Cinta Yang Dalam - Bab 251 Perbedaan Cinta Murni
Neva tidak memberi Julia kesempatan untuk melawan, dan meninggalkan teater dengan cepat.
Chelsi berlari mengikutinya, mengacungkan jempol ke sisi Neva dan berkata, "Hebat!"
Dia sangat mengagumi Neva, ketika Neva berbicara tadi, ekspresi dan nadanya semua sangat keren.
Neva menggerakkan sudut mulutnya sedikit, sebagi respon senyuman.
hebat atau tidak, dia sendiri tidak tahu.
Tapi sakit hati itu benar.
Itu adalah suaminya sekarang! Sekarang dia sedang menemani wanita lain!
Paru-paru Julia akan meledak karena marah, dia menatap Neva dengan marah, meraih tangan Gandi dan berkata dengan keluhan, " Gandi, lihat, bagaimana dia bisa mengatakan itu padaku?"
Gandi melihat ke arah kepergian Neva, entah kenapa, dia sepertinya bisa memahami perasaan Neva.
Dia mengulurkan tangannya dan diam-diam menarik lengannya dan berkata, "Ayok kita kembali ke bioskop."
Dia sebenarnya memiliki pesta untuk dihadiri hari ini, tapi dia diseret oleh Julia dalam perjalanan.
Julia meminta Gandi untuk menonton film bersamanya dan membawanya berbelanja, liburan tahunan sendirian sungguh membosankan.
Gandi sekarang lebih bertanggung jawab atas Julia.
Saat menonton film, Julia selalu menemukan kesempatan untuk mengobrol dengan Gandi dan melakukan beberapa tindakan mesra dengannya.
Gandi terus berpura-pura menghindarinya dengan santai, Julia memiliki senyum di wajahnya dan sengaja berpura-pura berbicara tentang film tersebut dengan Gandi.
Tapi dalam hatinya sudah gatal, dan penghindaran Gandi sudah tertulis di wajahnya dan diekspresikan di tubuhnya.
Setelah menonton film, Julia mengajak Gandi makan malam bersama.
Gandi melihat jam dan berkata, "Aku ada pesta malam ini, jadi aku tidak bisa makan malam denganmu."
Senyuman Julia menjadi kaku sesaat, lalu dia meregangkan wajahnya dan berkata, "Kamu pergi sibuk saja, besok baru datang menemaniku!"
Dia sudah bersiap-siap untuk yang tidak terduga, tetapi Gandi menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kamu boleh mengajak Vivi untuk menemanimu keluar beberapa hari ini, aku akan mengunjungi orang tuaku besok dan lusa, takutnya aku tidak bisa menemanimu. "
Tangan Julia mengepalkan tinju di bawah lengan bajunya.
Tetapi di wajahnya, dia masih harus tersenyum seperti bunga dan berkata: "Aku tahu."
Setelah Gandi melihat Julia memasuki restoran, dia baru berbalik dan pergi.
Namun baru saja berjalan beberapa langkah, dia tiba-tiba mendengar langkah kaki di belakangnya, dan kemudian seseorang memeluknya dari belakang.
Nafas yang akrab, dia tahu itu adalah Julia.
Julia berjinjit, mencium leher Gandi, dan berbisik: "Aku mencintaimu, sayangku!"
Kemudian, tanpa menunggu Gandi bereaksi, dia dengan cepat berlari ke restoran.
Gandi merasakan cinta Julia tadi, dan sudut mulutnya tanpa sadar mengangkat senyuman pahit.
Dia telah bingung dengan rasa cinta ini.
Begitu dia sampai di tempat parkir bawah tanah, dia menerima telepon dari Rey: "Presdir, ada kecelakaan dalam proyek yang bekerja sama dengan IB, dan tiga orang kita telah meninggal."
Untuk proyek luar negeri, IB masih berupa organisasi militer dan bergerak di bidang industri tentara bayaran, dan wajar jika mata-mata menyusup dan mati.
Tetapi yang jadi pertanyaan adalah, yang mati seharusnya orang IB, bagaimana mungkin orang Grup Tirta bisa mati?
"Periksa masalah ini dengan cermat dan atur agar orang-orang pergi ke luar negeri jika perlu."
Setelah bertemu Gandi dan Julia, suasana hati Neva sangat buruk.
Dia berencana untuk pulang lebih awal, tetapi Chelsi memegang tangannya dan menolak untuk melepaskannya.
Chelsi menemukan restoran hot pot, hot pot yang super pedas.
Mereka bertiga makan hingga berkeringat deras, dalam kata-kata Chelsi artinya, mereka makan dengan kenyang, banyak berkeringat karena pedas, mengeluarkan semua ketidakbahagiaan, dan suasana hati akan merasa lebih baik.
Neva tidak bisa makan makanan pedas, tapi dia masih memaksakan diri untuk makan banyak.
Perutnya terasa panas, dan jusnya baru saja habis.
Melihat bir di samping Chelsi, dia mengambilnya dan membuka botol lalu meminumnya.
Chelsi bisa meletakkan telur ke dalam mulutnya yang terkejut, dan berkata: "Neva, kamu minum terlalu banyak!"
Setelah meminum sebotol anggur ini, wajah Neva juga menjadi agak merah, dan sedikit mabuk.
Dia tidak bisa minum alkohol, sebotol anggur ini lebih untuk meringankan masalahnya.
Saat makan, ponsel Chelsi berdering.
Setelah dia mengambilnya dan melihatnya, dia segera berkata dengan sedikit kesenangan: "Hei, cepat lihat, Chandra memiliki skandal! Anak ini, aku sudah lama melihat bahwa dia bukan orang yang baik, dia pasti telah memainkan banyak perempuan. "
Tatapan Neva sedikit kabur, dia melihat, dan itu adalah foto Chandra sedang memeluk seorang wanita.
Dia berpikir bahwa Gandi mungkin telah memeluk Julia di pelukannya, dan dia segera berkata dengan kebencian yang sama: "Semua pria itu sama saja, tidak ada hal yang baik, sangat serakah!"
Chelsi menatap Neva dengan takjub dan berkata, "Chandra ini, demi mempromosikan film baru-baru ini, dia terus mengaku bahwa dirinya masih jomblo."
Neva sedikit bingung, dan berkata dengan dingin: "Takutnya dia cuman ngaku jomblo di siang hari, dan malam hari sangat menikmati!"
Dia menghela napas dan berkata, "Menurut kalian, apakah semua pria generasi kedua yang kaya dan berkuasa akan begitu tidak bermoral?"
Kalimat ini memiliki dua makna, dan termasuk Gandi di dalamnya.
Namun, di mulut Neva, sebagai identitas Nyonya Tirta, juga tidak masalah jika dia berkata demikian.
Chelsi mengerutkan kening dan berpikir sejenak, lalu berkata, "Masalah ini benar tetapi juga salah. Kamu bisa melihat suamimu sendiri . . . . ."
Sebelum dia bisa menyelesaikan kata-katanya, Neva langsung menyela: "Nama dia Gandi!"
Chelsi memandang Neva dan merasa sedikit lucu, dia benar-benar terlihat seperti pecandu alkohol!
Memang tidak bisa bernalar dengan orang mabuk, dia berkata, "Iya, iya, Gandi. Sebenarnya, dia hanya memiliki satu rumor pasangan dalam beberapa tahun terakhir ini, dan itu adalah Julia. Selain dia, kamu adalah istri sejatinya."
“Hah?” Neva sedikit terkejut.
Chelsi adalah veteran di dalam lingkaran tersebut, dan apa yang dia katakan pasti tidak akan asal-asalan.
Dia teringat apa yang dikatakan Gandi pada dirinya sebelumnya, bahwa dia adalah satu-satunya wanitanya.
Jangan-jangan dia tidak bercanda, tetapi benar?
Neva memikirkan ini dan menggelengkan kepalanya dengan kuat, dia merasa itu tidak mungkin.
"Menurut kamu tidak demikian?" Chelsi berinisiatif untuk mengajukan pertanyaan.
Neva mengangguk tanpa berpikir, dia mendengar Chelsi terus berkata, "Neva, menurut pandangan kamu, siapa keluarga paling kuat dan berkuasa di kota Z?"
Pertanyaan ini agak aneh, tetapi Neva masih memikirkannya dan berkata, "Keluarga Tirta? Keluarga Garfid? keluarga Darmoko . . . . ."
Keluarga yang dia sebut semuanya ini adalah keluarga mapan.
Tetapi ketika menyangkut keluarga paling kuat, tidak ada yang bisa dibandingkan dengan keluarga Tirta.
“Andrew itu, sampai saat ini masih terus terkenak skandal dari waktu ke waktu, dia menyukai bintang wanita, sebelumnya, wanita di sekitarnya tidak akan bertahan lebih dari dua bulan. Tuan Muda keluarga Darmoko, hal yang paling terkenal di luar negeri adalah bahwa dia pernah memotret foto yang tidak senonoh . . . . . ."
Emra di satu sisi tidak bisa mendengarnya lagi dan berkata, "Sudah, jangan membicarakan ini lagi, ada begitu banyak orang di sekitar."
Karena semua pembicaraan mereka adalah urusan yang sangat pribadi, jika sekali menyebar, akan menjadi masalah besar.
Chelsi tahu keseriusan masalahnya, jadi dia merendahkan suaranya dan berkata, "Jadi, apakah Gandi keluargamu masih termasuk murni?"
Neva mengerutkan mulutnya dan berkata, "Murni atau tidak murni aku tidak tahu, yang penting, aku cumna tahu aku sepertinya sangat bodoh padanya."
Menurutnya, jatuh cinta pada seseorang yang tidak mungkin jatuh cinta pada dirinya sendiri adalah berjalan di atas tali di ketinggian 100 meter.
Setelah menyantap hot pot, mereka pergi bernyanyi selama satu jam lagi.
Neva menyanyikan lagu favoritnya "Menemaniku mengembara", dia menyukai arti kesedihan dari lagu ini, dan suara penyanyi yang agak serak.
Sekitar pukul sembilan malam, Chelsi mengantar dia kembali ke rumah keluarga Tirta.
Setelah membawa Neva masuk dengan aman, Chelsi baru pergi.
Shinta sedang membaca di sofa dan melihat wajah kecil Neva memerah, dia berkata, "Kamu minum anggur?"
Neva sudah sedikit tersadar pada saat ini, setelah melihat Shinta, wajahnya tiba-tiba menjadi sedikit malu.
Seolah-olah dia telah melakukan sesuatu yang salah dan telah ditangkap.
Dia tergagap-gagap dan menjelaskan: "Bu, cuman keluar dengan teman, jadi ..."
Sebelum dia selesai menjelaskan, Shinta meletakkan bukunya dan berkata kepada Mbok Ting yang baru saja keluar dari dapur: "Mbok Ting, siapkan semangkuk sup penyegar untuk Neva!"
Kemudian, dia mengalihkan pandangannya ke Neva dan berkata: "Teman-teman berkumpul itu wajar, aku juga tidak tidak melarang kamu minum, kamu sendiri harus bisa kontrol."
Neva memandang Shinta dengan heran, dia tidak menyangka bahwa dia akan melewati tahap ini dengan begitu mudah.
Bahkan jika itu adalah ibu mertua yang sangat murah hati, dia pasti akan sangat melarang menantunya minum anggur, kan?
Setelah Mbok Ting memasak sup, dia membawa ke kamar tidur di lantai atas.
Setelah Neva naik ke atas, dia langsung berbaring di tempat tidur besar dengan malas, tidak ingin melakukan apapun.
Dia ingin tidur, tapi sosok Gandi dan Julia terus muncul di benaknya.
Apa yang mereka berdua lakukan sekarang? Harusnya sudah pulang bukan?
Atau, mereka sedang melakukan system reproduksi manusia yang paling primitif?
Setelah meminum sup penyegar Mbok Ting, dia sedikit sadar.
Kemudian perut mulai terasa panas dan nyeri terbakar.
Dia segera bangun dan muntah di kamar mandi selama lebih dari sepuluh menit, dia hampir memuntahkan semua empedunya, akhirnya, dia bangun dengan lemah, mencuci wajahnya dan kembali ke sofa.
Rasa kantuk perlahan datang, dan dia akhirnya tertidur di sofa.
Dalam tidurnya, dia merasa seperti seseorang sedang menyeret pakaiannya.
Sepasang tangan besar yang kasar membelai kulitnya yang lembut dan halus, membuatnya sedikit sakit.
Neva mengerutkan kening, mencoba menggenggam tangan besar itu dan ingin menyingkirkannya.
Tapi tangan besar itu dengan sigap menghindarinya, dan memisahkan kedua tangannya yang langsung menguncinya.
Neva mengerutkan kening dan hendak bangun.
Saat ini, dia merasakan sensasi hangat di bibirnya, dan hormon napas pria segera mengelilinginya.
Dia membuka matanya, dan langsung melihat wajah tampan Gandi, dan wajah tampan itu menempel diwajah sendiri tanpa jarak.
Dan tubuhnya terasa dingin, pakaiannya telah dilepas oleh pria ini.
Gandi mencicipi rasa manis Neva, tetapi rasa di mulut Neva membuatnya cemberut.
Rasa ini membuar orang agak mual!
Dia melihat Neva sudah bangun, melepaskannya, dan berkata: "Kamu muntah?"
Neva mengangguk pelan dan berkata dengan lemah, "Iya, tapi aku sudah menggosok gigi, Tuan Tirta."
“Kenapa?” pertanyaan sederhana Gandi ini agak menakutkan.
Neva ragu-ragu sejenak, dan berkata, "Hanya sedikit tidak enak badan?"
"Tidak enak badan?" Gandi melihat sekilas Neva, dan kemudian bersandar di rambutnya, mengendus dalam-dalam dan berkata: "Tetapi kenapa bisa ada bau bir."
Neva membuka mulutnya dengan kaget, apakah pria ini hidung anjing? Bahkan bisa mencium bau bir?
Dia berkata, "Aku hanya, munim satu botol."
Di depan Gandi, berbohong selalu tidak efektif, Neva percaya akan hal ini.
Karena selama Gandi melihatnya sekilas, dia bisa langsung tahu apakah dia mengatakan yang sebenarnya atau tidak.
"Siapa yang mengizinkanmu minum?"
Gandi mengulurkan tangannya, memegang dagu Neva dan memaksanya dan dirinya untuk saling bertatapan.
Novel Terkait
Untouchable Love
Devil BuddyGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangLove In Sunset
ElinaBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesCutie Mom
AlexiaMy Secret Love
Fang FangIstri ke-7
Sweety GirlInventing A Millionaire
EdisonCinta Yang Dalam×
- Bab 1 Menyelamatkan Hidup Adik Laki-Laki
- Bab 2 Memberi Uang Kepadanya
- Bab 3 Dia Mengatakan Aku Cantik
- Bab 4 Kesepakatan Mendadak
- Bab 5 Neva Mengorbankan Tubuhnya
- Bab 6 Memutar Balikan Fakta
- Bab 7 Tidak Bisa Melarikan Diri Dari Takdir
- Bab 8 Bertaruh Denganku
- Bab 9 Nana yang Baik
- Bab 10 Mengambil Sesuai Keperluan
- Bab 11 Mempublikasikan
- Bab 12 Malam Pernikahan
- Bab 13 Kamu Minum Kebanyakan
- Bab 14 Penuh Cinta
- Bab 15 Pak Gandi, Jangan Begitu!
- Bab 16 Tidak Kenal Lelah
- Bab 17 Datang Memprovokasi
- Bab 18 Pacarku Sangat Lembut Padaku
- Bab 19 Kita Suami Istri
- Bab 20 Terluka
- Bab 21 Perselisihan
- Bab 22 Konyol
- Bab 23-24 Lempar Keluar
- Bab 25 Tidak Peduli
- Bab 26 Hilang ?
- Bab 27 Dokumen
- Bab 28 Ayah Yang Tampan
- Bab 29 Badut
- Bab 30 Berita Utama Di Instagram
- BAB 31 Sikap Ibu Tirta
- Bab 32 Harus Pulang
- Bab 33 Gandi Terluka
- Bab 34 Nasehat
- Bab 35 Merepotkan
- Bab 36 Maaf
- Bab 37 Air mata
- Bab 38 Sebuah Tamparan Diwajah
- Bab 39 Apakah Bisa Lebih Dekat Sedikit Lagi?
- Bab 40 Penampilan Saling Mencintai
- Bab 41 Sampai Jumpa Kamu
- Bab 42 Orang Berubah Keadaan Sama
- Bab 43 Keraguan Gandi Tirta
- Bab 44 Berlagak Pahlawan
- Bab 45 Habiskan Bersamaku
- Bab 46 Berbelanja
- Bab 47 Sangat cocok
- Bab 48 Tunggu Sebentar
- Bab 49 Wanita Yang Tidak Tahu Diri
- Bab 50 Orang Yang Paling Dibenci
- Bab 51 Tersadarkan
- Bab 52 Pria Harus Menyayangi Istri
- Bab 53 Mati Memegang Kedudukan
- Bab 54 Meremehkan
- Bab 55 Menunggu Suamiku Datang Menjemput
- Bab 56 Ke Kiri Pulang Ke Kanan Menjemputnya
- Bab 57 Gadis Yang Baik
- Bab 58 Kalah
- Bab 59 Berubah
- Bab 60 Wanita Paling Berbakat
- Bab 61 Tidak Menyukainya
- Bab 62 Keuntungan
- Bab 63 Makan Bersama
- Bab 64 Berakting Sebagai Istri Yang Baik
- Bab 65 Kehangatan Neva
- Bab 66 Hal Besar Terjadi
- Bab 67 Pura-Pura Oon
- Bab 68 Si Jelek
- Bab 69 Kenyataan
- Bab 70 Kalau Ada Pilihan
- Bab 71 Satu-Satunya
- Bab 72 Alasan
- Bab 73 Konyol
- Bab 74 Penyakit Datang Tidak Terduga
- Bab 75 Pesta Kelas Atas
- Bab 76 Memandang Rendah
- Bab 77 Otaknya Rusak
- Bab 78 Pilihan Paling Sulit
- Bab 79 Kabar Baik
- Bab 80 Seperti Burung
- Bab 81 Bahkan Tidak Menginginkan Nyawa
- Bab 82 Berita Heboh
- Bab 83 Menambah Minyak Di Api Yang Membara
- Bab 84 Membatasi Hubungan
- Bab 85 Bayangan Tubuh
- Bab 86 Orang Baik
- Bab 87 Pemeriksaan Dadakan
- Bab 88 Romantis
- Bab 89 Kegelisahan
- Bab 90 Situasi Membaik
- Bab 91 Kejadian Masa Lalu
- Bab 92 Adik Ipar
- Bab 93 Anemia
- Bab 94 Intuisi
- Bab 95 Mengecilkan Masalah
- Bab 96 Takdir
- Bab 97 Kakak Ipar Yang Hebat
- Bab 98 Jaga Baik Anj*ngmu
- Bab 99 Rindu
- Bab 100 Marah
- Bab 101 Ayah Dan Putri Itu Bertemu Secara Tidak Disengaja
- Bab 102 Tempatnya Bersandar Seumur Hidup Ini
- Bab 103 Tercengang
- Bab 104 Neva Dalam Bahaya
- Bab 105 Pahlawan
- Bab 106 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 107 Kenyataan
- Bab 108 Perhatian
- Bab 109 Demam
- Bab 110 Jebakan Julia
- Bab 111 Hukum Karma
- Bab 112 Anak Bandel
- Bab 113 Kartu Orang Baik
- Bab 114 Cinta Milik Dirinya, Dia Tidak Tahu
- Bab 115 Penjelasan Gandi
- Bab 116 Alergi
- Bab 117 Mengabaikan
- Bab 118 Dilukai
- Bab 119 Cinta Yang Pura-Pura
- Bab 120 Serakah
- Bab 121 Mabuk
- Bab 122 Bawa Wanita Ini Pergi
- Bab 123 Depresi
- Bab 124 Bakti Anak Yang Tidak Dikenal
- Bab 125 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 126 Meminta Uang
- Bab 127 Dua Ratus Miliar
- Bab 128 Mimpi Karena Rindu
- Bab 129 Berkompromi
- Bab 130 Kecantikan Neva
- Bab 131 Minta Tolong
- Bab 132 Memukulnya Sampai Mati
- Bab 133 Tidak Tahu Bersikap Lembut
- Bab 134 Kontrak
- Bab 135 Telpon Dari Dia Lagi
- Bab 136 Pelacur Centil
- Bab 137 Umpan
- Bab 138 Menyebutkan Kelemahan
- Bab 139 Pesta
- Bab 140 Saksi
- Bab 141 Perlakukan Diri Sendiri Dengan Baik
- Bab 142 Uang Kaget
- Bab 143 Biar Dia Datang Mencariku
- Bab 144 Lubang Tanpa Dasar
- Bab 145 Ada Orang Yang Bertindak
- Bab 146 Kesukaan Yang Tersembunyi
- Bab 147 Dia Masih Merupakan Seorang Siswa
- Bab 148 Orang Yang Berwajah Dingin Tetapi Berhati Hangat
- Bab 149 Tahun-Tahun Mengenal Tuan Tirta
- Bab 150 Mengantar Diri Untuk Dipermalukan
- Bab 151 Kamu Takut Aku
- Bab 152 Cari Mati
- Bab 153 Kritis
- Bab 154 Vegetatif
- Bab 155 Mimpi Buruk
- Bab 156 Bangun
- Bab 157 Blokir Jalan
- Bab 158 Kala Itu dan Sekarang
- Bab 159 Sudah Cukup Belum
- Bab 160 Tahu Diri
- Bab 161 Kamu Tidak Pantas
- Bab 162 Arogan
- Bab 163 Dilema
- Bab 164 Mengadu
- Bab 165 Sukses Atau Gagal Tergantung Pada Ini
- Bab 166 Terjebak
- Bab 167 Apakah Kamu Sudah Senang
- Bab 168 Cinta Yang Tak Berbalaskan
- Bab 169 Difitnah
- Bab 170 Hidup Atau Mati
- Bab 171 Kematian Nyawa Kecil
- Bab 172 Kakak Telah Datang Melihatmu
- Bab 173 Kesempatan Untuk Mengakui Kesalahan
- Bab 174 Tidak Mau Pergi Ke Manapun
- Bab 175 Kekejaman Dunia Maya
- Bab 176 Bertambah Satu Orang
- Bab 177 Berpisah
- Bab 178 Pernikahan Yang Buruk
- Bab 179 Kesepian
- Bab 180 Kelak Jangan Datang Lagi
- Bab 181 Tidak Ada Yang Enak Dipandang
- Bab 182 Istriku Tidak Bisa Minum Bir
- Bab 183 Menyusahkan
- Bab 184 Tatapan Matanya
- Bab 185 Melahap Kue Besar Sendiri
- Bab 186 Gadis Kecil Lebih Manis Darimu
- Bab 187 Membeberkan
- Bab 188 Aku Adalah Masalah
- Bab 189 Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 190 Merasa Bersalah
- Bab 191 Minum Bir
- Bab 192 Sampai Jumpa Di Kehidupan Selanjutnya
- Bab 193 Membunuh Orang
- Bab 194 Balas Dendam
- Bab 195 Perempuan Yang Merepotkan
- Bab 196 Setumpuk Sampah
- Bab 197 Ketulusan Keluarga Garfid
- Bab 198 Kamu Telah Menebaknya Dengan Benar
- Bab 199 Tiga Detik Tidak Pukul, Menjadi Nakal
- Bab 200 Sudut Bibir Yang Naik Ke Atas
- Bab 201 Ancaman Julia
- Bab 202 Kehangatannya
- Bab 203 Sengaja Ya?
- Bab 204 Seluruh Penjuru Dunia
- Bab 205 Burung Unta
- Bab 206 Membunuh Sekeluarganya
- Bab 207 Wanitaku Hanya Dirimu Saja
- Bab 208 Hanya Diriku Yang Pernah Menjadi Wanitanya
- Bab 209 Aku Benar-Benar Sudah Sangat Lelah
- Bab 210 Bos Richie yang Berprinsip
- Bab 211 Ciuman Halus
- Bab 212 Kewajiban Suami Istri
- Bab 213 Apakah Kamu Menyukaiku?
- Bab 214 Jangan-Jangan Otaknya Sudah Rusak?
- Bab 215 Pemicu Terakhir
- Bab 216 Aktif
- Bab 217 Kontroversi Kontrasepsi
- Bab 218 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan?
- Bab 219 Melebih-lebihkan
- Bab 220 Kakak Ipar
- Bab 221 Jalan Shivas
- Bab 222 Paling Parah Mengulang Kembali Dari Awal
- Bab 223 Merundingkan sesuatu
- Bab 224 Hal Yang Benar Dengan Orang Yang Tidak Tepat (1)
- Bab 224 Membicarakan Kejadian Tidak Membicarakan Orangnya
- Bab 225 Rasa Air Mata
- Bab 226 Kebetulan
- Bab 227 Apakah Sudah Sampai Waktu Yang Hancur Sepenuhnya?
- Bab 228 Perlu Pertukaran
- Bab 229 Sebenarnya Aku Juga Pernah Menyukaimu
- Bab 230 Orang Yang Tak Berperasaan
- Bab 231 Hancurkan Dia
- Bab 232 Permainan
- Bab 233 Genit
- Bab 234 Suasana Hati Richie Yang Buruk
- Bab 235 Dia Telah Kembali
- Bab 236 Pria Yang Memanjat Balkon
- Bab 237 Tidak Cinta
- Bab 238 Memalukan
- Bab 239 Dukungan
- Bab 240 Satu-Satunya Orang Cerdas Di Dunia
- Bab 241 Pulang
- Bab 242 Kamu Sendiri Yang Memilih
- Bab 243 Kemana Saja Tidak Lupa Menggoda
- Bab 244 Ada, Tapi Sudah Meninggal
- Bab 245 Dikurung
- Bab 246 Mak Comblang Paruh Waktu
- Bab 247 Datang Seorang Teman
- Bab 248 Kesalahan Sendiri Ditanggung Sendiri
- Bab 249 Aku Ingin Menunggumu Pulang
- Bab 250 Wajah Adalah Benda Yang Bagus
- Bab 251 Perbedaan Cinta Murni
- Bab 252 Berasa Naik Ke Surga
- Bab 253 Dia Menyukainya Tetapi Tidak Mau
- Bab 254 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Lagi
- Bab 255 Marah
- Bab 256 Terjadi Sesuatu Dengan Tuan Muda
- Bab 257 Terima Kasih, Neva
- Bab 258 Mengapa Kecelakaan Tidak Terjadi Padamu
- Bab 259 Dia Menang
- Bab 260 Ketidaknyamanan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 261 Berbagi Suka Dan Duka
- Bab 262 Kakek
- Bab 263 Semua Pria Itu Sama
- Bab 264 Tokoh Besar
- Bab 265 Tidak Bagus!
- Bab 266 Legal Officer Wanita
- Bab 267 Gadis Kecil Yang Dipungut
- Bab 268 Wow, Harum Sekali!
- Bab 269 Petani Dan Ular
- Bab 270 Darah Daging Keluarga Yang
- Bab 271 6 Orang Mama
- Bab 272 Permintaan Berty
- Bab 273 Masuk Dapur
- Bab 274 Maksud Hatinya
- Bab 275 Putus Harapan
- Bab 276 Peperangan
- Bab 277 Mengembalikannya Berlipat Ganda
- Bab 278 Aku Sangat Mengganggu Ya
- Bab 279 Perubahan Di Acara Pernikahan
- Bab 280 Menginginkan Anak
- Bab 281 Memberikan Sebuah Kejutan Kepadanya
- Bab 282 Pernikahan
- Bab 283 Dia Yang Mana Yang Asli?
- Bab 284 Aku Memanggilmu Adik, Kamu Juga Tidak Menjawabnya
- Bab 285 Orang Yang Paling Lembut Di Dunia
- Bab 286 Tes DNA
- Bab 287 Dua Buah Mayat
- Bab 288 Selamat Tinggal Cintaku
- Bab 289 Kemanapun Tidak Boleh Pergi
- Bab 290 Aku Mencintaimu
- Bab 291 Kemanusiaan Dan Ancaman
- Bab 292 Penjahat Mutlak
- Bab 293 Enam Puluh Milyar Dan Nyawa Manusia
- Bab 294 Empat Triliun, Kamu Pergilah Sana
- Bab 295 Surat Yang Dia Tinggalkan
- Bab 296 Perusahaan Aska Bangkrut
- Bab 297 Kebaikannya
- Bab 298 Dia Sudah Tiada
- Bab 299 Maaf
- Bab 300 Paman Dan Anak Perempuan
- Bab 301 Bertumbuh Bersama
- Bab 302 Paman Harus Melindungi Nana Dan Ibu
- Bab 303 Keputusan Gandi
- Bab 304 Julia Morez diculik
- Bab 305 Perdagangan Web Gelap
- Bab 306 Hatinya Hanya Ada Satu Orang
- Bab 307 Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 308 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 309 Yang Terindah Di Lubuk Hati
- Bab 310 Aku Bersedia Dimarahi Olehmu Seumur Hidup
- Bab 311 Wanitaku
- Bab 312 Jongkok Di Pojokan
- Bab 313 Aku Menganti Kerugian Kamu
- Bab 314 Kamu Sangat Tertarik Kepada Dia
- Bab 315 Kertas Tidak Bisa Menahan Api
- Bab 316 Apakah Rasanya Seperti Yang Kamu Inginkan?
- Bab 317 Aku Hanya Ingin Mendekatimu
- Bab 318 Membutakan Matanya
- Bab 319 Pasti Sangat Bahagia
- Bab 320 Mengunci Hati Kamu
- Bab 321 Orang Asing di Meja Makan
- Bab 322 Orang Yang Mengganggu, Kakinya Akan Dipotong
- Bab 323 Aku Suka Kamu Menemaniku
- Bab 324 Kebenaran
- Bab 325 Sejarah Tersembunyi Keluarga Yang
- Bab 326 Ada Apa Ini?
- Bab 327 Berbohong
- Bab 328 Dia Hampir Mati
- Bab 329 Permohonan Untuk Tetap Hidup
- Bab 330 Penyelamat
- Bab 331 Merahasiakan Identitas Orang Yang Mendonorkan Darah
- Bab 332 Nyonya Presdir
- Bab 333 Pria Jahat
- Bab 334 Biaya Terima Kasih
- Bab 335 Apa yang Kamu Inginkan Dariku, Agar Kamu Merasa Puas
- Bab 336 Kedepannya Jangan Menangis Lagi
- Bab 337 Impian Kehidupan Cinta
- Bab 338 Pak Tua Yang Memancing Ikan
- Bab 339 Bertindak Terlalu Berlebihan
- Bab 340 Wanita Bikini
- Bab 341 Barter
- Bab 342 Anak
- Bab 343 Tidak Selezat Pangsit
- Bab 344 Bawa Ibu Kembali
- Bab 345 Seolah Tidak Mengenal Sanak Keluarga
- Bab 346 Menjauhlah Dariku
- Bab 347 Kemesraan Di Sisi Gelap
- Bab 348 Ayo Kita Pacaran
- Bab 349 Karier
- Bab 350 Posisi Yang Didapatkan Dengan Menaiki Ranjang
- Bab 351 Aku Akan Bertanggung Jawab Padamu
- Bab 352 Bertaruh Dengan Ayah
- Bab 353 Ayahku Adalah Kepala Sekolah
- Bab 354 Aku tidak keberatan membantumu mendisiplikannya
- Bab 355 Nyali cukup besar
- Bab 356 Hal yang mengerikan
- Bab 357 Kamu Jangan Bicara Sembarangan Ya
- Bab 358 Menerima Resikonya
- Bab 359 Dia Bilang, Itu Putrinya
- Bab 360 Merokok Buruk Bagi Kesehatanmu
- Bab 361 Apakah Ada Sesuatu di Wajahku
- Bab 362 Pergi Membuka Kamar?
- Bab 363 Ingatan Hancur
- Bab 346 Tuan Tirta, Berbicaralah Dengan Baik
- Bab 365 Tidak Ada Yang Berani Mengatakan Keburukan Aku Dan Kamu
- Bab 366 Antar Saudara
- Bab 367 Karena Direktur Yang Memiliki Temperamen Baik
- Bab 368 Kamu Bisa Belagu Sampai Kapan
- Bab 369 Aku Orangnya Lebih Cinta Damai
- Bab 370 Semuanya Mengandalkan Sponsor Elit
- Bab 371 Penasihat
- Bab 372 Masalah Sepele Ini, Kapan Saja Dikerjakan Juga Sama
- Bab 373 Seratus Tangkai Bunga Mawar Ungu
- Bab 374 Nasib Akhir Penyanjung
- Bab 375 Keputusasaan Dan Harapan
- Bab 376 Utarakan Perasaanmu, Bersikap Lebih Berani
- Bab 377 Setiap Perbuatanku Hanya Boleh Dilakukan Untukmu
- Bab 378 Tuan Gandi, Kamu Benar-benar Buta
- Bab 379 Melakukan Sesuatu Yang Penting
- Bab 380 Hal Yang Hanya Terjadi Pada Sepasangan Kekasih
- Bab 381 Aku Di Sini Melihatmu Kembali
- Bab 382 Akankah Ibu dan Paman Gandi tidur bersama?
- Bab 383 Pikiran Gadis
- Bab 384 Kamu pernah kehilangan ingatan, Apa kamu lupa
- Bab 385 Kesehatan Tubuh Pertama, Jangan Kecapekan
- Bab 386 Pakaian Tidak Rapi Dan Kaki Lemas
- Bab 387 Pacar Gosip