Menunggumu Kembali - Bab 301 Diberi hal yang baik tidak mau, malah melakukan hal yang merugikan diri sendiri

Melihat pintu kamar hotel yang sudah tertutup rapat itu, disaat ini ada sesuatu yang kosong dihati Yenny, sebagai agen selebriti, untuk hal seperti ini sudah tidak biasa lagi, dan dari awal Yenny sudah tahu hasilnya bakalan seperti ini.

Menurutnya jika ingin Feiya kedepannya melangkah lebih jauh lagi, tampaknya hanya inilah satu-satunya jalan yang terbaik, apalagi David adalah tuan muda besar yang diakui oleh industri hiburan, dan sumber daya yang cukup untuk membuat artis kecil tumbuh menjadi artis yang popular dalam waktu yang singkat.

sebenarnya ketenaran Feiya telah memverifikasi ini sebelumnya, jadi mengirim Feiya ke tangan David, dia pikir itu adalah hal yang baik untuk Feiya.

Dan sekarang Feiya dengan perlahan mengekspresikan idenya sendiri, dia tidak lagi mendiskusikan dengannya setiap dia melakukan apapun, dan bahkan karena dirinya menghalangi dia untuk menerima iklan ini, terlebih dia berpikiran mau mengubah idenya sendiri. Ini membuat hati Yenny menimbulkan perasaaan cemas. Kebetulan ada kesempatan seperti ini, dia spontan tidak keberatan mendorong perahu ke sungai, dan sekarang dia sudah mendapatkan apa yang seharusnya dia dapatkan.

"bibi yenny, kami sudah menyiapkan mobil untukmu, di lantai bawah hotel."

Tepat disaat Yenny ada keraguan dan ada sedikit perasaan yang ditahan, orang yang sudah diatur oleh David sudah berjalan kedepan Yenny dan berkata.

"Eh, baik, baiklah ..."

Yenny melihat lagi pintu kamar, bayangan terakhir yang ada di benaknya adalah wajah Feiya yang marah, tapi sekarang semua ini sudah tidak penting.

Yenny berbalik dan mengikuti pengawal ini berjalan ke lift dan keluar dari hotel ...

Di sungai Xiang Jiang jalan Bin Jiang, Sanfiko Chen membawa Jovitasari dan Michael pulang, hanya saja di jalan dia merasakan dibelakangnya ada sebuah mobil Volkswagen hitam yang terus mengikutinya, bahkan untuk memastikan apakah mobil Volkswagen hitam ini mengikutinya, Sanfiko Chen dengan sengaja memutari beberapa gang kecil.

"Sanfiko, ada apa?"

Jovitasari yang duduk di samping, secara spontan merasa ada yang tidak benar dengan Sanfiko Chen.

"Tidak ada apa-apa, hanya merasa mobil itu sepertinya mengikuti kita terus."

Apa?

Wajah Jovitasari langsung berubah dan melihat ke kaca spion.Meski mobil Volkswagen hitam yang ada di belakang mobil mereka jaraknya agak jauh, tapi Sanfiko Chen sengaja beberapa kali menembus masuk ke gang, dan mobil Volkswagen hitam ini selalu dapat mengikutinya.

"Ayah, Jovita, aku antar kalian pulang dulu, lalu aku akan melihat-lihat, sebenarnya siapa yang mengikutiku."

"Sanfiko ... Aku bersamamu saja."

jovitasari langsung mengerutkan kening dan berkata.

"Tidak apa-apa, kamu masih harus kembali dan bersiap untuk konferensi yang akan segera diselenggarakan. Aku akan baik-baik saja dengan hal kecil ini, dan aku akan pulang setelah selesai menangani ini."

"Aku ..."

"Sudah dibilang tidak apa-apa, pulang mandilah, dam tunggu suamimu pulang ..."

"Ah ... Ayah masih ada ... kamu ..."

Mendengar perkataan Sanfiko Chen, Jovitasari hanya langsung mundur, dan wajahnya memerah, memandang Sanfiko Chen dengan marah.

"Benar juga, Sanfiko, kamu sendiri hati-hatilah. Jovita, kita akan kembali dan meneliti proposal konferensinya. Lagi pula selanjutnya kita masih ada konferensi “Anggur berkualitas yang jernih”.

"En, aku tahu Ayah."

Telah sampai di Xianjiang Property saat sedang berbicara, pada saat ini, Sanfiko Chen berhenti di pintu Xianjiang Property, lalu menurunkan Micahel dan Jovitasari, dan kemudian langsung menginjak pedal gas dan pergi ke kota tua.

Mobil Volkswagen hitam itu sama sekali tidak memperdulikan Micahel dan Jovitasari, melainkan terus mengikuti Sanfiko Chen.

Sepuluh menit kemudian, Sanfiko Chen perlahan-lahan memarkir mobilnya di Jalan Binjiang, disaat ini langit sudah menggelap, setelah melewati bawah lampu jalan, mobil Volkswagen hitam yang ada di kaca spion juga perlahan-lahan berhenti di tepi jalan tidak jauh darinya. .

Tetapi ketika menunggu mobil Volkswagen hitam itu berhenti, dengan segera belasan orang langsung dari tepi jalan bergegas keluar, tangan mereka memegang tongkat bisbol.

Dipimpin oleh Danny, seorang pria bertubuh kekar dan dengan wajah yang mencolok.

"Turun!"

Danny menghadap ke jendela dan mengetuknya, dan kemudian berteriak dengan dingin.

Pada saat ini, jendelanya perlahan turun, dan Danny melihat ada dua orang yang duduk di dalam mobil.

"Siapa kalian?"

Mendengar aksennya, sama sekali bukan orang Penang.

"Turun, omong kosong apa?"

Desta yang ada di sebelah Danny langsung memukul pintu mobil dengan tongkat bisbol, dan kemudian berteriak keras.

Dua orang yang ada di mobil itu melihat lampu Porsche yang masih menyala, lalu mengangguk, membuka pintu mobil dan berjalan keluar.

Namun, saat mereka baru membuka pintu mobil, tiba-tiba beberapa orang berjalan maju dan menekan kap mobil, lagipula mobil sudah berjalan selama satu sore, suhu pada kap mesin itu tidak rendah, ada sedikit panas, segera mereka berontak kepanasan dengan gila

"Prakkk!"

Wajah seorang pemuda yang baru saja berontak ditampar sebelum dia melihat dengan jelas.

"Ah ... kalian, siapa kalian? Kenapa memukul orang?"

Tepat setelah dia selesai mengatakan ini, dia sduah melihat Sanfiko Chen yang perlahan-lahan datang kehadapannya.

"Katakanlah, siapa yang menyuruh kalian untuk mengikutiku?"

Awalnya Sanfiko Chen tidak tertarik dengan orang seperti ini, tetapi akhir-akhir ini Sanfiko Chen selalu merasa sedikit tidak nyaman di hatinya dan selalu merasa akan ada masalah besar yang akan terjadi, jadi dia juga sangat berhati-hati, dan belum lama ini Kak Aji mengatakan kepadanya bahwa ada sebanyak tujuh atau delapan Mobil dengan plat Nanjing tiba di kota Penang.

Kemudian Sanfiko Chen telah diikuti oleh orang.

"Apa? Ikut apaan, aku tidak tahu apa yang kamu bicarakan?"

Pemuda yang baru saja ditampar itu dengan cepat membalikkan fakta.

Prakkk!

Krakkk!

Ah!

Namun disaat ini Danny tidak memberinya kesempatan apapun, dia langsung menampar dan menendangnya.

Dengan suara besar, pemuda itu langsung menabrak bumper depan mobil, dan tiba-tiba tergeletak di tanah, dan dengan gelisah menutupi perutnya dengan kesakitan.

Pada saat ini, Danny menunjuk ke pemuda lain yang wajahnya melepuh karena terkena panas dan berkata: "Bilanglah!"

"Aku ..."

Krakkk!

Prakkk!

Ah ...

Pemuda ini belum berbicara, tiba-tiba Danny langsung mengambil tongkat bisbol dan memukul lengan orang yang tadi kena pukul dan terbaring ditanah itu, dengan segera berteriak histeris, seluruh tubuh bergabung menjadi satu, mati dengan memegang lengannya.

Ketika tongkat ini terpukul ke lengan, lengan itu pasti patah.

"Kamu bisa lanjut bicara..."

"Aku, kami ... aku ... Tuan Justin yang menyuruh kami untuk menyelidiki, Tuan Justin ..."

Sanfiko Chen perlahan mengangguk, kemudian melambaikan tangannya dan berkata: "Biarkan dia pergi saja, beritahu Tuan Justin saat pulang, dan tinggalkan kota Penang malam ini, kalau tidak jangan salahkan aku!"

Setelah selesai berbicara, Sanfiko Chen langsung berjalan ke mobil Porsche yang diparkir di pinggir jalan.

Dan disaat ini, Danny langsung menendang tubuh pemuda yang berdiri dengan sedikit gemetaran.

"Cepat enyahlah, ingat kata-kata Tuan Sanfiko, pastikan kamu memberitahu ke Tuan Justin apaan itu, tahu tidak?"

Keduanya dengan cepat mengangguk, lalu naik ke mobil dengan malu, lalu menyalakan mobil, melarikan diri dengan gila.

Pada saat ini, Sanfiko Chen juga sudah menyalakan mobil, dia merasakan kemarahan yang tak dapat dijelaskan di dalam hatinya, sepertinya Justin ini tidak mendengarkan kata-katanya, kalau begini, dirinya benar-benar harus memberi mereka pelajaran.

Sanfiko Chen tahu kalau David ini tidak akan pernah menyerah.

Segera, Sanfiko Chen menurunkan jendela mobil, kemudian berkata kepada Danny yang sedang berlari dengan cepat: "Siapkan beberapa orang, harus yang terampil, aku mungkin akan menggunakannya nanti."

"Baiklah Tuan Sanfiko."

"En, nanti aku akan meneleponmu dan kamu bawa orang-orang itu ke luar Hotel Central dan menungguku."

Begitu Sanfiko Chen berbicara, dia langsung menginjak pedal gas dan menghilang dari pinggir jalan.

Disaat ini Danny dengan segera mengeluarkan ponselnya untuk mengatur orang ...

...

Di antara kamar berbintang Hotel Central yang paling mewah, disaat ini Feiya duduk di sana, dengan tenang menatap David yang sedang duduk di sofa yang memiliki prasangka terhadapnya.

Sebenarnya Feiya tidak memiliki perasaan sedikitpun terhadap David, meskipun David terlihat seperti seorang yang rendah hati di depannya, tapi lagipula Feiya bukan orang yang bodoh, dia tahu kalau tuan muda pemilik Media Hiburan Shouthern sama sekali bukan orang yang baik.

Hanya saja sekarang dia masih bekerja sama dengan Media Hiburan Shothern, dan memang David ini juga telah memberinya banyak kesempatan untuk menghadiri acara berskala besar, dan baru-baru ini drama yang telah membuatnya sangat popular itu diinvestasikan oleh Media Hiburan Shouthern.

Jadi dia tidak ingin langsung membuat David malu, dan dia sangat ingin tahu sebenarnya apa yang terjadi semalam, hari ini dia seharian melihat data-data dan sampai lupa untuk mengirim pesan untuk menyapa Sanfiko Chen.

"Tuan Justin, aku tidak tahu ada masalah apa kamu datang mecariku?"

Jelas Feiya tidak ingin terlalu banyak berkontak dengan David, karena dia selalu merasa bahwa orang seperti David ini sangatlah berbahaya, walaupun dunia luar sudah menggila, bahkan sudah tersebar masalah Feiya menemani David tidur, tetapi setiap Feiya mencoba menjelaskan semua ini, dia dihalangi oleh Yenny.

Yenny menyebut semua ini sebagai sensasi yang memanas, dan masih memberi tahu Feiya kalau ini adalah pekerjaan yang biasa.

Untuk ini sebelumnya Feiya juga pernah membuat pernyataan di Weibo, namun dengan sangat cepat terendam oleh berbagai spekulasi publik dan netizen yang lebih banyak, mendapatkan pujian publik di industri hiburan adalah hal yang sangat mudah dicapai.

Ditambah dengan public relactions negatifnya Yenny, membuat banyak orang merasa bahwa ini adalah hal yang nyata.

Jadi dipandangan dunia luar, Feiya adalah pacar David, penerus Media Hiburan Southern di masa depan, terlebih sekarang kepopularitasan drama ini telah membuat banyak orang merasa kalau yang diucap ini adalah benar.

Bahkan di Internet, foto pernikahan mereka berdua telah keluar ...

Namun pada kenyataannya, foto bersama pun belum pernah, walau itu menghadiri acara, Feiya sengaja menghindari pertemuannya dengan David.

"Hehe, ini bukanlah hal yang penting, atau kamu lihat ini dulu saja ..."

Novel Terkait

Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu