Menunggumu Kembali - Bab 472 Berkepala manusia tapi punya badan ular(1)

Di antara gerakan keempat orang itu, tiba-tiba terdengar suara berdesis dari arah kastil kuno, seketika seluruh kastil terangkat.

Muncul sosok hitam besar keluar dari kastil yang hancur tersebut dengan panik, seketika sosok hitam besar muncul, adalah seekor ular piton yang menakutkan.

Saat itu juga terlihat seorang pria berdiri di atas kepala ular piton itu, seluruh tubuhnya berlumuran darah, Dylan Zhang yang rambut yang di ikat menjadi belah dua.

“Dovie, mereka telah aku telan!”

*Auo Aou*Mengaum….

Begitu suara Dylan Zhang terdengar, seketika ular piton raksasa itu mengaum, kemudian membuka mulut yang besar itu, lalu berjalan kearah tempat Sanfiko Chen.

Saat itu Sanfiko Chen benar benar tidak menyangka bahwa ada ular piton raksasa yang mengerikan seperti itu bersembunyi di dalam kastil.

Apalagi sangat nampak sekali ular piton sangat mengerikan, saat dia menggeram langsung mengigit Sanfiko Chen.

Sepasang mata yang di atas kepala yang berbentuk segitiga itu bersinar terang, pada saat itu sinar yang menyilau bertanda sedang haus darah dan ingin membunuh.

Sangat jelas, hewan ini adalah binatang buas.

Hah!

“Serang!”

Saat tubuh Sanfiko Chen tersadar dan bersiap untuk menyerang, tiba- tiba keempat orang denagn nafas berat maju menghadang di bagian depan dia, pada saat ini Welly Zhou meraih Sanfiko Chen, lalu menariknya mundur beberapa langkah.

Hu Hu Hu…..

Memang benar saat itu Sanfiko Chen membutuhkan waktu untuk memulihkan diri, bagaimanapun juga pukulan Jendral Guicha itu juga sedikit keras, jika bukan karena Sanfiko Chen memiliki kekuatan yang besar, mungkin saja saat itu juga telah menjadi hancur berantakan di tanah….

Ini sedikitpun tidak di besar-besarkan, pada saat ini tubuh besar Jendral Guicha berdiri di lubang besar dengan jarak beberapa kaki lebarnya, ketika dia mengadah keatas melihat ulat piton itu sedang melihat diriku sendiri, Ular yang panjang itu membuat mata manusia melihat sebuah cairan racun berwarna hijau.

“Benar, Pemilik pulau Wu, tidak di sangka kamu menyembunyikan monster ini, Ha ha Ha…”

Jendral Guicha perlahan-lahan mengangkat kepalanya, menatap Dylan Zhang yang berdiri di atas kepala segitiga, tetapi muncul pemikiran lain dari hatinya.

Tetapi nampaknya, Jendral Guicha masih memerlukan Dylan Zhang untuk berdiri melawan kelima orang yang ada di depannya itu, sejak saat perang hingga terakhir, Jendral Guicha juga mulai mengenal kelima orang yang ada di depannya itu mungkin tidak mudah ditangani.

“Jendral Guicha, kamu serang dulu keempat orang itu, biarkan aku membunuh orang ini terlebih dahulu baru bicarakan!”

Ketika Dylan Zhang mengatakannya wajahnya yang berlumuran darah menunjukkan nafsu ingin membunuh, pada saat yang sama ular piton juga meraung, lalu menatap Sanfiko Chen yang berdiri dan langsung menyerang.

“Baik, Ha ha ha…”

Saat itu untuk pertama kalinya Jendral Guicha menghargai Dylan Zhang, mempunyai hewan peliharaan raksasa, tidak heran Dylan Zhang dapat mendapat perhatian dari senior laboratorium bumi, kemudian Jendral Guicha melompat, tepat ketika ular piyon raksasa itu mengigit Sanfiko Chen dengan niat membunuh yang mengerikan, pada saat yang bersamaan Jendral Guicha melompat keluar.

“Ha ha… datang di saat yang tepat, Tomi kalian urus Jendral Guicha, serahkan ulat besar itu padaku…. Aku ingin melihat bagaimana si brengsek itu membunuhku!”

Tanpa menunggu Tomi menjawab, saat ini Sanfiko Chen dengan penuh amarah di lahan pertanian, setelah itu menginjak kakinya, seluruh tubuh bagaikan meriam yang bergegas kearah ular piton yang membuka mulut seperti hendak menerkam dengan besar….

“Makhluk tidak tahu di untung….”

Di sisi lain Jendral Guicha juga telah sampai di depan keempat orang itu, tanpa basa basi, langsung mendaratkan pukulan kearah salah satu orang memiliki tubuh kekar ….

Seketika bumi gunung bergetar, di alun-alun besar di tengah pulau, mulai terlihat sekitar yang terbang kemana-mana.

Manusia uji coba yang telah bersembunyi jauh di sekitar Pulau Wu Pun berteriak, perbedaan yang aneh menunjukkan dengan sangat jelas bahwa Dylan Zhang belum menulis gen memori untuk mereka, ini yang menyebabkan terjadinya kepanikkan orang-orang pada saat ini.

Hanya saja saat ini manusia ini memang tidak sempat menghindar, dan telah banyak orang yang tertekan sampai mati oleh raksasa ini.

Hah!

Weng!

Ah?

Apa…

“Ini…. ini tidak mungkin!”

Berdiri dari sudut pandang ular piton yang telah di pelihara bertahun tahun oleh Dylan Zhang seketika tubuhnya bergetar, seluruh tubuhnya tidak dapat berdiri dengan seimbang, seluruh tubuhnya seperti jatuh ke tanah.

Uek Uek *muntah*…

Saat itu piton berteriak dengan mengerikan, saat ini seluruh tubuhnya terus menerus berayun.

Kastil kuno yang besar itu bergetar hebat pada saat ini, hanya dengan tersapu oleh ekor ular piton besar itu, maka ia akan runtuh hancur berkeping-keping .

Hou Hou….

Dengan suara raungan, ular piton raksasa itu baru menunjukkan wujud aslinya, dari arah kastil muncul sosok, seketika berubah menjadi tempat hiburan yang telah usang, kemudian menelan puluhan manusia uji coba yang belum sempat melarikan diri.

Ayunan ini langsung mendarat tepat di depan Dylan Zhang.

Sanfiko Chen saat itu berdiri di udara, di sekitarnya tercium aroma darah.

Baru saja dia langsung menembus mulut piton yang membuka mulutnya ke cekungan darah seperti pedang tajam, dan seluruh tubuhnya bergegas keluar langsung dari atas kepala segitiga , dan secara tidak sengaja memukul langsung Dylan Zhang yang berdiri di atas hingga terhempas terbang.

Uh…

Dylan Zhang memuntahkan darah dari mulutnya, pada saat itu wajahnya terlihat kacau, bola matanya telah penuh dengan darah, seluruh wajahnya penuh dengan darah, hampir tidak dapat mengenal wajahnya.

Rambut panjang yang berikat dua itu juga telah berlumuran darah, jika dibandingkan dengan paras pria tampan adalah dua orang yang berbeda.

“Uek Uek…”

Berdiri di atas monster, berjongkok dan membelai monster dengan perasaan sedih, penuh dengan darah yang ada keluar dari kepala, terlihat oleh Dylan Zhang yang langsung menembus tulang dan daging terlihat sangat mencolok.

“Dovie, Apakah itu sakit?”

Uek Uek….

Segera ular piton raksasa itu meraung, dan suara itu seperti merespon pada Dylan Zhang.

Mendengar suara raungan, Dylan Zhang segera berdiri, menatap dingin pada Sanfiko Chen yang berdiri disana dan berkata: ”Baik, sekarang mari kita menyelesaikan kekacauan kecil ini.”

Di dalam suara itu terpenuhi dengan hawa membunuh, dengan deru piton raksasa itu, dan seluruh tubuh ular phyton itu tiba-tiba gemetar, sisik hitam di tubuh tiba-tiba memancarkan cahaya di kegelapan, seiring dengan desisan ular piton yang mengerikan, tiba-tiba tubuh piton itu menjadi hampa, kemudian kepala yang besar itu langsung menghadap Sanfiko Chen dan menabraknya dengan kemarahan.

Ketika ingin mendekati Sanfiko Chen, tiba-tiba membuka besar mulut yang penuh darah, darah yang merah segar keluar dari giginya yang tajam…

Novel Terkait

Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu