Cinta Yang Dalam - Bab 172 Kakak Telah Datang Melihatmu

Tiba di negara M, karena perbedaan waktu, saat ini tepat siang hari.

Shinta Lie telah mengatur orang yang menjemput di bandara, dan mencari sebuah vila terpisah bagi Neva untuk tinggal sementara.

Semua yang dibutuhkan terdapat di halaman vila, ada kolam renang, taman, dan gym.

Neva berbasa-basi, setelah melihat pihak lain pergi, kemudian berkendara dengan navigasi mengikuti alamat.

Setelah tiba di tempat tujuan, Neva melihat gedung kecil berlantai dua yang ada di depan, dia menekan bel pintu setelah turun dari mobil.

Setelah beberapa saat, pintu terbuka.

Yang muncul di hadapannya, adalah wajah yang sedikit lemah dan pucat.

Neva menatap Berty, meskipun sikapnya masih anggun dan murah hati, tetapi terdapat kelelahan yang susah untuk disembunyikan.

"Kamu sudah datang..."

Berty menatap Neva, raut wajahnya kompleks.

Neva membuka mulut, pada akhirnya hanya bisa berkata "hm".

Berty membuka jalan, lalu Neva berjalan masuk.

Ada bau asap yang tebal di rumah itu, seharusnya ada kertas yang dibakar.

Foto Nardi, diletakkan di atas meja di tengah ruang tamu.

Berty di samping Neva, berkata dengan suara yang kecil : "Nardi tidak suka tinggal bersama kami, kemudian kami membelikannya rumah di sini. Dia telah tinggal di sini selama beberapa tahun, dia sudah tiada, aku juga belum menyentuh beberapa dekorasi ini. Selalu merasa, dia seperti berada di sisiku..."

Saat berbicara, Berty mulai terisak lagi.

Hati Neva menjadi sedih, dia mengeluarkan saputangan dan mengusap air mata Berty, menghibur : "Bibi Zhang, jangan menangis. arwah Nardi yang di langit juga tidak ingin melihatmu sedih karena dia."

Berty mengendus, berkata dengan penuh penyesalan : "Anak ini, dia memiliki sifat keras kepala, aku tahu dia selalu membenciku beberapa tahun ini. Karena aku telah merebutnya dari sisimu, jadi tidak pernah bersedia memanggilku ibu... Tetapi dalam hatinya sebenarnya telah memaafkanku, kamu lihat, ini adalah gambar yang dilukisnya."

Saat berbicara, Berty telah menarik Neva, ke kamar Nardi sebelum kematiannya.

Sebuah laci di kamar telah terbuka, terdapat setumpuk kertas gambar di dalamnya.

Berty mengambil beberapa lembar, Neva kembali sedih setelah melihatnya.

Pada gambar pertama, dia telah melihat, ini adalah gambar dia sedang memegang tangan Nardi, berjalan bersama di jalanan di luar rumah Aska yang sebelumnya.

Pada gambar kedua, itu adalah gambar orang tua yang sedang menggendong dia dan Nardi, melukis sebuah potret keluarga yang harmonis dan bahagia.

Pada gambar ketiga, itu adalah seorang wanita, yang sedang memegang tangan Nardi, dan menyerahkannya ke tangan yang lain.

Dan pada gambar keempat, terlukis pria yang Neva tidak kenal di atasnya, tetapi di sampingnya adalah Berty, dan Nardi berdiri di belakang mereka, terlihat dengan jelas orang itu seharusnya adalah suami Berty.

......

Neva melihat satu per satu, matanya telah berkaca-kaca.

Dia sangat paham dengan sifat Nardi, dia adalah orang yang terlihat dingin tetapi berhati hangat.

Dia membenci Berty, membenci Berty karena meninggalkan dirinya.

Tetapi juga mencintai Berty, karena Berty adalah ibunya, pada awalnya tidak menginginkannya juga tidak ada jalan keluar.

Dia juga membenci Neva, membencinya karena mengusirnya.

Tetapi kemudian dia sebenarnya juga mengerti, Neva mengusirnya, hanya demi dia datang ke negara M untuk menyembuhkan penyakitnya dan menjalani hidup yang lebih baik.

Tangan Neva membelai wajah Nardi yang ada di atas kertas gambar dengan lembut, seolah-olah Nardi ada di depannya, dia masih sama seperti bertahun-tahun yang lalu, membelai wajah Nardi yang lembut, dia tidak tahan dan akan tersipu.

Berty telah terisak di samping, terus-menerus berkata : "Awalnya, aku berpikir operasinya akan berhasil, dia akan tumbuh besar dengan sehat. Tetapi tidak terpikirkan, setelah operasi lagi dan lagi, Nardi bahkan menjadi lebih kurus, hingga ketika pada akhirnya dia tiada, dia hanya 25 kilogram..."

Neva terkejut, dia tahu bentuk tubuh Nardi.

Beberapa tahun ini, meskipun dia tumbuh dengan lambat, tetapi tingginya sudah 1,8 meter.

Pria dengan tinggi 1,8 meter, tetapi hanya 25 kilogram, itu hanya tengkorak.

Tidak heran, tidak heran dirinya bisa bermimpi seperti itu...

"Nardi sangat giat, dia belajar dengan giat, meskipun dia tidak mengatakannya, tetapi kita mengerti, dia ingin memberikan contoh untuk kita lihat, membuktikan dia bukanlah orang yang biasa-biasa aja... Karena suamiku, tidak terlalu menyukainya dari awal. Tetapi kemudian juga tersentuh olehnya... Masalah pulang waktu itu, aku sebenarnya tidak setuju. Bagaimanapun juga dia telah menjadi begitu, jika pulang juga takut ditertawakan. Tetapi suamiku yang mendukungnya, berkata hidup itu singkat, lakukanlah apa yang diinginkan, mengapa peduli dengan pandangan orang lain?"

"Pada saat itu, aku telah mengerti, semuanya adalah salahku. Jika pada awalnya aku tidak peduli dengan pandangan itu, tidak memeras otak untuk mencari koneksi. Mungkin semua ini tidak akan terjadi. Hidup mungkin tidak akan semewah ini, tetapi ada dia yang menemani, juga akan bahagia."

Ketika Berty berbicara, dia telah terjatuh di lantai.

Neva memapahnya, membiarkannya duduk dan istirahat sejenak di tempat tidur.

Tetapi Berty belum duduk, dia tiba-tiba berdiri.

Dia tersenyum pahit dan berkata : "Nardi tidak suka orang lain menyentuh tempat tidurnya, juga termasuk aku. Aku keluar untuk menenangkan diri sejenak, kamu lanjut melihat."

Setelah selesai berbicara, dia perlahan-lahan jalan keluar tanpa bantuan Neva.

Berty menutup pintu kamar untuk Neva dengan pengertian, dua wanita yang bersedih, perlu ketenangan.

Kali ini, orang yang terjatuh lemas di lantai telah berganti menjadi Neva.

Semua kekuatannya sebelumnya, hanya dibuat-buat.

Begitu masuk rumah dan melihat tata letak dekorasi yang familiar ini, Neva telah mengerti, ini adalah dekorasi rumah Nardi ketika dulu mereka kakak beradik saling bergantung.

Ketika datang ke negara M, dia masih memikirkan kehidupan yang dulu itu.

Neva bisa membayangkan, tampak Nardi yang berguling-guling di atas tempat tidur tetapi tidak ada orang terdekat yang menemaninya ketika setiap kali menderita siksaan penyakit.

Dirinya memperlakukan Nardi dengan buruk, waktu itu dia sama sekali tidak memikirkan perasaan Nardi.

Jika semuanya akan berubah seperti ini, waktu itu lebih baik dia meninggalkan semuanya, dan datang ke negara M bersama dengan Nardi.

Tetapi di dunia ini tidak ada obat penyesalan, Nardi telah tiada.

Neva menarik napas panjang, membuka pintu dan berjalan keluar kamar.

Saat ini, Berty berlutut di lantai dan membakar kertas, sedang membisikkan sesuatu dalam mulutnya, kedengarannya seperti Sansekerta.

Setelah mendengar suara pintu terbuka, dia berbalik dan melihat ke Neva, menatap tatapan Neva yang sedikit ragu, memaksakan seyuman di wajahnya, berkata : "Takut kesakitan yang dirasakan Nardi beberapa tahun ini terlalu banyak, khawatir terlalu banyak dan tidak tega untuk reinkarnasi, jadi aku secara spesial meminta kitab ini dari Bhiksu. Pada awalnya merasa sangat berbelit-belit, tidak terpikir, aku telah menghafalnya setelah waktu yang lama."

Neva berkata "hm", kemudian maju dan berlutut.

Novel Terkait

Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu