Menunggumu Kembali - Bab 240 Di jalur yang tepat

Kota Penang, bangunan Perusahaan Tianbai.

Jovitasari baru saja menyelesaikan beberapa masalah besar hari ini. Perusahaan telah mulai memasukkan persiapan untuk perusahaan Tianbai dan telah membentuk tim khusus untuk perusahaan Tianbai.

Sekarang yang bertanggung jawab atas perusahaan hanya Jovitasari sendiri, jadi begitu banyak hal yang terjadi menjadi sangat sederhana dioperasikan, dan sekarang hampir semua manajer dari perusahaan adalah pekerja. Sekarang karyawan lama dari perusahaan itu juga telah melihat perkembangan pesat dari perusahaan Tianbai, tentu saja mereka semua bekerja sama, jadi begitu banyak bidang dari seluruh grup perusahaan telah mulai perlahan jalan di jalur yang benar.

Tetapi sekarang perusahaan akan fokus pada “Anggur Sanjaya” yang akan datang.

“Direktur Jovitasari, Tuan Luiz telah datang.”

Sudah hampir waktunya pulang kerja ketika Luiz kembali dari Kota Maharayu. Pertama dia datang mencari Jovitasari, sekarang karena Jovitasari sudah memegang penuh kendali perusahaan, jadi diperkirakan akan sangat mudah untuk melakukan banyak proyek.

Merry mengetuk pintu dan berbisik.

Jovitasari perlahan menggosok dahinya dan berkata: “Tolong……”

Jovitasari mengulurkan tangannya untuk mengambil ponselnya, tetapi dia menemukan bahwa ponselnya tidak berada disana, tapi dia tidak terlalu memikirkannya. Dia berpikir untuk menelepon Sanfiko setelah dia selesai berurusan dengan Tuan Luiz.

“Direktur Jovitasari, maaf menunda waktumu.”

Untuk Jovitasari, Luiz memiliki rasa hormat dan kagum di hatinya. Menghormartinya bukan karena Jovitasari adalah istri Tuan Sanfiko tetapi kekaguman ini datang dari lubuk hatinya. Dia bisa melihat dari pemulihan cepat Industri Sorgum Sanjaya dan Perusahaan Tianbai, meski Tuan Sanfiko memberikan dukungan keuangan yang besar di belakangnya, tetapi jika mengganti orang, dia tidak akan bisa membalikkan keadaan dalam waktu singkat.

“Ketua Luiz bicara apa, kalau bukan karena Tuan Luiz, aku mungkin sekarang tidak akan bisa duduk di posisi ini.”

Luiz langsung tertawa, kemudian mulai berbicara masalah utamanya.

“Aku baru saja datang dari markas, semua saluran pemasaran Industri Sorgum Sanjaya dengan Industri Bir Sumedang akan secara resmi diluncurkan pada hari pertama bulan depan, yaitu, sepuluh hari kedepan. Pada saat yang sama, akan ada bintang terkenal yang datang ke Kota Penang untuk pertunjukkan bulan depan. Kali ini dengan waktu sebelum dan sesudah area baru Kota Penang, itu juga akan menjadi pertimbangan perusahaan kita, ketika kita sudah berada di depan, kita juga bisa mengambil satu bagian area baru untuk membangun basis penjualan Anggur Sanjaya.

“Ketua Luiz, pemikiran Industri Bir Sumedang sangat bijaksana, kami usahakan untuk mempercepat, dalam waktu sepuluh hari, aku akan mempersiapkan generasi baru dari Industri Sorgum Sanjaya.”

“Hahaha……aku tidak khawatir tentang itu, izinkan aku bertanya kepada Direktur Jovita, pertama, kita akan mengundang Nona Feiya, bintang popular saat ini, yang baru saja dinominasikan sebagai ratu film untuk menjadi juru bicara Industri Sorgum Sanjaya kita, apa pendapat Direktur Jovita tentang ini?”

“Feiya?”

Luiz menggangguk kepala.

“Itu bagus sekali, aku adalah penggemarnya Nona Feiya, dia sangat hebat dalam acara TV “kamu adalah segalaku” yang baru saja menjadi sangat populer. Apakah benar kita bisa mengundangnya untuk menjadi juru bicara kita?”

Jovitasari langsung bersemangat.

“Tentu saja, ketika kerja sama pertama kali kita selesai, kantor pusat sudah mengutuskan orang untuk menghubungi perusahaan Nona Feiya, yang juga baru ditentukan beberapa hari yang lalu, tapiDirektur Jovita jangan khawatir, sesuai dengan kontrak yang kita tandatangani pada awalnya, semua dana yang digunakan untuk saluran ini berasal dari Industri Bir Sumedang kami di Kota Sumedang. Apa yang perlu dilakukan oleh Industri Sorgum Sanjaya adalah untuk memastikan kualitas dan reputasi Anggur Sanjaya di generasi baru. Jika kali ini meningkat, kedepannya kami Industri Bir Sumedang juga akan memasukkan Anggur Sanjaya ke dalam seri terbaru, dan kemudian nilai perusahaan akan langsung berubah.”

Jovitasari langsung mengangguk kepala dan berkata: “Terima kasih banyak, Tuan Luiz. Jika awalnya kamu tidak memilih Industri Sorgum Sanjaya pada saat yang sulit, tidak aka nada generasi baru Anggur Sanjaya.”

Pada saat itu, Jovitasari sangat bersyukur dari lubuk hatinya, setelah semua ini, masa depan Industri Sorgum Sanjaya yang dikatakan oleh Luiz dapat tercapai, dan dengan bergabungnya bintang terkenal, Jovitasari tahu bahwa ide ini akan berkembang terus, sampai sukses tercapai.

“Direktur Jovita, kamu terlalu menghargaiku, aku hanya pekerja paruh waktu, semua ini karena sudah diatur semuanya, dan pengambilan keputusan telah ditetapkan sejak lama. Jika kamu ingin berterima kasih, berterima kasihlah kepada suamimu, Tuan Sanfiko, Kudengar Tuan Sanfiko dan pemegang saham terbesar dari Industri Bir Sumedang kami adalah temen sekelas. Di masa depan, kita harus mengandalkan direktur jovita untuk bantu bicara ……haha……”

Jovitasari mendengar perkataan Luiz, hatinya langsung merasa senang sekali, wajahnya benar-benar malu.

“Lihatlah apa yang Tuan Luiz katakan……Sanfiko keluargaku……tidak ada kekuatan sebesar itu……”

Meskipun mulut berkata seperti itu, tetapi hatinya Jovitasari sangat senang.

Luiz melihat wanita cantik di depannya Jovitasari dan berkata: “Wanita yang sangat bahagia, keluargamu Tuan Sanfiko tidak hanya kuat, tetapi juga lebih besar dari yang kamu pikirkan.”

“Ngomong-ngomong, Direktur Jovita, ada hal yang lain yang perlu aku putuskan, yaitu, ketika kita pertama kali bekerja sama, berhubungan dengan hubungan antara Industri Sorgum Sanjaya dan Industri Bir Sumedang, meskipun tidak akan muncul dalam bentuk cabang, tetapi kantor pusatnya kali ini akan mengambil sebidang tanah di daerah baru Kota Penang. Pada saat itu, kami ingin muncul atas nama Industri Sorgum Sanjaya, jadi Industri Bir Sumedang bersedia memberikan 5 persen saham perusahaan masuk ke Industri Sorgum Sanjaya, sehingga kedua perusahaan akan menjadi kerja sama antar saudara, seperti ini, kerja sama di masa depan akan menjadi lebih lancar, apakah pendapat Direktur Jovita tentang ini?”

Setelah mendengar itu, Jovita terkejut di tempat.

Dia tidak tahu seberapa banyak 5 persen saham Industri Bir Sumedang, tetapi Industri Bir Sumedang sangat penting di Cina, hukum pemerintah saja sudah cukup untuk membuat Industri Bir Sumedang tak terkalahkan. Dia tidak bisa membayangkan apa dampak yang akan terjadi pada masa depan Industri Sorgum Sanjaya dengan 5 persen saham ini, namun mau bagaimanapun, ini benar-benar hal yang baik.

“Setuju, bagaimana aku tidak setuju dengan hal yang baik seperti ini? Tuan Luiz, ini semua bukan karena pemegang saham teman sekelasnya Sanfiko lagi, kan?”

Luiz tersenyum, sudah memberi jawaban.

Jovitasari semakin merasa bahwa teman sekelasnya Sanfiko Chen bukan siswa yang sederhana, seorang diri dapat mengontrol perkembangan seluruh Industri Bir Sumedang, seberapa banyak saham yang dimilikinya di Industri Bir Sumedang?

“Direktur Jovitasari, karena kamu setujum maka mari kita bahas proses berikutnya secara rinci……”

Luiz kemudian membuka tasnya dan mengeluarkan salah satu kontrak yang sudah dipersiapkan……

Disaat yang sama, Jovitasari sendang berurusan dengan peluang pengembangan besar perusahaan, Sanfiko Chen telah memarkir motor aki yang sudah using di sebelah gedung yang rusak.

Ada beberapa proyek yang belum selesai di sekitar tempat itu, bahkan jaring pengaman pada rangka luar belum dilepas. Meskipun ada truk besar yang menarik barang di tepi jalan, tetapi disana benar-benar sepi.

Pada saat itu, matahari terbenam, seluruh langit diwarnai dengan sedikit cahaya merah, terlihat sangat sunyi dan sepi.

Sanfiko Chen turun dari motor, memarkir motor aki di samping dan kemudian berjalan langkah demi langkah menuju gedung tinggi yang belum selesai di depannya.

Bangunan yang belum selesai ini terlihat sangat damai, tetapi Sanfiko Chen sudah mencium bau gas pembunuh, tapi pada saat itu dia tidak ragu sama sekali.

Tiga tahun lalu, ada banyak pembunuh yang mencarinya dengan mudah dia hadapi di Kota Nanjing, terlebih lagi sekarang di Kota Penang, ada pertemuan yang direncanakan.

Selangkah demi selangkah masuk ke dalam, selain angin yang bertiup, tidak ada suara lain, Sanfiko Chen hampir bisa mendengar suara kakinya di tanah di bangunan yang belum selesai ini.

Ketika Sanfiko sampai ke bangunan yang belum selesai ini, dia bisa melihat seorang pria berdiri tidak jauh darinya. Dia mengenakan pakaian olahraga hitam dan penutup mata, tapi dia bisa melihat dari setengah wajah yang tegas, dia adalah seorang pria yang telah dilatih dengan sangat ketat.

“Kamulah yang mengundangku datang kesini?”

Sanfiko Chen terus melangkah maju, dan pada saat yang sama, dia menutup setiap pintu masuk yang dilaluinya, dan kemudian perlahan-lahan berdiri tiga meter dari pria yang mengenakan pakaian olahraga itu.

Jarak ini sudah cukup,bisa maju bisa mundur.

Novel Terkait

My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu