Cinta Yang Dalam - Bab 126 Meminta Uang

Wendi tersenyum pahit dan menoleh untuk melihat Neva dan bertanya, "Bisakah?"

Neva terdiam, kata-kata Wendi meringankan sedikit bebannya, dia masih tersenyum cerah, berkata, "Bisa"

Wendi melihat ke kejauhan, tidak berbicara cukup lama, dia akhirnya meraih batu di tanah dan melemparkannya.

Setelah melakukan ini, dia merasa bahwa emosi di hatinya seperti juga ikut terbuang, lalu dia mengikuti Neva ke mobil dan kembali ke kediaman Tirta.

Saat di dalam mobil, ponsel Neva berdering.

Dia melihat sekilas dan langsung menutup telepon.

Tapi pemanggil ini sepertinya tidak mengenal kata menyerah, bahkan setelah Neva menutup tiga sampai lima kali, telepon terus saja berdering.

Sampai Wendi berpura-pura dan menanyainya, "Kakak ipar, Perlukah kita menyuruh supir untuk memberhentikan mobil dan menepi sejenak?"

Sampai Wendi sudah berkata seperti itu, sepertinya tidak pantas bagi Neva untuk tidak menjawab panggilan tersebut.

Neva akhirnya menjawab panggilan, berkata dengan suara dingin, “Katakanlah!’

Ternyata panggilan itu berasal dari Gilbert, awalnya Neva selalu menjawab panggilan dengan diam-diam, hal ini membuat Gilbert sangat marah. Tetapi sekarang, setelah dia akhirnya mengangkat telepon, Neva bahkan tidak menyapanya.

Ini benar-benar membuat Gilbert emosi, setelah dia mendidik Neva selama bertahun-tahun, apakah didikannya selama ini sia-sia?

“Kamu tadi memanggilku apa?”,tanya Gilbert.

Baru saja Gilbert selesai bertanya, dia langsung menerima pukulan dari Lexi, “Apa hubunganya dengan apa panggilannya terhadap ini? Cepat katakan inti masalahnya!”

Kata-kata ini juga terdengar oleh Neva, dia dengan lembut menjawab, “Katakanlah ada masalah apa, jika tidak ada apa-apa, aku akan menutup telepon.”

Gilbert menahan amarahnya dan berkata, “Neva, apa yang kamu katakan? Aku adalah paman pertamamu, apakah aku tidak boleh menghubungimu jika aku merindukanmu?”

Neva mengecilkan suara telepon, disekitarnya ada orang lain, dan dia tidak ingin bertengkar dengan Gilbert.

Merindukannya? Neva bahkan tidak berani untuk membayangkan hal itu!

Dia diam-diam menunggu Gilbert selesai berbicara, dan kemudian menutup telepon.

Awalnya hatinya sudah lebih tenang, tetapi karena panggilan dari Gilbert barusan, dia mulai merasa kacau lagi.

Setelah kembali ke rumah, Shinta yang melihat dua orang di pintu, dengan bersemangat mengambil ponselnya dan berkata, "Neva, Wendi, cepat lihat, karya kita sudah dipilih!”

Neva yang suasana hatinya tidak bagus, setelah mendengar kabar dari Shinta langsung buru-buru melihatnya.

Ponsel menunjukkan hasil dari kompetisi desain yang mereka daftar beberapa hari yang lalu. Sebagai hasil dari seleksi awal, nama-nama Neva, Wendi dan Shinta semuanya tercantum, tetapi bukan nama asli mereka yang tertulis, melainkan nama karya mereka.

Neva melihat juara pertama dari seleksi awal, tercantum nama asli.

Julia? Apakah dia tidak memiliki kerjaan lain, untuk apa berpartisipasi dalam kompetisi seperti ini?

Mereka bertiga membahas karya seperti apa yang akan mereka buat untuk pertandingan berikutnya, mereka sudah mulai sibuk memikirkannya.

Karena besoknya Neva sudah membuat janji, Neva mengirimkan pesan untuk Gandi pada sore itu untuk pulang makan malam.

Gandi tidak pulang malam itu, meskipun Neva kecewa, dia tidak terkejut.

Bagaimanapun, ini bukan pertama kalinya, dan Gandi memiliki wanita lainnya, pasti akan lebih sibuk dari sebelumnya.

Keesokan harinya pukul sepuluh pagi, Neva mengendarai mobilnya menuju ke kediaman Aska.

Sesampainya di tujuan, dia baru mengetahui dari pembantu disana bahwa keluarga Aska telah pindah. Mereka telah pindah ke ke area bergengsi yang baru saja berkembang.

Setelah Neva menikah dan masuk kedalam keluarga Tirta, Keluarga Tirta sangat memperhatikan keluarga Aska. Hal yang paling tampak adalah rumah yang baru saja diberikan ini, harga kediaman ini biasanya mencapai harga 200 miliar rupiah keatas.

Neva memasukkan alamat ke alat navigasi dan mengendarai mobilnya lagi untuk 30menit berikutnya sampai dia mencapai tujuannya.

Begitu dia menghentikan mobil di luar, seorang penjaga keamanan keluar dari halaman dan berkata, "Hei, jangan berhenti di sini, parkir tidak diperbolehkan di sini, disini adalah lahan pribadi."

Neva melirik penjaga keamanan dan berkata, "Aku adalah bagian dari keluarga ini."

Penjaga keamanan memandang Neva dengan tidak percaya. Sistem keamanan di sini adalah satu penjaga per rumah. Orang ataupun mobil dari keluarga Aska, penjaga itu tahu dengan pasti.

Wanita ini memang mengendarai mobil mewah dan terlihat rapi, tetapi mengapa dia berbohong?

"Kamu adalah bagian dari keluarga ini? Kalau begitu katakan padaku sekarang, apa marga keluarga ini!" Petugas itu memutuskan untuk menggoda Neva. Lagi pula, dia terlihat cantik.

Neva mengabaikan penjaga itu dan langsung berjalan menuju rumah.

Penjaga itu sedikit marah, dia melangkah maju dan tanpa sadar ingin menahan Neva, tetapi dia takut jika dia menahan Neva akan menimbulkan masalah lainnya.

Jadi dia cepat-cepat berhenti di depan Neva dan mengulurkan tangannya untuk menghalangi jalan: "Nona, kamu bahkan tidak tahu marga keluarga ini, aku tidak bisa membiarkanmu masuk."

Neva memandang penjaga itu dengan ringan, dan kemudian mengeluarkan ponselnya, menelepon Gilbert, stelah tersambung dia hanya mengatakan bahwa dia sudah tiba dan langsung menutup telepon.

Setelah beberapa saat, pintu rumah dibuka, dan Gilbert tersenyum cerah dengan Lexi di belakangnya, penjaga tadi langsung mundur dan membiarkan Neva untuk masuk.

Begitu dia memasuki rumah, senyum Gilbert menghilang dan Lexi langsung berkata dengan tegas dan keras: "Neva, bagaimanapun disini adalah keluarga aslimu. Kamu pulang dan membiarkan sesepuhmu untuk menjemput di depan gerbang, apakah kamu sudah melupakan bahkan kesopanan yang paling dasar?”

Neva merasa sedikit marah, jika benar ini adakah rumahnya, maka dulu dia sudah tidak perlu untuk menerima perlakuan kejam. Neva pura-pura tidak mendengar, mengabaikan perkataan Lexi, duduk di sofa dan berkata, “Ada masalah apa? Katakan saja langsung.”

Gilbert mencoba mengeluarkan senyum kecil di wajahnya saat ini, dan menyapa Neva, tentang bagaimana kabarnya akhir-akhir ini, tentang perlakuan Gandi terhadapnya, dan juga perlakuan Shinta, bahkan tentang bisnis keluarga Tirta….

Neva mencibir dalam hatinya, dua pertanyaan awal memanglah mengkhawatirkan Neva, kemudian pertanyaan berikutnya adalah motif asli mereka, untuk mengetahui kabar dari keluarga Tirta.

Terhadap keluarga Aska, Neva sudah tidak memiliki perasaan apapun, dia hanya menjawab, “Tidak ada komentar.”

Setelah mendengar dia mengatakan ini, Lexi segera memukul meja kopi dan dengan marah berkata, “Tidak tahu diri, apakah kita sudah terlalu baik padamu? Kita adalah sepupumu, bukan budakmu. Kita baru saja mengkhawatirmu, ini balasanmu?”

Neva memandang Lexi yang gemetaran. Biarlah jika dia mau berpura-pura, tetapi sorot matanya terus melirik kearah Neva, seperti takut jika Neva tidak tergerak.

Neva berkata dengan ringan, "Aku telah menerima niat baik kalian. Jika tidak ada apa-apa, aku akan kembali dulu."

Dengan itu, Neva bangkit dan siap keluar.

Neva memang tidak ingin datang dari awal. Jika bukan karena Lexi meninggikan nada suaranya di percakapannya dengan Gilbert kemarin, mengatakan bahwa dia akan menghancurkan batu nisan kedua orang tua Neva kemarin, Neva tidak mungkin akan datang bahkan jika dia akan dipukul mati.

Ketika Neva beranjak pergi, Gilbert langsung sibuk, dia berdiri dan menahan Neva, menyuruhnya untuk duduk, setelah ragu sejenak, dia akhirnya membuka mulut dengan ekspresi kesusahan dan berkata, “ Neva, jadi begini, akhir-akhir ini Grup Aska berinvestasi pada sebuah proyek besar. Awalnya, dana yang disediakan cukup, tetapi ditengah perjalanan timbul beberapa masalah. Kualitas bahan yang dibutuhkan meningkat sedikit dan mengakibatkan dana yang disediakan kurang. Lihatlah, kita dan keluarga Tirta juga termasuk satu keluarga, hubunganmu dan Nyonya Tirta juga bagus. Bisakah keluarga Tirta membantu kita kali ini? Tidak usah khawatir, setelah proyek ini berjalan, kita pasti akan mengembalikan dana yang dipinjamkan keluarga Tirta.”

Gilbert berkata dengan segenap hatinya, seperti jika dia tidak membayar kembali uang yang dipinjamkan, dia akan memotong kepalanya.

Mereka selama ini tidak pernah mencarinya jika tidak ada masalah, Dari telepon kemarin, sebenarnya Neva sudah mengetahui niat asli dari Gilbert.

Menyuruh Neva untuk pulang, sebenarnya hanya karena membutuhkan uang.

Neva menggelengkan kepalanya dan berkata, “Uang keluarga Tirta bukanlah uangku. Sekarang yang bertanggung jawab atas keluarga Tirta adalah Gandi dan Gandi adalah suami dari keponakanku. Jika ada masalah apa, lebih baik kalian mencarinya daripada mencariku.”

Lexi awalnya hanya menutup sebelah mata dan tidak mempedulikan Neva. Sekarang setelah Neva berkata bahwa dia tidak akan membantu mereka, dia langsung meledak.

“Apakah kamu pikir kita ingin mencarimu? Ini semua karena Gandi tidak…” Lexi baru berkata sampai disini, Gilbert langsung memotongnya dengan terbatuk-batuk. Lexi langsung menyadari kesalahannya dan menutup mulutnya.

Gilbert sudah pernah mencoba menghubungi Gandi Tirtra, tetapi tidak pernah dijawab. Akhirnya, dia juga menguhubungi Grup Tirta, tetapi jawabat sekretaris selalu mengatakan bahwa Direktur Trita sangat sibuk dan tidak memiliki waktu kosong.

Dia merasa pernikahan Neva dengan keluarga Tirta adalah hal yang bagus.

Jika dia tidak memanfaatkan Neva yang sangat disayang oleh Nyonya Tirta, maka kedepannya tidak akan kesempatan lain lagi.

Gilbert mencoba berunding dengan Neva dan berkata dengan hati yang sabar, “ Neva, kami adalah keluarga kandungmu. Semua yang kami lakukan, otomatis akan berdampak baik untukmu. Lihatlah, aku dan tantemu juga tidak mempunyai anak laki-laki, jika nantinya kita sudah tiada, sebagian dari Grup Aska juga merupakan milikmu!”

Awalnya Gilbert hanya ingin memberikan setengah dari proyek ini, tetapi dia merasa Neva akan merasa terbohongi. Maka dari itu dia menjanjikan sebagian dari Grup Aska untuk Neva nantinya, juga bukan termasuk kerugian.

Neva tertawa sejenak, Paman dan Tantenya saling melengkapi kalimat satu sama lain, wajah yang satu terlihat merah karena amarah dan yang lainnya pucat karena takut. Benar-benar pasangan yang serasi.

Saat mereka berpura-pura, mungkin mereka sudah lupa jika bukan karena ancaman Lexi, Neva tidak akan menginjakkan kaki dirumah ini bahkan selangkahpun, bahkan tidak mungkin baginya untuk pulang ke kota Z.

Neva berkata, “Aku dari awal sudah bukan bagian dari keluarga Aska, jika kalian membutuhkan uang, kalian bisa mencari Gandi. Jika kalian mencariku, kalian tidak akan mendapatkan barang sepeserpun.”

Novel Terkait

Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu