Cinta Yang Dalam - Bab 84 Membatasi Hubungan

Gandi tidak berbicara apapun, Julia juga tidak berani mendekatinya lagi.

Gandi adalah orang yang tegas, Julia hanya bisa mengikuti segala perkataannya dan sama sekali tidak ada kesempatan untuk berdiskusi lagi.

Pada saat ini, Tuan Wang yang sebagai pengelola Keziwa Entertainment sudah duduk di hadapan Gandi, dia mengangkat gelas anggurnya dan berkata :”Tuan Tirta, selamat ya untuk drama yang laris manis ! Sepertinya Studio Tirta sudah menginjak jenjang yang lebih tinggi.”

Keziwa Entertainment adalah perusahaan entertainment bertingkat atas di Kota Z, meskipun skala perkembangannya tidak sebesar Grup Tirta, namun bagaimanapun Studio Tirta masih termasuk perusahaan yang baru berkembang di dunia hiburan, sehingga pada saat ini Gandi tetap harus menjalin relasi yang baik dengan perusahaan entertainment lainnya.

Gandi sedikit menarik sudut bibirnya, lalu mengangkat gelasnya dengan gaya sungkan dan berkata :”Film hasil produksi Keziwa Entertainment pada sebelumnya, katanya juga mencapai penjualan hingga tiga koma enam triliun, Tuan Wang juga hebat sekali.”

Setelah mendapatkan pujian dari direktur Grup Tirta, wajah Tuan Wang terpenuhi oleh raut kesenangan, dia melambaikan tangannya dengan kesan rendah hati, akhirnya berkata :”Tuan Tirta terlalu berlebihan, Keziwa Entertainment hanya sekedar menang di nasib saja.”

Gandi hanya tersenyum sekilas, lalu mengakhiri topik pembicaraan yang saling menyanjung.

Setelah itu Tuan Wang mengalihkan tatapannya pada tubuh Julia, pada kenyataannya, Tuan Wang yang sebagai orang berkedudukan di dunia hiburan, tentu saja sudah sangat terbiasa dengan wanita seperti Julia.

Paling juga hanya wanita yang bersikeras untuk mendekati orang kaya, dan berharap untuk menjadi wanita simpanan mereka.

Wajah Julia masih tergolong cantik, bentuk tubuhnya juga lumayan ideal, namun apabila dibandingkan dengan para artis di dalam dunia hiburan, Julia hanya sekedar termasuk kategori lumayan.

Namun perbedaan paling besar antara Julia dan artis lainnya terletak pada lelaki andalannya, saat ini Julia memiliki Gandi yang menjadi lelaki pendukungnya.

Oleh sebab itu, Tuan Wang berkata lagi dengan inisiatif :”Ada wanita cantik bagaikan nona Morez yang mengikuti di sisi tuan Tirta, kesannya memang seperti pasangan serasi ya !”

Tuan Wang tentu saja mengetahui status Gandi telah beristri, namun bagi dirinya yang telah lama berkeliaran di dunia hiburan, sudah terbiasa dengan melontarkan kata-kata sanjungan yang tidak masuk akal.

Julia paling senang apabila ada yang menganggap dirinya sebagai kekasih Gandi, meskipun wajahnya sedikit tersipu, namun tetap saja berkata dengan refleks :”Itu, Tuan Wang, bukan begitu…”

Tuan Wang hanya menarik sebuah senyuman menyindir, dalam hatinya merasa bahwa Julia memang terlalu hebat berpura-pura, paling juga hanya wanita murahan yang sudah tidur dengan berbagai lelaki.

Meskipun Gandi yang telah mengerut alisnya merasa sedikit tidak nyaman, namun tetap tidak mempedulikan masalah sepele seperti ini.

Sebenarnya Julia yang bereaksi tersipu pada saat ini berhasil membuat Gandi kepikiran dengan seseorang.

Gandi mulai kepikiran lagi dengan Neva, seolah-olah keadaan seperti ini sudah sering terjadi.

Setelah kepikiran dengan Neva, Gandi lanjut berpikir lagi, apakah Neva telah selesai makan ? Apakah luka di bagian tulang belakangnya masih terasa sakit ?

Pada saat ini beberapa orang manajer datang mengisi tempat kosong di hadapan mereka, dan tentu saja juga beserta wanita yang datang menemaninya.

Beberapa manajer tersebut telah berumur empat puluhan, namun umur wanita yang menemani di sisinya hanya berumur dua puluhan.

Sementara masalah identitas wanita yang menemaninya, tentu saja tidak ada mempedulikan maupun membeberkannya, bagaimanapun keadaan seperti ini sudah sangat wajar di dunia hiburan.

Julia tetap saja menampakkan kesan polos dan suci di hadapan para manajer, setelah itu dia menatap Gandi dengan tatapan penuh perasaan, lalu mengangkat gelas anggur di tangannya dan berkata :”Gandi, aku bisa mendapatkan keberhasilan hari ini, semuanya berkat kamu. Ayo, kita bersulang…”

Julia baru saja mengangkat gelas dan belum sempat menyelesaikan kata-katanya, Gandi terlanjur memotongnya dengan nada ringan :”Keberhasilan kamu saat ini dikarenakan hasil kerja keras kamu sendiri. Aku tidak membantumu, seandainya memang ada kontribusi, semuanya hanya demi Grup Tirta.”

Saat ini para manajer yang duduk di tempat sudah saling bertatapan, sebenarnya beberapa kalimat Gandi pada saat ini sudah sangat membekukan suasana.

Namun siapakah orang-orang yang sedang duduk di tempat ?

Mereka adalah orang kaya yang berkelas atas, semuanya sangat jago berpura-pura dan pintar dengan tindakan menyanjung, meskipun mereka telah melontarkan kalimat menyanjung, paling juga hanya mengatakan bahwa Gandi yang terlalu rendah hati, katanya Gandi tentu saja berkontribusi karena hebat memimpin.

Gandi sedikit menggeleng kepalanya dan tidak menjawab apapun.

Saat ini wajah Julia masih menampakkan senyuman, namun api amarah di dalam hatinya sudah mulai membara.

Julia sendiri sangat mengetahuinya, tindakan Gandi pada barusan tidak ada hubungannya dengan rendah hati.

Jawaban Gandi pada barusan jelasnya ingin membatasi hubungan antara mereka.

Dengan kata lain, semua keberhasilan Julia dikarenakan hasil kerjanya sendiri, tidak ada hubungannya dengan dirinya, hubungan mereka hanya sekedar sebagai atasan dan bawahan.

Julia sangat mengerti dengan sifat Gandi, seandainya tidak ada hubungan ranjang pada sebelumnya, mungkin saja Gandi sudah langsung menendang dirinya sampai sejauh mungkin.

“Iya, bagaimanapun tetap harus berterima kasih dengan tuan Tirta, kamu mengangkat aku yang hanya sebagai manusia biasa hingga kedudukan saat ini.” Julia sekalian mengganti sebutannya terhadap Gandi, reaksi dirinya yang lembut dan ketakutan berhasil memancing tatapan para manajer di tempat.

Wanita yang pintar mengalah ini memang wanita yang hebat.

Julia mengangkat gelas dan menghabiskan semua anggur di dalamnya, kesannya sangat gagah dan berani.

Gandi hanya mengangkat gelasnya dan meneguk sedikit anggurnya.

Dalam hati Gandi sangat kekacauan, dia dapat merasakan amarah Julia terhadap dirinya, dan juga tujuan Julia yang terus menyanjung dirinya.

Seandainya tidak ada kejadian Neva pada kali ini, berdasarkan rasa bersalah dirinya terhadap Julia, dirinya pasti akan berusaha mengabulkan semua permintaan Julia.

Namun pada saat ini, ada dua posisi yang sedang bertentangan di dalam hatinya.

Pertama ada Neva yang menyelamatkan dirinya dalam keadaan berbahaya, dan bahkan rela mengorbankan nyawanya sendiri.

Sementara satunya lagi adalah Julia yang pernah tidur sekali dengan dirinya, dan juga telah mengorbankan keperawanan untuk dirinya.

Dalam dua posisi tersebut, siapakah yang lebih penting ? Jelasnya tidak ada ketentuan untuk membandingkannya.

Namun Neva adalah istri dirinya secara sah, ibu juga sangat menyukai dengannya, berdasarkan dua titik ini, sepertinya hati Gandi cenderung berpihak terhadap Neva.

Julia yang tidak terlalu banyak meminum alkohol malahan mulai kemabukan, setelah itu dia perlahan-lahan menyandar pada pundak Gandi, tangannya juga memeluk pada lengan Gandi dengan tanpa sadar.

Gandi mengerut alis dan ingin menarik lengan sendiri.

Namun saat ini Julia malah mengeratkan tangannya.

Gandi melirik sekilas pada wajah Julia dengan tatapan tidak senang, namun sayang sekali, sepertinya Julia telah ada persiapan, saat ini wajah Julia terpenuhi dengan reaksi kasihan dan minta kasih sayang, tindakan seperti ini berhasil membuat Gandi kepikiran lagi dengan Neva yang sebelumnya.

Pada saat Neva memohon kepada dirinya, sepertinya juga berekspresi seperti ini.

Wanita ini bahkan sudah begitu hebat dalam berpura-pura.

Setelah berpikir demikian, Gandi menjadi emosi dan langsung menarik lengan sendiri.

Ekspresi wajah Julia berubah dari lembut menjadi kaget, lalu berubah lagi dari kaget menjadi ekspresi kasihan, matanya juga mulai kemerahan.

“Jangan keterlaluan.” Gandi berkata dengan nada emosi.

Pada saat ini beberapa manajer di sekelilingnya sudah merasakan kejanggalan, namun mereka juga mengetahui gosip antara hubungan Gandi dan Julia, sehingga pada saat seperti ini, mereka memilih untuk berdiam saja.

Setelah acara perayaan ini selesai dilaksanakan, Julia tetap terus mengikuti di sisi Gandi.

Setelah melihat beberapa bos besar yang telah meninggalkan tempat, Gandi bersiap-siap untuk masuk ke dalam mobilnya.

Dalam seketika ini, Gandi langsung menghentikan tatapannya,.

Pada perjalanan yang tidak jauh dari Grup Tirta, ada seorang gadis yang sedang berlutut di tepi jalan, ada sebuah kertas karton yang terletak di depan gadis tersebut.

Dikarenakan sedikit berjarak, Gandi tidak dapat membaca dengan jelas mengenai tulisan yang tertera.

Namun adegan seperti ini, membuat Gandi kepikiran dengan adegan pertama kalinya dia bertemu dengan Neva.

Pada saat itu Neva juga sangat berantakan, meskipun dia tidak berlutut di atas lantai, namun reaksi kecewa di wajahnya pada saat itu sangat mirip sekali dengan gadis ini.

Gandi melangkah menghampirinya, saat ini Julia sedang memikirkan alasan untuk membujuk Gandi ke Villa Mawar, setelah melihat keadaan tersebut, dia sangat kaget dan kebingungan dengan tindakan Gandi, akhirnya dia hanya bisa buru-buru mengikutinya.

Gandi berjalan menghampiri gadis tersebut, setelah itu dia melihat beberapa tulisan besar yang tertera pada kertas : Menjual diri untuk menyelamatkan ibu.

Novel Terkait

Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu