Menunggumu Kembali - Bab 173 Sanfiko Chen, kamu tidak bisa menyelamatkan istrimu!

Malam yang larut.

Di bawah sinar bulan, Sanfiko Chen perlahan berbaring di samping Jovitasari.

Dia bersandar di bantal yang lembut, dengan lembut mengulurkan tangan dan menepuk bahu Jovitasari dan Jovitasari langsung melemparkan dirinya ke Sanfiko Chen.

Sanfiko Chen tersenyum dan menepuk lembut punggungnya Jovitasari. Pada saat itu, Jovitasari tampaknya benar-benar santai suasana hatinya, mengeluarkan sedikit ekspresi senang.

“Jovitasari, kamu tenang saja, selama masih ada aku, tidak akan ada yang bisa menyakitimu.”

Perlahan Sanfiko Chen menutup matanya.

Pada saat yang sama sebuah vila mewah di Kota Penang.

Seorang pria paruh baya yang besar sedang duduk di sofa Eropa mewah, berdiri di depannya adalah Renard yang sedikit kurus dan muda.

“Kak Aji, aku baru saja memberitahu Danny, dia sudah dalam perjalanan, memanggilku dan Danny selarut ini, ada urusan penting apa?

Kak Aji perlahan menunjuk ke kusi di sampingnya dan berkata: “Tuan Sanfiko baru saja menghubungiku.”

“Sudah selarut ini, Tuan Sanfiko menghubungi Kak Aji, apakah sedang terjadi masalah besar di Kota Penang?”

Renard sangat ingat bahwa kematian Hermanto membuat mereka sakit hati untuk waktu yang lama. Pada akhirnya, Erwin dari Kota Maharayulah yang memberi mereka jaminan.

“Tuan Sanfiko bilang ini hanyalah masalah kecil, sangat mudah. Sekarang aku mendengar berita yang sangat penting, tidak tahu apakah benar atau tidak, tunggu Danny sudah datang, kamu dan dia pergi memverifikasi untukku, jika ini benar, maka kemungkinan Kota Penang akan terjadi masalah yang besar.”

Disaat Renard hendak bertanya masalah apa itu, tiba-tiba ada mobil diluar vila, sudah larut seperti ini, tidak perlu dikatakan lagi bahwa itu adalah Danny yang dipanggil oleh Kak Aji.

Tidak sampai 3 menit, Danny sudah berdiri di depan mereka.

“Kak Aji......”

Kak aji menunjukka ke sebuah kursi tidak jauh dari mereka dan berkata: “Kamu duduk juga.”

“Besok pagi, Danny pergi membantuku mengurus sesuatu, menculik Davis dari Industri Cakra Surya, dan hubungi Tuan Sanfiko tempat penculikannya ketika sudah menculiknya.”

Danny menggangguk kepala.

“Kak Aji, apa karena ini kamu......”

Kak Aji menggelengkan kepalanya.

Melihat ekspresi bingung dari Renard dan Danny, Kak Aji berkata dengan serius: “Aku baru saja mendengar bahwa bawahannya Susanto, Charles sedang berada di Kota Penang, dan aku sudah memanggil teman-temanku di Kota Maharayu untuk memeriksanya. Meskipun mereka tidak yakin, tetapi 70-80% kalau berita itu benar, dan lagi Charles telah berada di Kota penang selama 1 atau 2 hari.”

“Apa?”

“Bagaiman mungkin?”

Kali ini Danny tiba-tiba terkejut.

“Jika orang seperti Charles darang ke wilayah kita, orang-orang kita tidak mungkin tidak tahu!”

Renard menggelengkan kepalanya saat itu.

“Danny, Charles itu bukan orang biasa, meskipun aku belum pernah bertemu dengannya, tetapi sejauh yang aku tahu, Charles ini adalah orang penting di Kota Maharayu, dia suka bertindak sendiri dan dia sangat hebat dalam bertarung. Aku memperkirakan Zuki bukan lawannya, dan lagi aku pernah dengar Charles dulu berlatih di kuil Shaolin selama beberapa tahun, kung funya hebat sekali.”

“Benar, ketika Charles mengikuti Erwin di Kota Maharayu, telah bertemu beberapa kali, dia benar-benar orang yang berbahaya. Kali ini, jelas sekali bahwa Susanto memintanya datang dan lagi, datang dengan diam-diam. Jelas bahwa dia datang untuk menginvestigasi Hermanto yang tertembak dan di bunuh oleh Tuan Sanfiko. Sekarang aku merasa khawatir bahwa Charles kini telah mengetahui identitas Tuan Sanfiko, sehingga dia mulai berurusan dengan Tuan Sanfiko.”

“Kak Aji, jadi kita harus segera mengingatkan Tuan Sanfiko bahwa jika Charles ingin menyerang Tuan Sanfiko. Aku berpikir ini bukan apa-apa, kita telah melihat betapa hebatnya Tuan Sanfiko, tetapi apakah Charles ini akan menyerang langsung keluarga Tuan Sanfiko, seperti istrinya Jovitasari.”

Kak Aji mendengar perkataan Renard, wajahnya langsung berubah menjadi sangat serius.

“Malam ini, kalian berdua kirimkan beberapa orang untuk mencari tahu untukku, yang pertama adalah apakah Charles ini datang ke Kota Penang atau tidak, yang kedua adalah dimana Charles berada sekarang!”

“Aku ingin jawabannya sebelum fajar!”

“Dimengerti! Kak Aji!”

Danny dan Renard segera berdiri dan pergi.

Begitu keluar dari vila, Danny dan Renard mulai terus memanggil dan mengatur anak buah.

Sedangkan Kak Aji berdiri di dalam kamar, dia sedang berpikir apakah mau atau tidak menghubungi Erwin, tetapi dia takut sudah larut seperti ini akan mempengaruhi istirahatnya Erwin.

Kengerian Charles ini jelas tidak sebanding dengan Zuki ataupun Hermanto. Kak Aji sebelumnya pernah melihat Charles,bisa dikatakan Charles ini tidak menganggap serius Kak Aji, Susanto meminta Charles datang ke Kota Penang, niatnya sangat jelas untuk membalaskan dendam Hermanto.

Kak aji takut ini bukan masalah yang sesederhana itu.

Namun, perlu menunggu apakah betul Charles telah datang ke Kota Penang atau tidak dan dimana dia sekarang, sehingga benar-benar bisa mulai bertindak, jika benar-benar diarahkan kepada Tuan Sanfiko dan jika sudah diketahui identitas Tuan Sanfiko, berarti Kak Aji hanya bisa putus asa untuk meninggalkan Charles di Kota Penang.

Seperti yang dikatakan oleh Erwin sebelumnya.

Susanto sering lolos di Kota Maharayu beberapa tahun ini, dia sudah lama ingin mengurusnya. Kali ini, jika dia pergi mencari masalah dengan Tuan Sanfiko, maka dia harus mengurusya langsung di Kota Maharayu.

......

Setelah upaya semalam oleh semua orang di pangkalan, kerugian yang disebabkan oleh limbah kimia yang masuk ke pangkalan di diminimaliskan.

Michael duduk di lantai, melihat matahari perlahan-lahan terbit dan menghubungi telepon putrinya.

Jovitasari merasa lega mendengar berita ini, tetapi untuk Industri Cakra Surya yang merusak sumber air perusahaan, masalah pipa yang terkubur sebelumnya di Industri Sorgum Sanjaya masih belum terselesaikan, dan masalah ini semakin serius hari ini.

Jovitasari menerima pipa yang berantakan yang dia temui di pagi hari depan rumahnya, dapat dikatakan bahwa Industri Sorgum Sanjaya telah lumpuh total untuk saat ini, dan pekerjaan pembuatan minumannya tidak ada cara untuk melakukannya.

Tidak ada cara, Jovitasar tidak dapat makan di pagi hari, lalu mendesak Sanfiko Chen untuk mengantarnya ke perusahaan.

Rita juga terbangun sangat pagi, tetapi dia tampaknya memiliki banyak masalah di benaknya baru-baru ini. Dia tidak memperhatikan Sanfiko Chen dan Jovitasari, dan tentu saja mereka juga tidak punya waktu untuk bertanya tentang masalah Rita.

“Jovitasari, kamu jangan khawatir, masalah ini akan segera terselesaikan!”

Pada akhirnya, dia tidak bisa menyembunyikannya, ketika Jovitasari menerima telepon, Sanfiko Chen disampingnya mengetahui sepenuhnya berita itu dengan jelas.

“Ah......aku tidak tahu bagaimana dengan pembicaraan ayah kedua dengan Industri Cakra Surya disana?”

“Jovitasari, kamu jangan terlalu berharap pada ayah kedua, kamu sekarang pergi dulu ke perusahaan untuk memeriksanya, siapa tahu ada hasil yang bagus.”

Jovitasari tidak mengerti arti dari kata-kata Sanfiko Chen, dia mengangguk dan berkata: “Semoga saja seperti itu, jika benar-benar seperti itu, syukurlah......”

Pada saat itu, Jovitasari berpikir ingin memiliki istirahat yang cukup, lalu saat di kembali ke perusahaan, semua permasalahan telah terselesaikan.

Tapi bagaimana mungkin?

Jovitasari diantar ke perusahaan, baru saja dia naik, Sanfiko Chen menerima telepon dari Danny.

“Tuan Sanfiko, masalah sudah ditanganni, aku akan membawanya kepadamu.”

“Carikan aku tempat persembunyian kecil dan jika sudah diatur, hubungi aku, aku akan kesana!”

Mendengar ini, Danny segera mengerti.

Danny menutup teleponnya, lalu menatap ke Davis.

“Kak Danny, apakah tidak salah menangkap orang? Aku baru-baru ini tidak memprovokasimu, berapa yang kamu inginkan? Katakan nomornya dan aku akan mentransfernya kepadamu......”

Wajah Davis benar-benar kacau, dia baru saja bangun dan keluar untuk sarapan, tiba-tiba dia langsung ditutupi dengan karung di samping jalan.

“Sialan, jangan melibatkanku, aku Danny dan kamu Davis tidak ada hubungan sama sekali!”

“Sial......Danny......”

Davis juga sangat marah, ketika dia ingin marah, dia langsung ditendang perutnya oleh seorang lelaki di sebelahnya, kemudian menggunakan kain untuk membersihkan mobil dimasukkan ke mulutnya.

“Kemasi kopernya dan pergi ke galangan kapal tua di selatan!”

Setelah mendengar ini, Davis langsung gemetar dan matanya penuh ketakutan.

Berpikir sialan ini sebenarnya ada apa......

Tetapi sebelum dia berpikir, dia pukul sampai pingsan di dekat beberapa mobil tua.

Pada saat dia bangun lagi, hari sudah siang.

Matahari menyinarinya, dia hanya merasa badannya basah kuyup.

Galangan kapal tua sekarang merupakan tempat yang terbuka, tanah ini awalnya dimiliki oleh Perusahaan Shen, akan tetapi sekarang sedang mengembangkan area baru jadi ini tidak digunakan lagi.

“Kak Danny, Davis sudah bangun!”

Begitu Davis mendongak, tiba-tiba seorang lelaki yang duduk tidak jauh dari tempat teduh di dekatnua berteriak keras.

“Bawa kemari!”

Kemudian Davis yang sedikit mengalami dehidrasi, dibawa ke tempat teduh oleh dua orang.

Begitu dipindahkan, Davis melihat seorag pria yang membuatnya sangat terkejut sekali.

“Kamu, kamu sampah, kenapa bisa ada disini......kamu......”

“Dasar sialan, beraninya berbicara seperti itu kepada Tuan Sanfiko, cepat berlutut!”

Sebelum Davis selesai berbicara, dia ditendang di perut oleh seseorang, lalu dia terbentur dengan kerangka besi yang berkarat, disaat itu dia hampir tidak bisa berdiri.

Tetapi itu tidak bisa membantunya, lalu dua orang yang berada di depan Sanfiko Chen, menendang betisnya, lalu tidak sudi dia berlutut di depan Sanfiko Chen.

“Kudengar kamu sengaja menyabotase pipa yang diletakkan di depan Industri Sorgum Sanjaya?”

“Sanfiko Chen awalnya tidak suka cara seperti ini, tetapi tidak ada cara lain, Davis dari Industri Cakra Surya lah yang memulainya.

“Hahaha......aku mengerti. Hari ini kamu mencari Danny untuk membawaku kesini, hanya untuk menyelesaikan masalah sumber air Industri Sorgum Sanjaya untuk wanitamu Jovitasari?”

Mendengar perkataan Sanfiko Chen, Davis tahu persis apa yang telah terjadi.

Hanya saja ini terlalu kejam, tetapi dia masih merasa lucu.

“Kamu pikir aku akan berurusan denganmu untuk sesuatu yang lain?”

Sanfiko Chen berdiri disana, wajahnya sangat tenang.

“Sial, baik-baik berbicara dengan Tuan Sanfiko......”

Disatu sisi, Danny ingin menampar Davis ketika dia melihatnya berlutut di tanah, tetapi Sanfiko Chen menghentikannya.

“Sanfiko Chen, apakah kamu pikir kamu bisa menyelamatkan Industri Sorgum Sanjaya seperti ini? Atau menyelamatkan istrimu Jovitasari ?

“Kuberitahu padamu, kamu salah, hahaha......”

Mendengar perkataan Davis, Sanfiko Chen tiba-tiba merasa sedikit tidak nyaman ketika melihat senyumnya.

“Kamu bilang apa?”

“Aku bilang meskipun kamu membunuhku hari ini, kamu tidak akan bisa menyelamatkan istrimu, Jovitasari ditakdirkan untuk dibunuh oleh orang lain, hahaha......”

Apa?

Mendengar ini, wajah Sanfiko Chen tiba-tiba menjadi dingin, kemudian dia melangkah kedepan, meraih leher Davis yang sedang berlutut dan berkata: “Sebenarnya, apa yang kalian lakukan?”

Mata Sanfiko Chen sangat dingin saat itu.

Dia tidak akan membiarkan siapa pun menyakiti Sanfiko Chen, sedikit pun tidak akan!

“Hahaha......uhuk uhuk......cekiklah aku, bahkan jika kamu mencekikku mati, tidak ada gunanya, sudah kubilang, kamu tidak bisa menyelamatkan istrimu, kamu tidak bisa menyelamatkan istrimu, Jovitasari ditakdirkan untuk dimain mati oleh orang......”

Novel Terkait

After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu