Cinta Yang Dalam - Bab 2 Memberi Uang Kepadanya

Kebisingan koridor membuat orang-orang keluar memeriksanya. Saat ini, seorang pria tampan mengecek dan tiba-tiba mengeluarkan suara: “abang kedua, kenapa kamu bisa datang?”

“abang ketiga…..” Kemunculannya membuat preman-preman segera menyapa dan memberi hormat, abang ketiga ini tamu VIP Twilight merupakan orang yang mempunyai harta selangit dan bermartabat tinggi.

abang ketiga memanggilnya abang kedua, jangan-jangan dia…….

“Silakan buka harga!” Gandi Tirta membuka mulut dan melihat ke pria gemuk itu.

Pria gemuk itu tidak bodoh, Gandi merupakan orang yang bermatabat tinggi di kota Z. Ketika memikirkan hal itu dia pun ketakutan hingga keringatan.

“Maaf, maaf, aku tidak mengenal. Bos bisa tertarik dengan wanita ini juga sebuah kebanggaanku, bisa menyenangkan Pak Gandi….”

Selesai berbicara, pria gemuk melarikan diri dan tidak berani menjawab tawaran Gandi.

Gandi tidak peduli kepadanya kemudian kebingung melihat kejadian di depannya dan bertanya kepada Neva yang belum sadar: “berapa lama kamu mau memeluk?”

Neva Aska kemudian berdiri setelah menyadarkan diri, wajahnya tampak merah dan gugup, berkata: “terima kasih, terima kasih…..”

“Pertama kali?”

Wajah Neva terlihat pucat, berkata: “iya….”

“Harga?”

Perkataan pria membuat Neva semakin gugup.

“1 miliar…”

Neva tau dia telah merusak segalanya hanya karena dia terlalu emosional, tidak ada uang 1 miliar untuk membayar biaya rumah sakit, dia tidak berani membayangkan konsekuensi yang akan diterima oleh adiknya, kalau pria ini bersedia meminjamkan uang kepada dia…

Ketika pemikiran seperti itu muncul di benaknya, Neva langsung menggeleng-gelengkan kepalanya. Pria tak kenal ini sudah menyelamatkan dia sekali, di situasi putus asa ini dia tidak bisa serakah.

“berikan dia uang.” Gandi berkata.

Neva segera menaikkan kepalanya dan memandangnya seolah-olah tidak percaya.

Fandi Tirta menolak: “abang kedua, wanita ini terlihat istimewa, tapi bodoh menghabiskan 1 miliar tidur bersama dia, jika kamu suka kebetulan disini ada wanita lain yang lebih bagus dari dia….”

“Ibu masih belum tau kamu keluar.” Perkataan Gandi membuat Fandi terdiam.

Dia pasrah dan mengambil cek di dalam dompet, menulis beberapa tulisan kemudian memberinya ke Neva.

Neva kebingungan dan segera mengambil cek tersebut,tangannya gemetar hingga dia tidak melihat jelas angka norminal yang ada di cek.

Uang untuk menyelamatkan adiknya sudah ada?

“Sebentar….” Melihat Gandi akan pergi, Neva segera mengejarnya.

Langkah Gandi berhenti dan berbalik badan. Neva menundukkan kepalanya berkata: “Pak, aku tidak bisa mengambil uang ini begitu saja….”

“Jadi?” Wajah Gandi tenang dan bibirnya terlihat sedikit tertarik.

Tatapan Gandi membuat wajah Neva merah tetapi Neva masih memiliki keberanian melihatnya, dengan serius mengatakan: “mohon tinggalkan kontak, uang ini akan aku kembalikan….”

Dia belum selesai berbicara Gandi sudah memotongnya: “utang dulu saja!”

Selesai berbicara, dia meninggalkan Neva dan masuk ke lift.

Setelah keluar dari lift, Fandi mengeluh: “abang kedua, punya banyak uang juga bukan dengan cara ini menghabiskannya! Sangat susah aku mendapatkan uang jajan ini….”

Kan harus minta dari abang kedua….

Langkah Gandi berhenti.

Dia mengenal Neva, gadis emas di kota Z tahun itu yang membuat orang terpana dan memberi kesan dalam pada Neva, tetapi dia tidak peduli dengan itu.

ketika Gandi melihat tatapan Neva yang penuh dengan keinginan dan uang sehingga dia menyelamatkannya tanpa berpikir.

Wanita ini dapat mengendalikan emosinya dengan mudah.