Cinta Yang Dalam - Bab 80 Seperti Burung

Ketika Neva terbangun, sudah keesokan sore.

Dia mengangkat tangannya sedikit, merasakan tangannya sepertinya ditekan oleh sesuatu.

Dia ingin menggerakkan kepalanya, dan menyadari lehernya dipasang gip.

“Ei, apakah ada orang?”

Sekarang satu-satunya yang bisa digerakkan Neva hanyalah mulutnya.

Tapi setelah dia mengeluarkan suara, dia merasakan kepalanya kesakitan, seolah ditusuk jarum.

Gandi mendengar suara yang familiar, mengangkat kepalanya, tatapan kantuknya segera menghilang, menatap Neva dan berkata: “Sudah sadar?”

Neva mendengar suara ini, merasakan tangannya sedikit ringan, tampaknya Gandi yang tidur di tangannya.

Tu-tuan Gandi, kenapa kamu ada disini? Bukankah hari ini seharusnya pergi bekerja?”ucap Neva kepada Gandi yang memiliki ketakutan kepadanya.

Tulang belakang lehernya terluka, memengaruhi saraf dan ingatannya menjadi kacau, sampai tidak mengingat kejadian semalam.

Gandi tercengang, apakah Neva hilang ingatan?

Semalam terjadi masalah begitu besar, Neva terluka demi menolong dirinya, apakah dia tidak mengingatnya?

Untungnya Neva tersadar, hati Gandi tiba-tiba menjadi lega.

Tapi entah kenapa amarahnya meningkat.

“Kamu tidak ingat kejadian semalam?” ucap Gandi sedikit marah, membuat Neva kebingungan.

Apakah pria ini salah makan obat?

Baru saja kelihatan baik-baik saja seperti mengkhawatirkan diriku, tapi sekarang malah berubah menjadi seolah tidak mengenalku.

Neva mengerutkan kening, berpikir semalam terjadi hal apa?

Sepertinya dirinya pergi mengantar makanan untuk Gandi? Lalu, menghadiri acara perjamuan? Lalu, ada benda yang jatuh?

Benda yang jatuh? Neva kebingungan, lalu merasakan sakit di kepalanya, mengerutkan kening dengan kencang, tidak berani berpikir dan bertanya: “Tu-tuan Gandi, kamu tidak terluka, kan?”

Gandi mengerutkan kening dengan kencang menatap Neva, entah kenapa hatinya terasa sakit.

Kemarahan tadi menghilang.

Saat ini, tanpa sadar Neva memperhatikan dirinya sendiri.

Dia bukan pria genit, hanya saja ingin memberitahu Neva, saat itu, kenapa dia tidak lari dan malah menolongnya.

Neva yang terlalu banyak ikut campur, apakah sudah mendapat persetujuannya?

“Terima kasih, sudah menolongku.”ucap Gandi dengan murah hati, hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya.

Neva tertegun, apakah dia sedang mengucapkan terima kasih kepada dirinya?

Dia dan Gandi sudah menikah selama beberapa waktu, selama keduanya bersama begitu lama, selain menertawakannya, memarahinya dan mempermalukannya, Gandi tampaknya tidak pernah mengatakan apa pun untuk menghibur atau berterima kasih padanya.

Hari ini, dia mengatakannya?

Neva merasa hatinya perih, perasaan aneh ini entah datang dari mana? Untuk sesaat dia ingin menangis meneteskan air mata, bahkan ketika mengatakan jawabannya, suaranya sedikit tersedak: “Tuan Gandi, sudah seharusnya aku melakukan ini ……”

Suasana hati Gandi sangat kompleks, dia terdiam sesaat, Neva tidak mengambil kesempatan ini untuk memuji, membuatnya semakin tidak bisa menebak isi hati wanita ini.

“Suami istri pada dasarnya seperti burung yang terbang ke hutan bersama, kalimat yang diwarasi para leluhur bukan tidak berlandaskan alasan. Kamu bisa menyelamatkanku, itu artinya di hatimu ada diriku. Neva, mulai hari ini, aku perlu mengenal dirimu kembali.”

Kata-kata Gandi ini, berasal dari lubuk hatinya.

Tapi setelah mengatakannya, dia merasa sedikit gugup.

Dia yang bersikap keterlaluan kepada Neva sebelumnya, kalau di hati Neva masih dendam membencinya, akankah dia akan mengatakan kata-kata penolakan?

Seorang Direktur Gandi, ternyata bisa memiliki perasaan gugup seperti ketika menyatakan cinta pertama.

Dan saat ini hati Neva bergejolak, dia sangat senang, kesenangan ini terpancar dari dalam hatinya, dia sangat terharu, kebahagiaan ini terpancar dari hatinya.

Apakah Gandi sudah mengakui dirinya?

Akhirnya dirinya di hati Gandi, tidak begitu sepele lagi?

Keheningan Neva membuat Gandi semakin tegang.

Dia merasa, apakah Neva sedang memikirkan kata-kata untuk menolaknya.

Direktur Gandi melupakan rasa sakit setelah bekas luka itu sembuh, tiba-tiba dia tidak marah dan tanpa sadar berkata: “Tapi aku tidak setuju kamu menyelamatkanku, aku tidak mengijinkan ini terjadi lagi.”

Setelah Gandi selesai mengatakannya, dia ingin menampar mulutnya.

Apa yang dikatakannya, menyelamatkan orang adalah hal instan. Bagaimana mungkin membuat laporan?

Neva mendengarkan kata-kata Gandi yang tidak masuk akal, entah kenapa hatinya tersentuh, wajahnya tersenyum, lalu menjawab “Umm.”

Tapi saat ini, dia mengingat sesuatu yang lebih penting.

Dia dan Gandi, ada kontrak selama setengah tahun.

Kalau waktunya tiba, dia harus menyerahkan posisi nyonya muda Tirta, lalu kembali ke kota W, dan seumur hidup ini tidak akan kembali lagi.

“Itu, tuan Gandi……”ucap Neva menelan ludah dan ragu-ragu.

Gandi menunggu Neva mengubah topik pembicaraan, lalu bertanya: “Ada masalah?”

Neva tahu ada beberapa hal yang harus dikatakan di depan, dia berkata: “Apakah kamu ingat, kita ada kontrak setengah tahun……”

Setelah Neva selesai mengatakannya, karena lehernya dipasang gips, dia tidak bisa melihat mata dan wajah Gandi.

Dia sangat gugup, menutup matanya dengan gugup, karena takut apa yang dikatakan Gandi bukanlah sesuatu yang ingin dia dengar.

Mengingat Gandi mengatakan akan bertanggung jawab kepada Julia, entah kenapa hati Neva merasa kecewa.

Dia menyukai Julia, takut ucapan tadi, hanya karena dirinya menyelamatkannya, karena tersentuh baru salah berbicara.

Bagaimana pun dirinya hanya tamu yang berlalu lalang di hidupnya.

Gandi tercengang dibuat Neva, tidak bisakan dikatakan tercengang, ada perasaan menampar wajah sendiri.

Dia benar-benar tersentuh, dan berencana mengenal Neva dengan serius lagi.

Tapi tidak disangka, Neva malah mengungkit masalah kontrak setengah tahun.

Ekspresi Gandi berubah menjadi putih pucat, hatinya sedikit bersyukur, untungnya sekarang Neva tidak bisa bergerak, jadi tidak bisa mengamati ekspresinya.

Dia sedang berpikir bagaimana menjawabnya, agar bisa menjaga harga dirinya sebagai seorang direktur Tirta, dan membuat Neva tinggal di sisinya lebih lama.

“Kontrak setengah tahun, tidak berlaku!” ucap Gandi.

Saat ini Neva terbengong, tidak berlaku?

Kontrak setengah itu tahun sudah tidak ada?

Apa artinya ini? Tiba-tiba kesenangan dalam hatinya membara, Neva hampir tidak bisa menutupi kesenangan di wajahnya, sudut mulutnya tersenyum lebar.

“Tapi……” Neva mengalah untuk mencapai tujuan, dia mengerti, selama masih ada Julia, Gandi tidak akan menaruh perasaan pada dirinya.

Jadi meskipun Neva sangat senang, tapi tetap berpura-pura menunjukkan ekspresi mempertimbangkan Gandi.

“Tidak ada tapi, setidaknya membutuhkan waktu tiga bulan untuk menyembuhkan lukamu. Setelah sembuh cerai? Kamu ingin ibu mencekikku?”ucap Gandi tanpa segan.

Neva sedikit kecewa mendengar perkataannya.

Ternyata bukan karena dirinya telah menyelamatkan Gandi, baru merasa dirinya baik, dan ingin bersama dengannya.

Tidak lain karena setelah lukanya sembuh, sudah setengah tahun, jadi……

Neva merasa kecewa, menjawab dengan suara samar.

Gandi bisa merasakan perasaan sedih dalam suara Neva, dia membuka mulutnya, dan ingin memperbaiki apa yang baru saja dia katakan.

Namun pada akhirnya, tidak bisa menurunkan harga dirinya dan memilih untuk diam.

Novel Terkait

Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu