Menunggumu Kembali - Bab 249 Wanita Cantik Yang Sulit Disingkirkan

"Sanfiko Chen, kamu harus berpikir dengan jelas..."

Sambil berbicara, Jenny mengeluarkan ponselnya dan memesan kamar hotel.

"Aku sudah memesan kamar di Hotel Central, tampan, apa kamu rela meninggalkanku sendirian di kamar yang kosong? Kamu tidak perlu bertanggung jawab kalau..."

"Sanfiko Chen, awas kalau kamu berani!"

Nusrini menatap wanita cantik itu dengan kesal saat dia maju beberapa langkah dan menantang Nusrini, dia benar-benar tidak mengerti, bagaimana wanita secantik itu tidak punya mata.

"Nusrini, kamu pulang saja duluan... aku tidak akan pulang malam ini!"

Akhirnya, Sanfiko Chen merasa kalau menenangkan Jenny adalah prioritasnya sekarang, karena wanita ini jelas bisa menyebabkan masalah bagi siapa saja.

"Sanfiko Chen... kamu benar-benar brengsek...tunggu saja, kamu akan diusir dari keluarga kami!"

Nusrini yang terlanjur kesal kemudian mendengus, dia menginjak pedal gas, dan Porche merah itu langsung melesat cepat ke depan…

Saat dia melihat ekspresi Sanfiko Chen, dia tahu kalau Sanfiko Chen telah terpesona oleh wanita cantik itu.

"Dasar wanita rubah, kamu membuatku kesal!"

Saat itu hati Nusrini penuh dengan emosi, dan kesannya pada Sanfiko Chen yang sebelumnya mulai berubah sedikit, sudah hilang semuanya.

"Sampah ini, bahkan berani tidur di kamar hotel dengan wanita itu, tidak bisa dibiarkan, aku harus pulang dan memberi tahu kakak, malam ini dia harus melihat sifat asli bajingan ini, dan dia harus menceraikan si brengsek ini!

Sanfiko Chen hanya berdiri di tepi jalan tersenyum pahit melihat Nusrini yang kesal pergi dan meninggalkannya.

Kemudian dia menatap Jenny di hadapannya.

"Sekarang, apa kamu sudah puas?"

Jenny langsung tertawa, lalu berjalan mendekati Sanfiko Chen, dan tiba-tiba dia meletakkan telapak tangannya di dada Sanfiko Chen, dan berkata dengan ekspresi kasian: "Sanfiko Chen, apa masih menyakitkan? Sekarang..."

Meski tidak mau mengakuinya, Sanfiko Chen tahu kalau dia tidak mungkin menyembunyikan sesuatu di depan wanita ini.

Dia lalu menghela napas: "Semua sudah berlalu, apa lagi yang mau kamu katakan?"

"Sanfiko Chen, aku senang kamu tidak mati, tiga tahun, selama tiga tahun aku mencarimu, dari Kota Yanjing ke Kota Sumedang, apa kamu tahu? Aku tidak pernah percaya kalau kamu sudah mati, bahkan saat semua orang mengatakan kalau kamu sudah meninggal, aku tidak percaya sama sekali, bagaimana bisa kamu mati! "

Saat itu hanya ada Jenny dan Sanfiko Chen berdua di sana, jadi Jenny tidak lagi menyembunyikan perasaannya, jika sebelumnya dia hanya mengagumi Sanfiko Chen, maka setelah tiga tahun mencari tahu tentang Sanfiko Chen, dia paham akan posisi Sanfiko Chen di dalam hatinya, tidak akan ada yang bisa membuatnya goyah kali ini.

Hanya di hadapan Sanfiko Chen, wanita ini menunjukkan sisi rapuhnya, memperlihatkan sisi menawannya.

"Maaf, aku sudah membuatmu khawatir, tapi kamu harus mengerti kalau Sanfiko Chen yang dulu sudah mati."

Sanfiko Chen berkata dengan lembut, dalam setiap katanya ada banyak emosi yang tercurahkan.

Ya, Sanfiko Chen yang dulu sudah mati, lima tahun yang lalu, atau bahkan tiga tahun yang lalu, ada banyak hal yang tidak diketahui Sanfiko Chen.

Jika bukan karena kematian ibunya, Sanfiko Chen yang mungkin akan berpikir untuk diam-diam membuka sebuah perusahaan lalu mendirikan sebuah grup perusahaan yang besar, dan saat itu dia membayangkan dirinya memiliki jabatan tinggi di setiap bidang.

Tiga tahun lalu dia baru sadar kalau dia tidak ada apa-apanya di depan mata orang-orang besar Kota Yanjing, namanya tidak layak disebut.

Bahkan dalam Keluarga Chen, Sanfiko Chen merasa terasingkan.

Dalam tiga tahun terakhir, Sanfiko Chen mulai paham sedikit tentang kekuatan yang dihadapinya tiga tahun lalu, dan semakin Sanfiko Chen tahu, semakin dia merasa betapa bodoh dirinya dulu.

Bahkan Keluarga Long yang kecil saja bisa membuatnya kesusahan.

Belumlagi ternyata Keluarga Long adalah pemegang saham rahasia Perusahaan Boga.

"Lalu kamu ingin aku melupakanmu, atau ternyata kamu yang sudah melupakanku?"

Jenny yang awalnya memeluk Sanfiko Chen dengan erat perlahan melepaskan tangannya, kemudian menatap wajah pria yang terlihat sedih ini, Jenny sudah mencari pria ini selama tiga tahun, sebagai Nona Besar Keluarga Du dari Haidu, dia sudah cukup umur untuk menikah, tapi karena hal ini, ia tidak kembali ke keluarganya.

Dari awal dia tidak peduli dengan warisan dari Keluarga Du, dia memiliki kedudukan yang sama dengan orang-orang dalam Keluarga Du, dan juga saat Keluarga Zheng datang melamar, dia menolak lamaran itu, bahkan meliriknya pun tidak.

Selangkah demi selangkah dengan usahanya sendiri, dia mencari pria yang katanya sudah ‘mati’.

"Sanfiko Chen, saat pertama kali aku melihatmu, aku sudah memutuskan kalau aku, Jenny, akan terus mengikutimu dan aku akan terus mencarimu, kali ini aku telah menemukanmu, jadi kamu jangan berpikir untuk meninggalkanku!"

Saat itu juga Jenny kembali memeluk Sanfiko Chen dengan erat, dia percaya akan cinta dan juga takdir.

Jika benar, seperti yang dikatakan oleh banyak orang, tentang Sanfiko Chen yang sudah mati, maka dia tidak akan pernah bisa menemukannya, maka itu arrtinya mereka tidak ditakdirkan bersama, tapi Tuhan kembali mempertemukan mereka sekali lagi.

Karena itu, dia memiliki keyakinan dalam hatinya!

"Maaf, aku sudah menikah!"

Dia sudah menikah!

Tiga kata ini, seperti petir yang telah menyambar hati Jenny, saat itu Jenny awalnya memeluk Sanfiko Chen dengan erat perlahan-lahan melepaskannya dan langsung menatap ke depan, kedua matanya terlihat basah dan ada sorot tidak percaya disana.

"Dengan wanita itu?"

Jenny bertanya dengan nada tidak percaya.

Sanfiko Chen menggelengkan kepalanya.

"Aku menikah tiga tahun lalu, istriku dari Kota Penang, Jovitasari dari Keluarga Bai."

"Tiga tahun yang lalu? Sanfiko Chen, kamu pasti sedang membohongiku, kan?"

Sanfiko Chen menggelengkan kepalanya dan berkata serius: "Dia sangat baik, dia memperlakukanku dengan baik, dan aku sangat mencintainya."

Saat berbicara, pikiran Sanfiko Chen penuh dengan Jovitasari, dia tahu dia tidak mungkin terus-menerus menyembunyikannya dari Nona Besar Keluarga Du di depannya ini.

Sebelumnya dia tidak tahu karena dia tidak ada di sini, sekarang dia di Kota Penang, dia bisa mencari tahu apapun asalkan dia menginginkannya.

Dia sangat mengenal Jenny, makanya dia mengaku

"Kamu sangat mencintainya? Sanfiko Chen, kamu pasti sedang menipuku, kan?"

Pada saat ini, wajah Jenny agak dingin, dan lebih dari kesedihan.

Pria yang dicarinya dengan susah payah selama tiga tahun, dalam hati yang dicintainya, pria yang dia pikir akan menjadi masa depannya, ternyata sudah menikah.

"Apa dia secantik diriku? Bagaimana latar belakang keluarganya? Apa dia bisa membantumu?"

Ketika Jenny melihat Sanfiko Chen berbicara dengan ekspresi bahagia, dalam hatinya dia tahu pria ini tidak sedang berbohong, dia benar-benar sudah menikah, dan dia sangat mencintai wanita yang bernama Jovitasari ini.

Sanfiko Chen menggelengkan kepalanya.

"Dia berasal dari keluarga yang biasa saja, dia juga tidak banyak membantuku, tapi saat bersamanya aku merasa nyaman, aku tidak ingin terus mengingat Sanfiko Chen yang dulu, Jenny, kamu harusnya mengerti maksudku."

"Mengerti maksudmu?"

Jenny langsung menatap Sanfiko Chen dan berkata: "Sanfiko Chen, percaya atau tidak, aku akan segara membunuhnya!"

Sebagai pewaris Keluarga Du dari Haidu, Jenny tidak sesederhana kelihatannya.

Keputusan yang mematikan, wanita yang telah melewati banyak hal semasa kecilnya, tidak mungkin bisa dibandingkan dengan wanita normal biasa.

"Aku percaya, tapi aku berharap kamu tidak begini, karena kalau kamu melakukannya, aku akan menjadi musuhmu selamanya."

Suara Sanfiko Chen sangat pelan, dan seperti sedang berdiskusi.

"Kamu mengancamku?"

"Sanfiko Chen, apa kamu tahu, demi menemukanmu, aku..."

Sanfiko Chen langsung memotong ucapan Jenny sebelum dia selesai berbicara.

"Jenny, setiap orang memiliki pilihan mereka sendiri, kamu memiliki kebebasanmu, aku juga memiliki kebebasanku sendiri, kamu adalah pewaris Keluarga Du dari Haidu, kamu seharusnya tidak membuang waktumu untuk orang biasa sepertiku, sejak awal kita berasal dari dunia yang berbeda."

"Orang biasa? Oh... Sanfiko Chen, kamu bisa menipu orang lain, tapi kamu ingin menipuku? Sanfiko Chen, kamu... apa kamu tidak ingin tahu bagaimana Bibi meninggal? Apa kamu tidak penasaran kenapa Bibi meninggal? Apa kamu tidak mau tahu kenapa Keluarga Long berusaha membunuhmu, apa kamu tidak mau mendapat pengakuan dari keluargamu, apa kamu tidak ingin..."

Sanfiko Chen menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak mau!"

"Jenny, pulanglah, aku, Sanfiko Chen, berhutang budi padamu dalam kehidupan ini, aku akan membayarmu kembali di kehidupan selanjutnya. Kamu lihat aku sekarang, aku tidak bisakembali seperti dulu lagi, aku juga tidak bisa membantumu lagi, kamu anggap saja aku sudah mati!"

Sanfiko Chen perlahan-lahan membalikkan badannya setelah selesasi berbicara.

"Tidak!"

Saat ini Jenny tidak bisa menahan air matanya lagi, sebagai Nona Besar Keluarga Du dari Haidu, bagaimana dia bisa menangis seperti ini.

Tapi bagaimanapun, dia adalah seorang wanita dan dia memiliki perasaan.

"Sanfiko Chen, aku tidak keberatan jika kamu sudah menikah, aku... selama aku bisa berada di sisimu, aku juga bisa menyerahkan posisi pewaris Keluarga Du dari Haidu padamu, aku tidak peduli dengan apa pun itu, aku hanya peduli padamu."

Dari dulu Jenny selalu memendam perasaannya, kali ini dia akan mengeluarkan semuanya tanpa ragu, dalam tiga tahun terakhir, hatinya semakin tertutup, dan hanya akan terbuka untuk satu orang saja.

Jadi, daripada tidak bisa menahan perasaan itu, lebih baik dia luapkan semuanya.

"Jenny, maafkan aku!"

"Kamu anggap saja aku sudah mati!"

"Selamat tinggal! Semoga kita tidak pernah bertemu lagi!"

Sanfiko Chen perlahan mengulurkan tangannya dan mendorong pelan Jenny, dia lalu mempercepat langkahnya.

Saat itu hati Sanfiko Chen juga benar-benar sakit. Jelas dia tahu bagaimana perasaan Jenny padanya, demi mencari dirinya Jenny bahkan menemui Isabella Long dan hampir membunuh Isabella Long, tiga tahun lalu saat Keluarga Long mengejarnya, Pemimpin Keluarga Du yang membantu Sanfiko Chen keluar dari Kota Yanjing, bahkan dia terluka cukup parah.

Tapi, dari awal Sanfiko Chen sudah tahu kalau mereka berdua tidak cocok.

Sanfiko Chen tidak lebih dari Tuan Muda Keluarga Chen dari Kota Yanjing, dia bahkan seperti anak yang dibuang dari Keluarga Chen yang besar, dia bahkan tidak memiliki kemampuan untuk melindungi dirinya sendiri, apalagi kekuatan untuk melindungi Jenny.

Dia sudah terus menerus menolak, tapi Jenny sangat keras kepala.

"Tidak, Sanfiko Chen ...dengan susah payah aku menemukanmu, kenapa kamu memperlakukanku seperti ini!"

"Kenapa..."

Hati Jenny benar-benar sakit saat itu, dia yang awalnya seperti merak cantik sekarang berjongkok seperti anak kecil yang terluka.

"Jenny, aku minta maaf, aku bukannya sengaja, tapi karena aku tidak ingin menyakitimu, sekarang hanya ada Jovitasari seorang di dalam hatiku, dan tidak ada yang lain lagi. Kamu adalah pewaris Keluarga Du dari Haidu, mungkin kamu dan menantu orang dari Kota Penang ini akan jarang bertemu lagi, semoga kamu berbahagia..."

Sanfiko Chen mendongkakkan kepala menatap bulan di atas kepalanya, secara tak sadar, pandangan Sanfiko Chen menjadi kabur!

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu