Menunggumu Kembali - Bab 269 Cari Mati!

Saat ini Sanfiko Chen memasang muka yang sangat menyeramkan.

Ketika dia sudah hampir sampai disana, dia melihat Jovitasari yang sedang di bekap oleh seorang pria, lalu dibawa ke atas mobil, setelah itu tanpa ragu lagi dia langsung menghadang mobil besar hitam itu, tapi sebelum dia sempat turun dari mobil, mobil hitam itu sudah menabrak mobil Porsche nya terlebih dahulu, lalu dengan cepat dia pergi meninggalkan hotel… Sanfiko Chen tanpa ragu lagi langsung mengejar mobil itu.

Dia tahu ini semua pasti ada hubungannya dengan Isabella Long, wanita ini berani melakukan apapun, semua penjahat di Kota Penang pun tidak bisa berbanding dengannya, jadi tanpa mengurangi kecepatan, dia tetap mengejar mobil hitam itu.

Saat ini Sanfiko Chen tidak banyak berpikir lagi, dia hanya ingin memberhentikan mobil hitam yang membawa Jovitasari itu.

Tapi keahlian orang yang mengendarai mobil hitam itu sangat hebat, ketika Sanfiko Chen menabrak mobil hitam itu, dia dengan cepat langsung masuk kedalam jalan kecil.

Secara alami Sanfiko Chen mengikutinya tanpa ragu.

Dia semakin menginjak pedal gasnya, tapi karena ini jalanan yang kecil, menghambatnya bergerak cepat.

“Jovitasari, tidak akan terjadi apa apa denganmu……”

Kedua mata Sanfiko Chen penuh dengan aura membunuh, apa yang dilakukan orang-orang ini sudah melewati batas, Sanfiko Chen berjanji akan membuat orang itu membayar atas perbuatan mereka, tapi sebelum membalasnya dia harus menyelamatkan Jovitasari terlebih dahulu, dia tidak akan membiarkan Jovitasari terluka sedikitpun.

Dan saat ini Isabella Long berada di tengah restoran dengan memasang muka yang kusam sambil melihat Kota Penang di malam hari.

Dia adalah gadis yang berasal dari Keluarga Long di Kota Yanjing dan dari awal tidak pernah terbayangkan olehnya jika keinginannya di tolak oleh seorang wanita sederhama yang berasal dari kota kecil, sangat jelas wanita itu pasti akan mati olehnya, lalu untuk urusan Sanfiko Chen, dari awal Isabella Long tidak pernah memandangnya sama sekali, sekarang Sanfiko Chen hanyalah orang biasa, jadi jika dia ingin mengambil hidupnya Sanfiko Chen, kedepannya hanyalah sebuah utusan saja.

Keluarga Long yang sekarang berbeda dengan Keluarga Long 3 tahun yang lalu, karena sekarang Keluarga Long sudah mengelola Laboratorium NASA, jadi mereka sekarang termasuk Keluarga yang kuat, walaupun sekarang berada dalam lingkungan masyarakat, tapi bagi Isabella Long kehidupan yang sederhana adalah milik masyarakat biasa, mereka yang terlahir dari keluarga kaya dari awal sudah tidak berminat dengan barang rendahan seperti ini, lalu Sanfiko Chen adalah Tuan muda Keluarga Chen, jadi dia tidak akan membiarkan wanita yang berasal dari keluarga sederhana mendapatkannya, apalagi Sanfiko Chen sekarang ada ibu rahasia yang pernah memegang kendali Laboratorium NASA.

Hal inilah yang membuat Sanfiko Chen berubah drastic.

“Nona, orang orang ini bukanlah musuhnya Sanfiko Chen, apa perlu aku yang turun tangan?”

Bodyguard yang berbadan besar berdiri di hadapan Isabella Long dan berkata dengan ringan.

Isabella Long menggelengkan kepala, lalu dia memasang muka yang menyeramkan dengan sedikit senyuman berkata : “Kita menunggu di rumah saja, nanti Sanfiko Chen dengan sendirinya mencari kita.”

“Tidak……”

“Jika Sanfiko Chen tidak dapat menemukan tempat persembunyianku di Kota Penang ini, berarti dia tidak hak menyuruhku turun tangan secara langsung!”

Saat berbicara Isabella Long sambil jalan keluar dari restoran.

Dan ketika Sanfiko Chen mengejar mobil itu hingga ke pinggiran kota Penang.

Di villa Xiangjiang Property, Sharley yang mengenakan pakaian tidur yang berkelas itu sedang duduk diatas sofa dan memegang anggur merah, setelah mendengar laporan dari bodyguardnya dia langsung mengerutkan keningnnya.

“Apa katamu? Isabella Long mulai turun tangan?”

“Benar nona, tadi Isabella Long mengajak nona Jovitasari ketemuan, tapi sepertinya pertemuan mereka tidak menyenangkan, sekali nona Jovitasari keluar dari hotel, dia langsung di tangkap oleh orang!”

“Apa?”

Setelah Sharley mendengar hal ini, dia langsung berdiri dan kedua matanya penuh dengan kekhawatiran.

Walaupun dia tidak bertemu dengan Sanfiko Chen, tapi dia tahu Jovitasari sangatlah penting bagi Sanfiko Chen.

“Tapi nona kamu tenang saja, ketika melihat Sanfiko Chen yang sudah mengejar mereka, aku percaya semua orang itu tidak akan melewati hari ini.”

Sharley menganggukkan kepala, lalu berkata : “Apa kamu sudah tahu dimana tempat persembunyian Isabella Long?”

Pria berpakaian hitam itu menganggukkan kepalanya.

Melihat bodyguardnya menganggukkan kepala, Sharley perlahan-lahan duduk kembali, yang bisa dilakukannya sekarang hanyalah menunggu, menunggu telepon dari Sanfiko Chen, dia tidak menyangka Isabella Long bisa bergerak secepat ini.

“Segera hubungi Doeby, Isabella Long bukanlah lawan yang mudah diatasi, aku tidak berharap terjadi masalah pada pertemuan tender baru ini.”

Bodyguard berpakaian hitam itu langsung menganggukkan kepala.

……

Brak!

Disisi lain, di pinggiran Kota Penang yang jalanya tidak rata, Sanfiko Chen lagi-lagi menabrak mobil hitam itu, kali ini mobil hitam itu langsung terbalik ke lahan pertanian di samping jalan.

Tanpa ragu Sanfiko Chen langsung turun dari mobil, dengan cepat menyerang mobil hitam itu.

Brakk!

Tapi saat Sanfiko Chen ingin menyerang mobil itu, pintu mobil itu langsung di tendang oleh orang, lalu muncullah seorang pria berbadan besar yang membawa sebuah pistol bewarna hitam dan langsung menembak kearah Sanfiko Chen.

Duarr!

Terdengar suara tembakan, dengan cepat Sanfiko Chen mengelak tembakan itu, lalu dia mengambil sebuah batu kecil dan langsung di lempar kearah pria itu, ketika dia sedang bersiap untuk menembak pistol itu lagi.

Krik…

Ahh!

Pria berbadan besar itu langsung teriak kesakitan dan menjatuhkan pistolnya, saat itu Sanfiko Chen sudah berada di hadapan pria itu, lalu dia pun langsung mencekik leher pria itu hingga dia gemetaran dan akhirnya jatuh ke lantai.

Tapi ketika dia sedang mengatasi pria itu, Jovitasari sudah di bawal oleh orang lainnya kearah rumah desa yang tidak jauh dari sana.

“Cari mati!”

Tanpa ragu Sanfiko Chen langsung mengambil pistol yang jatuh ke tanah tadi, lalu dengan cepat menembak kearah orang yang hampir hilang di kegelapan malam itu.

Duar Duar DUar….

Terdengar suara tiga tembakan, Sanfiko Chen sekarang sudah berada di hadapan ketiga orang itu.

Brak!

Dia langsung menginjak orang yang membawa Jovitasari itu, lalu dia memeluk Jovitasari yang penuh dengan darah, tapi kakinya tetap saja menginjak orang itu dengan kuat.

Saat itu pria berpakaian itu merasa sangat kesakitan.

“Lepaskan aku, lepaskan aku…”

Yang tersisa hanya satu orang, orang satu lagi sudah ditembak mati oleh Sanfiko Chen.

“Aku akan jujur padamu…. Aku sama sekali tidak tahu siapa wanita ini, aku juga bukan orang Penang…. Aku….”

Saat ini Sanfiko Chen sudah mengarahkan pistol itu ke kepala pria berpakaian hitam itu, dia memasang wajah dingin dengan mengeluarkan aura yang sangat mengerikan.

“Apa yang ingin kamu lakukan padanya?”

“Tidak, perintah yang kami dapat bukanlah membunuhnya, tapi…. Dia menyuruh kami sembarang mencari tempat untuk bermain dengan wanita ini, lalu direkam dalam bentuk video! Dan…”

Duar!

Terdengar suara tembakan dan dia berhenti bicara.

Sanfiko Chen memutar badan dan menggendong Jovitasari kearah mobil Porschenya yang sedikit rusak karena tambrakan tadi, sekarang Sanfiko Chen dalam keadaan marah besar dan dahi Jovitasari juga berdarah karena mobil yang terbalik tadi.

Dan pria yang berlutut di kegelapan malam ini sangat tidak menyangka kalau kali ini dia akan jatuh seperti ini.

Dengan tidak senang dia langsung menjatuhkan orang itu ke lahan pertanian itu lagi.

“Aji, cepat cari orang untuk urus wilayah ini!”

Setelah selesai telepon, Sanfiko Chen langsung menaruh Jovitasari yang masih dalam keadaan pingsan itu ke kursi penumpang, lalu Sanfiko Chen langsung memutar arah pergi mengarah ke rumah sakit terdekat.

Sanfiko Chen baru tenang setelah dia memastikan kalau Jovitasari hanya ada luka luar, dan karena pengaruh bius yang diberikan oleh pria itu membuatnya masih belum sadar hingga sekarang, setelah itu dia membawa Jovitasari meninggalkan rumah sakit.

Diatas mobil Sanfiko Chen menghubungi seseorang.

“Aku mau tau dimana tempat persembunyian Isabella Long di Kota Penang!”

“Baik, Akan segera aku kirim!”

Sanfiko Chen berdeham mengiyakan, lalu memutuskan panggilan itu, setelah itu dia mengendari mobil Porsche yang sudah sangat rusak itu pulang ke Villa Xiangjiang Property…..

Novel Terkait

Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu