Cinta Yang Dalam - Bab 152 Cari Mati

Nardi pernah pulang, pulang untuk melihat kakaknya yang matre dan kejam.

Setelah melihat kakaknya, dia bersembunyi lagi, tidak ingin terlihat oleh kakaknya.

Lenyap, semuanya lenyap, dunia telah runtuh ...

Neva menggenggam ponsel, tiba-tiba berteriak histeris, "Kamu, bukankah kamu bilang Nardi akan baik-baik saja denganmu? Bagaimana caramu melindunginya? Kenapa, kenapa!"

Neva membantingkan ponselnya ke setir.

Ponsel langsung hancur, tidak dapat diperbaiki lagi. Sama seperti hati Neva, ada bagian yang menghilang untuk selamanya.

Neva menyalakan mobil. Sekarang hujan masih sangat deras, belum bisa melihat jalan raya dengan jelas.

Tetapi dia tidak ingin tinggal diam di tempat. Semakin diam, semakin kacau hatinya.

Nardi telah pergi, pergi ke alam bawah. Dia harus segera memberitahu orang tua untuk menunggu Nardi di Jembatan Narakade, jangan sampai Nardi tersesat.

Nardi tidak pernah hidup bahagia sepanjang hidupnya. Ketika dia masih kecil, dia ditinggal oleh Berty. Ketika dia dewasa, dia malah ditinggal Neva sendiri.

Nardi selalu kekurangan rasa aman, dia pasti sedang menangis tersedu-sedu dalam penungguan giliran untuk menyeberangi jembatan.

Neva terus mencari celah untuk menyalip dan akhirnya keluar dari kemacetan.

Lalu dia berputar balik untuk pergi ke arah luar kota. Dia ngebut di sepanjang jalan, semua lampu lalu lintas dan batas kecepatan terlempar ke belakang kepalanya.

Pada akhirnya, mobil berhenti di luar pemakaman Keluarga Aska.

Cahaya yang menyilaukan menyebabkan dua pengawal yang menjaga kuburan keluar dengan payung.

"Sial, siapa itu, apakah itu orang gila? Untuk apa datang ke tempat hantu ini pada jam segini."

"Ssst, jaga omonganmu, apa yang dikatakan akan mendatangkan apa ..."

Pengawal A dan pengawal B berdiri di depan mobil. Demi mencegah ada orang masuk, Lexi benar-benar menghabiskan cukup banyak uang, dia bahkan memasang pintu otomatis di kuburan, serta serangkaian langkah-langkah keamanan yang lengkap.

"Siapa kamu? Ini adalah tempat pribadi, ini adalah pemakaman, kamu datang ke tempat yang salah!" Pengawal A berteriak pada Neva.

Neva menurunkan jendela mobil dan membentak dengan marah: "Awas, ini adalah kuburan tempat keluargaku dimakamkan, Keluarga Aska. Aku bisa masuk kapan pun aku mau. Tempat ini tidak bermarga Ramdan!"

Kedua pengawal itu saling memandang, pengawal A berbisik: "Suara ini sepertinya adalah suara Nona Neva yang datang pada hari itu?"

Hujan lebat menghambat pengawal B untuk mendengar jelas suara pengawal A.

“Apa katamu?” Sambil bertanya, pengawal B secara naluriah menoleh ke mobil di depannya. Dia menyadari bahwa mobil sudah mulai bergerak maju.

Dia sontak terkejut, menarik pengawal A dan melompat ke samping.

Pengawal A juga menyadarinya, segera berteriak: "Berhenti, berhenti..."

Tetapi Neva bagai tidak memiliki telinga, dia yang sekarang tidak bisa dihentikan siapa pun.

Pengawal A ingin bergegas ke arah Neva, tetapi ditahan oleh pengawal B dan dibujuk: “Bodoh, apakah kamu mau cari mati? Jika ditabrak, kamu akan mati sia-sia.”

Usai pengawal B selesai berbicara, dia menekan remot di tangannya untuk membuka semua pintu otomatis kuburan.

Melihat mobil Neva pergi menjauh, pengawal B mengempaskan remot di tangannya dengan bengis, kemudian menarik pengawal A dan berkata, "Ayo!"

Pengawal A tertegun, dia tidak mengerti ke mana pengawal B akan membawanya, jadi dia bertanya, "Kemana kita akan pergi?"

"Pulang, aku tidak mau melakukan pekerjaan ini lagi, ini adalah mata pencaharian yang tidak benar, aku tidak mau menjadi korban permainan mereka!"

Setelah Neva masuk, dia langsung keluar dari mobil. Dia tidak membawa payung. Walau memakai payung, hujan deras ini juga bisa membasahinya.

Neva terhuyung-huyung ke kuburan orang tuanya, air hujan yang berjatuhan di wajahnya membuatnya tidak bisa membuka mata.

"Ayah, Ibu, Nardi sudah pergi. Di dunia ini, hanya aku yang tersisa."

Sambil berkata, Neva berlutut di tanah.

Tanah berlumpur menyebabkan lututnya sedikit tenggelam. Hanya beberapa saat, lututnya sudah kedinginan hingga kehilangan rasa.

"Ayah, ibu, apakah kalian sudah bertemu Nardi? Dia masih seperti dulu ketika kecil, kalian harus menemukannya. Nardi telah menderita sepanjang hidupnya, dia selalu merindukan kalian. Sekarang dia sudah pergi dari dunia ini, tidak lagi perlu mengalami penderitaan yang dibawakan kelahiran, usia tua, penyakit, dan kematian. Kalian akhirnya bisa berkumpul dengan bahagia."

Pada saat ini, Neva tiba-tiba memiliki keinginan untuk pergi ke dunia mereka juga.

Di dunia ini, hanya tersisa dia seorang diri!

Betapa sepi, betapa tak berdaya.

Dia mengangkat kelopak, melihat foto-foto orangtuanya yang kabur di batu nisan. Mengingat penampilan orangtuanya yang berlumuran darah pada saat itu, dia bagai menggila, terus-menerus membenturkan kepalanya ke batu nisan.

Batu nisan yang keras dengan cepat membuat darah mengalir dari kepala Neva.

Kesadaran Neva perlahan kabur, senyuman menyembul di wajahnya.

Apakah ini adalah perasaan pada detik-detik kematian?

Ketika dia jatuh, mereka sekeluarga pun bisa bersatu kembali.

Sekeluarga dengan anggota empat orang? Sekeluarga dengan anggota empat orang!

Tiba-tiba sebuah gambaran wajah mungil muncul di benak Neva, dia bangkit dari tanah seperti orang gila.

Nana, Nana masih kecil, dia sudah kehilangan ayah, dia tidak boleh kehilangan ibu lagi.

Didukung oleh kepercayaan ini, Neva menoleh dengan tegas dan masuk ke mobil yang diparkir tidak jauh darinya.

Dia tidak boleh mati, masih banyak yang harus dilakukannya.

Neva masuk ke mobil. Setelah tindakan impulsif tadi, kepalanya sakit hingga pandangannya kabur. Dia menyalakan mobil dan hendak pergi ke rumah sakit. Baru saja meninggalkan kuburan, dia langsung berhadapan dengan truk besar.

Suara keras menggelegar, langit seolah berputar. Kesan terakhir Neva adalah mobilnya terbanting keras ke suatu tempat, kemudian dia pun kehilangan kesadaran.

Novel Terkait

That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu