Cinta Yang Dalam - Bab 369 Aku Orangnya Lebih Cinta Damai

Saat berbicara, Ruri mengulurkan tangannya dan menunjuk ke arah Dania.

Penampilan ini membuat tubuh Dania bergetar karena marah.

Saat Ruri mengatakan dirinya adalah seekor anjing penjilat, Dania tidak marah. Yang paling membuat dirinya marah adalah Ruri jelas-jelas sudah membuat kesalahan besar dalam naskah penting beberapa hari yang lalu yang menyebabkan penundaan selama tiga hari untuk kru yang seharusnya mulai syuting pada hari berikutnya.

Bahkan ada seluruh rangkaian adegan harus di atur ulang dan di susun kembali.

Kerugian langsung dan tidak langsung yang disebabkan oleh kejadian ini mencapai 20 Miliar lebih.

Saat masalah itu terjadi, Ruri pasti sudah menghubungi Sansan dan Sansan sepertinya juga sudah bertindak, tapi ini hanya bisa menjamin bahwa Ruri tidak perlu menanggung kerugiannya.

Tetapi tidak ada yang bisa menjamin apakah Ruri masih bisa terus bekerja di Young Grup.

Oleh karena itu, Ruri pasti diam-diam mencari waktu luang dan pergi ke kantor Direktur Yang.

Di kantor Direktur Yang, Ruri berlagak seperti karyawan yang setia.

Meskipun Direktur Yang tahu bahwa Ruri adalah anak buah asuhan Sansan, tetapi bagaiamanpun juga, Ruri adalah orang yang berhati lembut.

Berdasarkan pertimbangan secara menyeluruh, hanya denda bonus akhir tahun Ruri saja dan masalah itu berubah menjadi masalah sepele.

Kejadian ini baru berlalu tiga hari. Bahkan bahan bangunan yang rusak untuk tempat kejadian masih belum diproses di titik pengambilan gambar.

Ruri ini tiba-tiba mulai agresif kembali.

"Ruri, apakah kamu sudah lupa ..."

Begitu Dania hendak berbicara, Ruri langsung menyela.

Meskipun Ruri terus bertindak agresif dan menginjak Dania, tetapi Ruri tahu jelas apa yang telah dirinya lakukan.

Jika Dania menjadi sangat marah, kemudian menceritakan kejadian saat Ruri meminta belas kasihan dari Winda.

Jika begitu, reputasi Ruri di perusahaan akan hancur total.

Selain itu, karena kejadian ini, Sansan pasti akan mengusirnya.

Memikirkan hal ini, dia tidak memiliki dukungan, dan harus dipermalukan oleh Li Sansan di tempat kerja, menerima semua jenis sandungannya ...

Memikirkan hal ini, Ruri tiba-tiba menyesal.

Mengapa dirinya ingin bertindak agresif dan tidak sabar!

Tapi Ruri tidak ada jalan untuk mundur, Sekarang, Ruri harus sepenuhnya memainkan perannya sebagai anjing yang setia.

Ruri mengertakkan gigi, berpura-pura menghina dan berkata: "Dania, aku sudah tahu meskipun kamu tidak mengatakannya, kamu pasti ingin mengungkapkan kesalahan pekerjaanku lagi, kan. Tapi itu adalah masalahku, apa hubungannya dengan kak Sansan? Dan pada saat itu, kak Sansan juga mengatakan padaku bahwa ada masalah di sini. Tetapi karena aku tidak peduli, kelalaian menyebabkan masalah itu... "

Ruri berinisiatif untuk mengatakannya sendiri dan Dania sengaja mengungkapkannya, ini adalah dua kualitas.

Dania ingin mengatakan bahwa Ruri berlutut dan memohon belas kasihan, tetapi Ruri berkata bahwa dirinya telah melakukan kesalahan dan Sansan juga sudah mengetahuinya, kemudian Sansan melakukan kewajiban sebagai seorang pemimpin dengan baik.

Saat ini, Dania terjebak dalam posisi yang canggung.

Dania tidak dapat melanjutkan untuk memperluas topik ini, jika tidak, rekan kerja di sekitar akan merasakannya, bahwa dirinya tidak bisa diandalkan dan mengungkapkan semua kejadian.

"Mari kita mulai dengan hal-hal yang paling dasar. Proyek terbaru kali ini diambil alih oleh kak Sansan. Sebuah skenario besar, produksi besar, menelan biaya 1,6 Triliun. Dan secara khusus dibintangi oleh aktris Chelsi, dengan susunan pemain seperti itu, pekerjaan yang begitu penting, tetapi malah naskah yang paling penting ini diserahkan kepada kak Sansan dan bukan kepada Direktur baru, Direktur Yang. Apakah perlu aku katakan lebih banyak tentang kemampuan bekerja masing-masing? "

Ruri dengan cepat mengubah topik pembicaraan, karena takut jika terus membicarakan masalah barusan, maka rekan-rekannya di sekitar bakal mengetahui sesuatu.

Bagaimanapun juga, saat memasuki kantor direktur, meskipun Ruri mengatakan ingin mengantar dokumen, tetapi waktu yang dihabiskan di dalam kantor direktur cukup lama.

"Benar, aku pernah mendengar tentang skenario ini. Ini adalah proyek terpenting dari Grup Tirta kita. Bukankah Direktur Yang mengatakan bahwa kemampuan kerjanya sangat hebat? Kenapa pekerjaan semacam ini tidak diambil alih olehnya, melainkan di berikan kepada kak Sansan? "

"Kamu tidak mengerti hal ini, kan? Posisi Direktur Yang, bukankah sangat mudah untuk mendapatkan proyek ini? Zaman sekarang, siapa yang akan menolak untuk terkenal? Jika memang ada penolakan semacam ini, maka itu sudah membuktikan bahwa Direktur Yang sama sekali tidak memiliki bakat nyata, tidak sanggup mengambilnya, lalu memberikannya kepada kak Sansan."

Sekelompok orang gosip mulai membicarakannya, pada dasarnya menyelesaikan evaluasi Ruri barusan terhadap Winda.

Saat ini, Winda memiliki jaringan yang cukup baik di perusahaan, rekan kerja yang memiliki kesan pertama yang baik tentang dirinya seketikan mengubah pandangan tentang dirinya.

Saat Ruri mendengarkan orang-orang di sekitarnya, Ruri segera merasa bangga dengan ekspresi Dania yang semakin memburuk.

Oh, jalang kecil, ingin bertarung denganku, kamu terlalu lemah, ini pasti akan membuatmu mati.

"Hei, apakah kalian tahu? Direktur Yang ini memiliki tingkat pendidikan yang sangat tinggi, gelar master ganda, Oxford dan Cambridge. Alhasil, tidak bisa menangani pekerjaan kecil ini. Gelar yang didapatkannya ini benar-benar meragukan ..."

Ruri terus memperluas topik berdasarkan prinsip membenci sampai titik terakhir.

Rekan-rekan di sekitarnya tiba-tiba mulai berbicara lagi, evaluasi mereka terhadap Winda mulai tidak bermoral.

Wajah Dania memucat karena marah, tapi Dania hanya sendirian, dua kepalan tinju sulit untuk mengalahkan dengan empat tangan. Terlebih lagi, ada puluhan pasang tangan di sekitarnya.

Saat ini, Dania tidak berbicara, tetapi itu lebih baik daripada berbicara. Kalau tidak, semua orang akan mengira dirinya sangat histeris.

Dan karyawan B yang paling awal tadi, benar-benar tidak tahan dengan kerumunan yang berbicara sembarangan di sekelilingnya, lalu bangkit dan menarik tangan Dania, dan berbisik: "Ayo, kita keluar dulu!"

Dania tidak menyangka akan ada seseorang yang membantu dirinya. Dania memandang karywan B dengan sangat bersyukur, dan berbisik: "Terima kasih, terima kasih ..."

Setelah karyawan B keluar dari kerumunan, di bawah terik matahari, saat-saat di sekitar yang sepi membuat dirinya menarik napas lega.

Dan Dania, tidak ada lagi kata-kata berisik dan ganas di sekitarnya, perasaan marah yang tidak nyaman di hatinya dan tidak ada tempat untuk dilampiaskan juga perlahan ikut mereda.

“Itu, apakah kamu juga menilai Direktur Yang seperti itu?” Dania merasa bahwa keyakinannya telah diragukan. Bagaimanapun, sama sekali tidak mungkin baginya untuk terpengaruh dengan perkataan orang banyak.

Jadi Dania hanya perlu satu penolakkan untuk gigih pada penilaiannya terhadap Direktur Yang.

Karyawan B hanya menggelengkan kepalanya dan berkata: "Aku tidak suka Sansan dan juga Ruri. Aku ini lebih suka tipe yang damai dan sangat menyukai pendatang baru, Direktur Yang."

Dania mendengarkan kata-kata karyawan B, tali yang sudah menegang di hatinya tiba-tiba mengendur.

Dania menghela nafas lega, bahkan nadanya membawakan rasa terima kasih : "Terima kasih ..."

Karyawan B adalah orang yang lugas. Setelah keduanya mengobrol beberapa kata, topik itu buntu dan tidak dapat dilanjutkan.

Tapi karena itu juga, Dania malah menjadi lebih suka dengan karyawan B.

Dania membeli secangkir tiga bola di toko makanan penutup dan naik lift ke kantor direktur.

Kontroversi saat makan tadi sudah menyebar ke telinga banyak rekan.

Karena itu, tatapan saat melihat Dania, ada yang simpati, dan ada juga yang merasa Dania sangat tidak tahu diri.

Yang simpatik, tentu saja tahu sikap dan tingkah laku Sansan. Dan yang merasa Dania tidak tahu diri pasti adalah orang yang terpengaruh dengan kata-kata orang banyak ataupun temannya Sansan.

Di kantor Direktur, Winda sedang berbicara di telepon dengan Riana.

Masalah Sabrina diintimidasi di sekolah masih belum berakhir. Karena pada awalnya mengira ini hanyalah masalah sederhana, namun karena campur tangan istri kepala sekolah, hal ini menjadi tamparan bagi keluarga Yang.

Jadi menurut karakter Arya, Arya tidak akan pernah mentolerir provokasi apapun terhadap keluarga Yang.

Tetapi bagi Winda, Winda juga sangat mengerti bahwa kejadian ini hanyalah perkelahian antara anak-anak.

Sekalipun ketiga pandangan orang tua itu tidak benar dan ikut campur tangan secara membabibuta di satu sisi, itu sebenarnya hanyalah pertengkaran anak kecil.

Meskipun Sabrina terluka secara mental dan fisik, selama tidak ada yang terus berfermentasi, masalah ini akan berlalu.

Keluarga Yang adalah keluarga yang terhormat, tidak mungkin karena hal sepele seperti itu membuat kepala sekolah dan istrinya menghadapi jalan buntu, kan?

Arya sangat marah hari itu, dan bermaksud untuk menghancurkan sekolah elit itu.

Tapi untungnya, Riana menghentikannya di tengah dan meminta kepala sekolah dan istrinya serta manajer sekolah yang ada di sana untuk memberikan solusi kepada keluarga Yang.

Masalah ini kemudian barulah ditangguhkan untuk sementara.

Tapi dengan mengesampingkan masalah itu, tidak berarti bahwa masalah tidak akan terus berkembang menjadi besar.

Setidaknya apakah pandangan Winda ataupun Riana, kepala sekolah Liu, yang bahkan tidak mengelola keluarganya sendiri dengan baik, telah melalaikan tanggun jawab setelah kecelakaan itu. Bagaimana kepala sekolah seperti itu bisa mendidik anak-anak yang baik?

Posisi kepala sekolah ini harus dilengserkan dari dirinya.

Meskipun pemegang saham utama sekolah ini adalah Grup Tirta, tetapi tampaknya, Gandi tidak akan angkat bicara karena campur tangan keluarga Yang, kan?

Bagaimanapun juga, tampaknya Gandi juga sangat menyukai Sabrina.

Dan……

Wajah Winda langsung memerah saat memikirkan berbagai hal yang telah Gandi lakukan untuknya.

Kemudian Winda menelan air liurnya, pria ini benar-benar bisa melakukan segalanya, bahkan berusaha untuk mencari semua kesempatan untuk mendekatinya dan memanfaatkannya.

"Kakak ipar, tolong bujuk abang kedua dan juga jangan marah. Bagaimanapun, masalah ini sudah terjadi, lagipula, itu hanya perkelahian antara anak kecil."

"Sudah kubilang, Arya tetap tidak mau mendengarkan. Kamu juga tahu, dia sangat mencintai Sabrina. Awalnya adalah hal baik kembali ke negara, Sabrina bisa menemani orang tua. Tapi masalah ini, membuat seluruh keluarga tidak tenang!"

Kata-kata Riana membuat Winda merasa tegang.

Tentu saja Winda mengerti, Riana sedang mengatakan tentang Pak Tua Yang dan Nyonya tua Yang mungkin sudah tahu segalanya.

"Benarkah? Kakak ipar, kenapa kejadian ini bisa sampai ke rumah? Pak Tua sedang tidak sehat, tidak boleh sampai membuatnya marah ..."

Mendengar Winda berkata seperti menyalahkan, jelas sekali bahwa sedang menyalahkan Riana karena tidak menutupi masalah ini.

Tapi Riana juga sangat tidak berdaya, Riana ingin sekali menutupinya. Tapi saat pergi ke taman kanak-kanak dengan tiga mobil pengawal benar-benar menarik perhatian.

Setelah mereka baru saja kembali ke Manor keluarga Yang, Arya langsung dipanggil oleh Pak Tua Yang.

Winda tentu saja tahu jelas tentang pemikiran Paman kecilnya, Arya biasanya tidak begitu terus terang seperti abang pertama, Isko.

Untungnya, setelah latihan bertahun-tahun, Arya juga tahu apa yang harus dikatakan dan apa yang tidak boleh dikatakan.

Tapi masalahnya, jika tidak sesuatu yang memancing emosinya itu bagus.

Awalnya memang sudah sangatmarah, tetapi setelah Pak Tua Yang menegurnya beberapa patah kata, emosi Arya langsung meledak dan mengatakan semuanya.

"Sabrina juga dipanggil ke sana. Melihat luka di tubuhnya, Pak Tua dan Nyonya Tua sangat marah, Nyonya tua sangat sedih hingga meneteskan air mata. Menurutmu, bagaimana bagusnya untuk menyelesaikan masalah ini?"

Novel Terkait

Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu