Menunggumu Kembali - Bab 298 Aku Beri Kamu Kesempatan

“Tuan……”

Bodyguard yang selalu berada di samping barulah berlari kemari, satu persatu dengan menahan rasa sakit mereka mengangkat David.

Ini juga pertama kalinya bagi mereka mendapatkan bencana sebesar ini.

Walaupun hatinya merasa sangat tidak senang, tapi David yang biasanya tinggi di atas, bisa di jatuhkan seperti ini, bahkan dia juga di pukul dan di injak seperti mereka.

“Hmm! Sekarang cari tahu dia secara detail, aku ingin melihat datanya dengan rinci, beraninya memukulku dan mengancamku, aku ingin dia mati! Dan aku akan meniduri wanitanya……”

“Baik! Aku akan segera cari tahu tuan!”

Ketika beberapa orang itu bersiap untuk membawa David pulang, tiba tiba datanglah sebuah mobil mewah, lampu mobil itu membuat David semakin marah.

Mobil mewah itu berhenti di depannya, ketika pintu mobil itu terbuka, keluarlah seorang pria paruh baya bertubuh besar, aura tubuh pria itu sangat membuat orang ketakutan, hal ini membuat beberapa bodyguard itu merasa ini dalam keadaan yang berbahaya.

“Apa kamu Tuan David? Nona kami menyuruhmu untuk menemuinya.”

Mendengar kata-kata ini membuat David tersenyum dingin.

“Nona kalian menyuruhku menemuinya, maka aku akan menemuinya, lucu sekali, Kota Penang benar-benar membuat mataku terbuka, cepat pergi, aku tidak ada waktu untuk meladeni orang seperti kalian!”

Saat ini David benar bernar marah, jadi dia tidak akan memberikan muka yang baik kepada pria paruh aya yang baru datang ini.

Pria paruh baya itu perlahan-lahan maju kedepan menghadang jalan David.

“Cepat minggir, anjing……”

David selama ini tidak pernah menghargai orang, apalagi dia yang sedang berkecambung di dunia hiburan, dia merupakan penerus Media Hiburan Southern, secara alami tidak ada orang yang berani mencari masalah dengannya.

Saat ini dia baru mengatakan setengah kalimat, dan kalimat belakangnya tidak bisa dikeluarkan lagi, dia tidak bisa menyelesaikan kata-katanya karena sekarang kepalanya sudah ditodong dengan pistol, pistol itu tepat berada di kepalanya, membuatnya tidak bisa berdiri dengan tegap lagi, bahkan dia sekarang berkeringat dingin.

“Nona kami mengundang tuan untuk menemuinya.”

Nada bicara pria paruh baya itu sangat datar, tidak membawa perasaan apa-apa.

“Siapa nona kalian?”

“Naik saja, nanti kamu akan tahu sendiri ketika sudah sampai!”

……

Di lain tempat Sanfiko Chen tidak memanggil taksi untuk pulang, dia hanya berjalan menyisiri sungai Xiangjiang.

Ketika dia sedang di jalan Jovitasari sudah menghubunginya, tapi Sanfiko Chen tidak banyak bicara, dia hanya mengatakan dia akan segera pulang, lalu memutuskan panggilan itu.

Lalu Sanfiko Chen menghubungi seseorang.

“Bang Naga, cari waktu untuk cari tahu tentang Media Hiburan Southern, aku ada sedikit masalah dengan mereka, jadi kamu harus mempersiapkan lebih dahulu untuk mencegah apa yang akan terjadi!”

“Baik Tuan.”

Bang Naga yang sedang berbaring di villa mewah itu, setelah memutuskan panggilannya, dia langsung mengelus kepalanya, lalu menggelengkan kepala.

“Media Hiburan Southern, semoga kamu tidak mencari mati.”

Bang Naga berbicara sendiri, lalu menghubungi seseorang.

“Tuan xue, kesempatanmu datang……”

Setelah memutuskan panggilan itu, tidak terasa Sanfiko Chen sudah sampai di Xiangjiang Properti yang pertama, dia mendongakkan kepalanya melihat villa yang ada di depannya.

Akhirnya dia menjatuhkan pandangannya ke villa bernomor 9, saat ini ruang membaca villa bernomor 9 itu masih terang, Sharley yang mengenakan pakaian santai sedang duduk disana dan sedang membaca beberapa data tentang proyek pembangunan wilayah baru di Kota Penang, Industri Bir Sumedang dan Perusahaan TIanbai.

Dia sekarang harus mengendalikan semua resiko yang akan terjadi, sebenarnya dia tidak khawatir sama sekali dengan hal ini, yang paling dia khawatirkan adalah apakah nantinya Isabella long akan membuat masalah, bagaimanapun jika Isabella Long membuka lahan di kota kecil seperti ini, maka masalah ini akan menjadi semakin rumit.

Inilah hal yang sangat membuatnya gelisah.

Dia tahu Isabella Long adalah wanita yang tidak bisa diatur!

Dia mendongakkan kepala melihat keluar jendela yang sudah gelap dari tadi, saat ini wajah Sharley sangat kusam.

Malam hari, dimana sinar rembulan sedang menerangi luar jendelanya.

Jovitasari memeluk Sanfiko Chen dengan erat.

Dia tidak tahu kalau dia sangat bergantung dengan Sanfiko Chen, bahkan dia tidak pernah menyangka kalau pada suatu hari dia akan memeluk pria ini terlebih dahulu baru bisa tidur.

“Oh ya Sanfiko, menurutmu sikap kita hari ini kepada Feiya selaku artis papan atas itu, apa bisa membuatnya tidak ingin bekerjasama lagi dengan ‘Anggur Sanjaya’?”

Sanfiko Chen berdeham mengiyakan.

“Ah? Jika memang karena kita telah menyinggung Feiya dan menyebabkan kerjasama ini gagal, berarti…. Menurutmu Industir Bir Sumedang bisa…. Jika memang begitu, maka dosa yang yang kuperbuat sangatlah besar.”

“Sebenarnya tidak ada apa-apa, sekarang ada banyak artis wanita, jadi menurutku tidak harus Feiya yang akan menjadi bintang iklan kita!”

Jovitasari mendengarnya akngsung mengerutkan keningnya, berkata : “Tidak bisa begitu, menurutku ‘Anggur Sanjaya’ sengaja di rancang untuk Feiya, selain itu menurutku Feiya juga bukan orang yang seperti itu, dari semua artis wanta yang pernah aku temui, dia adalah artis yang paling serius, lalu apa kamu sudah melihat Weibo-nya Feiya?”

Sanfiko Chen menggelengkan kepala.

“Hari ini Feiya sudah mempromosikan ‘Anggur Sanjaya’ kita, bahkan dia juga memberitahu kalau dia adalah bintang iklan ‘Anggur Sanjaya’, dan pencarian ini sudah menjadi trending nomor satu di Weibo.”

“Apalagi official Industri Bir Sumedang kita juga sudah menyebarkan iklan “Anggur Sanjaya’ ini, dan pemesanan produk kita sudah naik tujuh hingga delapan kali lipat.”

“Bisa di bilang penggemar Feiya sangatlah banyak!”

Jovitasari sambil berbicara sendiri, dia membuka Weibo di pnselnya untuk melihat pencarian terhangat ini.

“Sudah, istirahatlah sekarang, nanti kedepannya banyak hal yang harus kamu lakukan.”

Jovitasari menganggukkan kepala, lalu berbaring di pelukan Sanfiko Chen, dan menutup matanya dengan puas.

Sinar rembulan menerangi kamarnya, dan Sanfiko Chen masih saja terbangun.

Dalam hatinya sangat khawatir.

Feiya tidak mendengar omongannya untuk meninggalkan Kota Penang.

Walaupun dia senang karena Feiya memiliki pemikiran dan keputusan sendiri, tapi untuk masalah ini Sanfiko Chen masih berharap agar Feiya bisa mendengar kata-katanya.

Memikirkan ini, Sanfiko Chen membuat keputusan untuk mencari waktu lagi berbicara dengan Feiya.

Di tempat lain, kamar president Hotel Central.

Saat ini Feiya sedang dimarahi oleh Yenny.

“Feiya sebenarnya apa maksudmu? Apa kamu tahu perbuatan kamu ini tidak hanya membuat perusahaan mendapatkan kerugian, dan lagi membuatku……”

“Sudahlah Tante Yenny, aku mohon kamu bisa hargai keputusanku untuk masalah ini, pilihanku adalah ingin menjadi bintang iklan ‘Anggur Sanjaya’, jika perusahaan mendapatkan kerugian, maka besok aku akan datang ke perusahaan untuk membatalkan kerjasama.”

Yenny benar-benar marah, karena sejak melihat anak yang hampir tidak dia ingat namanya hingga hari ini, Feiya selalu menentangnya, ini bukan hanya satu atau dua kali terjadi.

Yang terpenting adalah Feiya telah menyebarkan iklan ini dan sudah berhubungan dengan official Industri Bir Sumedang tanpa persetujuan dari Yenny sama sekali, hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya.

“Memutuskan kerjasama?”

“Feiya apa kamu sakit? Apa kamu tahu konsekuensinya? Apa kamu tahu apa yang sedang kamu lakukan?”

“Feiya apa kamu merasa sekarang sudah naik daun, jadi kamu……”

Saat ini Feiya langsung berdiri dan melihat Yenny yang ada di depannya.

“Tante Yenny, kamu harus ingat identitasmu, kamu adalah manejerku, jadi kamu tidak ada hak untuk melarang keputusanku, dan tidak ada hak untuk memarahiku, jika kamu masih seperti ini, aku mungkin akan berpikir untuk ganti manejer yang baru!”

Setelah Yenny mendengar apa yang dikatakan oleh Feiya yang selama ini sangat lembut, membuatnya sangat terkejut.

“Apa? Feiya kamu bilang apa…… kamu mau mengusir Tante Yenny?”

“Feiya kamu harus tahu selama tiga tahun ini aku sering memohon kepada orang untuk mendapatkan kerjasama unutkmu, aku…… tapi setelah kamu ada nama, kamu ingin membuangku, Feiya…… kamu……”

Saat berbicara air mata Yenny mulai turun, dia menangis dengan sedih.

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu