Menunggumu Kembali - Bab 382 Angin gelap malam memasuki Kota Yanjing

Apa?

Ketika mendengar perkataan ini, Jenny terlihat sangat gugup.

Dan Jenny pada saat ini telah muncul sebuah pemikiran, yaitu harus memberitahu hal ini kepada Sanfiko Chen, jangan membiarkan Sanfiko Chen mengambil risiko memasuki Kota Yanjing.

Sanfiko Chen di 3 tahun yang lalu, sudah sangat menderita di kota Yanjing, dan kota Yanjing pada saat itu masih dalam kondisi penuh dengan teater, jika tidak Sanfiko Chen tidak mungkin akan tersiksa selama 3 tahun.

Dan sekarang karena semua orang memastikan bahwa kode perpaduan gen misterius laboratorium Nasa ada ditangan putranya Cindy Nangong, dapat dikatakan bahwa Sanfiko Chen sekarang ini, awalnya sudah sangat berbahaya, apalagi dia memasuki kota Yanjing sendirian, bisa dibayangkan bahaya yang akan dihadapinya.

Meskipun Jenny tidak takut dengan keluarga besar di kota Yanjing, bahkan dapat bersaing dengan keluarga Tian yang sangat terkenal dari dulu, tetapi sekarang Jenny tahu bahwa diantara keluarga besar di Huaxia tidak akan bertempur dengan langsung, adapun tentang alasannya, untuk sementara waktu dia juga tidak mengetahui alasan spesifiknya.

“Paman, sekarang aku mau pergi ke Kota Sumedang…….sekarang juga, segera…..”

Tanpa menyembunyikan perasaan gugup dan khawatir dihatinya, sekarang didalam hati Jenny hanya memikirkan satu hal yaitu pergi ke Kota Sumedang kemudian memberitahu Sanfiko Chen, hanya dengan cara ini baru dapat mencengah Sanfiko Chen masuk ke Kota Yanjing.

Tetapi Jay malah menggelengkan kepala dengan perlahan.

“Jenny, aku tidak bisa membiarkanmu pergi ke Kota Sumedang, dan bahkan jika kalau kamu pergi, kamu juga sama sekali tidak bisa menghentikan Sanfiko Chen.”

Jenny langsung berbalik badan dan melihat pamannya sendiri.

“Mengapa tidak? Paman, sekarang Jovita Sari adalah orang yang paling dia pedulikan bagi Sanfiko Chen, dan kamu mungkin tidak tahu bahwa Jovita sari memiliki anak dengannya, jadi selama aku memberitahu Sanfiko Chen bahwa sekarang Jovita sari berada di keluarga Du kita, dia pasti akan datang ke Keluarga Du.”

Mendengar perkataan Jenny, Jay terus menggelengkan kepalanya.

“Paman, ayolah, selama aku pergi ke Kota Sumedang kali ini, aku menjamin bahwa aku tidak akan pernah meninggalkan Haidu lagi, aku pasti akan tinggal di Pulau Hoi Sham dengan patuh.”

Sambil mengatakan, Jenny berjalan kedepan Jay lalu mulai manja dengannya.

Pada saat ini, Jay hanya tersenyum pahit, dan mengulurkan tangannnya dan menepuk leher Jenny.

Segera, jenny yang awalnya masih berbicara dan manja, dengan begini merosot dalam pelukan Jay.

Bagi Jay, Jenny sudah seperti anaknya sendiri, dia melihat Jenny dari kecil sampai dewasa.

Dia juga berharap Jenny akan hidup seperti orang biasa dengan bahagia, tetapi semua ini sudah diputuskan dari awal, sebagai nona dari Keluarga Du, pewaris tunggal gen keluarga kuat dan berkualitas Keluarga Du, dapat dikatakan bahwa sekarang Jenny tidak mungkin mempunyai pilihan untuk memilih jalannya sendiri.

Memeluk Jenny yang sudah pingsan, wajah Jay tidak ragu-ragu lagi seperti sebelumnya.

“Nak, jangan salahkan paham terlalu kejam, sekarang aku tidak punya pilihan, para senior di Pulai Hoi Sham telah mendesakku lebih dari sekali.”

“Aku juga tahu perasaanmu terhadap Sanfiko Chen, tetapi kamu mungkin tidak tahu…..hmm, sudahlah. Intinya, kamu tidak akan mungkin bisa bersama dengan Sanfiko Chen.”

Jay tidak mengatakan perkataan yang selanjutnya, tetapi dia merasakan sedikit kekejaman didalam hatinya.

Karena begitu memasuki Pulau Hoi Sham, nantinya, Sanfiko Chen akan menghilang dari ingatan Jenny, dan bukan hanya menghilang saja, tetapi juga akan menjadi musuh dimasa depan…..semua ini juga bukan sesuatu yang bisa dihalangi oleh Jay.

“Senior Jay, kita telah tiba!”

Tepat ketika Jay memeluk Jenny yang telah pingsan dan sedang meratapi nasib, wanita tua sebelumnya itu, membuka mulutnya dengan perlahan.

Jay memandangi pulau kecil didepannya yang terlihat biasa saja, dengan perlahan menganggukan kepala, lalu langsung melompat kebawah dengan memeluk Jenny, dan sudah mencapai Pulau kecil itu dalam sesaat.

Dalam beberapa langkah, Jay telah tiba dipintu masuk Pulau Hoi Sham, itu adalah tempat berbentuk seperti kepala manusia yang dibuat dengan beberapa tumpukan batu besar, dan pintu masuk Pulau Hoi Sham adalah bagian mulutnya, saat ini wanita tua itu sudah membuka pintu masuk.

“……..”

Mengambil napas dalam-dalam, tubuh Jay melintas ke bagian ini pada saat ini ...

Dan saat ini, Sanfiko Chen yang di kota Sumedang, kota Maharayu, sedang berdiri diatas bukit.

Dia tidak berhenti di kota Maharayu, kali ini Sanfiko Chen tidak ingin melibatkan orang-orang seperti Doeby, jadi ketika berangkat, Sanfiko Chen telah menyapa, dan menyuruh mereka melakukan hal mereka sendiri, tidak perlu untuk terlibat dalam hal ini.

Alasan mengapa berbuat seperti ini, karena Kak Aji pernah mengingatkan Sanfiko Chen.

Dihadapan para pejuang gen ini, sebelumnya banyak kekuatan yang disembunyikan oleh diri sendiri, sebenarnya telah menjadi melemah, tetapi ini tidak menghalangi keputusan Sanfiko Chen memasuki kota Yanjing.

Puncak bukit penuh dengan aura darah segar.

Keluarga long sepertinya sudah mengirim para senior untuk memimpin tim mencegat Sanfiko Chen, tetapi sekarang ada didampingi oleh Nuri, dan lebih penting adalah besok Siregar akan kembali ke kota Yanjing.

Saat itu, Sanfiko Chen tidak ingin merendah lagi, terhadap Keluarga long, sekarang hati Sanfiko Chen memiliki kebencian.

Dan yang terpenting adalah, sekarang Jovita sari berada di keluarga Long.

Terhadap hal ini, Sanfiko Chen sama sekali tidak curiga, karena Sandy muncul lagi, dan dari mulut para senior keluarga long yang baru menginjak-nginjaknya, dia tahu bahwa Sandy muncul lagi di keluarga Long, dan meskipun para senior keluarga Long tidak pernah melihat Jovita sari, tetapi perkataan ini diucapkan dari mulut Sandy, jadi itu pasti dekat dengan aktualnya.

“Tuan Sanfiko, bagaimana dengan orang-orang ini?”

Sanfiko bahkan tidak ingin melihat orangnya Keluarga Long yang terluka parah dihadapannya, orang-orang ini mungkin biasanya sangat kuat, tetapi didepan pembunuh yang keluar dari Pulau Hantu, itu sama sekali tidak layak untuk disebut. Keberadaan orang-orang ini awalnya sudah membuat orang-orang yang berkemampuan didunia ini sakit kepala, jika mereka tahu bahwa hampir seluruh orang-orang ini berkumpul di Huaxia, pasti akan bersorak, bagaimanapun, dimana orang-orang ini berada maka tidak akan ada hal baik yang terjadi.

“Bunuh!”

Sanfiko Chen tidak melihat mereka sama sekali, dan langsung menatap ke langit utara.

Kali ini, Sanfiko Chen tidak tahu masalah apa yang akan dia sebabkan setelah menginjakkan kaki di Kota Yanjing, tetapi tidak peduli bagaimanapun, kali ini Sanfiko Chen tahu bahwa jika mati, juga harus melindungi orang terdekatnya, walaupun mati, juga harus mengetahui dengan jelas kebenaran dari masalah waktu itu.

Berbalik dan sekelompok orang berjalan cepar masuk kemobil, dan langsung menuju ke bandara.

Ketika sekelompok Sanfiko Chen sedang menuju ke bandara, di kedalaman Gunung Qinling, seorang lelaki tua pucat yang berbaring di gudang energi dengan perlahan membuka sepasang matanya.

Oh….

Gudang energi terbuka, hanya satu langkah, lelaki tua pucat itu telah berdiri didepan banyak orang yang telah menunggu disini.

Cahaya besar dibelakang badannya, garis data yang tak terhitung jumlahnya diatas lengan kasar dan kuat itu menghubungkan seluruh basis tes.

“Apa yang kamu katakan? Kode misterius perpaduan genetik di laboratorium Nasa telah muncul?”

Tidak jauh darisana, seorang pria paruh baya yang kekar dengan perlahan menganggukan kepala, sikapnya sangat hormat.