Cinta Yang Dalam - Bab 349 Karier
Tangan Winda yang menggenggam ponsel sedikit bergetar.
Dia merasa bahwa ini pasti adalah ilusi dirinya, dia memandang nomor ponsel di layar berkali-kali.
Dia menghela nafas, benar-benar Gandi...
Pacaran dengan dia? Mereka berdua menjalin hubungan cinta?
Winda tidak pernah memikirkan hal ini.
Dia ragu-ragu sejenak sebelum menjawab "Tuan Gandi, terima kasih karena merasa tertarik padaku, tetapi aku harus mengatakan bahwa kita berdua tidak cocok. Pertama, kita tidak saling mengenal, aku tidak tahu gaya hidupmu, kamu juga tidak mengenal aku. Kedua, aku sudah punya putri dan putriku tidak tertarik pada ayah tiri. Ketiga, aku tidak menyukai kamu..."
Setelah Winda selesai mengetik, dia ragu-ragu untuk waktu yang lama dan tetap tidak mengklik tombol kirim.
Dia sendiri agak bingung apakah dirinya akan menyesal setelah menolak Gandi?
Menurut karakter Gandi yang pantang menyerah, Gandi seharusnya tidak akan menyerah begitu saja, bukan?
Akhirnya, dia mengirimkan pesan itu. Kemudian, dia melempar ponsel ke samping.
Setelah beberapa saat, ponsel berdering. Itu adalah nada peringatan pesan masuk.
Winda berlagak santai dengan memejamkan mata untuk menenangkan pikiran. Sebenarnya, hatinya sudah sangat tidak tahan. Ada beberapa kali dia ingin mengambil ponsel.
Tapi dia sangat takut, mungkin pesan itu hanya sepatah kata sederhana dari Gandi yang membalas ‘Oh’. Kata itu akan menjadi tanda titik dari hubungan mereka berdua.
Dia tiba-tiba membuka mata.
Apa yang ditakuti dirinya? Dia sama sekali tidak menyukai pria ini. Bukankah penolakan semacam ini sangat keren dan memuaskan, terutama untuk pria yang telah beberapa kali bertingkah sembrono padanya?
Dia mengambil ponsel, membuka kunci layar dan mengklik pesan teks.
Kemudian, dia tertegun.
"Tidak apa-apa jika Nona Winda tidak mengenal aku, aku mengenal Nona Winda dengan sangat baik. Gaya berpakaian, selera, karakter, hobi, aku mengingat semua tentang Nona Winda. Nona Winda punya putri, aku juga punya putri. Kebetulan mereka bisa menjadi pendamping. Tidak masalah jika Nona Winda tidak menyukai aku, aku akan membuat Nona Winda menyukai aku.”
Tiga bantahan pria menjawab tiga alasan Winda.
Pada saat ini, Winda agak bengong.
“Tapi, apa yang kamu pikir hanyalah tipe ideal.” Winda tidak lupa membalas sangkalan lainnya.
"Asalkan ada pemikiran seperti itu, maka itu pun akan terwujud. Aku yakin cintaku dengan Nona Winda bisa dibuktikan oleh dunia, kita pasti merupakan pasangan yang dijodohkan Tuhan."
Winda berdengus ketika melihat balasan Gandi yang tampak berani.
Sepertinya tidak ada kata segan dalam kamus kehidupan pria ini?
“Aku tidak punya pemikiran apapun tentang ini.” Winda masih mempertahankan penolakannya. Rona merah di wajah telah menjalar sampai ke pangkal leher dan mengkhianati pemikiran sebenarnya yang ada di dalam lubuk hati.
“Pemikiran bisa dikembangkan.” Gandi tetap ngotot.
"Maaf, Tuan Gandi. Kita tidak perlu membahas lebih lanjut lagi. Aku telah menyampaikan pemikiranku tentang persoalan ini dengan sangat jelas. Kita kembali ke kehidupan masing-masing, tidak ada masa depan di antara kita."
"Apakah Nona Winda masih lajang?"
Pertanyaan Gandi membuat Winda agak mengernyit, dia tidak tahu apa tujuan Gandi menanyakan ini.
"Iya, termasuk lajang!"
"Kalau Nona Winda masih lajang, jadi aku punya hak untuk mengejar Nona Winda, bukan?"
“Walau kamu mengejar aku, aku tidak mungkin terima kamu!” Winda menyangkal balik tanpa berpikir terlebih dulu.
Benar saja.Tadinya dia merasa bahwa pertanyaan pria aneh-aneh. Pada detik berikutnya, pria benar-benar menjebak dirinya.
“Selama Nona Winda bersedia membuka hati untukku, aku pasti bisa menikahi Nona Winda.” Kata-kata Gandi terkandung keyakinan yang tidak bisa dijelaskan.
Ini membuat Winda mengernyit, dia terpikir Maria.
Wanita itu menghalanginya di tengah jalan dan bertanya apakah dia akan pacaran dengan Gandi.
Gandi dan wanita itu memiliki hubungan yang tidak jelas. Gandi bahkan pernah mengajak wanita itu untuk menonton film. Tidak ada api, maka tidak ada asap. Mereka berdua tidak akan ada kontak jika kondisinya adalah cinta bertepuk sebelah tangan.
Gandi agaknya punya perasaan terhadap wanita itu, bukan?
Memikirkan hal ini, Winda berdengus. Dasar bajingan.
"Sudah, Gandi. Ini sudah larut malam, silakan melanjutkan lamunanmu! Bye!"
Setelah Winda mengirimkan balasan itu, dia siap-siap mematikan ponsel.
Gandi menatap ponsel, kening berkedut. Dia tidak menyangka sikap wanita ini begitu kukuh.
Ketika mereka berdua berhubungan intim, gerakan, ekspresi dan sikap Winda menjelaskan bahwa Winda punya perasaan terhadap dirinya!
"Kalau Nona Winda lelah, maka beristirahatlah. Terakhir, aku cuman mau bilang bahwa aku menyukaimu. Cintaku padamu begitu dalam hingga menyumsum. Aku harus menikahimu!"
"Sudah, aku tahu."
Winda sembarang membalasnya, lalu menonaktifkan ponsel.
Meskipun dia sendiri pun tidak mengerti, mengapa dia harus menonaktifkan ponsel.
Apakah tindakannya ini adalah untuk mengelabui dirinya? Apakah hatinya tergerak?
Apakah dirinya yang dulu juga mengejar Gandi dengan segitu keras supaya Gandi kembali ke sisinya?
Pada akhirnya, apa yang diterimanya hanyalah luka tanpa ampun.
Dia bersandar di kursi malas, berayun dengan pelan.
Tidak peduli apa yang dikatakan, di dalam hati Winda tahu dengan jelas.
Dia tidak membenci Gandi, dari awal sampai sekarang tidak pernah membencinya.
Ketika dia mendengar Gandi ingin mengejar dirinya, anehnya dia malah merasa bahagia di dalam hati.
Mungkin inilah perasaan para remaja yang jatuh cinta, tapi tidak berani mengungkapkannya?
Setelah Winda tinggal di rumah selama beberapa hari, koran tiba-tiba menerbitkan sebuah berita dalam format besar. Grup Amazon kembali ke dalam negeri, menggerakkan pengembangan perusahaan lokal.
Perusahaan asing tersebut adalah Grup Amazon. Setelah perusahaan tersebut memasuki industri lokal, Keluarga Yang menggunakan Young Grup sebagai perwakilan, berturut-turut menciptakan Young Grup Real Estate, Young Grup Light Industry, Young Grup Entertainment dan banyak perusahaan lainnya.
Industri hiburan saat ini adalah industri yang paling mudah menghasilkan uang.
Oleh karena itu, Young Grup Entertainment berinvestasi besar-besaran dan berturut-turut mengakuisisi lima media perfilman terkemuka di industri yang sama.
Kini, Young Grup Entertainment bersaing dengan pemimpin industri perfilman nomor satu di dalam negeri, yaitu Tirta Entertainment.
Isko mempersilakan Winda bergabung dengan Young Grup Entertainment berdasarkan instruksi Tuan Yang.
Winda menjabat sebagai Direktur Departemen Perfilman, jabatan ini cukup menarik untuk dibahas.
Di bawah direktur, ada beberapa manajer dari berbagai departemen di bawah. Direktur biasanya cukup mengoreksi dan berkomentar, lalu tanda tangan.
Winda juga tahu bahwa dia perlu belajar lebih banyak dan menyeimbangkan hubungan interpersonal di awal, jadi dia tidak terburu-buru untuk merebut kekuasaan.
Apalagi dia sendiri memang tidak menyukai perebutan kekuasan semacam ini.
Biasanya dia cukup memeriksa dan menandatangani rencana akhir yang diserahkan oleh bawahan setelah pembahasan matang.
Staf Departemen Perfilman khawatir direktur yang masuk dari pintu belakang ini akan mengelola secara membabi buta. Tetapi setelah interaksi beberapa hari, semuanya baik-baik saja.
Winda mengangkat seorang asisten dari ruang penulisan skenario, seorang mahasiswa pascasarjana media yang baru lulus.
Dia tidak tinggi, bertubuh kecil, tidak terlalu cantik, tapi fitur wajah termasuk bagus, selalu menampakkan dua gingsul saat senyum, terlihat sangat comel.
"Dania, antar dokumen ini untuk penulis skenario Jins. "
"Oke, Direktur."
Dania mengambil dokumen itu dan pergi ke ruang penulis skenario.
penulis skenario Jins telah pergi ke studio karena ada film baru yang akan mulai syuting.
Beberapa asisten wanita yang akrab dengan Dania datang dan bertanya " Dania, bagaimana kabarmu setelah bekerja beberapa hari dengan Direktur Winda. Dia tidak mempersulit kamu, bukan?"
Dania menggelengkan kepala, berkata sambil tersenyum "Kalian tidak usah takut padanya, Direktur Winda lumayan baik."
"Benar? Tidak mungkin? Pemimpin yang masuk dari pintu belakang biasanya memang berpura-pura baik di awal. Setelah dia merasa bahwa dirinya sudah mengenal setiap detail perusahaan, dia pun akan mulai membuat onar. Sekarang semuanya hanyalah akting!"
“Tidak, kalian salah paham. Direktur Winda selalu bertanya padaku dengan rendah hati tentang hal-hal yang tidak dimengertinya!” Dania tidak ingin rekan kerja salah paham terhadap Direktur Winda, jadi dia menjelaskan dengan sabar.
Pada awalnya, dia mempunyai pendapat yang tidak jauh berbeda dari rekan-rekannya. Jadi, dia selalu bekerja dengan hati-hati.
Tetapi setelah bergaul selama beberapa hari, dia menyadari bahwa Direktur Winda benar-benar orang yang baik.
"Aduh! Dania, baru beberapa hari kamu sudah disogok? Katakan, keuntungan apa yang diberikan direktur baru padamu, sehingga kamu mati-matian membelanya!"
Dania mengerutkan kening, menatap wanita yang berjalan mendekat.
Perusahaan menetapkan pakaian formal, tetapi aturan ini tidak berefek pada wanita.
Wanita ini mengenakan rok mini dan kemeja sempit, memperlihatkan pinggang yang seksi.
“Kak Sansan, kamu sudah datang!” Pandangan para asisten yang mengelilingi Dania sontak berkilau, mereka langsung menghampiri Sansan.
Sansan adalah seorang veteran perusahaan dan pernah bekerja sebagai asisten selebritas populer.
Kemudian, selebritas itu dilaporkan atas penyalahgunaan narkoba. Sansan pun kembali bekerja di kantor.
Karena dia cukup cantik, pintar bertingkah centil dan bermanja-manja, sehingga dia pernah diisukan dengan beberapa bos besar di perusahaan. Orang-orang di Departemen Perfilman cukup hormat padanya.
"Kak Sansan, jangan berkata seperti itu lagi. Direktur Winda benar-benar bukan orang seperti itu."
Meski Dania tahu bahwa dirinya tidak boleh menyinggung perasaan Sansan, tapi dia tetap membela Winda.
Kata-katanya dibalas oleh cibiran Sansan.
"Czcz, Nona Dania sudah berbeda sekarang! Setelah menjadi sekretaris direktur baru, dia menjadi lebih lancang, hebat!"
Asisten yang berusaha mencari muka dari Sansan berkata " Dania, kamu jangan mencari muka dari orang yang salah. Winda pasti naik ke ranjang bos dengan trik tertentu. Setelah bos kita bosan, dia akan dicampak, nantinya dia pun akan turun dari posisinya. Pada saat itu, bukankah kamu harus mengandalkan Kak Sansan untuk melindungi kamu? "
Dania mengernyit, tidak lagi berbicara.
Awalnya, orang yang dikira akan menjadi Direktur Departemen Perfilman Young Grup Entertainment adalah Sansan.
Dikatakan bahwa wakil direktur perusahaan yang didekatinya dan beberapa manajer departemen sama-sama mendukungnya untuk menduduki posisi itu.
Tetapi peluang besar untuk menduduki posisi itu malah tergoyahkan dengan terjadinya sesuatu yang berada di luar dugaan. Winda masuk dari pintu belakang dan menghancurkan impian Sansan.
Beberapa hari yang lalu, Dania bertemu Sansan keluar dari kantor wakil direktur perusahaan dengan membanting pintu.
Dikombinasikan dengan kejadian baru-baru ini, Dania berspekulasi bahwa Sansan mungkin meminta bantuan dari wakil direktur, tetapi wakil direktur menolak untuk memberikan bantuan.
Dania tidak menyukai Sansan, sama seperti Sansan tidak menyukai Dania.
Posisi Dania saat ini didasarkan pada kemampuan kerjanya sendiri.
Sedangkan sebagian besar kemampuan Sansan adalah berdasarkan mulut dan tubuh.
"Kalian benar-benar berpikir terlalu banyak..."
" Dania !" Suara Sansan meninggi. Dia merasa bahwa wanita ini tampaknya sudah bosan untuk berada di perusahaan, beraninya wanita ini melawannya lagi dan lagi.
“Iya, Kak Sansan.” Bagaimanapun, Sansan adalah senior di perusahaan. Jadi, Dania masih harus menghormatinya.
"Apakah kamu masih merupakan orang dari ruang penulis skenario?"
"Iya."
Walau Dania telah menjadi asisten Winda, tapi surat pemindahan pekerjaan butuh menunggu beberapa hari sebelum disahkan.
"Ini ada beberapa salinan copywriting yang perlu dipoles. Aku kasih kamu waktu dua jam untuk menyelesaikan semuanya!"
Ekspresi Dania membeku, dia datang untuk mengantarkan dokumen, Winda masih ingin menyerahkan beberapa dokumen padanya untuk diselesaikan. Dia tidak punya waktu untuk tinggal lama di sini.
Tapi Sansan masih merupakan atasannya, dia tidak boleh tolak.
Dia berkata "Kak Sansan, begini, Direktur Winda..."
"Diam, jangan menggunakan nama Winda untuk mengekang aku. Bilang saja, kamu mau mengerjakannya atau tidak!"
Novel Terkait
Cinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoPengantin Baruku
FebiBack To You
CC LennyWahai Hati
JavAliusI'm Rich Man
HartantoRahasia Istriku
MahardikaCinta Yang Dalam×
- Bab 1 Menyelamatkan Hidup Adik Laki-Laki
- Bab 2 Memberi Uang Kepadanya
- Bab 3 Dia Mengatakan Aku Cantik
- Bab 4 Kesepakatan Mendadak
- Bab 5 Neva Mengorbankan Tubuhnya
- Bab 6 Memutar Balikan Fakta
- Bab 7 Tidak Bisa Melarikan Diri Dari Takdir
- Bab 8 Bertaruh Denganku
- Bab 9 Nana yang Baik
- Bab 10 Mengambil Sesuai Keperluan
- Bab 11 Mempublikasikan
- Bab 12 Malam Pernikahan
- Bab 13 Kamu Minum Kebanyakan
- Bab 14 Penuh Cinta
- Bab 15 Pak Gandi, Jangan Begitu!
- Bab 16 Tidak Kenal Lelah
- Bab 17 Datang Memprovokasi
- Bab 18 Pacarku Sangat Lembut Padaku
- Bab 19 Kita Suami Istri
- Bab 20 Terluka
- Bab 21 Perselisihan
- Bab 22 Konyol
- Bab 23-24 Lempar Keluar
- Bab 25 Tidak Peduli
- Bab 26 Hilang ?
- Bab 27 Dokumen
- Bab 28 Ayah Yang Tampan
- Bab 29 Badut
- Bab 30 Berita Utama Di Instagram
- BAB 31 Sikap Ibu Tirta
- Bab 32 Harus Pulang
- Bab 33 Gandi Terluka
- Bab 34 Nasehat
- Bab 35 Merepotkan
- Bab 36 Maaf
- Bab 37 Air mata
- Bab 38 Sebuah Tamparan Diwajah
- Bab 39 Apakah Bisa Lebih Dekat Sedikit Lagi?
- Bab 40 Penampilan Saling Mencintai
- Bab 41 Sampai Jumpa Kamu
- Bab 42 Orang Berubah Keadaan Sama
- Bab 43 Keraguan Gandi Tirta
- Bab 44 Berlagak Pahlawan
- Bab 45 Habiskan Bersamaku
- Bab 46 Berbelanja
- Bab 47 Sangat cocok
- Bab 48 Tunggu Sebentar
- Bab 49 Wanita Yang Tidak Tahu Diri
- Bab 50 Orang Yang Paling Dibenci
- Bab 51 Tersadarkan
- Bab 52 Pria Harus Menyayangi Istri
- Bab 53 Mati Memegang Kedudukan
- Bab 54 Meremehkan
- Bab 55 Menunggu Suamiku Datang Menjemput
- Bab 56 Ke Kiri Pulang Ke Kanan Menjemputnya
- Bab 57 Gadis Yang Baik
- Bab 58 Kalah
- Bab 59 Berubah
- Bab 60 Wanita Paling Berbakat
- Bab 61 Tidak Menyukainya
- Bab 62 Keuntungan
- Bab 63 Makan Bersama
- Bab 64 Berakting Sebagai Istri Yang Baik
- Bab 65 Kehangatan Neva
- Bab 66 Hal Besar Terjadi
- Bab 67 Pura-Pura Oon
- Bab 68 Si Jelek
- Bab 69 Kenyataan
- Bab 70 Kalau Ada Pilihan
- Bab 71 Satu-Satunya
- Bab 72 Alasan
- Bab 73 Konyol
- Bab 74 Penyakit Datang Tidak Terduga
- Bab 75 Pesta Kelas Atas
- Bab 76 Memandang Rendah
- Bab 77 Otaknya Rusak
- Bab 78 Pilihan Paling Sulit
- Bab 79 Kabar Baik
- Bab 80 Seperti Burung
- Bab 81 Bahkan Tidak Menginginkan Nyawa
- Bab 82 Berita Heboh
- Bab 83 Menambah Minyak Di Api Yang Membara
- Bab 84 Membatasi Hubungan
- Bab 85 Bayangan Tubuh
- Bab 86 Orang Baik
- Bab 87 Pemeriksaan Dadakan
- Bab 88 Romantis
- Bab 89 Kegelisahan
- Bab 90 Situasi Membaik
- Bab 91 Kejadian Masa Lalu
- Bab 92 Adik Ipar
- Bab 93 Anemia
- Bab 94 Intuisi
- Bab 95 Mengecilkan Masalah
- Bab 96 Takdir
- Bab 97 Kakak Ipar Yang Hebat
- Bab 98 Jaga Baik Anj*ngmu
- Bab 99 Rindu
- Bab 100 Marah
- Bab 101 Ayah Dan Putri Itu Bertemu Secara Tidak Disengaja
- Bab 102 Tempatnya Bersandar Seumur Hidup Ini
- Bab 103 Tercengang
- Bab 104 Neva Dalam Bahaya
- Bab 105 Pahlawan
- Bab 106 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 107 Kenyataan
- Bab 108 Perhatian
- Bab 109 Demam
- Bab 110 Jebakan Julia
- Bab 111 Hukum Karma
- Bab 112 Anak Bandel
- Bab 113 Kartu Orang Baik
- Bab 114 Cinta Milik Dirinya, Dia Tidak Tahu
- Bab 115 Penjelasan Gandi
- Bab 116 Alergi
- Bab 117 Mengabaikan
- Bab 118 Dilukai
- Bab 119 Cinta Yang Pura-Pura
- Bab 120 Serakah
- Bab 121 Mabuk
- Bab 122 Bawa Wanita Ini Pergi
- Bab 123 Depresi
- Bab 124 Bakti Anak Yang Tidak Dikenal
- Bab 125 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 126 Meminta Uang
- Bab 127 Dua Ratus Miliar
- Bab 128 Mimpi Karena Rindu
- Bab 129 Berkompromi
- Bab 130 Kecantikan Neva
- Bab 131 Minta Tolong
- Bab 132 Memukulnya Sampai Mati
- Bab 133 Tidak Tahu Bersikap Lembut
- Bab 134 Kontrak
- Bab 135 Telpon Dari Dia Lagi
- Bab 136 Pelacur Centil
- Bab 137 Umpan
- Bab 138 Menyebutkan Kelemahan
- Bab 139 Pesta
- Bab 140 Saksi
- Bab 141 Perlakukan Diri Sendiri Dengan Baik
- Bab 142 Uang Kaget
- Bab 143 Biar Dia Datang Mencariku
- Bab 144 Lubang Tanpa Dasar
- Bab 145 Ada Orang Yang Bertindak
- Bab 146 Kesukaan Yang Tersembunyi
- Bab 147 Dia Masih Merupakan Seorang Siswa
- Bab 148 Orang Yang Berwajah Dingin Tetapi Berhati Hangat
- Bab 149 Tahun-Tahun Mengenal Tuan Tirta
- Bab 150 Mengantar Diri Untuk Dipermalukan
- Bab 151 Kamu Takut Aku
- Bab 152 Cari Mati
- Bab 153 Kritis
- Bab 154 Vegetatif
- Bab 155 Mimpi Buruk
- Bab 156 Bangun
- Bab 157 Blokir Jalan
- Bab 158 Kala Itu dan Sekarang
- Bab 159 Sudah Cukup Belum
- Bab 160 Tahu Diri
- Bab 161 Kamu Tidak Pantas
- Bab 162 Arogan
- Bab 163 Dilema
- Bab 164 Mengadu
- Bab 165 Sukses Atau Gagal Tergantung Pada Ini
- Bab 166 Terjebak
- Bab 167 Apakah Kamu Sudah Senang
- Bab 168 Cinta Yang Tak Berbalaskan
- Bab 169 Difitnah
- Bab 170 Hidup Atau Mati
- Bab 171 Kematian Nyawa Kecil
- Bab 172 Kakak Telah Datang Melihatmu
- Bab 173 Kesempatan Untuk Mengakui Kesalahan
- Bab 174 Tidak Mau Pergi Ke Manapun
- Bab 175 Kekejaman Dunia Maya
- Bab 176 Bertambah Satu Orang
- Bab 177 Berpisah
- Bab 178 Pernikahan Yang Buruk
- Bab 179 Kesepian
- Bab 180 Kelak Jangan Datang Lagi
- Bab 181 Tidak Ada Yang Enak Dipandang
- Bab 182 Istriku Tidak Bisa Minum Bir
- Bab 183 Menyusahkan
- Bab 184 Tatapan Matanya
- Bab 185 Melahap Kue Besar Sendiri
- Bab 186 Gadis Kecil Lebih Manis Darimu
- Bab 187 Membeberkan
- Bab 188 Aku Adalah Masalah
- Bab 189 Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 190 Merasa Bersalah
- Bab 191 Minum Bir
- Bab 192 Sampai Jumpa Di Kehidupan Selanjutnya
- Bab 193 Membunuh Orang
- Bab 194 Balas Dendam
- Bab 195 Perempuan Yang Merepotkan
- Bab 196 Setumpuk Sampah
- Bab 197 Ketulusan Keluarga Garfid
- Bab 198 Kamu Telah Menebaknya Dengan Benar
- Bab 199 Tiga Detik Tidak Pukul, Menjadi Nakal
- Bab 200 Sudut Bibir Yang Naik Ke Atas
- Bab 201 Ancaman Julia
- Bab 202 Kehangatannya
- Bab 203 Sengaja Ya?
- Bab 204 Seluruh Penjuru Dunia
- Bab 205 Burung Unta
- Bab 206 Membunuh Sekeluarganya
- Bab 207 Wanitaku Hanya Dirimu Saja
- Bab 208 Hanya Diriku Yang Pernah Menjadi Wanitanya
- Bab 209 Aku Benar-Benar Sudah Sangat Lelah
- Bab 210 Bos Richie yang Berprinsip
- Bab 211 Ciuman Halus
- Bab 212 Kewajiban Suami Istri
- Bab 213 Apakah Kamu Menyukaiku?
- Bab 214 Jangan-Jangan Otaknya Sudah Rusak?
- Bab 215 Pemicu Terakhir
- Bab 216 Aktif
- Bab 217 Kontroversi Kontrasepsi
- Bab 218 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan?
- Bab 219 Melebih-lebihkan
- Bab 220 Kakak Ipar
- Bab 221 Jalan Shivas
- Bab 222 Paling Parah Mengulang Kembali Dari Awal
- Bab 223 Merundingkan sesuatu
- Bab 224 Hal Yang Benar Dengan Orang Yang Tidak Tepat (1)
- Bab 224 Membicarakan Kejadian Tidak Membicarakan Orangnya
- Bab 225 Rasa Air Mata
- Bab 226 Kebetulan
- Bab 227 Apakah Sudah Sampai Waktu Yang Hancur Sepenuhnya?
- Bab 228 Perlu Pertukaran
- Bab 229 Sebenarnya Aku Juga Pernah Menyukaimu
- Bab 230 Orang Yang Tak Berperasaan
- Bab 231 Hancurkan Dia
- Bab 232 Permainan
- Bab 233 Genit
- Bab 234 Suasana Hati Richie Yang Buruk
- Bab 235 Dia Telah Kembali
- Bab 236 Pria Yang Memanjat Balkon
- Bab 237 Tidak Cinta
- Bab 238 Memalukan
- Bab 239 Dukungan
- Bab 240 Satu-Satunya Orang Cerdas Di Dunia
- Bab 241 Pulang
- Bab 242 Kamu Sendiri Yang Memilih
- Bab 243 Kemana Saja Tidak Lupa Menggoda
- Bab 244 Ada, Tapi Sudah Meninggal
- Bab 245 Dikurung
- Bab 246 Mak Comblang Paruh Waktu
- Bab 247 Datang Seorang Teman
- Bab 248 Kesalahan Sendiri Ditanggung Sendiri
- Bab 249 Aku Ingin Menunggumu Pulang
- Bab 250 Wajah Adalah Benda Yang Bagus
- Bab 251 Perbedaan Cinta Murni
- Bab 252 Berasa Naik Ke Surga
- Bab 253 Dia Menyukainya Tetapi Tidak Mau
- Bab 254 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Lagi
- Bab 255 Marah
- Bab 256 Terjadi Sesuatu Dengan Tuan Muda
- Bab 257 Terima Kasih, Neva
- Bab 258 Mengapa Kecelakaan Tidak Terjadi Padamu
- Bab 259 Dia Menang
- Bab 260 Ketidaknyamanan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 261 Berbagi Suka Dan Duka
- Bab 262 Kakek
- Bab 263 Semua Pria Itu Sama
- Bab 264 Tokoh Besar
- Bab 265 Tidak Bagus!
- Bab 266 Legal Officer Wanita
- Bab 267 Gadis Kecil Yang Dipungut
- Bab 268 Wow, Harum Sekali!
- Bab 269 Petani Dan Ular
- Bab 270 Darah Daging Keluarga Yang
- Bab 271 6 Orang Mama
- Bab 272 Permintaan Berty
- Bab 273 Masuk Dapur
- Bab 274 Maksud Hatinya
- Bab 275 Putus Harapan
- Bab 276 Peperangan
- Bab 277 Mengembalikannya Berlipat Ganda
- Bab 278 Aku Sangat Mengganggu Ya
- Bab 279 Perubahan Di Acara Pernikahan
- Bab 280 Menginginkan Anak
- Bab 281 Memberikan Sebuah Kejutan Kepadanya
- Bab 282 Pernikahan
- Bab 283 Dia Yang Mana Yang Asli?
- Bab 284 Aku Memanggilmu Adik, Kamu Juga Tidak Menjawabnya
- Bab 285 Orang Yang Paling Lembut Di Dunia
- Bab 286 Tes DNA
- Bab 287 Dua Buah Mayat
- Bab 288 Selamat Tinggal Cintaku
- Bab 289 Kemanapun Tidak Boleh Pergi
- Bab 290 Aku Mencintaimu
- Bab 291 Kemanusiaan Dan Ancaman
- Bab 292 Penjahat Mutlak
- Bab 293 Enam Puluh Milyar Dan Nyawa Manusia
- Bab 294 Empat Triliun, Kamu Pergilah Sana
- Bab 295 Surat Yang Dia Tinggalkan
- Bab 296 Perusahaan Aska Bangkrut
- Bab 297 Kebaikannya
- Bab 298 Dia Sudah Tiada
- Bab 299 Maaf
- Bab 300 Paman Dan Anak Perempuan
- Bab 301 Bertumbuh Bersama
- Bab 302 Paman Harus Melindungi Nana Dan Ibu
- Bab 303 Keputusan Gandi
- Bab 304 Julia Morez diculik
- Bab 305 Perdagangan Web Gelap
- Bab 306 Hatinya Hanya Ada Satu Orang
- Bab 307 Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 308 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 309 Yang Terindah Di Lubuk Hati
- Bab 310 Aku Bersedia Dimarahi Olehmu Seumur Hidup
- Bab 311 Wanitaku
- Bab 312 Jongkok Di Pojokan
- Bab 313 Aku Menganti Kerugian Kamu
- Bab 314 Kamu Sangat Tertarik Kepada Dia
- Bab 315 Kertas Tidak Bisa Menahan Api
- Bab 316 Apakah Rasanya Seperti Yang Kamu Inginkan?
- Bab 317 Aku Hanya Ingin Mendekatimu
- Bab 318 Membutakan Matanya
- Bab 319 Pasti Sangat Bahagia
- Bab 320 Mengunci Hati Kamu
- Bab 321 Orang Asing di Meja Makan
- Bab 322 Orang Yang Mengganggu, Kakinya Akan Dipotong
- Bab 323 Aku Suka Kamu Menemaniku
- Bab 324 Kebenaran
- Bab 325 Sejarah Tersembunyi Keluarga Yang
- Bab 326 Ada Apa Ini?
- Bab 327 Berbohong
- Bab 328 Dia Hampir Mati
- Bab 329 Permohonan Untuk Tetap Hidup
- Bab 330 Penyelamat
- Bab 331 Merahasiakan Identitas Orang Yang Mendonorkan Darah
- Bab 332 Nyonya Presdir
- Bab 333 Pria Jahat
- Bab 334 Biaya Terima Kasih
- Bab 335 Apa yang Kamu Inginkan Dariku, Agar Kamu Merasa Puas
- Bab 336 Kedepannya Jangan Menangis Lagi
- Bab 337 Impian Kehidupan Cinta
- Bab 338 Pak Tua Yang Memancing Ikan
- Bab 339 Bertindak Terlalu Berlebihan
- Bab 340 Wanita Bikini
- Bab 341 Barter
- Bab 342 Anak
- Bab 343 Tidak Selezat Pangsit
- Bab 344 Bawa Ibu Kembali
- Bab 345 Seolah Tidak Mengenal Sanak Keluarga
- Bab 346 Menjauhlah Dariku
- Bab 347 Kemesraan Di Sisi Gelap
- Bab 348 Ayo Kita Pacaran
- Bab 349 Karier
- Bab 350 Posisi Yang Didapatkan Dengan Menaiki Ranjang
- Bab 351 Aku Akan Bertanggung Jawab Padamu
- Bab 352 Bertaruh Dengan Ayah
- Bab 353 Ayahku Adalah Kepala Sekolah
- Bab 354 Aku tidak keberatan membantumu mendisiplikannya
- Bab 355 Nyali cukup besar
- Bab 356 Hal yang mengerikan
- Bab 357 Kamu Jangan Bicara Sembarangan Ya
- Bab 358 Menerima Resikonya
- Bab 359 Dia Bilang, Itu Putrinya
- Bab 360 Merokok Buruk Bagi Kesehatanmu
- Bab 361 Apakah Ada Sesuatu di Wajahku
- Bab 362 Pergi Membuka Kamar?
- Bab 363 Ingatan Hancur
- Bab 346 Tuan Tirta, Berbicaralah Dengan Baik
- Bab 365 Tidak Ada Yang Berani Mengatakan Keburukan Aku Dan Kamu
- Bab 366 Antar Saudara
- Bab 367 Karena Direktur Yang Memiliki Temperamen Baik
- Bab 368 Kamu Bisa Belagu Sampai Kapan
- Bab 369 Aku Orangnya Lebih Cinta Damai
- Bab 370 Semuanya Mengandalkan Sponsor Elit
- Bab 371 Penasihat
- Bab 372 Masalah Sepele Ini, Kapan Saja Dikerjakan Juga Sama
- Bab 373 Seratus Tangkai Bunga Mawar Ungu
- Bab 374 Nasib Akhir Penyanjung
- Bab 375 Keputusasaan Dan Harapan
- Bab 376 Utarakan Perasaanmu, Bersikap Lebih Berani
- Bab 377 Setiap Perbuatanku Hanya Boleh Dilakukan Untukmu
- Bab 378 Tuan Gandi, Kamu Benar-benar Buta
- Bab 379 Melakukan Sesuatu Yang Penting
- Bab 380 Hal Yang Hanya Terjadi Pada Sepasangan Kekasih
- Bab 381 Aku Di Sini Melihatmu Kembali
- Bab 382 Akankah Ibu dan Paman Gandi tidur bersama?
- Bab 383 Pikiran Gadis
- Bab 384 Kamu pernah kehilangan ingatan, Apa kamu lupa
- Bab 385 Kesehatan Tubuh Pertama, Jangan Kecapekan
- Bab 386 Pakaian Tidak Rapi Dan Kaki Lemas
- Bab 387 Pacar Gosip