Menunggumu Kembali - Bab 65 Malam Ini, Apakah Kamu Ingin Tidur Di Tempat Tidur?

Hah?

Ketika dia mendengar itu, wajah puspita langsung muram.

"Itu, Presdir Puspita, mengapa kami tidak tahu tentang ini? Bukankah keputusan utama organisasi akan langsung diberitahukan pada kamI pada waktu pertama?"

Nada bicara Puspita sedikit marah ketika ia berbicara, bagaimanapun Perusahaan Tianbai juga merupakan perusahaan besar yang sudah berdiri lama di kota Penang? Dan perusahaan ini juga merupakan perusahaan yang terkenal di Penang selama sepuluh tahunbterakhir. Saat ini, meskipun kondisi perusahaan terus menurun, namun itu tidak bisa dipungkiri. Perusahaan Tianbai masih merupakan perusahaan besar dengan nilai lebih dari 1 triliun, jika benar-benar ingin menginvestasikan 1 triliun modal kerja, itu memang akan sangat sulit.

Tetapi di dunia pemasaran selama bertahun-tahun, bagaimana bisa Puspita tidak tahu akan hal-hal yang agak miring?

Pembentukan organisasi dagang hanya untuk membagi uang dengan lebih baik, tetapi jika perusahaan Tianbai secara langsung dikeluarkan dari anggota perdagangan, ini juga berarti bahwa perusahaan Tianbai telah kehilangan kesempatan untuk berinvestasi di real estat di distrik baru kota Penang. Kerugian ini tidaklah kecil.

Di distrik baru kota Penang, ada ratusan triliun investasi yang disubsidi pemerintah, bahkan Kevin Wijaya juga tidak bisa mengatakan bahwa dia bisa makan sepiring besar ini sendirian.

Oleh karena itu, pengembangan distrik baru kota Penang mendirikan organisasi perdagangan, dan bahkan bos besar dari luar juga datang untuk berinvestasi dan berbagi potongan kue ini.

"Ini juga merupakan keputusan sementara dari organisasi perdagangan, dan kali ini yang kami dirikan adalah organisasi pengambilan keputusan tingkat tinggi dari organisasi perdagangan, anggota perdagangan biasa tidak bisa masuk ke dalam, Presdir Puspita, aku juga tidak bisa berbuat apa-apa, dan sekarang mereka yang menanamkan saham sebesar 10% juga harus menanmbahkannya lagi, bahkan mau 2 kali lipat atau bahkan 3 kali lipat, jadi aku juga harus merelakan beberapa proyek kerja sama baru-baru ini. Anda juga tahu bahwa pengembangan daerah baru adalah bisnis besar. Aku tidak bisa demi mendapatkan bisnis kecil dan kehilangan bisnis sebesar ini, jadi proyek kerja sama dengan perusahaan Tianbai ditangguhkan dulu untuk sementara, bagaimana menurut Anda ... "

Bagaimana?

Pada saat ini, Puspita seperti tersambar petir.

Ini sama saja memotong sumber pendapatan perusahaan Tianbai.

Perusahaan Tianbai yang sudah layu karena angin, berpikir ingin mengandalkan Perusahaan Sumber Mitra di distrik baru kota Penang, tetapi sekarang tidak hanya tidak bisa memakan daging ini, mereka malah terjebak di dalamnya.

"Presdir Steven, kita juga tidak perlu bertele-tele lagi, kamu beri tahu aku, Apakah keluarga kami telah menyinggung seseorang ..."

Pada saat ini, Puspita sudah tahu bahwa masalah ini tidak akan sesederhana itu.

Pagi hari semuanya masih baik-baik saja, dan semuanya berubah dengan sangat cepat pada hari yang sama.

Ini jelas bukan kebetulan.

"Huh, Presdir Puspita, apa yang Anda katakan ini, aku juga baru tahu setelah pertemuan pagi ini, dan pertemuan ini diusulkan oleh dua bos besar di kota Maharayu. Tuan Kevin lah yang menelpon ku, ketika aku mendengarnya aku juga sangat terkejut, dan Tuan Kevin juga mengatakan bahwa kali ini saham perusahaan kecil yang dikeluarkan dari bisnis perdagangan digabungkan lalu dI vote secara langsung, jadi Anda bukan tidak punya peluang, selama Anda memiliki dana dan kekuatan yang cukup, Anda masih dapat kembali ke dunia perdagangan . "

Setelah mendengar itu, Puspita tidak mengatakan apa-apa lagi.

"Baiklah. Terima kasih, Presdir Steven!"

Setelah mengatakan itu, ia langsung menutup teleponnya.

Ia berbalik dan memandangi orang-orang yang berdiri di depannya.

"Kembalilah dulu, jangan panik tentang masalah ini, semuanya tunggu kerjasama antara Industri Sorgum Sanjaya dan Industri Bir Sumedang berhasil kita baru bicarakan lagi."

Beberapa orang itu melihat wajah Puspita yang sangat muram, mereka juga tidak berani mengatakan apa-apa lagi, dan mereka semua pergi dengan cepat satu per satu.

Setelah orang-orang itu pergi, Puspita menelpon Yusdi yang sedang bersenang-senang, dan memintanya untuk segera pulang.

...

Malam semakin larut.

Meskipun Jovitasari berbaring di tempat tidur dan membelakangi Sanfiko Chen, tetapi dia tahu bahwa Sanfiko Chen belum tertidur.

"Sanfiko, apakah kamu sudah tidur?"

"Aku tidur ... Tidak, aku agak tidak bisa tidur."

Sanfiko Chen menjawabnya dengan jujur, Sanfiko Chen yang berbaring di tempat tidur lainnya melihat punggungnya yang menggoda yang tergeletak di tempat tidur, bagaimana dia bisa tidur.

Terutama setelah terakhir kali dia menciumnya, saat berbaring ia akan terbayang akan Jovitasari yang meringkuk di pelukannya.

"Sanfiko, menurutmu apakah ayah kedua sudah selesai berdiskusi dengan Presdir Luiz? Jika mereka tidak berdiskusi dengan baik dan Presdir Luiz tidak bersedia untuk bekerja kerjasama, apa yang harus aku lakukan?"

Meskipun posisi Jovitasari digantikan secara langsung oleh Yusdi, Jovitasari sangat marah, tetapi bagaimanapun, Jovitasari mengubah kontaknya untuk kontrak ini di tengah jalan. Akankah Industri Bir Sumedang meragukan ketulusan Industri Sorgum Sanjaya, lalu langsung menolak untuk bekerja sama dengan Industri Sorgum Sanjaya.

Bagaimanapun, semua yang dilakukan Jovitasari adalah demi Industri Sorgum Sanjaya.

"Ini, aku tidak tahu. Kalau tidak, aku telepon teman sekelasku dan lihat apakah aku bisa membantumu."

Sanfiko Chen berdiri perlahan dan berkata dengan serius.

Jovitasari agak tidak enak, lalu berkata :"Kalau begitu, maaf sudah merepotkanmu."

Sanfiko menyeringai dan berkata: "Ya ampun, Jovitasari, apa yang kamu bicarakan ini? Aku memiliki hubungan yang baik dengan teman sekelas ku itu, tetapi aku tidak tahu apakah dia bisa membantu atau tidak."

Setelah mengatakan itu Sanfiko Chen langsung pergi ke kamar mandi untuk menelepon.

Jovitasari berbaring di tempat tidur dan melihat ke arah kamar mandi, pikirannya agak sedikit kusut.

Seperti yang dia katakan sebelumnya, hubungan ini dipakai sekali dan akan memudar sekali.

Dia tahu bahwa kali ini dia jika bisa menandatangani kontrak dengan lancar, itu bisa membawakan Industri Sorgum Sanjaya banyak keuntungan. Itu semua berkat teman sekelasnya Sanfiko Chen, dengan kata lain, itu karena hubungannya dengan Sanfiko Chen. Kalau tidak, Jovitasari tahu presdir Luiz dari Industri Bir Sumedang tidak akan pernah mempertimbangkannya sejak awal.

Tepat ketika Jovitasari sedang berpikir, Sanfiko Chen sudah keluar dari kamar mandi.

"Oke, teman sekelasku bilang dia akan membantu untuk masalah ini."

Ketika Jovitasari mendengar kata-kata Sanfiko Chen itu, dia langsung tersenyum.

Di bawah sinar bulan, senyumnya seperti bunga.

"Sanfiko, terima kasih."

Jovitasari berbalik dan bergeser sedikit.

"Tidak masalah ..."

"Sanfiko, apakah kamu ... mau tidur di tempat tidur malam ini?"

Sanfiko Chen memandangi bagian belakang Jovitasari yang sengaja terbuka sedikit ketika ia membalikkan badannya, dan ia langsung menelan air liur nya.

Kemudian Sanfiko Chen dengan suara kecil menjawabnya, dan kemudian ia melakukan sesuatu yang ingin dia lakukan tetapi tidak bisa dilakukan selama 3 tahun inI.

Kali ini, Sanfiko Chen tidak ragu lagi, perlahan-lahan, Sanfiko Chen naik ke tempat tidur besar yang lembut dan berbaring miring.

Di belakangnya adalah Jovitasari yang juga membelakangi nya, seorang gadis cantik yang telah menikah dengannya selama 3 tahun.

Di bawah sinar bulan, Sanfiko Chen tampak bisa mencium aroma yang sudah tidak asing lagi itu.

Jantungnya berdegup kencang ...

...

"Apa?"

Setelah Puspita mengatakan tentang apa yang terjadi di perusahaan barusan, Yusdi yang mendengar berita itu, wajahnya tiba-tiba berubah, dan dia memandangi ibu yang berada di depannya dengan wajah yang mengerut.

"Bu, bagaimana ini bisa terjadi? Bukankah kamu sudah bersepakat dengan Presdir Steven sebelumnya? Dan ketika kita bergabung dengan organisasi, kita telah membayar biaya yang cukup.besar. Bisakah ia mengatakan menendang perusahaan Tianbai kita keluar begitu saja? "

Ini bukan kabar baik.

……

Puspita tersenyum pahit dan berkata: "Lalu apa yang harus kita lakukan? Ada juga beberapa perusahaan kecil yang diusir bersama dengan kita. Perusahaan Tianbai kita sekarang telah berada di status yang sama dengan perusahaan-perusahaan kecil di kota Penang ini."

"Bu, perusahaan Tianbai kita juga merupakan perusahaan besar di kota Penang ini. Bagaimana organisasi perdagangan dapat melakukan ini? Apakah kita tidak memiliki peluang lain? Pengembangan distrik baru di kota Penang adalah bisnis besar yang bernilai puluhan triliun. Apakah kita akan menyerah begitu saja? "

Ekspresi Puspita sangatlah rumit.

"Menyerah, itu tergantung pada kekuatan sebenarnya dari perusahaan kita, tetapi ketika saluran dari beberapa perusahaan lain tiba-tiba mengumumkan bahwa mereka tidak bekerja sama, ini telah memberikan dampak kerugian pada perusahaan kita. Kalau terus begitu, tidak sampi setengah bulan, perusahaan akan mengalami krisis keuangan. "

"Ah? Bagaimana ini bisa terjadi?"

Ekspresi Yusdi langsung berubah drastis.

Saluran sudah tiada, ini merupakan pukulan fatal bagi perusahaan Tianbai yang awalnya bergantung pada bisnis lama.

"Ah, jadi sekarang kita hanya mengandalkan kerja sama antara Industri Sorgum Sanjaya dan Industri Bir Sumedang untuk melewati keadaan darurat perusahaan kita ini."

Puspita berkata sambil menghela napas yang panjang: "Kita bukannya tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkan bisnis kita di distrik baru di kota Penang ini. Kita hanya perlu menggunakan sumber daya keuangan kita untuk membuktikan dan menawar. Aku akan meminta orang-orang di perusahaan untuk mengerjakannya dengan baik. Yusdi, kamu sekarang harus berusaha sepenuhnya untuk bekerja sama dengan industri Bir Sumedang ini. Aku akan langsung pergi ke Industri Sorgum Sanjaya pagi-pagi besok. Nanti, aku akan memanggil para paman dan tetua untuk datang ke perusahaan Industri Sorgum Sanjaya. Membuat penyesuaian di berbagai departemen personalia, kamu langsung pergi temui Presdir Luiz di perusahaannya besok. "

"Bu, akankah itu terlalu cepat ..."

Setelah Yusdi mendengar itu, ekspresi wajahnya sudah mulai berubah ...

Hanya dia yang tahu akan kebenarannya, Presdir Luiz dari Industri Bir Sumedang tidak memberinya muka sama sekali, dan tidak akan membicarakan kerja sama itu dengannya sama sekali.

Tetapi ketika Puspita bertanya padanya sebelumnya, dia takut mengatakan hal yang sebenarnya.

"Cepat? Memang harus cepat. Setelah organisasi pemasaran memastikan anggota baru di distrik baru kota Penang, banyak saham akan dikosongkan, kemudian langsung melakukan penawaran, jadi kita perlu cepat menyiapkan dana dalam waktu singkat, dan aku pikir jika kerja sama kita dengan Industri Bir Sumedang berjalan dengan lancar, mungkin kita bisa menyaingi beberapa perusahaan besar di Sumedang. Jika kita bisa mendapatkan jalur ini, maka kita bisa memenangkan penawaran, mungkin kita masih akan memiliki kekuatan di dunia bisnis pemasaran di distrik baru kota Penang. "

"Tetapi semua ini harus terstruktur dalam kerja sama dengan Industri Bir Sumedang, dan membiarkan Industri Sorgum Sanjaya membalikkan situasinya dalam waktu singkat!"

Puspita berbicara sambil memandangi putranya yang sedikit mengeluarkan keringat dingin di dahinya itu: "Yusdi, aku tahu ini mungkin sedikit membuatmu stres, tetapi itu juga ujian. Jika kamu kali ini bisa bekerja sama dengan Industri Bir Sumedang dengan lancar, Investasi putaran pertama akan masuk ke akun perusahaan dengan cepat, dan kita dapat menggunakan Industri Sorgum Sanjaya untuk perlawanan dan melakukan perubahan haluan yang indah. Pada saat itu, aku ingin membiarkan Steven dan yang lainnya melihat kekuatan perusahaan kita! "

Dari panggilan telepon malam ini, Puspita menyadari bahwa beberapa orang besar dari kota Maharayu terlibat dalam investasi distrik baru kota Penang ini, jika tidak hal seperti itu tidak akan terjadi, dan jika kerja sama dengan Industri Bir Sumedang tercapai, situasi ini mungkin akan ada kesempatan untuk berbalik.

"Bu ... masalah ini ..."

Novel Terkait

Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu