang memukulnya maka carilah orangnya langsung, mereka tidak ada hubungannya dengan itu, Bu, menurutmu jika Sanfiko Chen ini bukan dinasihat oleh kakak dan kakak ipar, mana mungkin ia berani memukuli orang dengan terang-terangan. Hal ini adalah perintah kakak, kakak ipar dan Jovitasari."

Puspita sedikit mengerutkan keningnya ketika mendengar itu.

"Nenek, itu pasti ulah nya Jovitasari, yang awalnya sudah membicarakan kontrak dengan presdir Luiz dari Industri Bir Sumedang dengan baik, Jovitasari sengaja mendesak kami untuk pergi dan mengambil hasil diskusi itu. Mungkin ia dan presdir Luiz memiliki kesepakatan yang tersembunyi, jika tidak begitu, Ayah yang pergi untuk berdiskusi dengan nya tidak akan ditolak begitu saja, Dia juga mengatakan bahwa kontrak ini hanya dapat dinegosiasikan dengan Jovitasari. Ini sangat jelas merupakan desain yang disengaja olehnya. "

"Rista, bagaimana kamu bisa bicara sembarangan begini, tidak ada bukti nyata untuk masalah ini, kamu tidak boleh sembarang berbicara, Jovitasari memiliki suami, kamu mengatakan itu akan tidak baik untuk reputasinya."

Yusdi bergegas menghentikan nya dan berkata dengan wajah serius.

"Apa yang salah denganmu, putramu dipukuli oleh pria jalang itu sampai seperti ini, dan kamu masih membelanya, aku pikir yang dikatakan Rista itu benar, kamu tidak bisa menegosiasikan kontrak, itu semua karena Jovitasari. "

"Sudahlah. Yusdi, kamu pergi mencari Jovitasari sore tadi, apa yang dikatakan oleh Jovitasari?"

Puspita memandang Yusdi dan bertanya padanya.

"Bu, kami pergi untuk menemui Jovitasari di sore hari tadi, tetapi Jovitasari tampaknya tidak ingin bertemu dengan ku. Kami hanya mengatakan beberapa kata di depan pintu, sikap Jovitasari agak buruk, dia mengatakan dia tidak akan peduli dengan kontraknya. Bagaimana perusahaan berkembang kelak ia juga tidak akan mempedulikannya, bahkan bangkrut pun itu bukan urusannya, Ia juga mengatakan bahwa ibu lah yang menyuruhnya beristirahat di rumah dan tidak perlu mengurus masalah ini lagi. Dan sekarang malah menyuruhnya untuk membahasnya lagi, kecuali jika ibu datang sendiri untuk minta maaf padanya, pergi memintanya ... "

"Keterlaluan!"

Sebelum perkataan Yusdi selesai, Puspita tiba-tiba berdiri, menatap Yusdi dengan dingin dan berkata: "Kamu segera telepon kakak tertuamu, suruh dia beri tahu Jovitasari untuk segera datang ke perusahaan, dan semua biaya pengobatan harus dibayar oleh keluarga mereka. Selain itu, suruh Jovitasari untuk membawa orang yang tidak berguna itu untuk meminta maaf kepada Yogi secara langsung. "

"Bu, itu, bukankah akan tidak baik ..."

Yusdi langsung menunjukan ekspresi tidak enak, dan kemudian berkata: "Bu, kita semua satu keluarga, sudahlah, ini semua demi untuk perkembangan perusahaan, kalau tidak, aku akan pergi ke rumah nanti. Bagaimanapun, presdir Luiz mengatakan ia hanya akan membahas kontrak ini dengan Jovitasari, semuanya ... "

"Telepon dia, benar-benar pemberontak. Aku ingin bertanya kepada Michael dan Rita bagaimana mereka mendidik anak perempuan mereka. Ia menikahi orang yang tidak berguna itu sudah sangat membuat keluarga Bai malu, sekarang malah semakin menjadi-jadi, sangat tidak masuk akal, aku ingin melihat apakah mereka benar-benar mau terbang ke langit. "

Ketika berbicara Puspita mengeluarkan ponselnya, dan langsung menelepon ke ponsel Michael.

Pada saat ini, ponsel Michael dipegang oleh Rita, Ketika dia melihat itu telepon dari Puspita, dia gemetaran, dan secara naluriah langsung mengangkatnya.

"Michael, apakah kamu sekarang merasa bahwa perusahaan diserahkan kepada keluarga, dan kamu sudah bisa tenang. Segera suruh Jovitasari bawa Sanfiko Chen ke rumah sakit untuk meminta maaf kepada Yogi, dan kali ini keluargamu juga harus membayar seluruh biaya pengobatannya, semua biaya untuk gizi dll juga harus dimasukkan. Selama beberapa tahun tidak di perusahaan, apakah kamu berpikir bahwa sayap mu sudah keras! "

Rita belum memasuki rumah, dia berdiri di koridor dan tidak mengatakan sepatah kata pun, ia langsung dimarahi.

"Bu, apa yang terjadi yang membuatmu begitu marah?"

Meskipun Rita sangat tidak menyukai nya, tetapi bagaimanapun dia adalah menantu keluarga Bai. Dikeluarga Bai tidak ada yang berani dengan nya, bahkan Rita pun agak takut dengannya.

"Hehe, apa yang terjadi? Kalian tidak tahu apa yang terjadi, biarkan Michael menjawab telepon, aku ingin bertanya padanya bagaimana cara kalian mendidik putri kalian itu, sekarang kalian masih memerintahkan orang untuk memukul Yogi?"

"Ah? Bu, apakah ada kesalahpahaman tentang hal ini?"

Rita langsung ingat tentang panggilan telepon yang baru saja diterimanya waktu di rumah sakit tadi.

"Heng, kesalahpahaman, bagaimana bisa ada begitu banyak kesalahpahaman, aku akan memberi kalian waktu 30 menit, seluruh anggotamu harus segera datang ke rumah sakit, aku akan menunggu kalian di sini!"

Setelah berbicara, telepon ditutup.

Rita berdiri di pintu, ia langsung menendang pintunya, wajahnya sangat suram dan menakutkan.

"Masuk lah ke dalam rumah, kenapa hanya berdiri di pintu saja ... kenapa ..."

Michael yang telah memasuki rumah dengan tongkat dan duduk di sofa terlebih dahulu memanggil nya masuk.

Pada saat ini, Sanfiko Chen melihat Rita membawa sesuatu di tangannya, dan ia bergegas berjalan ke Rita, mengulurkan tangannya untuk mengambil barang di tangan ibu mertuanya itu.

Pada saat ini, Rita langsung menendang Sanfiko Chen, Sanfiko Chen tidak ada persiapan sama sekali, karena bukan pertama kalinya wajah ibu mertuanya itu begitu suram.

Meskipun Sanfiko Chen juga kesal, tetapi siapa suruh Rita adalah ibu kandungnya Jovitasari?

Dia adalah ibu mertuanya, tidak peduli seberapa jahatnya dia, ia hanya bisa bersabar.

Sanfiko Chen langsung terjatuh ke bawah.

"Sanfiko Chen, jika kamu ingin melukai orang lain, jangan kaitkan itu pada keluarga kami ... kamu ini berani-beraninya memukul orang, dan sekarang, kamu telah membuat masalah dengan Grecia, dan ribut sampai ke tempat nenek, apa yang kamu inginkan sebenarnya, apakah kami sekeluarga mati kamu baru akan merasa senang? "

Novel Terkait

Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu