Menunggumu Kembali - Bab 282 Dua Ratus Juta untuk Biaya Pengobatan Dua tamparan

Teraniaya.

Penghinaan.

Tidak nyaman.

Emosi.

Rita tidak pernah menyangka bila dirinya akan ditampar dua kali secara tidak jelas oleh orang lain saat ini.

Meskipun biasanya di rumah ada ketidakcocokan, namun dia mana pernah melihat pemandangan seperti itu di luar, dan dua tamparan itu langsung membuatnya menjadi bodoh, sekarang seluruh wajahnya terasa perih. Berlutut di lantai, melirik yang berdiri di sana, Isabella Long yang nampak santai seolah-olah tak terjadi apa-apa, hatinya pun dipenuhi perasaan takut.

Pada saat ini, dia tidak lagi berpikir untuk mendapatkan keuntungan seperti sebelumnya, hanya ingin pergi dari sini secepatnya, suasana ini membuatnya merasa sangat takut.

"Sebenarnya, aku juga tidak ingin memaksamu. Setelah berhasil nanti, kamu kembali membawakanku sertifikat perceraian dua orang tersebut dan aku akan memberimu Dua puluh milliar."

"Berapa?"

Ketika Rita mendengarnya, dia pikir dia salah dengar.

"Dua puluh milliar, tapi jika kamu tak bisa membuat mereka berdua bercerai, maka aku akan marah saat itu."

Setelah mendengar ini, kaki Rita kembali bergetar, dia hampir saja dia buang air kecil karena ketakutan. Bagaimanapun mimik wajah dari pria hitam yang besar di hadapannya ini sangat menakutkan.

"Dua puluh milliar, hanya dengan membiarkan Sanfiko Chen dan putriku bercerai, kamu akan memberi aku dua puluh milliar?"

Rita tidak dapat mempercayainya, nampaknya dia mengkonfirmasinya. Lagipula dua puluh milliar jelas merupakan angka yang sangat besar untuknya. Dengan dua puluh milliar dia mampu membeli sebuah atau dua buah vila kecil.

Dan harganya hanya dengan membiarkan putrinya dan Sanfiko Chen bercerai?

"Sesederhana itu?"

Rita tampaknya melupakan rasa sakit di wajahnya saat ini, lupa bila dirinya masih berlutut di lantai, ekspresi wajahnya tentu saja berubah menjadi sedikit bersemangat.

"Kamu tahu bila uang bukanlah apa-apa bagiku. Beri dia dua ratus juta, anggaplah biaya pengobatan untuk dua tamparan tadi."

Dengan segera seorang pengawal yang kurus kering membawa sebuah kotak berjalan menuju Rita, dia membuka kotak tersebut lalu mengambil dua puluh ikat uang dan meletakkannya di depan Rita.

"Ini... ini, benar-benar membayarku untuk obat?"

Melihat tumpukan dari dua puluh uang kertas yang tertata rapi di depannya, Rita sungguh telah melupakan rasa sakitnya pada saat itu, dan sepasang matanya mulai berbinar-binar.

Harus diketahui bila kejutan dari dua puluh ikat tumpukan uang kertas seratus ribu langsung diletakkan di depan mata Anda harus lebih mengasyikkan daripada menggunakan kartu bank.

Terutama bagi mereka yang mencintai uang, persis Rita adalah orang seperti itu.

Isabella Long menatap Rita dengan sepasang mata yang berbinar mengangguk lemah.

"Tak perlu sungkan lagi, terima kasih Nona isabella!"

Sekarang Rita benar-benar lupa kalau dia baru saja dipaksa berlutut dan ditampar. Dia bahkan langsung berlutut di lantai dan meletakkan tumpukan uang kertas tersebut di kantong kain dengan sayuran di satu sisi.

"Ingat, bawa kemari sertifikat perceraian Sanfiko Chen dan putrimu untuk ditukar dengan dua puluh milliar, aku akan mengutus seseorang untuk menghubungimu bila saat itu tiba."

Isabella Long tidak bisa menahan diri untuk tidak tertawa meremehkan kemudian berbalik untuk melihat pemandangan dari jendela di depannya. Kota Penang sungguh terlalu kecil, dan pemandangan orang-orangnya sangat tak sesuai di mata.

Dua ratus juta telah membuat seseorang yang tadinya sangat memusuhimu dan saat ini mengucapkan terima kasih hanya dalam waktu sesaat. Sesungguhnya bagi Isabella Long ada beberapa kesuksesan yang tidak menarik.

"Kamu sudah bisa pergi!"

Pengawal wanita yang di samping langsung menatap Rita yang masih memuat uang dengan pandangan jijik meneriakinya.

"Oke, oke... aku akan pergi sekarang!"

Rita mengangguk dengan cepat saat ini kemudian berjalan berbalik sambil menenteng sayuran yang dibelinya berjalan keluar kafe.

Saat Rita berjalan keluar dari kafe, dia menabrak pintu kaca karena terlalu terburu-buru, menjadikannya sebagai bahan lelucon, namun meski begitu Rita masih memiliki senyum di wajahnya.

Setelah Rita pergi, pengawal wanita yang berdiri di sebelah Isabella Long karena tidak paham kemudian bertanya, "Nona, menurutku bila Anda tidak perlu bertemu dengan orang rendahan seperti ini, benar-benar membuka mata orang. "

Isabella Long tersenyum perlahan.

"Ini bukan apa-apa, bagaimanapun Rita ini juga merupakan ibu mertua Sanfiko Chen, dia juga bisa memberi Sanfiko Chen banyak masalah."

"Memberi masalah, mungkinkah kita langsung menangkap Sanfiko Chen secara langsung? Nona, selama Anda mengucapkan sepatah kata pun, aku akan segera pergi menangkap Sanfiko Chen. Aku tak percaya bila dia tak mau mengatakan kode genetik saat itu! "

Wajah pengawal wanita itu penuh dengan aura membunuh di wajahnya saat berbicara.

"Sanfiko Chen, jika orang itu begitu mudah, aku tak akan mulai dengan orang-orang di sekitarnya, aku takut kalau Sanfiko Chen ini akan melakukan persiapan."

"Nona..."

Isabella Long perlahan melambaikan tangannya, tepatnya karena dia dulu tunangan Sanfiko Chen, dia lebih dekat dengan Sanfiko Chen ketika dia berada di Kota Yanjing, jadi dia tahu Sanfiko Chen itu orang seperti apa. Kalau Sanfiko Chen adalah orang biasa yang bisa ditekan dengan mudah, dia juga tak perlu menunggu hingga sekarang, dia juga tak mungkin membiarkan Jimmy Long pergi untuk berkelahi dengan Sanfiko Chen, dan mengambil darahnya untuk pengujian genetik.

"Sanfiko Chen, selama tiga tahun tak bertemu, aku sebaliknya sangat berharap kamu bisa memberiku kejutan!"

"Berapa lama Jimmy Long dan Sam sampai?"

"Mereka akan tiba malam ini."

Mendengar jawabannya, Isabella Long menghela napas dalam-dalam. Sejak kontak singkat terakhir dengan Isabella Long di villa, dia merasa bila Sanfiko Chen selama tiga tahun ini lebih berbahaya daripada sebelumnya.

Inilah sebabnya dia yakin bahwa kode genetik yang misterius itu ada di tangan Sanfiko Chen, hanya saja dia tak tahu mengapa Sanfiko Chen tidak menggunakan kode genetik itu.

Apakah mungkin...

Tidak bisa dihindari jika Isabella Long memikirkan Jovitasari yang sedang hamil, mungkinkah bisa dibilang kode genetik ...

Walaupun itu hanya dugaan saja, tapi Isabella Long tak akan pernah berhenti untuk tak memikirkannya. Ini bukan di Kota Yanjing, apa yang diperbuatnya tidak ada yang bisa membatasinya.

...

Setelah meninggalkan kafe itu, Rita berjalan menuruni tangga ke Distrik Xiangjiang Property secepatnya, lalu melihat sekelilingnya sebelum duduk untuk beristirahat di atas kursi kayu sambil terengah-engah.

Lebam merah di leher dan wajah setengah membengkak membuatnya merasa sakit karena perih. Meski dia teringat pada uang dua ratus juta untuk biaya pengobatan yang dibawanya, hatinya merasa sedikit terhibur, bahkan Rita sempat berpikir bila satu tamparan bernilai seratus juta, maka saat itu apabila lebih beberapa tamparan lagi tentunya akan mendapatkan ratusan juta lagi.

Namun setelah dia menyentuh pipinya sendiri, Rita hanya menjadi emosi, dan dia menyalahkan semuanya pada Sanfiko Chen.

Ternyata sudah bertunangan, dia masih menikahi Jovita, apakah ini tidak menunda waktu orang lain?

Saat memikirkan hal ini, hati Rita menjadi semakin emosi, hari ini dirinya berlutut dan dipukuli itu semua karena manusia tak berguna, Sanfiko Chen.

Harus buat Sanfiko Chen dan Jovita bercerai.

Hanya dengan begini keluarganya tak dapat diingat oleh keluarga Nona isabella, dan menurut Nona keluarga Long masih mengatakan bila saatnya tiba, memegang sertifikat perceraian lalu dia pergi kepadanya secara langsung untuk mendapatkan dua puluh milliar, dua puluh milliar ya. Dirinya dapat membeli dua buah vila lagi.

Semakin memikirkannya, semakin membuat Rita memutuskan harus membuat putrinya segera menceraikan Sanfiko Chen.

Dia melihat apa yang dilakukan Nona isabella merupakan perbuatan orang jahat. Bila saja dia melakukan perbuatan jahat pada Jovita atau Nusrini, dia akan benar-benar menyesalinya.

Harus bercerai!

Rita mengambil keputusan, lalu segera berjalan menuju vila membawa makanan yang dibelinya dan dua ratus juta.

Pada malam hari, Jovitasari bertiga pulang ke rumah bersama, lampu di rumah tidak dinyalakan, dan Nusrini nampaknya tidak kembali malam ini.

"Kenapa tidak ada orang?"

Jovitasari menyalakan lampu, belum selesai berbicara, dia melihat Rita berbaring di sofa memunggungi mereka bertiga.

"Bu, ada apa denganmu, kamu di rumah tidak menyalakan lampu. Apakah kamu tidak enak badan?"

Di sela kata-katanya, Jovitasari berjalan cepat menuju Rita yang sedang berbaring di sana.

"Bu... kamu tidak enak badan?"

"Sedikit sakit kepala!"

Rita tahu bahwa putrinya telah menghampirinya dan menjawab dengan tidak jelas.

Jovitasari sedikit mengernyit, kemudian seperti biasanya dia mengulurkan tangan untuk mengetes suhu kening ibunya untuk mengetahui apakah dia demam.

"Bu, ada apa dengan wajahmu?"

Ketika Jovitasari mengulurkan tangan dan menyandarkannya pada kening Rita, dia melihat pipi yang memerah dan bengkak, saat itu juga bertanya karena khawatir.

Mendengar hal ini, Michael berjalan beberapa langkah mendekat dan melihat pipi istrinya yang memerah dan bengkak lalu merangkul Rita. Meskipun Rita menutupi wajahnya, tapi Michael bagaimana bisa tidak bisa melihat dengan jelas bila wajah Rita itu telah dipukuli!

"Wajahmu dipukuli orang? Siapa itu?"

Michael memandang istrinya dengan sedih.

Sanfiko Chen dan Jovitasari juga sedikit terkejut melihat pipi Rita yang memerah dan bengkak yang tak dapat ditutupinya lagi.

"Waa... Huhuhu..."

Setelah mendengar pertanyaan Michael yang agak emosi, Rita dengan segera menangis saat itu juga, sebentar saja dia berada di pelukan Michael!

Novel Terkait

Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
3 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu