Menunggumu Kembali - Bab 205 Pria Misterius Yang Mengendalikan Semuanya Dari Belakang

“Aku…”

Tampak jelas masalah ini juga sangat sadis bagi Jovitasari.

Walaupun dikeadaan tadi semua perlakuan Sanfiko Chen sedikit berlebihan, tetapi Jovitasari malah tidak merasa yang dilakukannya salah.

Keluarga Martin yang di Purwokerto dari awal tidak pernah menganggap keluarga Bai, mereka yang tampak sombong, tadi juga berani kasar dengannya, jika bukan karena Sanfiko Chen muncul disaat yang tepat, dia juga tidak tahu bisa terjadi masalah apa lagi.

“Betul. Jovitasari, masalah ini dimulai karena kamu, aku rasa kamu pasti ada solusi yang baikkan?”

“Memang, wakil direktur Bai, sekarang perusahaan Tianbai kita semua berharap padamu!”

“Betul, aku yakin jika sekarang direktur juga sedang menunggu kamu memberikan kita semua sebuah tanggung jawab!”

“Betul… betul…”

Seketika semua pemegang saham keluarga Bai ini satu persatu mulai melampiaskan ketidakpuasan mereka dari dalam hati.

Sebelumnya sama sekali tidak menyangka mulut mereka.

Sanfiko Chen tertawa dingin setelah melihat tindakan orang-orang ini: “Kalian semua tidak perlu khawatir dengan hal ini, dan kedepannya lakukan yang memang seharusnya dilakukan, jika ada orang yang mau menjual sahamnya sekarang, aku yakin Jovitasari akan menerimanya dengan senang hati.”

“Sanfiko Chen, apakah kamu ada hak berbicara disini?”

“Apa posisi kamu di perusahaan kita?”

“Hanya… mengatakannya dengan gampang, tidak membiarkan kita semua khawatir, apakah kamu tahu siapakah keluarga Martin dari Purwokerto?”

“Semua yang terjadi hari ini adalah karena kamu, beneran tidak masuk akal!”

“Memanglah…”

Saat Jovitasari mendengar pembahasan ini, hatinya terasa sangat tidak baik.

Saat dirinya tadi dibully, tidak adapun orang yang membelanya, hingga saat Sanfiko Chen muncul, mereka masih dengan pasti menganggap dan dengan buruk berkata memang seharusnya Sanfiko Chen meminta maaf dengan Martin, dan harus berlutut meminta maaf.

Sekarang semua disalahkan di Sanfiko.

“Kenapa tidak, Sanfiko Chen sekarang adalah asisten dan supirku, dan Sanfiko Chen juga memiliki hak untuk mengikuti banyak hal diperusahaan. Lagipula sekarang aku memiliki sahan perusahaan sebanyak 50%, jika kalian merasa perusahaan Tianbai tidak bisa menahan serangan dari keluarga Martin di Purwokerto, maka kalian boleh mengubah saham kalian menjadi uang, dan mumpun sekarang perusahaan masih ada uang, siapa yang ingin mengubahnya boleh langsung ke bagian keuangan. Aku akan menyuruh mereka memberikan uang kepada kalian, jika kalian kalian merasa rugi, aku akan memberikan 10 milyar per satu persen!”

Mendengar perkataan ini, beberapa orang secara langsung mulai tergoyahkan.

“Huh, dasar tidak tahu rumitnya masalah. Tidak disangka kalian tidak tahu siapakah keluarga Martin dari Purwokerto, dan karena kalian ingin mati, tetapi aku masih ingin hidup beberapa tahun lagi, jadi aku mau mengganti saham menjadi uang.”

Anak muda yang sebelumnya ditunjuk oleh Sanfiko Chen tiba-tiba berdiri, lalu dengan langkah besar berjalan keluar dari kantor yang sudah berantakan dari awal.

“Aku juga mau…”

“Aku juga mau mengubah menjadi uang tunai saja…”

Dilanjutin oleh beberapa orang yang berdiri terus.

Saat ini Sanfiko Chen menganggukkan kepalanya dengan Jovitasari.

“Baik, siapa lagi…”

Jovitasari melihat sekilas semua orang yang berada didepannya kemudian menganggukkan kepala dan berkata: “Baik, karena kalian memilih untuk percaya padaku, maka sekarang lakukanlah tugas kalian masing-masing. Menurut rencana awal perusahaan kita, sekarang kita sudah berhasil mendapatkan Industri Cakra Surya, jadi produksi ‘Anggur Sanjaya’ generasi baru akan selesai dari awal perkiraan, maka aku memutuskan untuk menambah jumlah produksi ini untuk persediaan kebutuhan mendadak!”

“Tugas ini akan ditangani oleh ayahku!”

Michael menganggukkan kepala.

Setelah selesai, Jovitasari langsung menatap Puspita yang tetap duduk dikursi utama dengan ekspresi gelisah berkata: “Nenek, apakah ada yang masih ingin kamu katakan?”

Puspita menggelengkan kepala.

“Baik, rapat selesai!”

.....

Disisi lain, Martin yang duduk di dalam mobil bisnis mewah sudah sadar kembali dari kesakitan.

“Tuan muda, kamu tidak apa-apa kan, kita sudah mau sampai di rumah sakit!”

Martin mengigit giginya dan berkata: “Segera hubungi rumah, aku mau Sanfiko Chen dan seluruh keluarga Bai tidak bisa hidup sampai besok!”

Kebencian!

Sudah memenuhi sekujur tubuhnya.

Dari dulu Martin tidak pernah segagal ini, kedua kakinya dipatahkan oleh saigan cinta yang tidak terkenal, dan berlutut didepan semua orang membuatnya merasa tidak bisa menahan, dan baginya Martin ini adalah hinaan yang sangat besar, hinaan seumur hidup.

Jadi dia tidak bisa menahannya sedikitpun, dia harus membiarkan Sanfiko Chen mati! Harus langsung membuatnya mati….

Dan disaat Martin juga sedang menelpon, seorang pria paruh baya berbadan tegap di sebuah villa mewah di kota Purwokerto sedang meminum teh, sebenarnya dia tidak mengerti apa yang dimaksud puer tua, hingga dia juga merasa jika teh ini sangat tidak enak, tetapi dia tahu jika dia harus tampak berbudaya.

Karena ada seorang pria botak yang duduk disisinya, dan di botaknya yang mengkilap terdapat tato naga hitam panjang, yang berada di bagian botaknya adalah mulut naga hitam itu, kemudian mengikuri jalur dari belakang lehernya terus sampai belakang punggungnya,

Pria botak perlahan mengangkat gelas teh, sambil melihat ahli teh yang sangat cantik di sana membuat matanya dipenuhi dengan rasa ketertarikan.

“Bang naga, kamu kali ini datang jauh dari Kota Nanjingdatang ke Purwokerto, apakah ada masalah yang mau diselesaikan?”

Tidak banyak yang tahu dengan nama pria botak, semua orang memanggilnya bang Naga.

“Kali ini aku datang untuk memperingatkan kamu sesuatu, tuan muda kita suruh kamu rendahkan dirimu sedikit, walaupun sebelumnya tuan muda menyetujui kamu pergi ke pengembangan lahan baru kota penang, tetapi aku dengar kabar jika tuan muda rumahmu tampaknya sedang buru-buru dengan perjanjian perniakahan dengan keluarga Bai di kota Penang? Buru-buru mau kesana?”

Saat membahas sampai sini, Michael mengelus kepalanya yang botak lalu melihat Johanes yang berada didepannya.

“Bang Naga, beritamu lumayan cepat juga. Memang tidak salah lagi, proyek kali ini bisa dengan lancar memasuki kota penang memang karena keluarga Bai. Peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah kota Penang sudah mengatakan dengan jelas bahwa hanya boleh diikutin oleh perusahaan lokal, hingga Doeby yang di Kota Maharayu juga masuk ke pengembangan lahan baru kota Penang dengan cara menjadi pemilik saham di real estat perusahaan Shen. Kebetulan Martin rumahku memiliki perjanjian pernikahan dengan nona muda keluarga Bai di kota Penang, jadi aku menyuruh Martin pergi kesana untuk berlatih sebentar dan sekalian mengembangkan perasaan mereka disana.”

“Eh, kalau begitu aku harap anakmu bisa tahu batas, dan aku boleh dengan yakin berkata padamu, ini adalah kata tuan muda, jika keluarga Martin menyinggungnya, maka sampai saat itu jangan salahkan kita yang langsung tidak memedulikan orang!”

Bang Naga botak walaupun mengatakannya dengan baik, tetapi ekspresi Johanes yang mendengarkannya tiba-tiba menjadi tidak mengerti.

“Bang Naga, tidak mungkin juga kan. Tidak perduli kita melakukannya sampai bagaimanapun juga tidak mungkin bisa menyinggung tuan muda, iyakan? Apalagi Martin rumahku dan gadis kecil keluarga Bai sudah dari kecil mempunyai perjanjian pernikahan, jadi menurutku masalah ini tidak perduli kita melakukannya hingga gimana juga tidak mungkin akan menjerat tuan muda kan!”

Bang Naga botak menganggukkan kepala dan berkata: “Baguslah kalau begitu, kalau tidak aku tidak bisa membantumu!”

“Hahaha, bang Naga tenang saja, kita selalu hati-hati saat melakukan sesuatu, dan sekarang kita harus mendapatkan persetujuan dari tuan muda sebelum melakukan sesuatu, jadi dengan adanya arahan dari tuan muda, kita hanya bisa menghasilkan lebih banyak uang dan menjadi lebih kuat, hahaha…”

Ekspresi Johanes kali ini dipenuhi dengan senyuman.

Johanes selalu penasaran terhadap pria misterius ini, karena dia tidak pernah bertemu dengan tuan muda ini, dan adanya hari ini, adanya pengaruh suksesnya keluarga Martin hari ini, berhubungan yang tidak bisa dipisahkan dengan bang Naga yang berada di Kota Nanjing ini.

Dan terhadap pria misterius yang dikatakan oleh bang Naga botak, dia juga 3 tahun lalu baru mendengar bang Naga membahasnya.

Meskipun dia tidak pernah menemuinya.

Tetapi Johanes tahu jika pria misterius ini memang ada, karena disaat dia mengalami masalah, jika dia menghubungi dan menjelaskannya kepada bang Naga, maka masalah sesulit apapun juga akan terselesaikan dalam esok hari.

Jadi menurut Johanes, pria misterius ini pasti adalah orang yang sangat hebat, dia pasti pebisnis yang cerdas, dan tidak ada yang tidak bisa dilakukannya.

Dia sangat ingin bertemu dengan pria misterius ini, tetapi hasil yang didapatkannya yaitu dia tidak ada hak untuk bertemu dengan pria itu.

Disaat inilah ponsel Johanes berdering.

“Apa?”

“Kenapa bisa begitu?”

“Baik, aku sudah ngerti… kalian antar Martin ke rumah sakit terdekat untuk berobat, aku langsung pergi ke kota Penang!”

Novel Terkait

Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu