Cinta Yang Dalam - Bab 276 Peperangan
Neva menghilang didalam Estate keluarga Dallas , sedangkan kata-kata Maria dan Miller sebelumnya masih terngiang-ngiang ditelinga Gandi.
Sepertinya mereka telah kehilangan akal sehat, beraninya mereka menyentuh orangnya!
Miller menunjukkan diri dan mengumumkan karena terjadi sesuatu, perjamuan ini untuk sementara telah selesai, memohon para tamu undangan untuk beristirahat sejenak diruang sebelah, tetapi masih belum boleh meninggalkan tempat ini.
Gandi sedang menelepon Fandi untuk mengatur orang mengunci Estate Dallas.
Tepat disaat ini, sebuah suara wanita yang lembut terdengar dibalik tubuhnya: “Tuan Tirta, aku rasa aku tahu kemana perginya Nyonya Tirta?”
Gandi menolehkan kepalanya, saat melihat Mauren Trias, ia sedikit tercengang.
“Kenapa bisa kamu?”
Kata-kata yang seperti seseorang yang asing ini, membuat hati Mauren sedikit kesal.
Ia dengan suara pelan berkata: “Aku rasa sekarang diriku ataupun bukan ini, bukanlah hal yang penting kan?”
Gandi maju beberapa langkah kedepan, pandangan matanya sangat dingin, Mauren merasa dirinya seakan-akan akan segera membeku oleh sorotan matanya itu.
“Dimana dia?”
Kekhawatiran didalam perkataan Gandi, membuat hati Mauren menjadi sedikit asam.
Tetapi ia mengerti, pria ini, seorang Maria saja tidak bisa mendapatkannya, terlebih sulit baginya untuk mendapatkannya.
“Jika Tuan Tirta ingin mengetahuinya, keluarkan sesuatu untuk menukarnya!” Mauren berkata dengan datar.
Ia juga kebetulan sedang ingin pergi ke toilet, ternyata di sudut koridor, ia menemukan Elena secara diam-diam menyeret seseorang.
Sedangkan tidak lama kemudian, berita tentang kehilangan Neva menyebar.
Gandi tiba-tiba mengulurkan tangannya dan mencengkram leher baju Mauren : “Apakah kamu sedang melakukan penawaran denganku? Apakah kamu tahu, hanya dengan perkataanmu tadi saja, aku bisa membuat kelurgamu bangkrut!”
Terhadap ancaman dari Gandi, Mauren tentu saja percaya.
Ia sedikit tersenyum dan berkata: “Perkataan Tuan Tirta, pasti dapat dilakukan. Tetapi dasar dari perkataan itu terbentuk jika aku adalah orang yang menculik Nyonya Tirta. Tetapi sekarang, aku hanya secara kebetulan menyaksikan Nyonya Tirta menghilang saja.”
Tangan Gandi perlahan-lahan semakin mengencang, leher Mauren yang tercekik itu sedikit kesusahan bernafas, tetapi ia tetap berkeras kepala melihat Gandi.
Pada akhirnya, kekhawatiran didalam hatinya mengalahkan emosinya, Gandi sekali hentakan mengibaskan Mauren , berkata: “Katakan!”
“Aku menginginkan pangkalan sumber daya energi yang ada di Elmer , dan juga kontrak kerjasama dengan Grup Tirta untuk 10 tahun. Tentu saja, aku juga tidak melakukan penipuan dengan diam tanpa melakukan apapun, pembagian keuntungan setelah pengembangan adalah 3:7.” Kata Mauren .
Gandi sedikit tercengung, persyaratan ini, tidak bisa dibilang keras, malah dapat dibilang terlalu mudah.
Kekuatan keluarga Mauren cukup bagus, melakukan kerjasama juga tidak ada masalah. Lokasi pangkalan sumber daya energi di Elmer cukup canggung, berada diperbatasan India dan Pakistan, seringkali terjadi konflik senjata.
Untuk Grup Tirta, ini seperti tulang ayam, tidak berarti banyak, jika memakannya tidak ada rasa tetapi jika membuangnya pun sayang.
Jika keluarga Mauren dapat mengembangkannya, kemudian mengirimkannya keluar dengan kemitraan legal dengan Grup Tirta, bagi Grup Tirta ini adalah keuntungan yang tanpa usaha keras.
Posisi ini, sangat spesial……
Gandi menatap lurus mata Mauren , sepertinya berusaha untuk melihat sesuatu dari dalam mata Mauren .
Tetapi mata Mauren tidak menunjukkan sedikitpun keraguan, ini membuatnya sedikit kuatir.
“Ok, aku berjanji padamu!”
Gandi memutukan untuk mempercayai instingnya, karena instingnya memberitahunya, susunan Mauren , seharusnya tidak akan mempengaruhi keuntungan bisnis Grup Tirta.
Mauren mengulurkan tangannya ingin bersalaman dengan Gandi, berkata: “Kalau begitu terlebih dahulu mengucapkan semoga hubungan kerjasama kita berjalan baik!”
Tetapi Gandi tidak menerima tangannya itu malah berkata: “Cepat katakan padaku dimana Neva!”
Mauren berjalan maju kedepan, mendekat ditelinga Gandi dan mengucapkan beberapa kalimat.
Raut wajah Gandi tiba-tiba menjadi gelap, ia dengan dalam melihat kearah Elena dan Maria yang berada dikejauhan.
Hah! Dirinya belum melakukan apapun, mereka sudah panik seperti anjing melompat dari tembok!
“Urusan denganmu, aku akan memberikan pesan kepada Rey , nanti kamu bisa langsung berhubungan dengannya saja.” Gandi selesai berkata, Mauren sudah secara langsung memberikan jalan.
Ia dengan langkah besar maju kedepan hingga berdiri didepan Elena .
Awalnya yang sedang berbicara dan tertawa, dengan ekspresi melihat keramaian, saat melihat Gandi yang tiba-tiba berjalan kearah kemari, tubuhnya seketika menjadi tegang.
Tetapi ia berpikir dirinya seharusnya tidak ada kecacatan sedikitpun, karena itu wajahnya pun tetap menunjukkan senyuman yang ada sejak di awal, berkata: “Kak Gandi…..”
Gandi tertawa sinis dan berkata: “Dimana?”
“Apanya dimana? Aku tidak mengerti maksudmu!” Elena mulai berpura-pura bodoh.
Wajah Gandi seketika berubah menjadi sepenuhnya dingin, ia menolehkan kepala melihat Maria yang berada tidak jauh dan berkata: “Maria , kamu tidak merasa berhutang sebuah penjelasan kepadaku?”
Didalam hati Maria menghela nafas, ia tidak menyangka, Gandi ternyata akan secepat ini mengetahuinya.
Ia berjalan kedepan, dengan suara pelan berkata: “Adik kecil, Nyonya Tirta yang menghilang apakah ada hubungannya denganmu?”
Elena yang mendengar perkataan ini, seketika dengan wajah ketakutan ia menggeleng-gelengkan kepala dan berkata: “Tidak, tidak ada…… bagaimana mungkin ada hubungannya denganku! Nyonya Tirta begitu lembut dan bijak, aku sangat memujanya!”
Perkataan Elena didengar oleh seluruh orang yang ada ditempat itu.
Tetapi ada beberapa orang tidak merasa seperti itu dan menutup-nutupi mulut mereka, Elena adalah pembuat onar keluarga Dallas .
Tidak ada orang yang mengungkitnya sudah cukup baik, disini jika ada orang yang perlu dicurigai, ia adalah tersangka yang paling mencurigakan.
“Gandi , hal ini tidak ada hubungannya dengan adikku.” Maria menolehkan kepalanya melihat Gandi dan berkata dengan tanpa ekpresi.
Sorot mata Gandi menatap tajam-tajam Elena , membuat Elena seketika kebingungan apa yang harus dilakukan.
“Bagaimana jika ia berbohong? Apakah keluarga kalian dapat menanggung akibat dari semua ini?” Gandi berkata.
Maria masih belum bersuara, tetua dari keluarga Dallas dengan tidak puas berteriak: “Apa maksudmu? Gandi, kamu sekarang sedang mengancam kami? Keluarga Dallas sudah turun-menurun beratusan tahun, berkembang dan makmur, bagaimana bisa takut kepadamu seorang!”
Gandi sudah kehilangan kesabaran, ia mengulurkan tangannya, sekali gerakan langsung mengunci leher Elena , berkata: “Serahkan orang itu atau kamu akan mati!”
Tangan dan kaki Elena meronta-ronta berusaha untuk melepaskan diri, dengan suara keras berteriak: “Tidak ada hubungannya denganku, tidak ada aaa……”
Tetapi kata-kata selanjutnya, tidak dapat keluar hingga selesai.
Karena Gandi menggunakan tenaganya, ia sudah hampir kehabisan nafas.
Maria mengcengkeram lengan Gandi, ingin menolong Elena , dengan panik berteriak: “Gandi , Elena masih anak-anak. Meskipun dia yang melakukannya, kamu juga tidak boleh membunuhnya!”
Karena pergerakan dari Gandi, para pengawal keluarga Dallas satu-persatu mengeluarkan pistol mereka, sedangkan orang-orang Grup Tirta juga tidak ingin menunjukkan sedikitpun kelemahan, seketika tempat itu menjadi adegan peperangan.
Gandi menatap dingin oleh yang mengeluarkan pistol mereka, dimatanya, orang-orang ini sudah mati.
Saat ini, Miller yang baru saja keluar dari ruang kontrol CCTV, melihat situasi didepannya ini, seketika ia merasa pusing.
Ia dengan suara keras berteriak: “Hentikan, letakkan pistol kalian!”
Ia adalah tuan rumah, para pengawal keluarga Dallas sedikit ragu-ragu namun kemudian mereka meletakkan pistol.
Tetapi orang-orang Grup Tirta tidak, mereka masih saja mengangkat pistol mereka dan mengarahkan kesetiap orang yang ingin melukai di tempat itu.
Miller berjalan kedepan, berjalan hingga kesamping Gandi dan berkata: “Gandi , aku adalah orang yang lebih tua dari padamu, juga sudah kenal dengan keluarga kalian sejak lama. Tidak peduli hal ini dilakukan oleh Elena ataupun tidak, tetapi membunuh orang tidak dapat menyelesaikan masalah, kamu lepakan dia bagaimana?”
Terhadap Maria , Gandi tidak perlu memberikan muka.
Tetapi Miller , bagaimanapun juga ia harus memberi muka kepada orang tua.
Gandi melepaskan tangannya, Elena hampir saja terjatuh dilantai, segera dipapah oleh Maria .
Ia terbatuk-batuk dengan suara keras, dengan nafas tersenggal-senggal, ia pertama kalinya merasakan dirinya begitu dekat dengan kematian!
“Ayah, kak, dia, dia mau membunuhku!” Elena dengan terputus-putus berkata.
Wajah Miller saat ini sangat gelap, melihat Elena dan berkata: “Apakah ini perbuatanmu? Cepat katakan!”
Sorot mata Elena terlibat sedikit kebingungan dan keterkejutan, seketika ia masih menggelengkan kepalanya berkata tidak.
Tetapi, seorang anak seperti ayahnya, melihat sorot matanya, didalam hati Miller sudah mengerti.
Ia dengan suara marah berkata: “Sudah seperti ini, kamu masih ingin mengelak, apakah kamu ingin mencelakai semua orang?”
Elena tercengang, didalam ingatannya, tidak peduli ia membuat kekacauan sebesar apapun, ayahnya terus-menerus memanjakannya, tidak pernah tega untuk mengatakan sesuatupun kepadanya.
Tetapi hari ini, ia ternyata berteriak kepada dirinya.
“Aku, aku hanya, ingin membuat kakak, sedikit bernafas……” Elena menundukkan kepalanya, suaranya terdengar sedikit tersedak.
Sikap seperti ini, sudah berubah menjadi pengakuan.
Terdengar keributan dari kerumunan, tidak disangka ternyata kejadian ini adalah perbuatan dari orang keluarga Dallas .
Gandi sedikit melengkungkan bibirnya, dengan tatapan mata yang dingin melihat Elena , dengan suara penuh dengan rasa membunuh berkata: “Tunjukkan jalannya dan temukan orangnya. Jika terjadi sesuatu, aku akan membuatmu menemaninya!”
Miller saat ini merasa wajahnya yang sudah tua ini benar-benar kehilangan muka, hal ini kenapa bisa-bisa nya merupakan kesalahan dari pihaknya, ia tidak bisa mengatakan apapun.
Ia menghela nafas panjang, kemudian menyuruh orang untuk mengapit Elena menunjukkan jalan.
Elena berjalan di jalanan, semakin mendekati tempat tujuan, wajah Miller semakin gelap.
Tempat bawah tanah ini tersimpan banyak sekali barang antik, karena itu sangat penting, selain beberapa orang dekat dari kerabatnya, ia tidak pernah memberitahukan tempat ini kepada orang lain.
Elena ini, sejak kapan ia mengetahuinya?
Setelah sampai di tempat tujuan itu, ada orang yang membuka pintu, kemudian Elena mencari tempat untuk menekan tombol buka/tutup, disalah satu sisi lantai, perlahan-lahan bergerak ketempat lain.
Gandi menundukkan kepalanya, melihat kebawah kurang lebih ada ketinggian 7 hingga 8 meter, didalam hatinya tiba-tiba menjadi panik.
Setinggi ini, jika Neva langsung begitu saja didorong kebawah, apakah sudah tidak ada?
Didalam mimpi tidurnya, Neva melihat bayangan tubuh Gandi.
“Neva, Neva……”
“Tuan, Tuan Tirta……” Neva menjulurkan tangannya, ingin menggapai Gandi.
Tetapi baru saja ia mengibaskan tangannya, bayangan Gandi langsung menghilang.
Ia merasa dirinya sangat lelah, hanya ingin tertidur.
Jangankan untuk membuka mata, bahkan saat ini untuk menggerakkan jari tangannya saja, baginya adalah hal yang sangat susah.
Tetapi setiap ia akan tertidur, bayangan tubuh Gandi kembali muncul.
Ia kembali memiliki semangat, tetapi setiap ia menjulurkan tangannya, Gandi kembali menghilang.
Sekali, dua kali, tiga kali……
Didalam hati Neva sudah kehilangan harapan, bodoh sekali dirinya, jelas-jelas itu semua hanyalah bayangannya saja.
Ia menutup matanya, bersiap-siap untuk beristirahat baik-baik untuk sejenak.
Besok, besok……
Jika ia masih akan terbangun, mari pikirkan lagi nanti!
Novel Terkait
Baby, You are so cute
Callie WangIstri Yang Sombong
JessicaCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyLove In Sunset
ElinaLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaMy Charming Wife
Diana AndrikaCinta Yang Dalam×
- Bab 1 Menyelamatkan Hidup Adik Laki-Laki
- Bab 2 Memberi Uang Kepadanya
- Bab 3 Dia Mengatakan Aku Cantik
- Bab 4 Kesepakatan Mendadak
- Bab 5 Neva Mengorbankan Tubuhnya
- Bab 6 Memutar Balikan Fakta
- Bab 7 Tidak Bisa Melarikan Diri Dari Takdir
- Bab 8 Bertaruh Denganku
- Bab 9 Nana yang Baik
- Bab 10 Mengambil Sesuai Keperluan
- Bab 11 Mempublikasikan
- Bab 12 Malam Pernikahan
- Bab 13 Kamu Minum Kebanyakan
- Bab 14 Penuh Cinta
- Bab 15 Pak Gandi, Jangan Begitu!
- Bab 16 Tidak Kenal Lelah
- Bab 17 Datang Memprovokasi
- Bab 18 Pacarku Sangat Lembut Padaku
- Bab 19 Kita Suami Istri
- Bab 20 Terluka
- Bab 21 Perselisihan
- Bab 22 Konyol
- Bab 23-24 Lempar Keluar
- Bab 25 Tidak Peduli
- Bab 26 Hilang ?
- Bab 27 Dokumen
- Bab 28 Ayah Yang Tampan
- Bab 29 Badut
- Bab 30 Berita Utama Di Instagram
- BAB 31 Sikap Ibu Tirta
- Bab 32 Harus Pulang
- Bab 33 Gandi Terluka
- Bab 34 Nasehat
- Bab 35 Merepotkan
- Bab 36 Maaf
- Bab 37 Air mata
- Bab 38 Sebuah Tamparan Diwajah
- Bab 39 Apakah Bisa Lebih Dekat Sedikit Lagi?
- Bab 40 Penampilan Saling Mencintai
- Bab 41 Sampai Jumpa Kamu
- Bab 42 Orang Berubah Keadaan Sama
- Bab 43 Keraguan Gandi Tirta
- Bab 44 Berlagak Pahlawan
- Bab 45 Habiskan Bersamaku
- Bab 46 Berbelanja
- Bab 47 Sangat cocok
- Bab 48 Tunggu Sebentar
- Bab 49 Wanita Yang Tidak Tahu Diri
- Bab 50 Orang Yang Paling Dibenci
- Bab 51 Tersadarkan
- Bab 52 Pria Harus Menyayangi Istri
- Bab 53 Mati Memegang Kedudukan
- Bab 54 Meremehkan
- Bab 55 Menunggu Suamiku Datang Menjemput
- Bab 56 Ke Kiri Pulang Ke Kanan Menjemputnya
- Bab 57 Gadis Yang Baik
- Bab 58 Kalah
- Bab 59 Berubah
- Bab 60 Wanita Paling Berbakat
- Bab 61 Tidak Menyukainya
- Bab 62 Keuntungan
- Bab 63 Makan Bersama
- Bab 64 Berakting Sebagai Istri Yang Baik
- Bab 65 Kehangatan Neva
- Bab 66 Hal Besar Terjadi
- Bab 67 Pura-Pura Oon
- Bab 68 Si Jelek
- Bab 69 Kenyataan
- Bab 70 Kalau Ada Pilihan
- Bab 71 Satu-Satunya
- Bab 72 Alasan
- Bab 73 Konyol
- Bab 74 Penyakit Datang Tidak Terduga
- Bab 75 Pesta Kelas Atas
- Bab 76 Memandang Rendah
- Bab 77 Otaknya Rusak
- Bab 78 Pilihan Paling Sulit
- Bab 79 Kabar Baik
- Bab 80 Seperti Burung
- Bab 81 Bahkan Tidak Menginginkan Nyawa
- Bab 82 Berita Heboh
- Bab 83 Menambah Minyak Di Api Yang Membara
- Bab 84 Membatasi Hubungan
- Bab 85 Bayangan Tubuh
- Bab 86 Orang Baik
- Bab 87 Pemeriksaan Dadakan
- Bab 88 Romantis
- Bab 89 Kegelisahan
- Bab 90 Situasi Membaik
- Bab 91 Kejadian Masa Lalu
- Bab 92 Adik Ipar
- Bab 93 Anemia
- Bab 94 Intuisi
- Bab 95 Mengecilkan Masalah
- Bab 96 Takdir
- Bab 97 Kakak Ipar Yang Hebat
- Bab 98 Jaga Baik Anj*ngmu
- Bab 99 Rindu
- Bab 100 Marah
- Bab 101 Ayah Dan Putri Itu Bertemu Secara Tidak Disengaja
- Bab 102 Tempatnya Bersandar Seumur Hidup Ini
- Bab 103 Tercengang
- Bab 104 Neva Dalam Bahaya
- Bab 105 Pahlawan
- Bab 106 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 107 Kenyataan
- Bab 108 Perhatian
- Bab 109 Demam
- Bab 110 Jebakan Julia
- Bab 111 Hukum Karma
- Bab 112 Anak Bandel
- Bab 113 Kartu Orang Baik
- Bab 114 Cinta Milik Dirinya, Dia Tidak Tahu
- Bab 115 Penjelasan Gandi
- Bab 116 Alergi
- Bab 117 Mengabaikan
- Bab 118 Dilukai
- Bab 119 Cinta Yang Pura-Pura
- Bab 120 Serakah
- Bab 121 Mabuk
- Bab 122 Bawa Wanita Ini Pergi
- Bab 123 Depresi
- Bab 124 Bakti Anak Yang Tidak Dikenal
- Bab 125 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 126 Meminta Uang
- Bab 127 Dua Ratus Miliar
- Bab 128 Mimpi Karena Rindu
- Bab 129 Berkompromi
- Bab 130 Kecantikan Neva
- Bab 131 Minta Tolong
- Bab 132 Memukulnya Sampai Mati
- Bab 133 Tidak Tahu Bersikap Lembut
- Bab 134 Kontrak
- Bab 135 Telpon Dari Dia Lagi
- Bab 136 Pelacur Centil
- Bab 137 Umpan
- Bab 138 Menyebutkan Kelemahan
- Bab 139 Pesta
- Bab 140 Saksi
- Bab 141 Perlakukan Diri Sendiri Dengan Baik
- Bab 142 Uang Kaget
- Bab 143 Biar Dia Datang Mencariku
- Bab 144 Lubang Tanpa Dasar
- Bab 145 Ada Orang Yang Bertindak
- Bab 146 Kesukaan Yang Tersembunyi
- Bab 147 Dia Masih Merupakan Seorang Siswa
- Bab 148 Orang Yang Berwajah Dingin Tetapi Berhati Hangat
- Bab 149 Tahun-Tahun Mengenal Tuan Tirta
- Bab 150 Mengantar Diri Untuk Dipermalukan
- Bab 151 Kamu Takut Aku
- Bab 152 Cari Mati
- Bab 153 Kritis
- Bab 154 Vegetatif
- Bab 155 Mimpi Buruk
- Bab 156 Bangun
- Bab 157 Blokir Jalan
- Bab 158 Kala Itu dan Sekarang
- Bab 159 Sudah Cukup Belum
- Bab 160 Tahu Diri
- Bab 161 Kamu Tidak Pantas
- Bab 162 Arogan
- Bab 163 Dilema
- Bab 164 Mengadu
- Bab 165 Sukses Atau Gagal Tergantung Pada Ini
- Bab 166 Terjebak
- Bab 167 Apakah Kamu Sudah Senang
- Bab 168 Cinta Yang Tak Berbalaskan
- Bab 169 Difitnah
- Bab 170 Hidup Atau Mati
- Bab 171 Kematian Nyawa Kecil
- Bab 172 Kakak Telah Datang Melihatmu
- Bab 173 Kesempatan Untuk Mengakui Kesalahan
- Bab 174 Tidak Mau Pergi Ke Manapun
- Bab 175 Kekejaman Dunia Maya
- Bab 176 Bertambah Satu Orang
- Bab 177 Berpisah
- Bab 178 Pernikahan Yang Buruk
- Bab 179 Kesepian
- Bab 180 Kelak Jangan Datang Lagi
- Bab 181 Tidak Ada Yang Enak Dipandang
- Bab 182 Istriku Tidak Bisa Minum Bir
- Bab 183 Menyusahkan
- Bab 184 Tatapan Matanya
- Bab 185 Melahap Kue Besar Sendiri
- Bab 186 Gadis Kecil Lebih Manis Darimu
- Bab 187 Membeberkan
- Bab 188 Aku Adalah Masalah
- Bab 189 Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 190 Merasa Bersalah
- Bab 191 Minum Bir
- Bab 192 Sampai Jumpa Di Kehidupan Selanjutnya
- Bab 193 Membunuh Orang
- Bab 194 Balas Dendam
- Bab 195 Perempuan Yang Merepotkan
- Bab 196 Setumpuk Sampah
- Bab 197 Ketulusan Keluarga Garfid
- Bab 198 Kamu Telah Menebaknya Dengan Benar
- Bab 199 Tiga Detik Tidak Pukul, Menjadi Nakal
- Bab 200 Sudut Bibir Yang Naik Ke Atas
- Bab 201 Ancaman Julia
- Bab 202 Kehangatannya
- Bab 203 Sengaja Ya?
- Bab 204 Seluruh Penjuru Dunia
- Bab 205 Burung Unta
- Bab 206 Membunuh Sekeluarganya
- Bab 207 Wanitaku Hanya Dirimu Saja
- Bab 208 Hanya Diriku Yang Pernah Menjadi Wanitanya
- Bab 209 Aku Benar-Benar Sudah Sangat Lelah
- Bab 210 Bos Richie yang Berprinsip
- Bab 211 Ciuman Halus
- Bab 212 Kewajiban Suami Istri
- Bab 213 Apakah Kamu Menyukaiku?
- Bab 214 Jangan-Jangan Otaknya Sudah Rusak?
- Bab 215 Pemicu Terakhir
- Bab 216 Aktif
- Bab 217 Kontroversi Kontrasepsi
- Bab 218 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan?
- Bab 219 Melebih-lebihkan
- Bab 220 Kakak Ipar
- Bab 221 Jalan Shivas
- Bab 222 Paling Parah Mengulang Kembali Dari Awal
- Bab 223 Merundingkan sesuatu
- Bab 224 Hal Yang Benar Dengan Orang Yang Tidak Tepat (1)
- Bab 224 Membicarakan Kejadian Tidak Membicarakan Orangnya
- Bab 225 Rasa Air Mata
- Bab 226 Kebetulan
- Bab 227 Apakah Sudah Sampai Waktu Yang Hancur Sepenuhnya?
- Bab 228 Perlu Pertukaran
- Bab 229 Sebenarnya Aku Juga Pernah Menyukaimu
- Bab 230 Orang Yang Tak Berperasaan
- Bab 231 Hancurkan Dia
- Bab 232 Permainan
- Bab 233 Genit
- Bab 234 Suasana Hati Richie Yang Buruk
- Bab 235 Dia Telah Kembali
- Bab 236 Pria Yang Memanjat Balkon
- Bab 237 Tidak Cinta
- Bab 238 Memalukan
- Bab 239 Dukungan
- Bab 240 Satu-Satunya Orang Cerdas Di Dunia
- Bab 241 Pulang
- Bab 242 Kamu Sendiri Yang Memilih
- Bab 243 Kemana Saja Tidak Lupa Menggoda
- Bab 244 Ada, Tapi Sudah Meninggal
- Bab 245 Dikurung
- Bab 246 Mak Comblang Paruh Waktu
- Bab 247 Datang Seorang Teman
- Bab 248 Kesalahan Sendiri Ditanggung Sendiri
- Bab 249 Aku Ingin Menunggumu Pulang
- Bab 250 Wajah Adalah Benda Yang Bagus
- Bab 251 Perbedaan Cinta Murni
- Bab 252 Berasa Naik Ke Surga
- Bab 253 Dia Menyukainya Tetapi Tidak Mau
- Bab 254 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Lagi
- Bab 255 Marah
- Bab 256 Terjadi Sesuatu Dengan Tuan Muda
- Bab 257 Terima Kasih, Neva
- Bab 258 Mengapa Kecelakaan Tidak Terjadi Padamu
- Bab 259 Dia Menang
- Bab 260 Ketidaknyamanan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 261 Berbagi Suka Dan Duka
- Bab 262 Kakek
- Bab 263 Semua Pria Itu Sama
- Bab 264 Tokoh Besar
- Bab 265 Tidak Bagus!
- Bab 266 Legal Officer Wanita
- Bab 267 Gadis Kecil Yang Dipungut
- Bab 268 Wow, Harum Sekali!
- Bab 269 Petani Dan Ular
- Bab 270 Darah Daging Keluarga Yang
- Bab 271 6 Orang Mama
- Bab 272 Permintaan Berty
- Bab 273 Masuk Dapur
- Bab 274 Maksud Hatinya
- Bab 275 Putus Harapan
- Bab 276 Peperangan
- Bab 277 Mengembalikannya Berlipat Ganda
- Bab 278 Aku Sangat Mengganggu Ya
- Bab 279 Perubahan Di Acara Pernikahan
- Bab 280 Menginginkan Anak
- Bab 281 Memberikan Sebuah Kejutan Kepadanya
- Bab 282 Pernikahan
- Bab 283 Dia Yang Mana Yang Asli?
- Bab 284 Aku Memanggilmu Adik, Kamu Juga Tidak Menjawabnya
- Bab 285 Orang Yang Paling Lembut Di Dunia
- Bab 286 Tes DNA
- Bab 287 Dua Buah Mayat
- Bab 288 Selamat Tinggal Cintaku
- Bab 289 Kemanapun Tidak Boleh Pergi
- Bab 290 Aku Mencintaimu
- Bab 291 Kemanusiaan Dan Ancaman
- Bab 292 Penjahat Mutlak
- Bab 293 Enam Puluh Milyar Dan Nyawa Manusia
- Bab 294 Empat Triliun, Kamu Pergilah Sana
- Bab 295 Surat Yang Dia Tinggalkan
- Bab 296 Perusahaan Aska Bangkrut
- Bab 297 Kebaikannya
- Bab 298 Dia Sudah Tiada
- Bab 299 Maaf
- Bab 300 Paman Dan Anak Perempuan
- Bab 301 Bertumbuh Bersama
- Bab 302 Paman Harus Melindungi Nana Dan Ibu
- Bab 303 Keputusan Gandi
- Bab 304 Julia Morez diculik
- Bab 305 Perdagangan Web Gelap
- Bab 306 Hatinya Hanya Ada Satu Orang
- Bab 307 Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 308 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 309 Yang Terindah Di Lubuk Hati
- Bab 310 Aku Bersedia Dimarahi Olehmu Seumur Hidup
- Bab 311 Wanitaku
- Bab 312 Jongkok Di Pojokan
- Bab 313 Aku Menganti Kerugian Kamu
- Bab 314 Kamu Sangat Tertarik Kepada Dia
- Bab 315 Kertas Tidak Bisa Menahan Api
- Bab 316 Apakah Rasanya Seperti Yang Kamu Inginkan?
- Bab 317 Aku Hanya Ingin Mendekatimu
- Bab 318 Membutakan Matanya
- Bab 319 Pasti Sangat Bahagia
- Bab 320 Mengunci Hati Kamu
- Bab 321 Orang Asing di Meja Makan
- Bab 322 Orang Yang Mengganggu, Kakinya Akan Dipotong
- Bab 323 Aku Suka Kamu Menemaniku
- Bab 324 Kebenaran
- Bab 325 Sejarah Tersembunyi Keluarga Yang
- Bab 326 Ada Apa Ini?
- Bab 327 Berbohong
- Bab 328 Dia Hampir Mati
- Bab 329 Permohonan Untuk Tetap Hidup
- Bab 330 Penyelamat
- Bab 331 Merahasiakan Identitas Orang Yang Mendonorkan Darah
- Bab 332 Nyonya Presdir
- Bab 333 Pria Jahat
- Bab 334 Biaya Terima Kasih
- Bab 335 Apa yang Kamu Inginkan Dariku, Agar Kamu Merasa Puas
- Bab 336 Kedepannya Jangan Menangis Lagi
- Bab 337 Impian Kehidupan Cinta
- Bab 338 Pak Tua Yang Memancing Ikan
- Bab 339 Bertindak Terlalu Berlebihan
- Bab 340 Wanita Bikini
- Bab 341 Barter
- Bab 342 Anak
- Bab 343 Tidak Selezat Pangsit
- Bab 344 Bawa Ibu Kembali
- Bab 345 Seolah Tidak Mengenal Sanak Keluarga
- Bab 346 Menjauhlah Dariku
- Bab 347 Kemesraan Di Sisi Gelap
- Bab 348 Ayo Kita Pacaran
- Bab 349 Karier
- Bab 350 Posisi Yang Didapatkan Dengan Menaiki Ranjang
- Bab 351 Aku Akan Bertanggung Jawab Padamu
- Bab 352 Bertaruh Dengan Ayah
- Bab 353 Ayahku Adalah Kepala Sekolah
- Bab 354 Aku tidak keberatan membantumu mendisiplikannya
- Bab 355 Nyali cukup besar
- Bab 356 Hal yang mengerikan
- Bab 357 Kamu Jangan Bicara Sembarangan Ya
- Bab 358 Menerima Resikonya
- Bab 359 Dia Bilang, Itu Putrinya
- Bab 360 Merokok Buruk Bagi Kesehatanmu
- Bab 361 Apakah Ada Sesuatu di Wajahku
- Bab 362 Pergi Membuka Kamar?
- Bab 363 Ingatan Hancur
- Bab 346 Tuan Tirta, Berbicaralah Dengan Baik
- Bab 365 Tidak Ada Yang Berani Mengatakan Keburukan Aku Dan Kamu
- Bab 366 Antar Saudara
- Bab 367 Karena Direktur Yang Memiliki Temperamen Baik
- Bab 368 Kamu Bisa Belagu Sampai Kapan
- Bab 369 Aku Orangnya Lebih Cinta Damai
- Bab 370 Semuanya Mengandalkan Sponsor Elit
- Bab 371 Penasihat
- Bab 372 Masalah Sepele Ini, Kapan Saja Dikerjakan Juga Sama
- Bab 373 Seratus Tangkai Bunga Mawar Ungu
- Bab 374 Nasib Akhir Penyanjung
- Bab 375 Keputusasaan Dan Harapan
- Bab 376 Utarakan Perasaanmu, Bersikap Lebih Berani
- Bab 377 Setiap Perbuatanku Hanya Boleh Dilakukan Untukmu
- Bab 378 Tuan Gandi, Kamu Benar-benar Buta
- Bab 379 Melakukan Sesuatu Yang Penting
- Bab 380 Hal Yang Hanya Terjadi Pada Sepasangan Kekasih
- Bab 381 Aku Di Sini Melihatmu Kembali
- Bab 382 Akankah Ibu dan Paman Gandi tidur bersama?
- Bab 383 Pikiran Gadis
- Bab 384 Kamu pernah kehilangan ingatan, Apa kamu lupa
- Bab 385 Kesehatan Tubuh Pertama, Jangan Kecapekan
- Bab 386 Pakaian Tidak Rapi Dan Kaki Lemas
- Bab 387 Pacar Gosip