Menunggumu Kembali - Bab 317 Bertindak

Jovitasari dan Michael kerja lembur di perusahaan, besok adalah konferensi pers "Anggur Sanjaya", konferensi pers akan memakan waktu dua hari. Dua hari ini akan benar-benar menentukan masa depan Industri Sorgum Sanjaya dan seluruh perusahaan Tianbai, meskipun perusahaan Tianbai memenangkan lahan yang besar dalam konferensi penawaran, namun pengembangan suatu perusahaan harus memiliki produk inti sendiri untuk benar-benar berdiri sendiri.

Sangat jelas, bahwa produk inti dari perusahaan Tianbai saat ini adalah "Anggur Sanjaya" . Karena Industri Bir Sumendang tidak terlong lagi, sejak Feiya meninggal, dalam waktu membuat tugas, dan awalnya telah memiliki opini publik yang besar sebagai panduan, kematian feiya adalah satu-satunya generasi baru "Anggur Sanjaya" yang dia dukung selama hidupnya, yang benar-benar meningkatkan pasar dan meningkatkan popularitasnya.

Dan sebagai penyelamatan memanfaatkan wanita muda cantik natalia yang berpengaruh dalam skala Internasional, dan telah membuat pengguna online sangat menerimanya, dan juga akan pada konferensi pers akan bergabung dengan Komite Internasional Palang Merah, mulai membangun 23 "Sekolah Dasar Harapan Feiya" dan diumumkan karena kehidupan Feiya berakhir pada usia 23 tahun.

Setiap keputusan sangat serius, juga membuat banyak orang yang tidak peduli produk bir sumedang mulai memperhatikan bir putih Huaxia, yang juga dalam waktu ini menyebabkan produk bir sumedang lainnya terjual.

Dan kerena beberapa masalah inilah, maka Jovitasari hampir selalu berada di kontor untuk rapat, bahkan malampun tidak pulang.

Sanfiko Chen pun juga tidak mau pulang untuk bertemu ibu mertua sendiri, melainkan dia selalu di kantor Jovitasari menunggunya.

Melihat Jovitasari yang berkerja keras, meskipun Sanfiko ada sedikit kasihan, namun dengan begini Jovitasari tambah lebih menarik.

Perlahan-lahan menjelang malam.

Rita sedang duduk sendiri di sebuah vila besar yang kosong, menonton TV besar tidak berkata apa-apa, dan tiba-tiba merasakan kebosanan.

Dia tahu bahwa selama 2 hari ini Jovitasari sangat sibuk, dan Nusrini juga sedang merenovasi etalase toko juga belum pulang selama beberapa hari, bahkan Sanfiko Chen jug tidak pulang,terpikir bahwa tiga hari kemudian anaknya baru kembali, saat itu dia benar-benar tidak tahu apa yang akan terjadi, jadi Rita segera menelepon Sanfiko Chen,meminta Sanfiko Chen untuk kembali untuk baik-baik bicara, tunggu sampai konferensi pers selesai segara bercerai dengan Jovitasari.

Sulit baginya untuk membayangkan bagaimana wanita mengerikan dari keluarga Long akan membawa seseorang ke rumah mereka, sebelumnya dia harus benar-benar mengusir Sanfiko Chen dari keluarga Bai, dan memutuskan Jovitasari untuk menggugurkan baya yang ada di perutnya.

Lagipula sekarang keluarga mereka tidak bisa memiliki hubungan dengan Sanfiko Chen, jika tidak nona besar keluarga long akan terus mencari masalah sendiri.

Tapi sayangnya dia tidak bisa dihubungi.

Pihak lain selalu menunjukkan sedang menelopon.

“Sanfiko ini pasti tahu bahwa beberapa hari ini aku mencarinya ada masalah, Aku tidak mempercayainya dia sengaja tidak menjawab panggilanku, baik, kamu tidak menjawab panggilanku, maka aku akan menelepon Jovita!”

Melihat bahwa telepon Sanfiko Chen selalu sibuk, Rita sedikit kesal, berpikir bahwa Sanfiko Chen tidak melakukan apa-apa, beraninya tidak menjawab teleponku, dan segera menelepon ke handphone Jovitasari.

Saat ini Jovitasari sedang rapat, melihat ada yang menelepon, alisnya sedikit mengkerut.

“bu, ada apa......”

Ketika Rita mendengar suara putrinya di telepon, langsung memberitahu Jovitasari untuk menyuruh Sanfiko Chen cepat pulang. Tidak menunggu Rita berbicara, dia mendengar suara Jovitasari lagi dari telepon.

“bu, dua hari ini kami nginap di kantor, kamu tidak perlu menelepon, sangat sibuk, sampai sini saja, tunggu konferensi pers selesai.”

Selesai bicara telepon sudah di tutup.

“aku.....”

Rita terdiam sesaat, dan langsung menelepon suaminya sendiri Michael, sangat disayangkan bahwa telepon itu menutup begitu panggilan tersambung.

“Michael ini beraninya menutup teleponku, buatku merah!”

Rita langsung melempar handphonenya ke sofa, marah sampai wajahnya memerah.

Dalam hatinya berkata ini semua pasti kerena Sanfiko Chen, kalau bukan karena Sanfiko Chen tidak mungkin membuat putri dan suamiku menutup telepon, langsung wajahnya penuh kemarahan, dan dia berdiri berjalan ke dapur mengambil rebusan obat hari ini di kulkas.

“asalkan obat ini diberikan kepada Jovitasari untuk di mimun, sama halnya menyelesaikan perjanjian sama wanita dari keluarga Long itu, dia tidak akan ke rumah untuk mencari masalah lagi, mengenai Sanfiko Chen, huh, kamu kira kamu tidak menerima teleponku, aku tidak ada cara lagi kah? Oh ya.......”

Tiba-tiba Rita terpikir bahwa buku identitas Sanfiko Chen masih ada di rumah lama, langsung Rita menelepon untuk mencari tahu, ketika terdengar suara orang di telepon, seketika ekspresi marah menjadi girang.

Waktu itu nona isabella pernah berkata kalau bisa memperoleh surat perceraian dua orang itu maka bisa mendapatkan uang 20 miliyar,huh, kalaupun nona isabella itu tunangan Sanfiko Chen emang kenapa, datang nya tepat, kebutulan dengan 20 milyar bisa menutupi biaya kerugian 3 tahun Sanfiko Chen di rumah kami membohongi perasaan Jovita kami.

Semakin memikirkan Rita semakin merasakan sandiri harus tangan mulai dari dua orang , terutama Sanfiko Chen, Rita semakin merasa bahwa Sanfiko Chen sudah tidak enak dibilangi, terkadang tatapan matanya seperti mau makan orang.

“huh! Mau bergantung di rumahku, merusak rumah kami, Sanfiko Chen jangan kira kamu bersembunyi tidak mau pulang, aku sudah tidak ada cara lagi!”

Asalkan surat percaraian sudah dibuat, lalu tunggu konferensi pers Jovita selesai , setelah pulang memberinya obat untuk minum, dan masalah sudah selesai.

Menutup puntu kulkas, saat ini Rita memutuskan besok akan pergi ke rumah lama sana, kemudian menyelesaikan surat percaraian keduanya.

.........

Hari semakin malam.

Sudah larut malam, sangat gelap tidak kelihatan apa-apa.

Sebuah vila di puncak bukit kota Penang, daerah disekitar sini sangat sunyi, hampir semua suara burung dan binatang terdengar dengan jelas, angin bertiup, dan di bawah sinar bulan yang dingin, sesuatu yang diluar sana jarak sepuluh meter hampir tidak kelihatan jelas.

Bahkan bayangan dan garis besar sedikit sulit ditangkap.

Tetapi juga pada saat ini sosok yang tidak jauh dari villa di puncak bukit ini tidak bergerak, aku takut kalau itu sudah cukup lama tergeletak di sini, seolah-olah sudah terintegrasi dengan lingkungan sekitarnya.

Dia memakai teropong yang canggih, bisa melihat pamandangan sekitar vila, namun juga bisa mendapatkan wawasan yang luas, tetapi meski begitu dia telah sepenuhnya melihat jelas posisi sepuluh orang.

Pada saat ini Isabella Long di Vila perlahan-lahan melihat peluru di tangannya, penuh dengan senyuman lucu.

“nona, penembak jitu ini berada di depan selama tiga jam penuh, tetapi dia belum bergerak, tidak heran orang-orang yang kita kirim tidak dapat menemukan petunjuk di sekitar Sanfiko Chen, Perasaan penembak jitu ini penyergapan di bawah kelopak mata kita. "

Meskipun nada jimmy long santai, namun dalam hatinya penuh kekhawatiran, sejujurnya kalau bukan karena peluru ini, dia tidak akan menyadari bahwa sudah di tatapi orang.

Tidak heran malam itu penyerangan bisa begitu tepat, yang ditakuti bahwa penembak jitu ini berada di sekitar vila bukan satu atu dua hari lagi.

“masalah ini serahkan padamu, jimmy long, penembak jitu di sekitar Sanfiko Chen ini membuatku jengkel. Belum lagi yang lain, penembak jitu ini membuat kita makin khawatir, tiga hari kemudian aku pribadi akan pergi ke vila keluarga Bai, yang merupakan rumah Sanfiko Chen saat ini, aku tidak ingin terus bermain dengannya seperti ini, jadi pada saat itu, aku tidak ingin penembak jitu nya muncul lagi!”

jimmy long menganguk kepala.

Dia mengangguk ke arah Sam yang tidak jauh dari sana, seketika sosok Sam telah menghilang ke sedut di aula vila.

Dan sekarang Mopi, melihat jimmy long berbalik badan mengarah ke tempat dia sekarang, dan langsung gemetaran.

Mungkinkah diketahui olehnya?

Tidak mungkin?

Dia sangat percaya pada cara dan keterampilan bersembunyinya.

Tetapi pada saat ini, Mopi telah melihat sepuluh orang yang telah berdiri di sudut vila sebelumnya, dan mulai mengubah posisi, seolah-olah dia sengaja membuka diri.

Dan dua orang telah mencapai jangkauan terbaiknya, tetapi perasaan bahaya semakin kuat, langsung dia tidak ragu-ragu lagi dan memutuskan untuk segera pergi setelah penembakan.

Segera membuka tutup alat membidik, dengan memakai teropong melalui alat membidik tepat mengarah ke seorang pria yang memakai celana hitam ketat dan kacamata hitam......

Juga pada saat ini, tidak jauh dari Mopi

Saat pria muda mengeluarkan dua kata “Bertindak” Mopi langsung menembak.......

Pria muda yang berdiri di atas pohon, memakai kacamata hitam, tetapi tempat di mana matanya melihat penuh dengan gambar inframerah. Pada saat ini, dia melihat sesosok bayangan hitam dari sudut vila yang tidak mencolok , dan hampir dengan cepat dan akurat pergi ke arah Mopi yang berbaring di samping tumpukan taanah.

Saat ini pria muda menggeleng-geleng kepala, seketika mengarah ke jam tangan hitam berbisik : “bertindak”

Prakk!

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu