Menunggumu Kembali - Bab 349 Penduduk Desa yang Sederhana

Kota Guangyuan.

Di bagian utara daerah Sumedang terdapat jalan sempit yang harus kita lewati, yaitu jalan yang disekitarnya terdapat banyak pegunungan. Dari utara bisa langsung menghubungi ke gunung Qinling yang paling misterius di Tiongkok. Oleh sebab itu, disini juga memiliki pemandangan yang luar biasai, disertai dengan akses jalan terbatas, kemiskinan dan keterbelakangan daerah ini.

Desa Fugui berada di sebelah barat Kota Guangyuan ini adalah desa kecil yang agak tertutup.

Alasan mengapa mereka tertutup adalah gunung besar yang terdapat disekitar desa kecil ini. Beberapa tahun ini baru dibuat jalan aksesnya, tapi jalanannya sangat sempit.

Pagi hari di Desa Fugui sangat ramai, karena dalam beberapa hari ini telah dikabarkan bahwa adik perempuan keluarga Daniel Zhou yang sejak kecil diberi ke orang lain itu akan datang kembali. Selain itu, dengar-dengar bahwa adiknya keluarga Daniel Zhou ini telah menikah dengan seorang pria kaya dan hingga saat ini hidup dengan makmur.

Bagaimanapun juga, mereka semua berasal dari satu desa. Desa ini memang tidak besar dan saat ini juga terdapat dua puluh hingga tiga puluh penduduknya, jadi sekali terjadi suatu masalah, itu pun akan sangat mustahil untuk disembunyikan.

Daniel Zhou juga kemarin pergi ke kota bersama dengan istrinya. Dia pun mengambil tabungan yang dia enggan keluarin selama bertahun-tahun ini untuk membeli beberapa selimut baru, membeli daging-daging berupa ayam, bebek, dan ikan. Semuanya pun dipersiapkan dengan sempurna.

Dia pun bangun lebih pagi dari sebelumnya, lalu pergi berdiri di depan pintu sambil menunggu kedatangan mereka.

Semenjak orang-orang di kota pada beberapa hari ini datang menanyakan situasinya, dia dan istrinya pun menjadi sangat senang.

Sebenarnya Daniel Zhou selama bertahun-tahun ini mengalami sebuah penyesalan dalam hidupnya, yaitu dia tidak akan bisa bertemu adiknya yang telah dikasih ke orang oleh orang tuangnya pada usia kecil. Dia pun tidak menyangka bahwa saat ini adiknya yang malah datang mencari dia.

Begitu memikirkan keinginan terakhir orang tuanya sebelum meninggal, Daniel Zhou yang saat ini sedang duduk di depan pintu sambil merokok tembakau kering itu, sudah tidak bisa menahan air matanya lagi.

“Daniel, menurutmu… apakah Rita akan menyalahkan kami begitu dia pulang kembali?”

Seorang wanita paruh baya dengan wajah lembut dan telapak tangan yang sedikit kasar ini terlihat agak cemas. Lagi pula, dia termasuk sebagai teman masa kecilnya Daniel Zhou dan sama-sama merupakan penduduk Desa Fugui. Jadi tentu saja dia juga mengetahui bahwa Rita dari kecil telah dikasih ke orang oleh orang tua mereka.

Daniel Zhou menggelengkan kepalanya dan terdiam. Dia pun hanya merokok tembakaunya itu.

Daniel Zhou tidak yakin, tapi dia masih merasa Bahagia. Lagi pula, dia selain memiliki istrinya, juga hanya tersisa adiknya ini.

Dan pada saat ini, Sanfiko Chen, yang sedang duduk di sebelah kursi pengemudi ini, telah berada di jalan gunungan yang memiliki jarak puluhan kilometer dari Desa Fugui.

“Tuan Sanfiko, Desa Fugui sudah berada di depan.”

Sanfiko Chen mengangguk kepalanya. Disini memang sangat terpencil.

Namun, Michael yang duduk di belakang malah tersenyum dan berkata, “Bagus juga. Udara disini jauh lebih segar dibanding yang di kota. Hanya saja aku takut bahwa Jovitassari masih tidak terbiasa.”

Jovitasari pada saat ini sedikitpun tidak merasa tidak nyaman. Sebaliknya, dia sedang melihat pemandangan di luar jendela.

“Aku juga tida tahu Nusrini sekarang sudah berada di mana…”

Rita pada saat ini terlihat sangat cemas sambil bersandar dalam pelukan Michael.

Tadi pagi, Nusrini bilang ke mereka bahwa dia ingin sendirian menjelajah keluar. Tentu saja bukan hanya dia seorang, masih ada sekelompok rekan kecilnya juga. Michael awalnya ingin menghalanginya, tapi Sanfiko Chen malah merasa bahwa dia juga tidak bisa mengurung Nusrini di dalam sebuah desa kecil yang keterbelakangan itu karena dirinya, makanya dia menghubungi Erwin dan meminta Nusrini untuk pergi mencarinya.

“Ibu, kamu jangan cemas. Temanku yang berada di Kota Maharayu akan baik-baik menjaga Nusrini. Malahan aku takut bahwa kalian tidak akan merasa nyaman denga tempat seperti ini. Lagi pula kita juga tidak akan tinggal beberapa hari saja.”

Rita pun menggelengkan kepalanya.

“Sebenarnya tidak masalah. Aku sejak kecil pernah tinggal di desa. Meskipun aku tidak tinggal begitu lama. Tapi jujur saja, ketika memikirkannya, kehidupan saat itu memang jauh lebih sederhana, tapi juga memuaskan.”

Sanfiko yang mendengarkannya pun terdiam lagi. Sekarang desa tersebut sudah dapat terlihat di depan mata.

Begitu mobil jeep ini masuk ke dalam pintu depan desa, tiba-tiba mobil itu dikelilingi oleh banyak orang yang datang kemari. Karena mobil tersebut tidak bisa masuk ke desa, Sanfiko Chen mereka orang pun harus turun. Kemudian, mereka pergi mengambil tas besar dan kecil dari dalam bagasi dan mengikuti kak Aji ke dalam desa. Karena kak Aji sudah pernah datang kemari, walaupun saat itu dia datang bersama seorang pemimpin di kota, dia pun pada saat itu sudah mengingat jalanan di desa ini, makanya mereka berjalan lurus hingga tiba di depan pintu rumah Daniel Zhou.

Saat dalam perjalanan, Rita sudah membaca sekali semua data yang diberikan kepadanya. Dia juga tahu bahwa Daniel Zhou ini adalah kakak kandung Rita, dimana dirinya akan menggantikannya.

Ketika beberapa orang tiba di depan pintu rumah, Daniel Zhou, yang duduk di depan pintu sambil merokok ini, melihat di hadapannya terdapat beberapa orang dengan tas besar dan kecil mereka. Dia pun segera bangkit berdiri sambil tersenyum dengan polos.

“Bibi Rita, ini adalah paman Daniel.”

Supaya tidak terlihat canggung, kak Aji pun segera memperkenalkannya. Lagi pula kak Aji sebelumnya pernah datang kemari dan Daniel Zhou pun sudah menganggap dia sebagai orang kota. Daniel Zhou yang mendengar perkataan kak Aji langsung menoleh ke arah Rita. Saat dia melihat Rita yang terlihat begitu anggun dan elegan itu, wajahnya pun menjadi sedikit malu.

“Rita… kami benar-benar minta maaf. Selama beberapa tahun ini, kamu harus hidup menderita di luar sana.”

Daniel Zhou sambil mengatakannya, sambil berjalan beberapa langkah hingga sampai ke depan hadapan Rita.

Namun, Rita pada saat ini terdiam. Sepasang matanya malah sekilas mengamati lingkungan di depannya itu.

Daniel Zhou saat ini terlihat cemas begitu melihat Rita tidak membalasnya. Dia memang adalah seorang petani biasa. Selama seumur hidupnya menjadi petani, jarak paling jauh yang dia tempuh adalah Kota Guangyuan . Makanya ketika dia melihat beberapa orang ini terdiam, apalagi adiknya sendiri yang terasa asing ini mengabaikannya, dia pun segera mengira bahwa adiknya pasti masih dendam dengan masalah yang dia dikasih ke orang.

Tanpa mengatakan apa-apa, Daniel Zhou pun langsung berlutut di depannya Rita.”

“Rita, saat itu ayah dan ibu demi membesarkanku, makanya memberimu ke orang lain. Kakak akan berlutut padamu, jadi tolong kamu jangan membenci ayah dan ibu. Ayah dan ibu… sebelum mereka pergi, mereka selalu memintaku untuk harus mencarikanmu kembali…”

“Kak, ini semua sudah berlalu, jadi untuk apa kamu masih mengungkit kembali. Jika aku beneran membenci kamu, ayah dan ibu, aku juga tidak akan menempuh perjalanan yang jauh demi pulang kembali.”

Rita mereka orang dari awal tidak menyangka bahwa Daniel Zhou akan langsung berlutut sambil meminta maaf.

Apalagi Rita yang saat itu merasa tidak enak. Dia pun tanpa menunggu balasan Daniel Zhou, langsung mengulurkan tangannya dan menarik tangannya Daniel Zhou. Tangannya yang kasar itu tiba-tiba membuat Rita sedikit tersentuh.

Mendengar perkataannya Rita, Daniel Zhou pun segera tersenyum, tapi matanya masih terlihat merah.

“Malda cepat keluar, Rita telah pulang kembali…”

Daniel Zhou segera menghapuskan air matanya, lalu meneriak ke dalam rumah. Pada saat ini dari jarak yang tidak terlalu jauh juga terdapat beberapa penduduk desa yang sebelumnya ikut datang kemari. Ketika melihat Jovitasari mereka orang yang berdiri di sana, wajah mereka pun terlihat iri.

Tidak lama kemudian, seorang wanita paruh baya kurus dan berkulit agak gelap berjalan keluar dari rumah. Dia pun segera mengelap tangannya dengan celemek yang terikat pinggangnya, kemudian berjalan ke depan hadapan suaminya, Daniel Zhou.

“Rita, kamu, kamu sudah pulang kembali…”

“Rita, ini adalah kakak iparmu, yaitu si kak Malda yang kamu sukai, yang tinggal di ujung desa.”

Tentu saja Rita masih bingung dengan semuanya ini, tapi dia segera menarik Jovitasari dan Sanfiko Chen kemari.

“Kak, kakak ipar, ini adalah suamiku, Michael, kalian cukup memanggilnya Michael saja.”

“Apa kabar kak dan kakak ipar.”

“Ini adalah putriku, Jovitasari dan menantuku, Sanfiko Chen.”

“Apa kabar paman.”

Setelah mendengar perkenalan ini, Daniel Zhou tidak bisa menahan senyumannya dan mengangguk dengan semangat.

“Baik, baik-baik…”

Apalagi saat melihat Jovitasari dan Sanfiko Chen memiliki rupa yang menawan. Selain itu, Michael dari awal pernah menjadi prajurit, jadi kemanapun dia pergi, dia pasti akan memberikan orang perasaan agung.

Pada saat itu, penduduk desa di sekitar sudah mulai membisik-bisik dan bahkan ada beberapa orang yang terus-terang mengatakannya.

“Rita, apakah kamu masih ingat dengan bibi Ayu?”

Pada saat Rita selesai memperkenalkannya, seorang wanita yang kira-kira berusia lima puluh-an segera berjalan kemari, lalu menarik Rita sambil berkata dengan penuh semangat.

“Ini…”

“Bibi Ayu, Rita baru saja pulang kembali. Selain itu, dia sudah beberapa tahun tidak hidup di desa ini, jadi dia pasti tidak akan mengingat siapa-siapa. Tolong kamu jangan sampai membuat anak orang takut.”

“Ini bukan urusanmu…”

Bibi Ayu pun segera mengangkat kepalanya dengan angkuh. Dia seakan tampak akrab dengan Rita mereka orang, segera memandang Jovitasari dan Sanfiko Chen. Dia pun tanja menyembunyikan raut irinya berkata, “Orang-orang ini sangat cantik dan ganteng ya... seakan seperti artis yang dapat kita lihat di TV... Daniel, keluargamu benar-benar akan menjadi besar ya."

“He he he… ayo semuanya pulang dulu. Nanti malam jika kalian ada waktu, datanglah untuk makan-makan di rumahku sebagai perayaan atas kepulangannya Rita.”

Daniel Zhou sambil mengatakannya, sambil berjalan ke depan hadapan Rita mereka orang dan dengan hati-hati berkata, “Rita, adik ipar dan keponakan-keponakanku, kalian cepatlah masuk ke dalam. Malda, cepatlah seduhkan teh yang kemarin kita belikan itu…”

Pada saat ini, Micahel mereka orang benar-benar tidak tahu harus melakukan apa dengan kehangatan yang seperti ini, apalagi Rita. Meskipun hatinya Rita tersentuh, tapi dia benar-benar tidak tahu harus bagaimana menghadapinya. Mereka pun segera masuk kedalam, setidaknya dengan demikian tidak akan merasa canggung.

Ketika orang-orang ini masuk kedalam rumah, Daniel Zhou melihat seorang pria paruh baya yang sedang berdiri di sana dengan cemas.

“Bayu, kamu kenapa bisa berada disini? Bukannya kamu pergi membawa Eca melihat dokter ke kota?”

Ketika pria paruh baya bernama Bayu ini mendengarkannya, dia pun langsung berlutut di hadapannya Daniel Zhou.

“Bayu, kamu sedang apa ini… cepatlah berdiri…”

Tiba-tiba muncul sebuah kejadian yang mengejutkan Daniel Zhou. Penduduk desa yang awalnya akan pulang kembali pun berbalik dan menyaksikannya.

“Kak Daniel, kamu harus menyelamatkan Eca, Eca kami…”

Novel Terkait

Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu