Cinta Yang Dalam - Bab 90 Situasi Membaik

Setelah diberi tahu kebenaran oleh Shinta, wajah Neva penuh dengan ketidakberdayaan.

Tetapi harus mengakui bahwa apa yang dikatakan Shinta tampaknya sangat masuk akal.

“Kalau begitu, aku meminumnya?” Neva akhirnya memutuskan untuk tetap berjuang.

Shinta mengangguk dan berkata, "Minumlah, itu pasti tidak akan mati."

Baiklah ... Neva tersenyum getir, ibunya Gandi ini, terkadang seperti anak kecil.

Semangkuk obat tradisonal itu benar-benar sangat pahit. Ketika Neva selesai minum, dia hampir menangis karena kepahitan itu.

Setelah dia meletakkan mangkuk itu, Shinta menyambut dan berkata, "Neva, bagaimana rasanya?".

Neva mengeluarkan lidahnya yang sudah pahit, dan berkata: "Ibu, pahit apakah termasuk?".

Tanpa pikir panjang, Shinta menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak."

“Baiklah!” Neva menghelakan nafas, kemudian mengambil sweternya dan melanjutkan pekerjaannya.

Tetapi setelah beberapa saat, dia merasa sedikit hangat di tubuhnya, seolah-olah seluruh tubuhnya menjadi lebih ringan dan lega.

Apakah ini merupakan peran dari obat tradisonal itu?.

Pengobatan tradisional cina memperhatikan penurunan panas dan mengatur detoksifikasi. Resep yang diberikan Shinta kepada Neva merupakan tipe-tipe ini.

Racun panas di dalam tubuh mulai dihilangkan dengan dekomposisi obat-obatan, tubuh secara alami akan terasa lebih rileks.

Neva ingin mengatakan kepada ibunya Gandi tentang efek tersebut, tetapi setelah memikirkan tujuan ibunya Gandi memberikan obat itu kepada dirinya, dia akhirnya memilih untuk diam.

Dia bukan tidak ingin mempunyai anak, tetapi dia masih memiliki perjanjian pembatasan dengan Gandi.

Dan ketika Gandi menyentuhnya itu hanya sebatas keamanan, dia selalu melakukan jaga jarak yang baik.

Oleh karena itu, mengenai mengatakan bahwa Gandi tidak ingin menyentuh dirinya, atau obat-obat itu tidak berfungsi. Neva mengetahui dengan jelas apa yang harus dia lakukan.

Ketika Shinta ingin tinggal di situ sampai malam hari, tiba-tiba dia dipanggil oleh teman-teman baiknya untuk pergi makan malam bersama.

Neva akhirnya merasa lega, karena sekarang Gandi selalu kembali terlambat setiap malam. Jika Shinta berada di sini, kemungkinan akan terjadi perselisihan diantara ibu dan anak lagi.

Ketika pukul sembilan malam, Gandi masih belum kembali.

Setelah Neva selesai video call dengan putrinya Nana, dia langsung pergi ke kamar mandi untuk mandi.

Neva melihat cermin di seberangnya yang samar, tetapi terlihat jelas beberapa bekas luka menakutkan di punggung belakangnya.

Setiap minggu Gandi akan membawa Neva ke klinik, khusus untuk menghilangkan bekas luka.

Neva melirik jadwal biaya mereka, harganya benar-benar tidak murah.

Namun, mengenai hasilnya, Neva masih ragu.

Setelah mandi, dia hanya mengenakan jubah mandi dan mengikat di pinggangnya dengan santai, kemudian langsung keluar.

Lagipula, hanya dirinya sendiri yang berada di kamar saja, tidak perlu begitu ribet.

Tetapi begitu dia keluar, dia langsung melihat Gandi, kebetulan dia mendorong pintu masuk, dan tertegun sejenak menatapnya.

Neva hanya mengenakan jubah mandi dengan sesuka hati, sehingga menunjukkan bagian atas tubuh yang menarik serta perut yang rata, semuanya samar-samar terlihat.

Hari ini Gandi minum sedikit anggur dan menatap penampilan Neva yang seperti ini, seketika ada dorongan yang tak bisa dijelaskan yang membuatnya menelan air liur.

Neva memperhatikan Gandi sedang menatap lurus ke dirinya. Seketika dia tidak menyadari apa-apa, dia hanya berpikir bahwa dirinya telah membuat apa yang membuatnya tidak puas lagi, dan merendahkan nada suara berkata: "Pak Gandi, kamu telah pulang ya, segera pergi mandi dan bersiaplah untuk beristirahat.! "

Setelah selesai berbicara, dia juga tidak melihat ke atas, kemudian dia langsung mengambil pengering rambut di atas meja, sedikit membungkuk, dan mulai mengeringkan rambutnya.

Tindakan semacam ini bagi Gandi seperti dorongan dan godaan yang tidak bisa dijelaskan.

Tetapi dia dapat menahan diri, menghindari pandangan itu, mengganti sandal, berjalan cepat ke kamar mandi, dan mandi dengan air dingin, yang membuatnya merasa tenang sedikit.

Gandi berpikir, luka Neva sudah jauh lebih baik dan hampir sembuh.

Sehingga, Neva sekarang sudah dapat melakukan beberapa gerakan yang lebih kuat.

Tidak tahu mengapa, tindakannya yang baru-baru ini selalu menyebabkan hati Gandi tersentuh.

Di akhir pekan, ada tamu di rumah.

Tamu itu dibawa oleh Fandi Tirta, sementara Gandi Tirta sudah keluar pagi-pagi, sehingga sebagai nyonya di rumah, Neva Aska harus maju untuk melayani.

Orang yang datang adalah Yosi Grene, orang yang tumbuh besar bersama Gandi Tirta dan Fandi Tirta, hubungan mereka sejak kecil sangat baik.

Yosi Grene belajar ilmu kedokteran, dia baru kembali dari luar negeri, langsung mendengar bahwa teman baiknya, Gandi Tirta telah menikah.

Sifat Yosi sedikit mirip dengan Fandi, termasuk jenis orang yang ceria.

Tetapi sifat Fandi itu ceria dan menyebalkan.

Namun Yosi justru sebaliknya, dia selalu membuat orang merasa seperti orang yang sangat berpengetahuan.

Yosi menatap Neva pada pandangan pertama merasa bahwa wanita ini lembut dan elegan, sifatnya pasti sangat bagus. Dia dan Julia benar-benar sangat berbeda.

Dia tidak menyukai Julia, merasa bahwa Julia merupakan orang yang sangat ceroboh di dalam masyarakat, tidak cocok untuk menjadi nyonya keluarga Tirta.

Neva yang sekarang sangat cocok dengan Gandi.

“Halo, kakak ipar.” Yosi sedikit lebih kecil dari Gandi, jadi dia memanggilnya dengan sebutan kakak ipar.

Sifat Fendi yang tidak serius, memanggilnya dengan sebutan kakak ipar kedua.

Neva sudah berencana untuk menyiapkan makan siang untuk mereka berdua, tetapi mereka hanya menyapa dan mengucapkan beberapa patah kata, kemudian mereka berdua bangkit dan mengucapkan selamat tinggal.

Ini membuat Neva sedikit bingung. Setelah mereka berdua pergi, Mbok Ting berkata di belakangnya, "Yosi itu merupakan teman baik tuan muda kedua sejak kecil, kebetulan dia belajar ilmu kedokteran, dan pergi ke luar negeri belajar satu tahun. Nyonya, bekas luka di belakangmu bisa memintanya melihat, kebetulan dia merupakan spesialis kulit. "

Karena Mbok Ting juga mendengar bahwa Gandi membawa Neva pergi ke klinik spesialis untuk menghilangkan bekas luka, sehingga dia mengatakan demikian.

Neva mengangguk, bangkit untuk pergi mandi dan dandan, kemudian bersiap untuk pergi ke rumah ibunya Gandi hari ini.

Neva pergi dengan membawa banyak barang, Mbok Ting dirumah juga menganggur sehingga dia ikut pergi bersamanya.

Setelah makan siang yang menyenangkan, mereka mengobrol sebentar, kemudian Shinta menyuruh Neva untuk pergi ke kamar tidur di lantai dua untuk beristirahat.

Neva sudah tidur berkali-kali di kamar Gandi.

Namun, kali ini dia berbaring dan membolak-balik tidak bisa tidur, tidak tahu mengapa, sehingga dia mulai melihat ke sekeliling kamar.

Dia melihat tiga laci meja yang berada di depan, dia penasaran, apakah di dalamnya menyimpan masa lalu Gandi?.

Dia mengetahui dengan jelas bahwa membongkar barang tanpa izin merupakan hal yang tidak baik, tetapi Neva juga tidak sadar langsung bangkit dan membuka laci tersebut.

Dia menenangkan dirinya, berkata bahwa dia hanya ingin lebih mengenalnya saja dan semakin mengenal saja ...

Setelah laci pertama dibuka, pandangan matanya terfokus pada sesuatu, tiba-tiba tertegun.

Di laci terdapat sebuah kantong plastik yang tertutup, di dalam kantong tertutup itu terdapat sehelai rambut.

Neva mengambil rambut itu dan meliriknya, tiba-tiba hatinya merasa sedikit sedih, kemungkinan barang ini milik Julia.

Gandi benar-benar sangat mencintai Julia, bahkan menyimpan rambutnya.

Bagaimanapun Neva juga mengenal Julia, lagiula mereka berdua merupakan teman yang baik selama bertahun-tahun. Tetapi karena sangat akrab, dia mengabaikan satu hal, yaitu rambut Julia adalah keriting yang bergelombang, namun rambut di dalamnya itu hitam lurus.

Ketika Neva baru saja ingin mengembalikan rambut tersebut, tiba-tiba dia mendengar suara pintu terbuka, diikuti oleh suara yang jernih.

Neva menghela nafas, dan dengan cepat mengembalikan rambut tersebut.

Tetapi Gandi, yang berada di belakangnya, sudah melihat dengan jelas.

Hari ini Gandi hanya pergi menghadiri sebuah pameran, setelah berkeliling dan merasa tidak ada yang menarik, dia kemudian langsung kembali.

Ketika kembali, dia mendengar pelayan mengatakan bahwa Neva sedang beristirahat di lantai atas, jadi dia langsung naik untuk melihatnya.

Hatinya terhadap Neva sudah perlahan berubah dan menganggap dirinya sebagai istri.

Tetapi tidak terduga, ketika dia masuk, dia melihat Neva sedang membongkar lacinya.

Kemudian Gandi sangat emosi bahkan memiliki dorongan ingin untuk memukul orang.

Apakah Neva seorang idiot? Tidak tahu untuk menghormati privasi orang lain?.

Dia segera melangkah maju langsung mendorong Neva, mendorong laci, kemudian menoleh menatap Neva dan berkata, "Kamu membongkar barang-barangku?".

Pada saat ini kemarahan di matanya sudah hampir meledak.

Neva tertegun. Dia mengetahui dirinya telah melakukan kesalahan dan buru-buru menunduk, meminta maaf: "Maaf, Pak Gandi, aku hanya ..."

Neva ingin mengatakan, tetapi dia tidak tahu harus bagaimana mengatakannya.

Apakah dia harus mengatakan bahwa dirinya hanya ingin mengetahui lebih banyak tentang Gandi?.

Gandi mencibir, mengulurkan tangan menunjuk ke arah pintu dan berkata, "Neva, kali ini merupakan kesalahan dirimu sendiri. Sekarang, keluarlah!"

Novel Terkait

Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu