Menunggumu Kembali - Bab 478 Pulau Emas Yang Misterius

"Aula Emas?"

Tampak jelas Sanfiko Chen mulai tertarik, di saat yang bersamaan dia melihat beberapa orang di depannya, 4 orang ini juga tampaknya tertarik dengan masalah ini.

Di saat itu juga mulai tertarik, karena sebelumnya saat meninggalkan Gunung Wolong, tampaknya Caspian mengatakan sebuah krisis, apakah ini yang dimaksudnya?

"Betul, betul, Aula Emas adalah sebuah ruang konferensi besar di Kerajaan Bedu, kedatanganku kali ini sebenarnya karena ada kecelakaan yang terjadi di Pulau Asep yang tidak jauh dari sini, sudah tenggelam ke dasar lau, karena ini adalah daerah yang berada di bawah pengaturanku, jadi aku datang melihat-lihat."

Tomi berjalan lalu berkata dengan tatapan yang tajam: "Kerajaan Bedu? Berarti yang dimaksud Bedu adalah orang jahat terkenal pulau itu, Bedu yang memakan orang?"

Jenderal Guicha yang kurus dan berpenampilan buruk langsung menganggukkan kepala.

"Berarti sekarang Bedu sedang mencari master tingkat dewa untuk menyerang praktisi spiritual kuno yang kalian maksud?"

"Apakah semua ini sekarang sudah berkumpul di Aula Emas yang kamu maksud?"

Saat Tomi berbicara, nada bicaranya mulai menjadi dingin.

"Betul, sebelumnya memang ini yang dikatakan Bedu, sebelumnya aku juga mendengar beberapa hal, tempat perkumpulan ahli tingkat dewa sekarang adalah perintah dari Profesor Nangong dari Laboratorium Bumi, menyuruh semua orang yang kerja sama dengan Laboratorium Bumi mencari master tingkat dewa, kemudian berkumpul ke Laboratorium NASA."

"Saat ini mungkin kebanyakan Jenderal Yaksha sedang berjalan ke Aula Emas."

Tomi menganggukkan kepala kemudian memutarkan badannya dan berkata: "Sanfiko, lepasakan dia terlebih dahulu. Sekarang kita pergi ke Pulau Emas. Aku mau lihat seberapa banyak master tingkat dewa yang bisa dikumpul oleh Bedu, beraninya menyerang Gunung Wolong berarti mencari mati!"

Tampak jelas kini Tomi sudah ingin langsung membunuh semua master tingkat dewa yang berada di tangan Bedu.

Jika sudah berada di tingkat mereka, master tingkat langit juga tidak berada dalam pertimbangan mereka.

Sanfiko Chen menganggukkan kepala.

Perlahan bergerak, perlahan tumbuh duri berwarna putih di antara jari tangan kemudian memasuki jarinya, Sanfiko Chen berdiri di sana melihat Jenderal Guicha yang memegang dadanya dan menghela nafas besar saat berbicara. Dapat diketahui jika Jenderal Guicha sudah sangat lemah, mungkin sampel eksperimen biasa di pulau juga bisa membunuhnya.

Kini, tanggapan Sanfiko Chen malah berbeda dengan Tomi.

Karena sebelumnya Jenderal Guicha sudah membahas Laboratorium Bumi, sebelumnya Asep mengatakan dengan jelas jika Jovitasari dibawa pergi oleh seorang anak muda bernama Franco Tian, dan membawanya ke Laboratorium Bumi.

Dan kini Jenderal Guicha juga mengungkit lagi jika kali ini aksi Gunung Wolong adalah perintah dari seseorang bernama Profesor Nangong dari Laboratorium Bumi.

Apakah kekuasaan orang di Laboratorium Bumi begitu kuat, hingga bisa memerintah semua prajurit yang kuat ini?

Karakter seperti apakah Kelompok Zongheng di dalam ini?

Kini Sanfiko Chen tidak terlalu tertarik dengan hal lain, dia hanya ingin kembali ke Kota Yanjing, kemudian ke Keluarga Tian mencari seseorang yang bernama Franco Tian dan menyelamatkan Jovitasari.

Terhadap mertuanya sendiri, sebelumnya Welly Zhou sudah beritahu jika sudah membantunya membawa kembali ke Gunung Wolong. Jadi Sanfiko Chen tidak khawatir sama sekali.

Tetapi mengikuti perkembangan masalah ini, dia semakin menyadari jika Laboratorium Bumi ini lebih misterius dari yang dia tahu.

Tetapi Jovitasari tetaplah sampel yang paling penting di Laboratorium Bumi, jadi kemungkinan besar Jovitasari sudah tiba di Laboratorium Bumi.

Mengingat sampai sini, Sanfiko Chen semakin khawatir...

"Ayo pergi... bawa kita ke Pulau Emas."

Kini seluruh aura Tomi disimpan.

Setelah aura mereka semua tersimpan, Jenderal Guicha menjadi lebih membaik. Dia melihat sekilas Sanfiko Chen yang tidak jauh dengan tidak stabil, kemudian Jenderal Guicha menganggukkan kepalanya.

"Sini, ke sini... kita naik mesin terbang akan lebih cepat!"

Sambil berbicara, Jenderal Guicha di depan dengan cepat melaju tengah lapangan yang sudah runtuh dari awal.

Sanfiko Chen tidak memikirkan lagi, karena kini dia juga tidak bisa untuk panik. Kini Wolong sedang dalam bencana, Sanfiko Chen tidak bisa membiarkannya saja, hingga mertuanya sendiri juga berada di Gunung Wolong. Sanfiko Chen tahu tidak peduli mertuanya atau Jovitasari, kini mereka sudah tidak mengingatnya lagi.

Ingatan mereka sudah di ambil, dan keberadaan mereka sekarang belum diketahui!

Mungkin kali ini pergi ke Pulau Emas akan ada hasil.

Tentang perintah Profesor Nangong di Laboratorium Bumi, Sanfiko Chen tidak memedulikan siapa dia sebenarnya. Sanfiko Chen bisa tiba-tiba tertarik saat dia mendengar perintah menyerang dan mengerumuni Gunung Wolong adalah perintah dari Profesor Nangong dari Laboratorium Bumi. Pertama adalah karena Laboratorium Bumi, kedua karena Profesor Nangong.

Karena Sanfiko Chen tahu jika marga ibunya adalah Nangong juga.

Sebelumnya Sanfiko Chen sudah pernah melihat mesin terbang.

Tapi ini kali pertamanya dia masuk ke dalam mesin terbang, walaupun 20an tahun yang lalu Sanfiko Chen sudah tahu jika teknologi dunia ini sudah berkembang sampai titik yang menyeramkan, tetapi dia tidak pernah merasakannya.

Ini pertama kali...

Pastinya orang biasa tidak pernah mendengar tentang produk teknologi canggih ini. Bagi orang biasa, ini adalah barang milik alien, tetapi mereka tidak tahu jika sejak awal sudah muncul di bumi ini.

Mengaktifkan mesin terbang, Sanfiko Chen dan beberapa yang lain berdiri di dalam kokpit. Bisa dengan jelas melihat semua yang di depan mata, tetapi rasa kehilangan keseimbangan sangat kecil.

"Jarak Pulau Emas dari sini lumayan jauh, Pulau emas berada di tengan Samudera Pasifik, totalnya ada 80an pulau kecil mengelilinginya. Kapal pesiar besar biasanya tidak mungkin bisa masuk ke dalam, hingga tidak mungkin bisa menemukan Pulau Emas."

"Dulu saat Bedu menemukan pulau ini, dia juga mengelilingi selama 3 sampai 4 bulan baru sampai, kemudian dia membangun banyak Kerajaan Bedu di pulau-pulau ini..."

Sambil mengarah kedepan, Jenderal Guicha mulai memperkenalkan Pulau Emas.

Tapi bagi Jenderal Guicha, dia hanya untuk menenangkan 5 orang ini saja. Saat dia naik ke dalam mesin terbang, dia sudah tahu jika banyak master tingkat dewa di Pulau Emas, hingga sudah memberikan kabar ini secara langsung kepada Bedu.

Jika membawa 5 praktisi spiritual ini ke Pulau Emas, sampai saat itu Bedu bisa membantu dia mengobati tubuhnya, dan 5 orang ini akan mati.

Jadi misinya adalah membawa 5 orang ini secara baik ke posisi yang sudah ditentukan di Pulau Emas, karena Bedu sudah merencanakan Jenderal Yaksha yang lainnya untuk membuat jebakan menyeramkan di sana, jika 5 orang tersebut keluar, mereka akan mati!

"Sudah di depan..."

Saat Jenderal Guicha dengan sedikit senang menunjuk pulau yang tidak terlalu jelas, 5 orang tersebut langsung melihat pulau yang tidak jelas di layar tersebut.

Yang terlihat pertama kali adalah sebuah pulau, kemudian muncul banyak pulau yang lain, semua pulau ini tidak jelas karena kabut air, di lihat dari atas hanya terlihat pulau-pulau yang banyak hingga tidak terhitung.

"Semua ini adalah 80an pulau yang mengelilingi Pulau Emas, walaupun pulau kecil, tetapi semua pulau ini lebih besar berkali lipat dari Pulau Wu."

Sanfiko Chen dan beberapa yang lain berdiri di kokpit, karena ketinggian mesin terbang sangat tinggi, jadi mereka bisa melihat ujung dari kabut air tersebut adalah sebuah pulau yang menyeramkan, dan sekeliling pulau ini memiliki kabut air yang lebih lebat.

Kini terlihat seperti sebuah pulau yang tidak jelas....

"Apakah ini Pulau Emas?"

Suara Sanfiko Chen sedikit terkejut.

"Benar, ini adalah Pulau Emas, kita akan mendarat di kabut besar itu, di bawahnya adalah sebuah lapangan besar dan khusus untuk tempat mendarat mesin terbang."

"Benarkan?"

Sanfiko Chen menjadi ragu setelah melihat gerak gerik Jenderal Guicha.

"Kita mendarat di sini, buka pintu kabin..."

Yang merasakan rasa kekhawatiran selain Sanfiko Chen, Tomi juga merasakannya. Saat berbicara, dia sudah meregangkan tangannya, aura kuat di tubuhnya seketika muncul.

"Sini, tidak boleh berhenti di sini, di bawah adalah kabut besar, dan tidak akan menemukan titik mendarat!"

Boom...

Sreett...

Whoosh...

Dalam sekejap angin badai yang kuat memasuki mesin terbang, mesin terbang menjadi tidak seimbang.

Kini Tomi tidak omong kosong dengan Jenderal Guicha, dia langsung menendang pintu kabin.

Whoosh...

Dia langsung berubah menjadi kekuatan pedang, kemudian Tomi langsung menjadi pertama yang keluar dari mesin terbang ini.

Kemudian beberapa yang lain juga ikut keluar.

"Kalian..."

Jenderal Guicha tidak menyangka bisa terjadi hal ini, tetapi saat dia berbalik badan, 5 orang ini langsung terbang keluar dari mesin terbang.

"Haha, ku antar kamu 1 perjalanan!"

Saat berbicara, Welly Zhou langsung membuang sebuah labu dengan cepat ke arah mesin terbang.

Dalam sekejap labu tersebut berubah menjadi besar, kemudian mesin terbang yang awalnya sedikit menggoyang ke sana sini, kini menjadi tidak seimbang lalu terbang ke tempat mendarat yang dikerumuni oleh kabut asap tebal.

Novel Terkait

This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu