Cinta Yang Dalam - Bab 249 Aku Ingin Menunggumu Pulang

Empat puluh menit kemudian , Billy akhirnya sampai.

Suaminya tinggal disana untuk mengurus kecelakaan.

Setelah dia memeriksa Neva secara teliti dia pun berkata :” Bang kedua, Nyonya muda Tirta terkena demam dikarenakan kedinginan.”

Ketika alasan sudah dipastikan, kemarahan di dalam hati Gandi pun sedikit tidak bisa dikendalikan.

Ternyata sesuai dengan perkiraannya.

“ Ya, sepertinya dia tidak memperhatikan perubahan suhu beberapa hari terakhir.”

Billy baru saja mau memberikan resep obat, Neva tiba-tiba dengan bingung berkata:” Tuan Tirta, bagaimana kamu masih belum pulang? Di luar sangat dingin, aku sudah kedinginan, bagaimana kamu masih belum pulang….”

Perkaataan ini bisa dikatakan menjelaskan mengapa dia terkena demam.

Billy terkejut, dia merasa punggungnya menjadi dingin, seakan dia mendengar hal yang tidak perlu dia dengarkan.

Namun hati Gandi terasa campur aduk, wanita bodoh ini, apakah karena dia pulang terlambat sehingga dia terus menunggu di luar ?

Apakah dia tidak tahu tubuhnya lemah? Sama sekali tidak bisa menahan dingin?

Sayangnya balasan pertanyaannya harus menunggu Neva tersadar baru dibicarakan.

Billy sedang membuka obat dan membiarkan Neva untuk memakannya terlebih dahulu dan kemudian berkata kepada Gandi :”Bang kedua, untuk kesembuhan dari flu akibat dingin akan berangsur pulih dengan agak lamban, obat ini dikonsumsi satu hari dua kali, biar nyonya muda banyak minum air panas dan membuang racun, ini adalah obat cair untuk menghindari angin, setiap siang minum ini….”

Gandi menanggapi dan kemudian Billy mengundurkan diri dari kamar.

Dia menjaganya beberapa saat, setelah memakan obat, Neva menjadi lebih sadar, dan suhu tubuhnya pun membaik.

Namun tubuhnya sangat kaku, kesakitan seakan tubuhnya dicabik-cabik.

Dia agak haus dan sedikit membuka mata dan melihat bayangan yang agak buram dan berkata:” Tuan Tirta, aku ingin meminum air, aku bisa….”

Sebelum perkataannya selesai, mulutnya sudah ditutup oleh tangan Gandi, menyuruhnya untuk menyimpan tenaga.

Setelah lima belas menit, dia pun sudah bisa meminumnya.

Kali ini Gandi tidak langsung memberikannya, dia sudah memiliki sedikit tenaga sehingga dia bisa meminumnya sendiri.

Setelah meminum air, Neva mengeuluarkan nafas panjang, dengan pandangan mata yang rumit memandang Gandi dan berkata:” Terima kasih…. suamiku.”

Hati Gandi tersentuh, dibuat tersentuh oleh kata yang diucapkan oleh Neva.

Ketika pertama kali dia memasuki keluarga Tirta, demi berakting dan dia memanggilnya suami.

Kemudian aktingnya menjadi semakin canggung, dia pun perlahan menghilangkan memanggil suami dan langsung memanggilnya Tuan Tirta.

Sekarang, dia kembali memanggilnya suaminya, apa maksudnya?

Apakah ini adalah cinta?

Namun detik berikutnya, dia membuang pikiran ini dari dalam pikirannya.

Wanita ini demamnya sudah turun, sudah waktunya membuat perhitungan dengannya.

“ Kamu menungguku di halaman malam ini?”

Nada perkataan Gandi yang marah membuat Neva menjadi sedikit gugup, dia dengan ringan menjawab, seakan menjelaskan dan berkata:” Aku ingin menunggumu pulang.”

“Aku sudah sebesar ini, apakah masih bisa hilang?”

Neva membuka mulutnya, ingin menjelaskan lebih banyak, namun sepertinya semua yang akan dikatakan adalah hal yang salah.

“ Sudah mengatakan supaya kamu tidak pergi, namun kamu masih saja pergi, sekarang kamu demam sesuai keinginan kamu kan?”

“ Sepanjang hari seperti anak kecil saja, apakah ingin bergantung padaku seperti ini?”

Neva dalam hati menjawab jawabannya:” Ya.”

Dunia nya sebelum ini dikelilingi oleh Nana.

Namun dunia nya saat ini justru dikelilingi oleh Gandi.

Dan Nana diciptakan oleh Gandi, yang mengubah hidup Neva adalah dia.

.

Dia telah merebut hatinya, walaupun sudah meninggalkan beberapa tahun , ketika kembali juga memiliki tanda darinya.

“ Maafkan aku….”

Di dalam hati Neva, ini mungkin adalah jawaban yang paling baik.

Gandi tertawa dingin, memasukkan kembali lengan Neva yang berada di luar ke dalam selimut:” Apakah ada gunanya mengucapkan maaf? Sepanjang hari harus aku yang terus mengajarkanmu? Jika aku malam ini tidak kembali, apakah kamu mau terus berdiam menungguku di luar? Apakah kamu tahu jika luka dingin yang serius, bisa membuat kulit rusak, bisa diamputasi bahkan bisa meninggal…”

Neva menjilat bibirnya, tidak berani berkata apapun.

Dia merasa Gandi terlalu melebih-lebihkan, tidak separah itu kok!

Namun ekspresi gelap Gandi itu membuatnya tidak berani untuk berkata apapun.

Gandi melihat Neva yang lemah seperti itu membuatnya menjadi lebih marah.

Wanita ini, setiap membicarakannya ini selalu berekspresi dia tahu dia sedang berbuat kesalahan.

Namun ketika membalikkan kepala, kembali mengerjalan apa yang dia mau.

Dia mengganti handuk yang baru, setelah membuatnya basah, kembali mengelap tubuh Neva.

Dalam keadaan sadar, Neva menjadi malu, dia dengan lemah berkata:” Tuan Tirta, aku saja yang lakukan sendiri!”

Gandi menatap singkat Neva dan berkata:” Apakah kamu bisa mengambil handuk?”

Neva meraihnya, namun dihindari oleh Gandi.

Dia menekan Neva seakan boneka kain dan membalikkan tubuh Neva, setelah semua keringat di tubuhnya sudah diseka, dia menyuruh Neva untuk tidur di sisi tempat tidur yang lain.

Tubuh yang terasa sejuk membuat Neva merasa nyaman dan dengan cepat dia pun tertidur.

Dalam mimpinya, dia merasa panas dan menendang selimutnya.

Gandi setiap kali bangkit dan membantunya memperbaiki selimut.

Tidak tahu sudah berapa kali bangun, Gandi pun merasa kesal.

Dia pun langsung melepaskan selimut, jika dia tidak ingin menggunakannya ya tidak usah.

Baju tidur Neva pun mulai terangkat, perutnya yang rata, terlihat ada sebuah tanda di atasnya yang menarik perhatian dari Gandi.

Jika dia tidak lupa ingat, seharusnya tanda ini adalah stretch mark kan?

Wanita ini sudah pernah melahirkan?

Ketika memikirkan ini, Gandi pun teringat informasi sebelumnya mengenai Neva.

Neva yang pada awalnya di dalam hatinya terasa lemah lembut, langsung terasa menjadi kesalahannya sendiri.

Dia menatap Neva singkat dengan keras, berapa banyak lagi rahasia yang wanita ini sembunyikan darinya?

Dia menarik selimut dan menyelimuti dirinya.

Bukankah dia merasa panas, jika begitu kedinginan saja seperti itu!

Namun setelah membalikkan badan, dia tidak bisa tidur.

Seakan wanita ini demamnya baru turun dan kali ini akan kedinginan…..

Ya sudahlah, wanita ini sudah berada di sampingnya cukup lama, walaupun belum pernah melakukan hal yang menguntungkan dirinya.

Bagiamanapun dia masih berstatus sebagai istrinya.

Gandi menghibur dirinya sendiri dan membagi sebagian selimutnya dan menutupi tubuh Neva.

Ketika Neva sadar keesokan harinya, sudah tengah hari.

Dia menggulung dirinya seperti sebuah udang, orang yang tidur seperti ini biasanya dalam hatinya tidak memiliki rasa aman.

Tubuhnya sangat lelah, dia menggunakan banyak tenaga hanya supaya bisa bangun dari tempat tidur.

Setelah melihat ke sekeliling, di samping tempat tidur terdapat sebuah catatan.

Dia mengambil dan melihatnya, ini adalah tulisan Gandi yang berkata:” Di atas lemari di samping tempat tidur ada obat, satu hari minum dua kali. Obat cair aku sudah menyuruh Mbok Ting untuk menyeduhkannya, siang harus diminum. Badanmu belum sembuh, jangan sembarangan pergi keluar.”

Perkataannya yang terakhir, ditulis Gandi dengan garis dibawahnya, artinya harus diperhatikan supaya Neva mendengarkannya.

Sudut bibir Neva pun terangkat.

Dapat diperhatikan oleh orang yang dikasihi terasa senang.

Setelah memakan obat, tubuhnya menjadi lebih bertenaga, setelah mencuci muka, dia melihat Mbok Ting sudah menyiapakan makan siang.

Karena tahun baru, Mobok Ting juga kembali ke kediaman keluarga Tirta.

Shinta sejak pagi sudah diajak teman untuk pergi bermain mahyong, Fandi lebih tidak bisa diam, sehingga di rumah hanya tersisa pembantu saja.

Mbok Ting baru menyiapkan sup telur di atas meja, dan ketika melihat Neva yang turun dari atas, dia segera maju kedepan memopong Neva dan berkata:” Nyonya muda, tubuh anda masih belum pulih, lebih baik banyak istirahat saja!”

Neva tersenyum dan berkata:” Mbok Ting, sup telur yang anda buat sangat harum! Namun hari ini aku sudah membuat janji dengan teman sehingga hanya akan menyicipinya sedikit dan kemudian pergi keluar.”

Mbok Ting memperhatikan Neva, bagaimana pun dia bukan terlihat orang yang sudah bisa keluar rumah.

Karena itu dia dengan halus berkata:” Gandi pada pagi tadi sebelum pergi memberitahu saya supaya anda lebih banyak istirahat di rumah.”

Tentu saja, perkataan awal Gandi adalah tidak membiarkan Neva pergi keluar, dan diperhalus oleh mbok Ting.

Neva menganggukan kepala, setelah menyantap makanannnya, merasa tubuhnya menjadi lebih bertenaga dan akhirnya pergi keluar.

Demi mencegah kembali terkena demam, dia pun menggunakan baju tebal, Ketika merasa ada yang kurang dia pun mengenakan topi rajutan yang sangat kawaii.

Chelsi sudah mengirimkan lokasi lewat wechat, hanya menunggu Neva berangkat.

Ketika dia keluar, dia menggunakan taxi pergi ke Belle Plaza .

Di sebuah pojok lobby lantai dasar dia bertemu dengan Chelsi.

Chelsi hari ini mengenakan pakaianan yang sangat gaul, mengenakan baju ketat kulit berwarna hitam dan celana kulit, dengan kacamata hitam besar di wajahnya, seakan seorang gadis sepeda motor di film。

Ketika melihat Neva yang terbungkus seperti bakcang, dia dengan berlebihan membuka mulutnya, maju ke depan dan memukul bagian depan dan belakang tubuh Neva dan berkata:” Neva, jika kamu mengenakan lebih banyak lagi, aku akan mengira kamu menjadi hamburger!”

Sambil mengatakannya, dia berekspresi seperti air liur nya sedang bercucuran.

Neva hanya menatap singkat Chelsi, kemudian menatap Emra yang berada di sampingnya dan memberi salam dengan tersenyum.

Setelah Chelsi berkata dengan berlebihan, dia pun bertanya Neva ingin berbelanja apa.

Tubuh Neva agak lemah, dalam perjalanan kesini, kepalanya pun sudah bercucuran keringat.

Chelsi dan yang lain belum makan, mereka pun pergi mencari restoran barat dan makan sedikit.

Setelah menyantap makanan, kebelulan baru keluar sebuah film fantasi yang akan ditanyakan setengah jam lagi.

Oleh karena itu Emra pun memberi saran:” Ayo nonton film saja!”

Chelsi orang yang sembarangan, namun Emra adalah orang yang teliti.

Dia menemukan wajah Neva agak pucat, sangat jelas tubuhnya sedang lemah.

Mereka bertiga memesan ruangan Vip dan duduk menonton film.

Emra ketika Chelsi pergi ke kamar mandi berkata dengan ringan :” Neva, apakah kamu tidak enak badan?”

Neva tanpa sadar langsung menganggukan kepala, di dalam bioskop sangat panas, namun dia tidak berani melepaskan jaketnya, takut dirinya akan ketahuan sedang sakit.

“ Kenapa?” Emra menaikkan tangannya, menyentuh dahi Neva, namun tidak panas.

Neva kali ini baru menyadari bahwa dirinya didominasi oleh tubuhnya, dia dengan suara kecil berkata:” Kak Emra, aku kemarin baru saja terkena demam, namun sekarang suhunya sudah turun.”

“ Bagaimana masih keluar ketika sedang sakit? Bukankah lebih baik beristirahat di rumah?”

“ Tapi aku sudah berjanji dengan Chelsi!”

Perkataan Neva ini membuat Emra terbisu, sepertinya apa yang dikatanya benar juga.

Saat ini Chelsi pun sudah kembali, di tangannya dia membawa satu tas besar makanan kecil dan berkata:” Apa yang kalian bicarakan di belakangku?”

Neva hanya tersenyum ringan, di dalam kegelapan Chelsi tidak bisa melihat ekspresinya saat ini.

Ketiga orang itu pun mulai menonton film fantasy ini dengan makanan dan minuman yang tersedia.

Film ini diklaim menampilkan teknologi fiksi ilmiah tingkat tinggi di China dan diproduksi dengan sangat baik.

Tokok utama wanita Fifi Sun , adalah aktris terkenal yang memiliki hubungan yang cukup baik dengan Chelsi.

Sementara tokoh utama pria Chandra , kebetulan adalah anak konglomerat, perusahaan yang bekerja sama dengan Fifi Sun adalah milik keluarganya.

Di dalamnya juga ada robot pintar yang bertugas untuk membuat lebih lucu.

Setelah melihatnya sejenak, Chelsi dengan cemberut berkata:” Pada zaman seperti ini masih ada kucing dan anjing yang masuk ke dalam film. Hanya dengan teknik acting Chandra seperti ini, jika tidak bergantung pada ayahnya, bahkan tidak pantas untuk membetulkan tali sepatu Fifi Sun .”

Emra terbatuk dan berkata:” Chelsi hati-hati di dinding ada telinga.”

Neva di dalam hati juga setuju pemikiran mereka, bagaimanapun orang di dunia hiburan, acting bagus atau tidak, penampilan mereka bagus atau tidak bisa langsung dilihat jelas.

Ketika Chandra ingin mengatakan perkataan romantis, dia ingin menampilkan ekspresi yang penuh perasaan.

Namun mungkin dia merasa bagus, sebenarnya ekspresi di wajahnya sangat berlebihan.

Ada beberapa detail dapat terlihat ekspresi wajah Fifi Sun yang bergerak dengan tidak alami.

Chelsi mendengus dan berkata:” Akting yang sangat buruk ini pun bisa ditayangkan, masih beruntung memiliki script yang baik dan partner yang baik. Aku ingat di internet penilaian film ini sembilan, bagaimana bisa?”

“ Semua bergantung pada uang untuk membelinya kan! Neva menghela nafas tanpa sadar.

Ketika dia mengatakan ini, langusng membuat Chelsi merasakan hal yang sama, dia menatap Neva singkat dan berkata:” Perkataanmu ini adalah esensinya.”

Neva pada awalnya tidak berakting, sehingga dia masih bisa melihatnya.

Namun Chelsi segera tidak tahan, sepanjang film itu dia dua kali pergi ke luar, terakhir kali dia membawa pulang tahu busuk masuk ke dalam.

Emra tidak suka bau ini, dia pun langsung menutup hidungnya dan berlari jauh-jauh.

Neva menyukai makanan ini, namun memakan ini di ruangan tertutup sepertinya terlalu berlebihan.

Dia pun bangkit berdiri dan membuka kipas dan kemudian duduk di samping Chelsi dan memakan beberapa potong,

Ketika memakan tahu busuk ini, dia pun langsung memikirkan Nardi.

Pada saat Nardi masih kecil, dia sangat penasaran dengan semua hal.

Ada suatu kali ketika pulang sekeolah, Neva menggandeng tangannya pulang ke rumah.

Namun di perjalanan menemukan sebuah gerobak tahu busuk, dia pun langsung tidak ingin pergi dan ingin mencicipinya.

Neva tidak tahan aroma ini sehingga menolaknya.

Nardi mendengarkan perkataan Neva, di bawah nada keras dari Neva, dia pun mengikuti Neva pulang.

Namun dalam dua hari setelahnya, setiap dia melewati tempat itu, dia sering menatap gerobak itu.

Ekspresinya yang kasihan itu akhirnya membuat hati Neva luluh.

Tidak ada pilihan lain, dia hanya bisa menahan hidung dan membelikan satu porsi untuk Nardi.

Makanan di sekitar sekolah sangat murah, sepuluh ribu sudah bisa mendapatkan satu mangkok.

Setelah Nardi memakan beberapa potong, dengan gembira berkata kepada Neva sangat enak dan menyuruh Neva untuk mencobanya.

Neva sambil menggertakkan gigi memakan satu potong dan akhirnya menyukai makanan ini.

Sayanganya makanan ini tidak bisa masuk karena aroma yang terlalu besar.

Setelah Neva memakan satu potong, dia pun memikirkan kapan terakhir kali dia makan ini, lima tahun yang lalu? Atau tujuh tahun yang lalu?

Setelah Nardi pergi, dia seakan tidak pernah menyentuh makanan ini lagi.

Ketika karena jika memikirkan makanan ini, dia pun langsung memikirkan Nardi.

Film ini berlangsung selama dua setengah jam, Ketika sudah sampai dua jam, Chelsi yang pergi ke luar cukup lama pun akhirnya kembali, namun ekspresi wajahnya sangat aneh.

Ketika dia sudah duduk, dia menatap Neva beberapa kali tanpa mengucapkan apapun, hingga Neva merasakan ada yang tidak beres dan bertanya kepadanya:’ Apakah di wajahku ada sesuatu?”

Chelsi menggelengkan kepala dan berkata:” Neva, ketika aku keluar, aku melihat sepasang orang yang aku kenal.”

“ Sepasang orang yang dikenal?”

Novel Terkait

Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu