Menunggumu Kembali - Bab 274 Orang Yang Tidak Tahu Diri

Ah!

Semua orang disekitar sekejap tertarik karena suara jeritan Ricky yang sengsara.

Kali ini satpam liu itu tidak ragu-ragu dan datang dengan cepat kearah Sanfiko Chen, dia berjalan sambil mengulurkan tangannya menarik bahunya Sanfiko Chen.

Dia tidak menyangka keluarga pasien ini bisa tiba-tiba menjadi begitu, saat itu dia hanya bisa melakukan tindakan darurat, karena tidak perduli seberapa menjengkelkannya si Ricky, dia tetap adalah dokter rumah sakit. Jadi dia sebagai penjaga keamanan rumah sakit, dia harus berusaha keras menjaga keamanan petugas rumah sakit.

Ah!

Kali ini Nusrini menjerit karena terkejut.

Menghadapi satpam liu yang berlari kearahnya dengan cepat, Sanfiko Chen tanpa melihat langsung memutarkan badannya dan menendang dada penjaga keamanan itu, penjaga keamanan itu langsung mundur beberapa langkah dan hampir terduduk dilantai.

Ini juga karena Sanfiko Chen tidak menggunakan sekuat tenaganya, kalau tidak penjaga keamanan itu akan patah tulang.

“Kamu… kamu…”

Wajah penjaga keamanan marga Liu itu langsung memerah, karena tendangan Sanfiko Chen pasti ada sedikit sakit, tetapi penjaga keamanan marga Liu itu karena tendangan ini juga sudah tahu jika orang muda didepan nya ini tidak boleh disinggung, dia tampaknya bukan preman biasa, takutnya dia adalah orang yang sudah dilatih.

“Sanfiko Chen, kamu sudah gila…”

“Apakah kamu tahu apa yang sedang kamu lakukan?”

Kemudian Rita baru saja sadar, dia berjalan beberapa langkah dan duduk dilantai, memegang tangannya yang sudah patah, lalu dengan ekspresi marah menatap Sanfiko Chen yang berada didepan Ricky.

“Dokter Ricky, bagaimana keadaan mu sekarang? Apakah parah… ayo kita cepat pergi ke dokter ortopedi…”

Sambil mengatakan sambilan mau membantu Ricky berdiri.

Tetapi kali ini Ricky menggigit giginya menahan kesakitan, lalu dengan dingin berkata: “Aku tidak pergi, aku mau disini menunggu polisi datang, aku juga sudah melapor polisi. Aku mau lihat bagaimana pelaku Sanfiko Chen ini melarikan dirinya hari ini!”

“Dokter Ricky, kamu lihat saja… Sanfiko Chen ini karena mengkhawatirkan Jovitasari… kalau tidak kita pergi obati tangan kamu dulu saja….”

Rita sibuk membujuknya, karena ini adalah rumah sakit, jadi bukanlah permainan gampang jika masalah ini menjadi masalah besar. Sanfiko Chen tadinya sengaja menyakiti orang, jika dia ditangkap kekantor polisi beberapa hari, Rita akan menjadi sulit untuk bertemu dengan orang diluar.

“Bibi Zhou, masalah ini tidak ada hubungan dengan dirimu, kamu berdiri disamping sana saja…”

Lalu Ricky dengan ekspresi marah menatap Sanfiko Chen, dia sudah bertekad untuk membiarkan Sanfiko Chen ditangkap lalu membiarkannya menikmati hidup didalam kantor itu, kemudian dia mau mencari orang untuk memberi pelajaran terhadapnya, dan dia tidak akan menyerah jika tangan dan kakinya tidak patah!

“Ibu, tidak apa-apa…”

Sanfiko Chen sedikit terkejut mendengar Rita membela dirinya.

“Tidak apa tidak apa… Sanfiko Chen, apakah beberapa bulan ini keluarga kita pernah tenang.. semua karena dirimu..”

“Ribut apaan… apakah tidak tahu disini adalah rumah sakit?”

Saat Rita barusan mau berbicara, seketika terdengar sebuah suara yang sedikit tua dan tegas dan diikuti oleh beberapa dokter.

Beberapa penjaga keamanan itu melihat orang tua ini membawa beberapa dokter dan berjalan kemari dengan cepat, mereka langsung menepi. Pasien dan perawat yang mengelilingi disini mengenal orang tua ini.

Dia adalah direktur Rumah Sakit Masyarakat kota Penang, Filbert Xu.

Ada Nugraha Feng yang mengikuti Filbert Xu, orang yang berkeliling disini sekarang semuanya menatap Sanfiko Chen, walaupun mereka tidak tahu apa yang terjadi, tetapi mereka melihat Sanfiko memukul orang, dan bukan hanya Ricky yang terpukul, dia masih memukul penjaga keamanan.

“direktur… keluarga pasien ini memukul orang dirumah sakit kita, anda lihat tanganku sudah patah karena dipukulnya, anda harus…”

Tetapi tanpa menunggu Ricky mengatakan semuanya, Filbert Xu langsung datang kedepan Sanfiko Chen.

“direktur, jangan dekatin dia…”

Kali ini satpam liu itu mengatakan sambil berdiri didepan Filbert Xu untuk menghalanginya.

Tetapi Sanfiko Chen tidak bergerak sedikitpun, dia hanya perlahan berjalan kearah kamar pasien.

“Menyingkir!”

“direktur, sifat anak muda ini sangat pemarah…”

“Sembarangan, apakah aku masih tidak tahu siapa Tuan Sanfiko? Kalian ini, apakah tidak ada kerjaan lagi, cepat pergi dari sini. Dan suruh mereka jangan mengelilingi disini lagi, ini bukanlah masalah besar!”

Perkataan Filbert Xu membuat semua orang yang berada disini terkejut.

Tetapi respon pemikiran satpam liu sangat cepat, dia mendengar direktur mengatakan sesuatu kepada Tuan Sanfiko, apakah tuan muda itu adalah Tuan Sanfiko yang dimaksud direktur?

Dan tanpa menunggunya berbicara, Filbert Xu langsung dengan cepat masuk ke kamar pasien.

“Tuan Sanfiko, maaf aku tadi menunda sebentar dan sudah telat…”

Saat mendengar perkataan ini, satpam liu itu sangat ingin menampar Ricky, dia hampir membuanya menyinggung orang hebat ini. satpam liu langsung menyuruh beberapa penjaga keamanan lain datang kemudian membubarkan orang yang berada disini, kemudian pergi.

Kali ini bukan hanya Ricky yang terkejut, melainkan Rita dan Nusrini juga sangat terkejut.

“direktur….”

Ricky menahan kesakitan berdiri didepan pintu kamar pasien.”

“Huh, awalnya aku melihat kamu Ricky karena pernah kuliah diluar negeri, jadi aku mengira etika medis mu sangat baik, tampaknya kali ini sangat membuatku kecewa. Sebelumnya aku dan wakil direktur Feng tidak terlalu puas dengan komunikasi dan pengobatanmu dengan beberapa pasien, tidak disangka hari ini kamu malah bermasalah dengan keluarga pasien, jadi dari penampilan magang mu selama satu bulan lebih, kita memutuskan untuk tidak menggunakan kamu lagi, nanti kamu boleh pergi dari rumah sakit ini.”

“Hah?”

“direktur… aku…”

“Kenapa, kita sebagai dokter harus mementingkan pasien. Rumah Sakit Masyarakat kita tidak memerlukan orang seperti dirimu!”

“Setelah mengatakannya, dia langsung berkata dengan penjaga keamanan yang berada didepan pintu: “Keluarkan orang yang tidak berhubungan dengan rumah sakit….”

“Baik direktur….”

Kemudian dalam jeritan yang tidak senang, Ricky diseret keluar dengan begitu saja…

“Tuan Sanfiko, aku beserta Nugraha Feng sudah memeriksa jika tidak ada masalah besar terhadap nona Jovitasari. Dia hanya terlalu lelah dan perlu lebih banyak istirahat, sebentar lagi akan ada perawat yang akan melakukan pengecekan seluruh badan terhadap nona Jovitasari.”

Sanfiko Chen menganggukkan kepala.

“Maaf merepotkan direktur.”

Saat berbicara, Rita berjalan kedepan Jovitasari dan bertanya: “Itu, direktur, kepala anakku tidak apa-apa kan?”

“Hehe, tidak masalah. Hanya kulitnya yang terkupas sedikit saja, istirahat satu hari sudah boleh.”

Setelah Rita mendengar perkataan Filbert Xu, dia lalu menganggukkan kepala dan tersenyum: “Terima kasih direktur Filbert, terima kasih….”

Filbert Xu sibuk menganggukkan kepala bermaksud tidak perlu sungkan.

Setelah Filbert Xu dan beberapa dokter itu pergi, Michael berdiri dan berencana berjalan keluar.

“Rita, hari ini kamu disini menjaga Jovitasari dan biarkan dia istirahat. Aku pergi ke kantor dulu.”

Rita menganggukkan kepala lalu berkata pada Sanfiko Chen: “Pergi antar ayah kamu, memanglah kamu ini.”

Sanfiko Chen hanya mengatakan iya.

Dia lalu memutarkan badannya berjalan keluar setelah melihat Jovitasari yang tertidur nyenyak disana.

“Ibu, menurutmu bagaimana Sanfiko Chen mengenal direktur Filbert, kamu lihat saja tadinya direktur Filbert masih begitu sungkan terhadapnya.”

“Itu karena direktur Filbert sangat lapang dada dan baik terhadap orang, yang penting Jovitasari tidak masalah saja.”

Nusrini juga menganggukkan kepalanya, tetapi dalam hatinya semakin merasa kakak iparnya bukanlah orang biasa, tadi direktur Filbert juga langsung memecat Ricky tanpa berkata dan bertanya apapun. Tampak jelas dia melakukannya untuk Sanfiko Chen. Tetapi Sanfiko Chen tetap tidak mengatakan apapun, seakan-akan tidak ada yang terjadi dan tidak memikirkan Ricky sedikitpun.

Lalu terpikir dengan perlombaan balapan mobil sebelumnya, dia mengenal Danny, dan tidak ada pembalasan apapun setelah memukul Davis dengan kasar… kemudian wanita cantik yang muncul itu….

Nusrini semakin merasa jika kakak iparnya ini memiliki rahasia yang tidak diketahui oleh orang!

Saat Sanfiko Chen mengendarai mobil porsche yang sangat menarik perhatian orang meninggalkan rumah sakit, Ricky yang sudah membalut tangannya di lantai atas rumah sakit dan membereskan barangnya untuk pergi dari sini, dia dengan sangat marah kemudian menghubungi sebuah nomor telefon.”

“Bang Abdul, tanganku patah dipukul orang. Kamu bantu aku carikan beberapa orang untuk menghabisinya, aku akan berikan 100 juta !”

“100 juta sudah cukup mematahkan satu buah lengan! Siapa yang tidak tahu diri itu?”

Terdengar sebuah suara yang sangat tidak bersemangat.

“Menantu tidak berguna keluarga Bai, Sanfiko Chen!"

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu