Menunggumu Kembali - Bab 33 Hal Yang Tidak Bisa diperlihatkan

Melihat Jovitasari yang duduk dengan mata berair, membuat Sanfiko Chen tertawa.

Kemudian dia berdiri menutup pintu kantor, dia tidak ingin membuat suasana menjadi sangat sedih, dan Sanfiko Chen merasa saat dia bersama Jovitasari, adalah saat yang paling santai dan bahagia.

“Kenapa? Jovita, apakah kamu terharu….. cepat makan, sekarang kamu adalah penahan rumah kita, satu keluarga berharap dengan mu, kamu harus baik-baik menjaga dirimu, dan membangkitkan kembali pabrik bir.”

Sanfiko Chen berkata sambil berjalan kedepan meja kantor, dan memberinya selembar tissue,

“Jangan nangis lagi, kamu jelek saat menangis!”

Jovitasari melihat Sanfiko Chen yang kepalanya dibungkus perban, dan baju yang kotor, dia tiba-tiba berhenti menangis dan tersenyum.

“Aku tidak menangis, mataku hanya terkena tiupan angin.”

Dia berkata sambil mengambil tissue dan menyeka air matanya.

“Sudah, sudah, tidak nangis ya. Jovitasariku kenapa bisa menangis.”

Sambil berkata sambil mengambil sayur untuk Jovitasari.

Jovitasari tidak makan dipagi hari, lalu dia bekerja sampai siang, sekarang setelah tenang baru merasakan sebuah rasa kelaparan.

Dia melihat Sanfiko Chen.

Pria yang didepan matanya, selain tidak ada kemajuan, dan tidak bisa membantunya mengurangi beban kerja, semuanya sangat sempurna.

Hingga tidak ada 1 pun kata buruk.

Mereka dua makan dengan tenang, Sanfiko Chen dengan lancar membersihkan semuanya.

Jovitasari berkali-kali ingin berbicara, tetapi dia tidak tahu harus dimulai dari mana.

Akhirnya Sanfiko Chen selesai membereskan.

“Sanfiko…..”

“Iya.”

Jovitasari berjalan kedepan Sanfiko Chen, dengan tangannya pelan-pelan menyentuh perban dikeningnya.

“Parah tidak? Sakit tidak?”

Sanfiko Chen dengan panik menggelengkan kepalanya.

“Ibu memang begitu, kamu jangan salahkan dia.”

Sanfiko Chen menganggukkan kepala.

“Dan juga, Sanfiko, aku…..”

“Tidak masalah Jovita, kita adalah keluarga, jadi tidak ada dendam apapun. Dan bagaimanapun, itu adalah ibu kita.”

Sambil berkata, Sanfiko menjadi senyum dan berkata: “Jovita, kamu jangan terlalu lelah, mungkin saja langsung ada keajaiban yang muncul.”

“Aku pulang memasak dulu ya, ayah dan Nusrini sedang opname, jadi ibu tidak bisa menyelesaikannya dengan seorang.”

Jovitasari menganggukkan kepalanya.

Melihat bayangan sederhana yang hampir menghilang diujung lorong.

“Sanfiko, maaf merepotkanmu!”

Balik ke kantor, Jovitasari langsung membuka internet kantor, dan langsung mencari orang yang kemungkinan bisa bekerjasama.

Jika membiarkan nenek mengurus kantor, maka Jovitasari rela menjual kantor.

Walaupun Industri Sorgum Sanjaya sekarang lumayan buruk, tetapi Jovitasari percaya jika dia menjual Industri Sorgum Sanjaya, pasti akan ada yang membelinya.

Tetapi itu hanyalah jalan terakhir dan terpaksa.

Disaat itulah pikirannya tiba-tiba muncul sebuah ide yang dikatakan Sanfiko Chen.

Sebuah keajaiban yang muncul.

Mungkin saja bisa terjadi keajaiban? Ini juga tidak bisa dipastikan!

Tetapi perasaan Jovitasari kali ini menjadi lebih baik, setidaknya masalah yang terus dipikirkannya dari pagi hari, akhirnya sudah diselesaikan.

Makanan yang tampak seperti makanan delivery yang dipenuhi cinta kasih, Jovitasari merasakan makanan itu lebih enak dari makanan dari restoran terbaik dihotel kota Penang.

Mungkin saja ini adalah kehidupan yang sebenarnya.

Sore hari, Sanfiko Chen yang sedang memasak, tiba-tiba mendapat telepon dari Piter.

“Tuan Chen, apakah kamu punya waktu? Aku memiliki masalah penting yang harus dilaporkan padamu.”

Sanfiko Chen berkali-kali memasak sayuran didalam kuali.

“Aku sekarang….. kalau tidak kamu datang kerumahku saja.”

“Bisakah?”

Karena Piter juga tahu posisi Sanfiko Chen dirumahnya, tetapi dia tidak tahu kenapa orang hebat seperti Sanfiko Chen harus menderita seperti begitu, tetapi dia juga tidak berani bertanya.

“Aku sendiri dirumah, kamu datanglah!”

“Baik, aku segera datang!”

Setelah menutup telepon, Sanfiko Chen sedang berpikir kenapa Piter begitu panik, apakah ada yang terjadi di kota Penang?

Saat Sanfiko Chen mau membawakan sayur yang dimasaknya, tiba-tiba terdengar suara siulan.

“Tuan Chen, kamu tinggal disini?”

Saat Piter memasuki rumahnya, alisnya tiba-tiba mengkerut.

“Walaupun kondisinya tidak terlalu baik, tapi aku sudah terbiasa. Sebelumnya tuan Wijaya memberiku sebuah villa, aku sudah pergi melihatnya, tetapi aku tidak terbiasa, jadi tunggu kedepannya ada kesempatan baru pergi lagi.”

Piter terkejut saat mendengarnya.

Villa yang diberikan Kevin Wijaya, takutnya adalah villa nomor satu di daerah Santana.

Tidak terbiasa?

Bisa tidak terbiasa tinggal disana?

Piter langsung memberikan tanda jempol dari hatinya untuk Sanfiko Chen.

“Ada masalah apa?”

Setelah duduk, Sanfiko Chen langsung bertanya.

“Eh, begini tuan Chen, bukankah tadi pagi kamu mengatakan terjadi kecelakaan pada ayah dari istri anda Michael? Aku sudah memeriksa…..”

“Apakah itu bukan kecelakaan biasa?”

Sanfiko Chen sudah merasakan keraguan saat mendengar kabar itu, tetapi siang hari dia juga tidak bertanya dengan jelas.

Piter menganggukkan kepalanya.

“Supir yang membawa truk barang ini namanya David, dia bukan lah orang lokal, tetapi aku pernah menemuinya beberapa kali, dia adalah orang susah yang sangat jujur, tetapi masalah ini, dia sedikit kelewatan.”

“Aku barusan keluar dari kantor polisi, David mengatakan jika ini adalah suruhan keluarga Bai, tapi detailnya siapa yang suruh, dia tidak memberitahunya. Dia juga bilang dia sudah melanggar peraturan karena melakukan ini. Apaan, saat itu aku hampir mau membunuhnya!”

“Keluarga Bai?”

Ekspresi Sanfiko sekejap menjadi buruk.

“Kenapa mereka begitu?”

Piter menggelengkan kepala lalu mengatakan:”Dan juga saat aku mencari tahu masalah ini, aku juga mendengar kabar Industri Cakra Surya akan menggunakan harga tinggi menarik karyawan dari Industri Sorgum Sanjaya, dan juga menarik beberapa peracik arak dibagian inti.”

Sanfiko Chen menganggukkan kepala.

Sekarang dia tidak peduli terhadap masalah penarikan orang Industri Sorgum Sanjaya, karena menurutnya semua ini tidak berguna, dia memiliki cara untuk melawannya.

Tetapi keluarga Bai malah sengaja membuat kecelakaan lalu lintas seperti ini, tampaknya tidak segampang yang terlihat lagi.

Jadi Sanfiko Chen harus mencari orang dari keluarga Bai ini!

Hanya begitulah dia baru bisa menjamin keamanan Jovitasari sekeluarga.

“Kamu ceritakan padaku latar belakang David.”

Piter dengan panik berkata: “David adalah seorang supir truk yang tinggal di kota Meka, tetapi dia sudah lumayan terkenal, bermoral, dan kerja keras. Jujur saja, jika bukan karena terjadi masalah ini, aku sudah ingin membawanya ke kota Penang. Aku dengar kabar dari bawahanku, David pernah belajar tinju dan dia adalah tokoh yang sadis. Mungkin karena terakhir menikah, jadi dia pun pensiun. Kemudian sepertinya istrinya pergi dengan cepat, dirumah hanya tersisa 1 anak perempuan saja, tetapi tampaknya juga terserang penyakit, karena selalu dirumah sakit opname.”

“Baik, kamu langsung pergi mencari tahu jelas keadaan anak perempuan David, kemudian malam aku mau bertemu dengan anak perempuan ini, dan kamu urus sebentar, malam ini aku mau bertemu dengan David ini.”

Piter sedikit tidak mengerti.

“Tuan Chen, David ini adalah orang yang sadis, jika dia ingin kabur, aku takut…. Aku sedikit tidak bisa menahan dia!”

Sampai disini, Piter sedikit merasa malu.

Bisa diketahui dia adalah raja bawah tanah kota Penang, dia juga melewati segala pelatihan, dari awal berjalan dengan susah payah sampai hari ini.

Jadi orang yang ditakuti dia, tidaklah banyak.

Ini makin meyakinkan pemikiran Sanfiko Chen.

“Kamu urus saja, David belum bisa mengulah jika masih dalam tanganku!”

Tatapan Sanfiko Chen terdapat sebuah rasa mematikan saat mengatakannya.

Saat itu seluruh badan Piter tiba-tiba menggetar karena tatapan ini, dia menjadi semakin yakin jika Sanfiko Chen bukanlah tuan muda yang sederhana dari keluarga Chen Kota Yan Jing!”

“Baiklah…. Aku akan mengurusnya!”

Saat Piter sedang berpikir cara untuk mengurusnya, Sanfiko Chen tiba-tiba berdiri.

“Aku lupa waktu karena berbincang padamu, sudah hampir sampai diwaktu makan malam. Aku harus mengantarkan makanan kerumah sakit!”

Setelah mengatakannya, Sanfiko Chen langsung mengambil makanan yang sudah dipersiapkan lalu berjalan kearah pintu.

Piter tiba-tiba kaget.

Tetapi jika preman kota Penang tahu tentang raja bawah tanah mereka Piter, datang mengunjungi menantu ini, mereka juga akan terkejut.

“Piter, antarlah aku ke rumah sakit. Aku akan menghubungi mu malam ini jika sudah selesai…..”

Piter dengan cepat menganggukkan kepalanya, lalu berlari membukakan pintu mobil Hummer itu…

Novel Terkait

Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu