Menunggumu Kembali - Bab 222 Hati terasa berat

Apa?

Pramuniaga-pramuniaga ditempat satu-persatu tercengang dibuatnya, sangat terlihat bahwa mereka tidak mempercayai kata-kata Sanfiko chen.

“ Tuan Sanfiko, maksud Anda , Anda ingin membeli satu lagi? “

Salah satu Pramuniaga yang berbodi sekal itu tercengang lalu bertanya padanya.

“Iya, cepat, aku sedang memburu waktu, 20 menit kemudian selesai bisa?”

Pada saat ini Sanfiko chen bertanya sambil langsung mengeluarkan kartunya.

Orang kaya apanya.

Ini baru yang benar-benar disebut kaya.

Diam-diam menghanyutkan, baru saja beli satu, esoknya beli lagi satu.

“Bisa.....aku akan menyuruh mereka mempersiapkannya secepat mungkin untuk Tuan Sanfiko.”

Sanfiko chen mengangguk-anggukkan kepala, lalu segera pergi ke kasir untuk menggesek kartu......

30 menit kemudian, Sanfiko chen sudah melintas dengan indah di lantai bawah.

Pada saat ini Jovitasari dan Michael tepat turun dari lantai atas.

”Sanfiko......”

“Pa, Jovita.... kemari, naik!”

Sanfiko chen perlahan membuka jendela mobil lalu berkata kepada Jovitasari dan Michael.

“ini......”

“Cepat sedikit, nanti tidak keburu lho......”

Memang karena kejadian kemarin malam, Jovitasari tidak dapat tidur nyenyak semalaman, dan juga Ia khawatir pada Sanfiko chen, sambil memeluk telepon genggamnya, dan memang semalaman Sanfiko chen tidak meneleponnya.

Pada saat itu Jovitasari membuka pintu penumpang lalu masuk kedalam, Ia melihat Sanfiko chen yang duduk di kursi pengemudi, raut muka Jovitasari penuh dengan rasa curiga dan senang.

Namun ketika Ia hendak membuka mulut untuk bertanya, Sanfiko chen melakukan gerakan tangan yang menandakannya untuk diam.

“Sanfiko, cepat kita pergi, sudah mau telat.”

Michael yang tidak mengetahui kejadian kemarin malam, sontak memburu Sanfiko chen.

Sanfiko chen lalu mengendarai mobilnya.

Kejadian kemarin malam sudah sewajarnya Sanfiko chen tidak beritahu seorangpun, menurutnya mungkin kehidupan tenang yang Ia jalani selama ini sudah tidak lama lagi, namun Sanfiko chen sengaja tidak ingin berinisiatif menghancurkan kehidupan tenang itu.

Kesempatan yang pernah Ia katakan pada Erwin belum datang.

Kelihatannya seperti sedang menunggu sesuatu, namun Sanfiko chen sendiri juga tidak tahu apa yang ditunggu.

Mungkin dapat dibilang Ia sedang melarikan diri, melarikan diri dari kehidupan yang dulu itu.

Namun Ia lebih memilih untuk melarikan diri, Ia hanya berharap dapat tinggal bahagia dengan Jovitasari, tidak memikirkan kehidupan-kehidupan yang lain, juga tidak menginginkan kehidupan-kehidupan lain.

Ketika Sanfiko chen meninggalkan komplek itu, Nusrini yang sedang berdiri di balkon, wajahnya diliputi amarah.

“Ma, lihatlah, benar kan apa yang kubilang kemarin malam, Sanfiko chen punya kunci serep, baru saja aku lihat dia pakai Porscheku pergi.”

Kemarahan Nusrini ini.

Sejak kemarin malam Rita menyerahkan kunci Porsche ini padanya, menurutnya Porsche ini sudah menjadi miliknya, jadi pada saat itu melihat Sanfiko chen yang tak diduga-duga berani memakai Porsche itu pergi, suasana hatinya tidak bagus.

“Apa.... si Sanfiko chen, hm! Ayo kita pergi, hari ini kita juga bahas soal Porsche itu, nanti kamu bawa punya mama saja dulu, aku tidak percaya Sanfiko chen berani tidak mengembalikan Porschenya padaku.”

“Ma, Benarkah itu?”

Rita mengangguk-anggukkan kepalanya.

“Ma, Mama terbaik deh!”

Nusrini sontak senang hingga melompat-lompat.

“Sudah, jangan sampai terjatuh, Ohya, temanmu yang kamu panggil untuk membantu kita pindah rumah, sudah datang belum?”

“ Iya.... sebentar lagi mereka datang.”

“Benar-benar deh, masa Papa dan Kakak perempuanmu itu tidak bantu-bantu untuk pindah rumah. Bukankah rumah mewah itu nantinya kita yang tinggal?”

Nusrini kembali teringat perawakan Sanfiko chen yang sedang menyetir Porschenya, hatinya masih tidak senang.

“Kakakmu itu, sekarang menjabat sebagai wakil utama pemimpin perusahaan, kelak semua bagian Perusahaan Tianbai adalah kepunyaan kakak perempuanmu, kelak kita akan semakin banyak uang, dan lagi semalam aku dengar papamu bilang, pabrik anggur keluarga kita sebentar lagi akan diekspansi, sudah membeli industri Cakra Surya.”

“Wah... Ma, Nanti aku pingin banget mobil balap ya, harus lebih bagus dari Porsche!”

Mendengarnya, Nusrini mulai membayangkannya.

“Haha, semua ini masalah kecil. Kelak aku masih ingin membeli beberapa villa, nanti setiap hari aku akan tinggal di villa yang berbeda!”

Rita juga mulai membayangkan, wajahnya penuh sukacita.

“Dididi.........”

Terdengar suara klakson dari lantai bawah.

“Ma, itu mobil temanku sudah datang.....”

……

Rapat harian yang diadakan perusahaan Tianbai kini berakhir dengan cepat.

Seselesainya rapat ibu Puspita langsung memanggil Jovitasari datang ke kantornya.

Ibu Puspita yang sedang berdiri dalam kantor CEO gedung tinggi Perusahaan Tianbai, telah meyaksikan perubahan drastis yang menggemparkan kota Penang, dulunya yang merupakan daratan tak terpakai di pesisir sungai XiangJiang , kini semuanya sudah tergantikan oleh gedung-gedung tinggi.

“Jovita, menurutmu kota Penang yang baru nantinya akan terlihat seperti apa? “

Ibu Puspita melihat bagian baru sungai XiangJiang yang sekarang tertutup kabut, hatinya terasa hampa.

”Nenek.... Hal seperti ini Jovitasari bagaimana bisa tahu.”

“Jovita, dalam kantor ini kelak kamu akan mempunyai masa depan yang besar, nenek sekarang sudah tua, perusahaan TianBai ditanganku hanya dapat bertahan sedemikian rupa, sebenarnya kemarin aku ingin memberikan saham ini kepadamu, lalu aku akan mengundurkan diri dari perusahaan ini.”

“Nenek......Anda.....”

Mendengar perkataan ini, Jovitasari sontak tak kuasa menahan hatinya yang bergetar.

Ibu Puspita hanya tersenyum tipis sambil berkata : “aku percaya perusahaan Tianbai ditanganmu akan lahir fase yang baru, Industri Sorgum Sanjaya ini, properti Tianbai, semuanya akan memasuki fase baru.

“Nenek, aku sekarang masih muda, mengenai perusahaan, aku......”

“Dan lagi, masih ada papa dan paman didepanku, aku hanya sebuah keturunan kecil.”

Ibu Puspita perlahan melambaikan tangannya, lalu tertawa enteng : “Waktu itu kakekmu menerima posisi di perusahaan masih lebih kecil darimu, namun perusahaan Tianbai di tangan kakekmu pernah bersinar tiada duanya, aku percaya perusahaan Tianbai ditanganmu juga dapat bersinar kembali.”

“Lainnya kamu tidak perlu bicarakan, Perusahaan Tianbai nantinya kamu arahkan sendiri, pamanmu sudah meninggalkan kota Penang, seharusnya tidak kembali lagi.”

“Nenek....”

“Jovitasari, tidak usah kamu bicarakan lagi, nenek sudah tua, juga ingin beristirahat. Nanti aku akan tinggal di sebuah rumah tua, disana adalah tempat aku dan kakekmu tinggal paling lama, kakekmu juga meninggal disana. Perusahaan Tianbai kuserahkan padamu aku bisa tenang, pergilah, sebentar lagi aku akan mengumpulkan direktur-direktur saham lainnya untuk rapat.”

Jovitasari masih berkata sesuatu, namun pada saat itu Ibu Puspita perlahan melambaikan tangannya, memberi sinyal pada Jovitasari untuk keluar.

Meskipun Jovitasari tidak tahu mengapa neneknya tiba-tiba mengambil keputusan seperti itu, namun Ia tahu pasti ada hubungannya dengan kejadian kemarin malam, juga pasti ada hubungannya dengan Sanfiko chen.

Namun meski hal-hal yang tidak bisa dijelaskan semakin banyak, pada momen ini Jovitasari hanya bisa bertahan sekuat tenaga.

Sambil menghela napas dalam-dalam, Jovitasari berbalik badan lalu berjalan keluar dari kantor CEO, lalu menutup pintu perlahan.

Ibu Puspita yang sedang duduk disana, melihat kantor CEO dihadapannya yang sudah didiaminya selama 10 tahun, walaupun perbaikan-perbaikan disini Ia yang menggantinya, namun masih terasa seperti lama baginya.

Hanya saja Perusahaan Tianbai kini tidak seperti Perusahaan Tianbai yang dulu.

Pengalaman bermacam-macam yang dialami kemarin, sudah membuatnya mengerti bahwa sekarang sudah era anak muda.

Mungkin seperti yang dikatakan Johanes, keluarga Bai mempunyai menantu yang misterius dan tiada duanya seperti Sanfiko chen, mungkin keluarga Bai dapat terbang menembus langit, namun ini juga hanya mungkin.

Namun seandainya saja hanya ada sebuah kesempatan kecil, Ibu Puspita tidak akan menyerah.

Sedangkan di ruangan kantor yang lain, raut wajah Jovitasari dipenuhi beban berat.

Sebenarnya menurutya posisi CEO Perusahaan Tianbai tidaklah penting, Ia hanya ingin mengatur dengan baik pabrik anggur keluarganya.

“ Kenapa? Begitu tertekan, apa Nenek mengomeli kamu?”

Sanfiko chen yang sedang beristirahat di salah satu ujung sofa melihat

Jovitasari yang cemberut dan tampak menanggung beban berat bertanya padanya.

“Bukan, Sanfiko, kamu tahu tidak? Barusan nenek bilang akan menyerahkan seluruh perusahaan Tianbai pada tanganku, Ia bilang Ia akan mengundurkan diri dari perusahaan.”

Sanfiko chen yang mendengar ini, terlihat agak kaget.

Ibu Puspita yang dulunya menganggap perusahaan Tianbai sebagai barang miliknya yang paling berharga, tak disangka menyerahkan perusahaannya

pada Jovitasari, lalu mengundurkan diri.

“ Bukankah ini hal bagus?”

“ Kalau ini dulu terjadi aku akan merasa bahwa ini hal bagus, tapi sekarang, aku tiba-tiba merasa sangat berat, Perusahaan Tianbai adalah hasil jerih payah kakek, kalau aku menerimanya, kalau... aku hanya bilang kalau saja.... aku bagaimana menebusnya pada Nenek? ”

Sanfiko chen sontak tertawa.

Menurutku itu bukan sesuatu yang hebat, sekarang perusahaan dikepalai Industri Sorgum Sanjaya, lalu dengan kerja keras kita akan menjalankan proyek perluasan ke daerah baru, jika terus berkembang dengan stabil, ketika Industri Sorgum Sanjaya menjadi populer, pada saat itu perusahaan akan mempunyai banyak kesempatan untuk ekspansi, nantinya hanya akan menjadi semakin baik! “

“Benarkah?”

Jovitasari yang melihat Sanfiko chen dihadapannya, sontak merasa dirinya sendiri berubah menjadi idiot.

“ coba kamu cium disini, nanti tahu benar apa tidak?“

Jovitasari perlahan berdiri lalu berjalan hingga kehadapan Ia sendiri, lalu menggunakan tangannya menunjuk pipinya sambil tersenyum.

“ Ah... Sanfiko, kamu kembali berbuat jahat.....”

“ Belum benar-benar kubereskan kamu ya! “

Ditengah-tengah percakapan Jovitasari sontak berdiri, mengulurkan tangannya hendak menjewer telinga Sanfiko chen......

Novel Terkait

Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu