Cinta Yang Dalam - Bab 211 Ciuman Halus

Dalam perjalanan, Neva menerima pesan WeChat dari Gwen, mengatakan bahwa Gwen sangat puas dengan rencana Neva.

Saat ini sedang menunggu lampu lalu lintas, Neva membalas: "Baguslah kalau kakak menyukainya. Setelah selesai sibuk beberapa hari ini, aku akan mengirimkan produk jadinya."

Di lokasi pernikahan, Neva sudah mencari perusahaan pameran untuk melakukannya.

Sedangkan untuk pakaian lebih sederhana, Wendi sendiri dari awal memang sudah menyukai desain dan produksi.

Setelah Neva mengunggah manuskripnya, awalnya sedikit terkejut, kemudian menyetujui semuanya.

Urusan pernikahan Gwen untuk sementara ini telah berakhir.

Pemilihan akhir kompetisi desain telah memasuki perhitungan mundur, Neva dan Wendi sedang mempersiapkan secara intensif.

Tetapi setelah pulang ke rumah, Mbok Ting memberitahu Neva bahwa Gandi sebentar lagi akan merayakan ulang tahun.

Meski hubungan Neva dengan Gandi penuh kontradiksi, mungkin ini adalah ulang tahun terakhir Gandi dan Neva sebenarnya masih sangat peduli.

Keesokan paginya, Neva pergi berbelanja untuk menyiapkan hadiah untuk Gandi.

Di mall, Neva bertemu dengan seorang kenalan.

"Kakak Aska, tidak disangka akan bertemu lagi!"

Di sebuah butik, seorang pria berpakaian bagus berkata kepada Neva.

Neva mendongak dan merasa orang ini tidak asing.

Setelah berpikir sejenak, barulah teringat. Neva pernah bertemu dengannya di Amerika Serikat, pria ini adalah teman Nardi, Rangga.

"Tuan Dian, mengapa kamu kembali?"

Mendengar perkataan Neva, Rangga sedikit tersenyum: "Tempat kelahiranku adalah di sini, kenapa aku tidak boleh kembali?"

Neva hanya berkata "Oh" dan tidak ada keinginan untuk melanjutkan.

Neva dan Rangga memang hanya bertemu secara kebetulan.

Rangga mengundang Neva untuk makan siang bersama, Neva awalnya ingin menolak.

Namun, Rangga bertekad dan mengikuti Neva hingga Neva menyetujuinya.

Neva baru pertama kalinya melihat bahwa pria juga bisa berperan sebagai pengikut.

Pada akhirnya, Neva hanya bisa menganggukkan kepalanya.

Restoran berputar kelas atas, ruangan pribadi dipenuhi dengan aroma ringan

"Kakak Aska, pesanlah apapun yang kamu inginkan, aku yang traktir."

Rangga mendorong menu, sengaja memperlihatkan aura kekayaannya, seperti kamu boleh menindas sesuka hati.

Neva mengambil menu dan hanya memesan sebuah masakan vegetarian dan segelas jus.

Neva merasa bahwa dirinya sedikit gemuk akhir-akhir ini dan perutnya sudah mulai buncit.

Setelah memesan makanan, Rangga berkata: "Aku sudah lama tidak kembali ke dalam negeri, tidak disangka kota Z sudah berkembang dengan sangat baik."

Ini sebenarnya pembukaan obrolan yang sangat canggung, tetapi kedua orang itu tidak saling memahami dan tidak ada topik yang sama, jadi Neva melanjutkannya dan berkata, "Tuan Dian adalah orang kota Z?"

Rangga mengangguk, tapi kemudian menggelengkan kepalanya lagi: "Aku lahir di kota Z, tapi aku sering pergi ke luar negeri bersama bibiku dan besar di luar."

Bibi Rangga tentu saja adalah Berty, saat memikirkan Berty, adegan Nardi yang di usir waktu itu muncul di depan mata Neva.

Neva tidak bisa menahan diri dan matanya sedikit memerah, kemudian menekan kesedihan dan berkata, "Kalau begitu kembali kali ini untuk berbisnis?"

Rangga sedikit terkejut, tetapi memikirkan identitas Neva, Rangga kemudian mengerti. Rangga berkata, "Um, ada transaksi di rumah yang perlu berinvestasi di kota Z, jadi aku diatur untuk melakukannya."

Setelah dua orang membicarakan hal ini, makanan yang baru saja mereka pesan telah tiba.

Keduanya menghabiskan makanan mereka dengan tenang, kemudian mengucapkan beberapa kata yang sopan, lalu berpisah.

Ketika Neva berjalan turun ke bawah, Rangga mengawasinya diam-diam di tempat, tatapan matanya mengikuti gerakan Neva sedikit demi sedikit.

Wanita ini adalah istri Gandi.

Tetapi Rangga juga tahu bahwa Gandi tidak menyukai Neva.

Karena itu, Rangga memiliki peluang.

Ini hanya langkah pertama dalam berkontak. Setelah Rangga bisa berdiri stabil di kota Z, maka akan ada langkah kedua dan langkah ketiga.

Cepat atau lambat, Neva akan menjadi milik Rangga.

Neva masih belum memilih hadiah Gandi, tetapi malah membeli banyak makanan ringan untuk Richie dan Meko di toko hewan peliharaan.

Neva berkendara pergi ke Kompleks Mashita terlebih dahulu, saat memasuki kompleks, Neva langsung mendengar suara gonggongan anjing.

Neva melangkah maju beberapa langkah dan melihat, ternyata seekor anjing Labrador, entah mengapa merasa kesal dan berteriak ke suatu arah di sudut halaman.

Neva melihat lebih dekat lagi, tiba-tiba terdiam.

Anjing Labrador itu dirantai.

Dan Richie saat ini perlahan berjalan bak seperti model bolak-balik di posisi yang tidak bisa di jangkau oleh anjing Labrador.

Entah bagaimana cara Richie melakukannya, Richie mengambil mangkuk makanan anjing Labrador.

Mata Labrador memerah karena marah, tapi tidak bisa berbuat apa-apa terhadap Richie .

Neva bersiul dan bulu Richie berdiri.

Tentu saja, Richie bukan marah, tetapi sangat semangat.

Karena selama terdengar suara siulan berarti tandanya Richie akan mendapatkan makanan enak.

Richie yang sangat gemuk melompat ke pagar dengan cekatan, lalu melompat ke bawah dan bergegas ke sisi Neva.

Mengeong tanpa henti sambil menatap kantong di tangan Neva.

Richie sudah mencium bau ikan kering, bagus, bagus, wanita ini juga tahu bagaimana cara menyenangkan hati putri Richie yang mulia ini.

Richie sudah memutuskan dan mengakui satu-satunya Nyonya rumah ini.

Setelah selesai melayani bos Richie, Neva kembali ke vila.

Mbok Ting merebus sup ginseng, Neva menyesapnya beberapa kali dan merasa itu terlalu bergizi, jadi Neva memberikan sisanya kepada Meko.

Siapa sangka efeknya terlalu kuat bagi Meko, setelah selesai minum, Meko seperti orang mabuk.

Meko berlarian di sekitar rumah tanpa berhenti sejenak.

Sinar matahari yang hangat menyinari ruang tamu, Neva perlahan menjadi mengantuk dan segera tertidur.

Neva secara samar-samar mendengar sepertinya ada orang yang masuk ke dalam.

Kunci pintu vila menggunakan sidik jari dan orang yang bisa masuk adalah orang sendiri, jadi Neva tidak begitu peduli.

Tapi karena ketidakpedulian ini, satu menit kemudian, Neva telah digendong dan orang itu naik ke kamar tidur di lantai atas, lalu meletakkannya di tempat tidur.

Tepat saat Neva hendak membuka matanya, sebuah ciuman halus jatuh di tubuhnya.

Napas yang hangat membuat tubuhnya langsung bereaksi dengan cepat.

Napas yang akrab ini, Neva tahu bahwa itu adalah Gandi.

Tetapi mengapa Gandi begitu abnormal?

Perlu diketahui, Gandi biasanya terlihat seperti orang yang sangat tenang.

"Tu, Tuan Tirta, mengapa kamu ..."

Neva ingin mendorong Gandi menjauh, tetapi entah mengapa, tetapi tangan dan kakinya lemas.

Dan tangan Gandi sudah masuk ke dalam pakaiannya dan langsung mengunci posisi lembut Neva.

Gandi baru saja meremas dengan lembut, sebuah kenikmatan tak terungkapkan ini langsung membuat tubuh Neva menjadi tegang.

"Jangan seperti itu……"

Semakin Neva menolak, semakin merangsang Gandi untuk menaklukkannya.

"Tubuhmu menginginkannya, Neva."

Gandi sudah lama tidak menyentuh Neva, bukan karena Gandi tidak ingin menyentuhnya.

Tetapi karena Grup Tirta baru-baru ini memiliki proyek besar, jadi Gandi pergi ke luar negeri. Selama tinggal di luar negeri, rekan kerjanya telah menyiapkan banyak wanita langsing dan putih untuknya, tetapi Gandi sama sekali tidak tertarik.

Seorang wanita yang Gandi bicarakan saat itu adalah memberitahu kepada Neva dengan serius.

Gandi hanya memiliki Neva.

Jadi setelah kembali ke dalam negeri, Gandi meninggalkan rapat paripurna yang akan segera diadakan dan langsung pulang, kemudian ingin melakukan hubungan suami istri dengan Neva.

"Tuan Tirta, sekarang adalah sore hari, kamu perlu bekerja, perusahaan masih membutuhkanmu ..."

Neva menahan tangan Gandi yang bertindak sembrono di dalam pakaiannya dengan kedua tangan dan mencoba membuat tatapan matanya sendiri lebih jernih dan lebih normal.

Tapi wajah memerah itu benar-benar di luar kendali Neva.

Gandi memandang Neva, Neva tampak seperti hormon yang bergerak yang saat ini sedang merangsang hawa nafsu di hati Gandi.