Menunggumu Kembali - Bab 131 Ubah Nama Kepemilikkan Rumah Ini Menjadi Namaku

“Bu, kamu tidak bisa seperti ini, rumah ini benar benar dibeli oleh Sanfiko Chen, lalu apa mungkin aku memiliki uang sebanyak itu? Kamu lihat surat kerjasama itu, harganya adalah 60 miliar…”

Jovitasari benar benar tidak mengerti dengan ibunya, dari di Xianjiang Property hingga pulang kerumah, dia selalu menggulangi pembahasan di villa tadi, lalu langsung bertanya kepadanya mengapa tidak menulis hal milik rumah itu atas namanya, lalu dia ingin rumah istana yang dibeli oleh Sanfiko Chen harus ditulis atas namanya.

“Ada apa denganku? Jovitasari, aku benar benar tidak mengerti denganmu, kamu selalu melindungi Sanfiko Chen yang tidak berguna itu, apa dia bisa membeli rumah istana itu, di rumah ini selain kamu yang bisa mengeluarkan uang sebanyak itu siapa lagi.”

“Benar sekali, kakak aku sanagt tidak mengerti, mengapa kamu terlalu keras untuk mengikuti Sanfiko Chen, apa bagusnya dari dia, sudah malas masih bertindak brutal lagi.”

Ketika Nusrini memikirkan kelakukan Sanfiko Chen di vila tadi, membuatnya semakin tidak tenang, kemarin dia sudah membuat malu di keluarga besar, dan sekarang dia sudah mengganggu musuh yang paling menakutkan dari Keluarga Bai, Davis merupakan orang yang terkenal kejam di Kota Penang ini, semakin memikirkannya, membuatnya semakin marah.

Tapi di rumah istana tadi dia sudah memilih kamar miliknya sendiri.

Dia benar benar merasa rumah itu adalah miliknya sendiri.

“Kalian…”

Jovitasari benar benar tidak tahu harus berkata apa lagi.

“Yang pasti ketika Sanfiko Chen pulang, dia harus mengubah nama atas kepemilikkan rumah ini. Rumah ini dibelikan Jovitasari untukku, berdasarkan apa dia menulis namanya! Hengg!”

“Benar sekali, ini 60 miliar, mana bisa diberikan kepada sampah itu…”

“Kalian…. Yah, cepat bicara…”

Jovitasari saat ini hanya bisa berharapkan bantuan kepada Michael yang dari tadi duduk dan tidak bersuara.

“Aku…”

“Kamu diam saja, kamu tidak ada hak berbicara untuk urusan ini, lebih baik jangan membuatku marah!”

Ketika Michael baru ingin membuka mulut, dia langsung dijeliti oleh Rita, lalu dimarahnya, tidak ada cara lain, Michael tidak bisa berkata apa apa.

“Bu, aku sudah mengatakan kepadamu berapa kali, rumah itu dibeli olehh Sanfiko Chen, aku… selain itu Sanfiko Chen pun tidak akan setuju untuk mengubah nama.”

“Benar sekali, bu, jika nanti Sanfiko Chen tidak bersedia untuk mengubah nama, bagaimana? Harus tahu harga rumah itu adalah 60 miliar….”

Kali ini Nusrini memikirkan suatu masalah, bagaimanapun ini adalah uang sebesar 60 miliar, yang merupakan angka yang besar, jika Sanfiko Chen tidak ingin mengubah nama surat itu, dan nanti ketika surat tanah itu keluar atas nama Sanfiko Chen, dan hak pemilik rumah itu adalah miliknya, lalu jika Sanfiko Chen berubah pikiran seperti apa yang dikatakan oleh ayahnya tadi, mereka tidak boleh masuk kesana, atau ada hal yang tidak membuatnya senang lalu mengusir mereka!

Masalah ini harus melihat bagaimana raut muka Sanfiko Chen nantinya.

Tidak boleh, Nusrini benar benar tidak mengijinkan keadaan ini terjadi, pastinya dia juga tahu kalau ibunya pun tidak akan setuju jika hal ini terjadi.

“Heng, tidak setuju, Sanfiko Chen sudah menumpang di rumah kita selama tiga tahun, apa yang dia lakukan, semuanya kita yang berikan kepadanya, lagipula rumah ini adalah kakakmu yang membelinya, lalu kita pun tidak pisah rumah, jadi apa yang kakakmu beli itu adalah milikku.”

“Bu, aku bilang kan misalkan…”

Rita berdeham dingin.

“Tidak ada permisalan, jika dia tidak mau mengganti nama maka aku akan rebut dengannya, aku tidak percaya Sanfiko Chen mau menjadi raja di rumah ini!”

Jovitasari mendengar perkataan adik dan bumya benar benar membuatnya tidak ada cara lagi, lalu dia pun langsung berdiri dan masuk kedalam kamar.

Dia harus segera menghubungi Sanfiko Chen, dia sangat tahu rumah ini bukanlah dia yang beli, lalu dalam sekajap uang darimana Sanfiko Chen membeli rumah ini, apalah temannya yang membelikan kepadanya? Jika memang begitu, temannya yang pemilik Industri Bir sumedang sangat memiliki banyak uang.

Jadi dia sekarang harus bertanya jelas kepadanya, jika memanng begitu, lebih baik dia membatalkan pembelian rumah ini dan mengembalikan uang itu kepada temannya, walaupun ini merupakan investasi yang bagus, tapi dia harus menggunakannya dengan jelas.

Melihat Jovitasari masuk kedalam kamar, Nusrini yang berada di samping Rita langsung berkata dengan kecil : “Bu, sepertinnya kakak memang sudah terpengaruh dengan sampah itu, aku benar benar tidak tahu mengapa kakak bisa tertarik dengannya, aku merasa ini sangat tidak adil.”

Rita mendengar kata kata ini merasa tidak masuk diakal.

“Aihhm kakak mu memang unggul dari kecil, bagaimanapun dia tahu sudah mengenal apa yang namanya mati, walaupun Sanfiko Chen seburuk apapun, dari awal itu adalah pilihannya,, kita semua tidak setuju dengannya, tapi kakakmu tetap saja ingin bersama dengan Sanfiko Chen.”

“Tapi kalaupun begitu, kakak tidak perlu demi Sanfiko Chen menghianati kita dengan membeli rumah 60 miliar itu, ini semua adakah uang, dan juga bu kamu sudah melihat rumah di XIanjiang Property itu, rumahnya sangatlah bagus, jika surat tanah rumah ini atas nama Sanfiko Chen, kita kedepannya harus memandangnya!”

“Memandangnya, dia kira karena Jovitasari baik kepadanya, dan sudah mau mau menjaganya membuatnya ingin menjadi musuh di rumah kita, tidak akan bisa,aku pasti akan membuat mereka bercerai, Sanfiko Chen semakin lama semakin tidak berguna.”

Nusrini yang berada disampingnya hanya menganggukkan kepala.

“Benar sekali, kita harus mengusir sampah itu dari rumah kita!”

Michael yang duduk disamping melihat perilaku dua ibu anak itu, benar benar membuatnya tidak tahu harus berkata apa, tapi sekarang dia mulai ragu dengan Sanfiko Chen, dia bisa membeli rumah istana itu dengan harga 60 miliar, apalagi hal ini tidak diketahui oleh ibu anak itu, tapi Michael tahu yang bisa membeli rumah istana di Xianjiang Property itu bukanlah orang biasa.

Tapi dia tahu kalau kata kata ini dia katakan kepada isitri dan anaknya, tetap saja membuat mereka tidak percaya.

Tapi dia sudah bisa melihat kalau Sanfiko Chen itu sekelas dengannya, selagi Sanfiko Chen bisa menjaga anaknya Jovitasari itu sudah cukup, untuk urusan istri dan anaknya yang masih rebut, cukup beri mereka sedikit pelajaran saja baru bisa membuat mereka jujur.

Ketika saatnnya tiba dia tidak perlu bicara apa apa, semuanya pasti bisa teratur.

Sanfiko Chen sudah sampai di wilayah rumah dia, dan mendapatkan panggilan dari Jovitasari.

“Aku sudah hampir sampai rumah, mengapa? Apakah terjadi masalah dengan ibu?”

Jovitasari berlalu kearah balkon dan melihat Sanfiko Chen sedang memarkirkan sepeda motornya, lalu berkata di balik telefon : “Ibu tidak apa apa, tapi Sanfiko Chen kamu harus siapkan hatimu, ibu bilang dia ingin kamu mengganti nama kepemilikan rumah itu menjadi atas namanya, harga rumah itu adalah 60 miliar, Sanfiko Chen beritahu aku dengan jujur, teman kamu beri kamu berapa uang?”

Sebelumnya ketika Sanfiko Chen mengatakan kepadanya kalau dia membeli rumah, walaupun Jovitasari mengerti, tapi dia tidak terlalu tahu berapa harga itu sebenarnya, ditambah lagi urusan perusahaan yang membuatnya melupakan masalah ini, tapi sekarang dia sudah berpikir dengan jelas, rumah istana di Xianjiang Property ini seharga 60miliar, dan di surat tanah itu juga tertulis dengan jelas harganya, dan mendapatkan hadiah sebuah mobil mewah yang sebelumnya Jovitasari mengatakan kalau dia menyukai mobil itu.

Jovitasari tahu ini bukanlah kebetulan, ini semua pasti sudah diatur oleh Sanfiko Chen.

Tapi uang ini sangatlah banyak…….

“Ini…. Jovitasari, menurutmu apa yang akan aku lakukan sekarang?”

Pertanyaan ini membuat Sanfiko Chen benar benar tidak tahu harus menjawab apa.

Tentu saja setelah Rita melihat rumah ini dia pasti ingin mengganti nama kepemilikkannya, sama saja mau semua hak ini menjadi miliknya, dan hal ini tidak pernah terpikirkan oleh Sanfiko Chen sebelumnya.

Tapi Sanfiko Chen tidak terlalu memperdulikan masalah ini, karena selagi ibu mertuanya tidak rebut lagi dengannya, dan setiap hari tidak berteriak kepadanya untuk bercerai dengan Jovitasari, dia pun tidak akan memperdulikan nama siapa yang akan tertulis di surat kepemilikkan rumah itu.

“Kamu bertanya kepadaku bagaimana? Aku tidak tahu…. Kamu masih belum menjawab pertanyaanku sebelumnya, temanmu itu memberimu berapa uang?”

“Ini… kira kira 80 miliar.”

Sebenarnya dia ingin mengatakan tidak tahu ada berapa uang yang berada di kartu itu, tapi paling tidak ada triliunan.

Tapi kalau dia mengatakan seperti itu, takutnya dia membuat istrinya sangat terkejut.

“Banyak sekali…. Mengapa temanmu itu mau memberimu uang sebanyak itu… tidak mungkin seorang tema wanita kan?”

Mendengar kata kata Sanfiko Chen yang sedikit ragu, membuat Jovitasari memiliki pemikiran ini.

Hah?

Sanfiko Chen mendengar apa yang dikatakan oleh Jovitasari membuatnya bergetaran,, pemikiran istrinya ini benar benar tidak jelas.

“Bukan, temanku itu jelas jelas seorang pria dewasa, lalu mengapa dia mau memberiku uang, bukankah sebelumnya aku sudah memberitahumu, kami adalah teman dekat, dulu kami sering main bersama. Lagian uang ini, bagaimana mengatakannya, aku pikir kedepanya masih mau dikembalikan kepada orang…”

“Hengg! Awas saja kamu kalau berani! Sudahlah cepat masuk, nanti ketika ketumu dengan ibuku, bilang saja ini temanmu yang membelinya, jadi nama kepemilikkan itu tidak bisa diganti, dan katakan padanya uang ini kamu pinjam. Nanti aku akan berada disampingmu untuk membatumu bicara… dengar tidak?”

“Iya iya….. aku tahu….”

Setelah Sanfiko Chen memutuskan panggilannya, dia pikir bisakah aktingnya itu terlalu mencurigakan.

Aihh, atau aku langsung beritahu Jovitasari saja, kalau aku adalah orang kaya, jika dia ingin membeli rumah seperti ini sebanyak mungkin pun tidak akan ada masalah untuknya.

Tapi apa dia akan percaya?

Benar benar sakit kepala!

Novel Terkait

Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu