Menunggumu Kembali - Bab 168 Persaingan yang Mengerikan Dimulai

Kota Penang.

Sumber airnya sangat mudah dan dekat dengan pegunungan, juga ada Sungai Xiang yang mengelilingi seluruh Kota Penang.

Oleh karena itu, kualitas air di sini sangat baik, dapat dikatakan sebagai bahan alami untuk pembuatan bir, itulah sebabnya Industri Bir Sumedang memilih untuk membangun cabang di Kota Penang.

Industri Bir Sumedang adalah basis produksi minuman keras terbesar di Kota Penang, dan memiliki "Anggur Sumedang" yang terkenal. Ini adalah anggur nasional. Pesanan penjualan setiap tahunnya di dalam negeri sendiri telah melampaui puluhan triliun ditambah dengan pesanan dari birokrasi pemerintahan, jadi bisa disebutkan tak ada krisis untuk bagian penjualan.

Di Kota Penang, perusahaan pembuat bir lokal yang pertama adalah Industri Cakra Surya milik keluarga Li, dan yang kedua adalah Industri Sorgum Sanjaya milik keluarga Bai.

Sebab adanya dana bernilai triliun yang masuk, dan Jovitasari hampir telah menguasai seluruh Industri Sorgum Sanjaya dengan sepenuhnya sekarang, ditambah lagi dengan Sanfiko Chen sebagai asisten yang selalu berada di depannya setiap hari dan pengalaman pembuatan anggur yang kaya dari Michael.

Pada hari berikutnya, Industri Bir Sumedang telah mencapai kesempatan untuk bekerja sama lagi, tak hanya tidak menagih kerugian sebedar 600 miliar sebelumnya, bahkan bersiap-siap untuk menyuntikkan dana lagi sebesar 1.2 triliun. Dengan sungguh-sungguh membuka pasaran Anggur Sanjaya sekali lagi. Bahkan perusahaan anggur utama Industri Bir Sumedang memasuki industri minuman keras dari Industri Sorgum Sanjaya dan mulai menyebarnya ke seluruh negeri.

Siapa pun yang memiliki mata yang bagus dapat melihat Anggur Sanjaya, dan pastinya menjanjikan di masa depan.

Mungkin pihak yang paling tidak senang adalah keluarga Yusdi.

"Ayah, bagaimana bisa keadaan menjadi seperti ini? Dengan begini rasa kehadiran kita di perusahaan semakin hari semakin rendah dan sekarang Jovitasari telah menguasai 50% saham perusahaan, semua pemegang saham yang tersisa sudah cenderung menyasar dia, bahkan setelah nenek ... "

"Ayah, jika kamu terus seperti ini, bahkan jika Martin telah tiba, kita tidak dapat mengubah arus ombak. Sekarang mereka memiliki Industri Bir Sumedang untuk memberi kesempatan bagi mereka yang tentunya akan menarik banyak orang untuk berinvestasi. Hingga saat itu tiba, Jovitasari pasti semakin tidak memperhitungkan kita."

Wajah Rista sangat tertekan selama dua hari terakhir ini, dia merasa sulit untuk makan dengan baik maupun tidur nyenyak, dia segera menggila.

Dia menjadi semakin cemburu dan membenci Jovitasari.

Atas dasar apa dia begitu beruntung, dan atas dasar apa orang-orang kaya ini semua membantunya.

Dia menghubungkan hal tersebut dengan keberuntungan Jovitasari.

"Oh..."

"Kalian hanya tahu tinggal di rumah, tinggal di rumah tentunya dapat memikirkan ide bagus. Benar-benar, bukankah Jovitasari hebat. Tak bisakah kalian pergi dan menggoyahkannya, bukannya dia ingin membuat produk baru?Tak dapatkah kalian pergi ke Industri Cakra Surya, sekarang mereka yang khawatir dan menganggap bahwa ancaman terbesar bagi mereka adalah Industri Sorgum Sanjaya... "

Grecia memendam kekesalan di rumah selama dua hari ini. Ketika dia mengingat bila Rita yang telah dimarahi oleh dirinya sendiri sepenuhnya sebagai orang bodoh di masa lalu tiba-tiba berubah menjadi lebih baik. Dia juga mendengar bahwa Rita baru-baru ini menghabiskan 4 miliar untuk membeli "Mahkota", sungguh menghasilkan banyak uang. Dengar-dengar bila sehari tak buat apa-apa, dia pergi melihat-lihat Porsche, dan mengatakan bila akan mengemudikannya setelah beberapa hari... Pamer di luar selama seharian.

Dia jadi tak ingin keluar karena dia akan mendengar hal-hal seperti ini begitu dia keluar, membuatnya kesal dan berantakan.

"Ya, Ayah, aku mendengar dengan jelas bila Sanfiko Chen dan Davis bersama melewati festival, dan bahwa Davis mengatakan ingin membunuh Sanfiko Chen."

"Eh ... Aku juga telah mendengarnya, dan kamu tidak mengetahui kejadian di Totem Square terakhir kali. Billy telah menyiapkan hati dan bersiap menyatakan cintanya pada Jovitasari, namun langsung digoyahkan oleh Sanfiko Chen. Meskipun Billy ini bukan dari Kota Penang, walaupun dia berada diKota Penang belum beberapa bulan, tetapi dia telah membeli Perusahaan beauty sheng beberapa waktu yang lalu... Kekuatannya tidak bisa diremehkan. "

Rista dengan cepat menambahkan.

Rista yang melihat ayahnya itu mengerutkan kening dan jatuh dalam pikirannya sendiri, kemudian melanjutkan: "Ayah, kita berbicara di perusahaan sekarang, meskipun tidak sepenting sebelumnya, tetapi nenek selalu menjabat ketua yang sekarang, pergi dan berbicara dengan nenek dengan tenang, bahkan jika kita tak dapat melawannya, kita masih bisa pergi ke Industri Cakra Surya, atau kita bisa pergi ke Billy... "

Pada saat ini, Yusdi masih berpikir, namun bagaimana caranya dia kembali ke tumpukan sampah, dia cuma tak memberi tahu istri dan anaknya bila Sanfiko Chen memberinya peringatan pada hari itu.

Meskipun dia tidak menganggapnya dengan serius, tapi dia selalu mengingatnya di hatinya.

Namun entah itu mencari Industri Cakra Surya atau Billy, hanya dapat digunakan dalam dunia bisnis atau itu cuma sedikit menyakitkan saja. Bila ingin membunuh Sanfiko Chen maka benar-benar dibutuhkan trik, dan Yusdi hanya memiliki satu cara untuk melakukannya sekarang.

"Oke, kalian pergi ke Industri Cakra Surya dan Billy. Aku akan mencari cara lainnya, dan aku akan berbicara dengan ibu mengenai hal ini!"

Tapi sebenarnya hal itu sudah ada dalam pikirannya. Dia ingin mengambinghitamkan insiden kematian Hermanto pada Sanfiko Chen. Bagaimanapun semua ini dilakukan oleh Tuan sanfiko yang misterius di Jalan Penang, dan kebetulan juga Sanfiko juga bermarga Chen. Jadi kamu tidak bisa menyalahkannya. Semakin Yusdi memikirkan hal ini semakin dia ingin memutuskan untuk segera mengatakan hal ini kepada Susanto dari Sumedang secara pribadi. Begitu Susanto juga mempercayainya, maka Sanfiko Chen akan menjadi Tuan sanfiko dari Jalan Penang, hanya akan ada jalan buntu!

Dengan keputusan ini, mereka bertiga segera mulai bertindak ...

Dalam beberapa hari terakhir ini sebenarnya Perusahaan Tianbai telah menyelesaikan krisis yang dihadapinya. Pinjaman sebesar 2triliun langsung melunasi hutang dari beberapa bank dan perusahaan-perusahaan kredit. Karena sekarang perusahaan grup telah menaruh semua dana dan sumber dayanya ke Industri Sorgum Sanjaya, jadinya operasi penuh perusahaan dipegang oleh Industri Sorgum Sanjaya, dan karena hasil penelitian sebelumnya telah memperoleh hasil, maka generasi baru dari Anggur Sanjaya akan segera diproduksi.

Di dalam pabrik pembuatan bir Michael mengecap "Anggur Sanjaya" generasi baru yang baru saja diseduh dan mencoba rasanya.

Generasi baru dari Anggur Sanjaya memang jauh lebih murni dari yang sebelumnya, rasanya sangat enak, benar-benar melebihi harapan Michael sebelumnya.

Berhasil...

Para ahli yang berpartisipasi dalam pembuatan bir menjadi bersemangat.

Setiap malam mereka selalu pulang larut malam.

Dalam beberapa hari terakhir ini bila tak ada urusan maka Nusrini juga pergi ke villa, bahkan dirinya dan Rita mulai memindahkan banyak barang dari rumah lama ke rumah yang baru. Karena kedua belah pihak senang bersenang-senang, sehingga tak ada banyak perselisihan.

Namun, ketika "Anggur Sanjaya" sepenuhnya hendak diproduksi, timbullah beberapa masalah, salah satunya adalah Jovitasari ingin memperluas pabrik pembuatan bir dan bersiap untuk membeli sebidang tanah di dekat persimpangan gunung Penang dan belakang Sungai Xiangjiang yang tak diketahui pemiliknya. Dan area ini bukan bagian dari Perusahaan Grup Shen, melainkan area dari Industri Cakra Surya.

Yang kedua adalah Industri Cakra Surya juga telah meluncurkan variasi produk baru di periode ini, dan juga diproduksi sebagai anggur nomor 1 di Kota Penang. Juga karena "Anggur Sanjaya" belum benar-benar terdaftar di pasaran saat ini, tapi karena ada Industri Bir Sumedang yang menyiapkan saluran dan iklan peluncuran, dan tujuan ini agar Industri Sorgum Sanjaya dapat terdaftar secara resmi, mengundang para bintang yang populer untuk mendukung publikasi.

Tetapi sekarang hal itu telah didahului oleh Industri Cakra Surya, dan tidak tahu Industri Cakra Surya darimana memperoleh keberanian dan dana untuk melakukan metode penjualan yang memotong keuntungannya dan dengan cepat menduduki pasar.

Hal ini membuat Jovitasari menjadi sedih.

Rapat di perusahaan.

"Nenek, aku sudah mengatakan bahwa investasi yang dilakukan oleh Jovitasari dengan nilai sebesar itu tak akan berhasil sama sekali. Anda lihat sekarang semua propaganda kita telah direbut oleh orang lain, dan aku mendengar bahwa Industri Cakra Surya sekarang dengan mudahnya memulai bisnis baru. Penelitian dan pengembangan varietas ini disebut 'Anggur Surya'. Tidakkah jelas bahwa iklan dan saluran kita direbut sepenuhnya? "

Rista berkata dengan sungguh-sungguh.

"Iya, nenek... masalah ini..."

"Baiklah, Jovita, kamu bicaralah ..."

Puspita tak mau mendengarkan ini.

"Memang ada perasaan disalip oleh Industri Cakra Surya, tapi ini hanya sementara. Anggur Sanjaya kita menyasar pasaran seluruh negara, dan ada tim profesional dari Industri Bir Sumedang di belakang kita yang bersedia membantu. Industri Cakra Surya melakukan tiruan produk kita ini tak akan bertahan lama sama sekali. "

"Tapi, kuncinya kecepatan produksi kita terlalu lambat sekarang dan biayanya telah meningkat. Industri Cakra Surya sudah mulai memasuki pasar dengan jumlah besar!"

"Harga jual mereka pada penjualan online jauh lebih murah dari harga kita ..."

"Yusdi, bagaimana kabar tanah yang kamu tanyakan?"

Puspita langsung mengabaikan kata-kata Rista dan bertanya pada Yusdi yang sedang duduk di samping.

"Lahan tanah awalnya milik Industri Cakra Surya. Jika berharap mereka ingin melepaskannya tentunya tidak mungkin. Aku telah menawar sebesar 600 miliar, tetapi mereka tidak menjual, dan mereka mengatakan mereka tidak mau negosiasi denganku. Jika ingin berbicara dengan mereka, mereka hanya mau berbicara dengan pengelolah perusahaan. Kurasa aku tak bisa membicarakannya sama sekali. "

"Dan sumber air yang kita butuhkan untuk membuat anggur pada dasarnya harus melewati area yang ditempati oleh Industri Cakra Surya. Sebelumnya aku berbicara dengan Irwan dari Industri Cakra Surya, dia bagai singa mengaum menyuruh kita membayarnya. Dia masih mengatakan bahwa tempat keluar masuknya air Sungai Xiangjiang dari gunung itu merupakan miliknya juga. Mata air gunung di sungai Xiangjiang awalnya milik mereka, dan mereka sebelumnya tak meminta uang dari Industri Sorgum Sanjaya karena kemurahan hatinya, namun sekarang mereka akan mulai meminta uang. Mereka juga mengatakan bahwa jika dalam waktu dekat kita tidak menuruti syarat yang mereka berikan, mereka akan memutuskan sumber air kita. "

Apa!

"Ini sangat tidak masuk akal. aku sudah membayar sumber air ini sejak awal dan memiliki dokumen pemerintah. Si Irwan benar-benar mengira bahwa itu adalah miliknya sendiri... Hal itu sungguh lucu!"

Michael dengan segera jadi naik pitam.

"Kakak, jangan marah padaku, aku hanya berbicara mewakili perusahaan, aku sudah mencoba yang terbaik, dan pihak mereka menyebutkan ingin agar Jovita yang pergi berbicara, jadi tak ada gunanya aku pergi lagi!"

"Yusdi, kamusering-seringlah berkomunikasi dengan Irwan itu, lagipula bila beruntung bisa menjadi kaya!"

Puspita harus menghela nafas.

"Bu, aku mengerti ..."

Michael mengatakan sesuatu yang kurang enak di permukaan, tetapi sebenarnya di dalam hati dia sudah tertawa diam-diam.

"Hum, sengaya ya, biarkan kalian bersenang-senang selama beberapa hari ini. Susanto dari Kota Maharayu telah mengirim seseorang ke Kota Penang dan telah mencapai kesepakatan dengan Irwan. Kalian akan terlihat menarik saat itu..."

"Kali ini aku menyiapkan hadiah istimewa untukmu, dan aku akan menantimu terpancing!"

Melihat Michael dan Jovitasari yang menyedihkan duduk di depannya, hati Yusdi perlahan-lahan menjadi dingin.

Ketika dia turun dari tumpukan sampah seorang diri, hatinya sudah penuh dengan dendam dan kebencian!

Dan kali ini dia akan sepenuhnya melepaskan kebenciannya dan benar-benar membalas dendamnya...

Vitalitasnya telah dipulihkan saat itu, dan masih ada dia yang dapat mewarisi Perusahaan Tianbai yang memiliki masa depan yang cerah itu. Bahkan Puspita, ibunya tidak dapat menghentikannya, karena pada saat itu dia telah memenuhi syarat sebagai keluarga Bai.

Setelah kali ini berlalu, dengan bantuan keluarga Martin dari Sumedang, pada saatnya Yusdi akan berjalan ke puncak komunitas, dan mereka yang menghalanginya akan diinjak olehnya lalu dikubur di tanah!

Begitu dia mengingat hal ini, dia merasa sangat lega ...

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu