Cinta Yang Dalam - Bab 266 Legal Officer Wanita
Untuk sesaat, tercium napas mesra di udara.
Wajah Neva memerah. Tanpa menunggu dia bicara, Gandi langsung menindih Neva di bawah tubuhnya.
Di negara asing, melakukan hubungan suami istri seperti ini telah membawa kegembiraan dan daya tarik yang berbeda bagi Neva.
Dia tidak ingat berapa kali dia dikirim ke puncak nafsu oleh Gandi. Pada akhirnya, dia terbaring lemas di ranjang bagaikan genangan lumpur, dia sudah tidak punya tenaga untuk bergerak lagi.
Gandi juga berkeringat tidak karuan. Karena bagaimana pun dia sedang berperang gila-gilaan dengan perut kosong. Akhirnya sampai sudah pada batas kemampuannya.
Dia pun bangun dari tubuh Neva. Kepalanya pusing dan dia hampir saja jatuh ke lantai.
Kelihatannya kalau ingin berolahraga yang berat seperti ini, harus lebih dulu mengisi tenaga!
Gandi berpikir seperti ini, lalu dia menggendong Neva masuk ke dalam kamar mandi.
Bak mandinya sudah terisi air. Neva bersandar di dekapan Gandi. Bahkan dia tidak punya tenaga untuk memandikan dirinya.
Sedangkan Gandi yang menggendong Neva, sekarang tubuhnya sudah mulai bertenaga dan bereaksi lagi setelah istirahat sebentar tadi.
Wajah Neva tiba-tiba langsung memanas begitu merasakan perubahan bagian bawah tubuh Gandi yang membesar.
“Tuan, Tuan Gandi... " Gumamnya ringan.
Gandi mengiyakan pelan. Menunggu ucapan Neva selanjutnya.
“Um, kamu, apa kamu sudah kenyang?” Tanya Neva. Begitu bertanya hal yang memalukan itu, dia tidak bisa mengendalikan dirinya sehingga wajahnya langsung memanas lagi seperti mengepul.
Gandi terkejut. Selanjutnya, dia merasa ini cukup menarik. Tangan Gandi pun diletakkan di bagian lembut dada Neva. Lalu perlahan-lahan meremas bagian lembut itu.
Tubuh Neva yang baru saja disiksa dengan liarnya terasa sangat sensitif. Dia tidak bisa menahan diri mendesah pelan.
Gandi tersenyum, lalu berkata, “Menurutmu?”
Neva akhirnya mengumpulkan seluruh tenaganya untuk menekan tangan yang menyulut api di bagian tubuh atas dirinya.
“Menurutku, kamu pasti lapar. Kamu pasti butuh makan makanan yang sebenarnya.” Kata Neva sambil sekuat tenaga mendorong Gandi pergi dari bak mandinya.
Gandi kali ini tidak lagi menyiksa Neva. Karena dia bisa melihat dengan jelas kalau Neva saat ini benar-benar sudah sangat lelah.
Gandi pun berdiri, tubuhnya yang begitu kuat dan tegap dipamerkan di udara. Air yang menetes dari lampu kamar mandi membiaskan cahaya warna-warni yang sangat menawan.
Neva hanya mengangkat pandangan matanya dan meliriknya, dia tiba-tiba sedikit diam terpesona dengan bodohnya.
Setelah Gandi menutup pintu kamar mandi dengan kuat, baru Neva kembali tersadar dari lamunannya.
Di ujung bibirnya, ada air liur yang keluar.
Ini benar-benar sungguh memalukan!
Pada saat ini Neva punya keinginan dadakan untuk berteriak dengan keras.
Dia menggerakkan tubuhnya ke posisi yang berbaring paling nyaman di bak mandi.
Karena dulu pernah belajar berenang, tubuh Neva secara alami mengapung di atas air.
Gandi cukup lembut ketika dia berhubungan seks antara suami istri dengannya tadi.
Ada beberapa pose yang Gandi terlalu bertenaga, sehingga Neva tidak bisa menahan diri menjerit kesakitan.
Sedangkan Gandi sebaliknya, dia menyerah dengan pose seks yang akan membuatnya sangat puas karena menjaga perasaan Neva.
Ini adalah sesuatu yang tidak bisa dibayangkan Neva sebelum-sebelumnya.
Kalau dulu dirinya menjerit kesakitan dan kemudian Gandi tidak semakin kuat melakukan hubungan seksnya. Itu sungguh aneh dan pasti Neva langsung membakar dupa sebagai tanda bersyukur.
Perasaan Gandi pada Neva sedikit berubah.
Tapi Neva, dia tiba-tiba punya perasaan akan gagal atau tidaknya.
Dia takut, takut bahwa ini hanyalah ilusi dan fatamorgananya saja. Lalu, pada akhirnya hanya sekedar kekosongan.
Entah kenapa, dia memikirkan semua ini lama sekali. Bahkan tiba-tiba dia teringat ketika dia punya anak. Karena terlalu sakit dan setengah tidak sadar, dia pun memaki Gandi dengan sebutan brengsek.
Untungnya kota W ditutup jalannya. Karena Neva takut Gandi menemukan kalau Neva melahirkan Nana di sebuah klinik kecil.
Setelah itu, dia mencari alasan seadanya untuk membohongi Bibi Chen.
Tiba-tiba ada suara gedoran keras di dinding, Neva langsung tersadar dan terbangun dari semua ingatan itu.
Terdengarlah suara Gandi, “Apa kamu menenggelamkan diri di dalam sana hah?”
Neva terkejut. Kesan lembut yang baru saja dia buat untuk Gandi tiba-tiba langsung hancur.
Dia membersihkan tubuhnya lagi, lalu dia sengaja berdiri sebentar dengan pose tubuh yang pernah dibacanya dari buku.
Konon selama melakukan ini, ditambah lagi dengan minum obat, maka akan bisa mengurangi kemungkinan terjadinya kehamilan.
Dia keluar dengan jubah mandi. Jubah mandinya agak besar. Ketika dikenakan di tubuh Neva, jubah itu panjangnya mencapai tumitnya, terlihat lucu sekali.
Gandi telah berpakaian rapi untuk pesta kali ini. Di tempat tidur juga sudah diletakkan satu stel pakaian tradisional negara W.
Setelah Neva ganti baju dan keluar, Gandi meliriknya dan langsung tertegun.
Jenis pakaian gaya Barat ini sungguh begitu misterius dan sangat seksi.
Warna dasar dari pakaian ini adalah warna ungu, sungguh memancarkan aura Neva yang sebenarnya baik-baik dan penurut menjadi aura penggoda seperti setan.
Gandi menatap tajam lurus ke arah Neva, wajah Neva pun memerah.
Tepat ketika dia hendak mengatakan sesuatu, terdengar suara ketukan pintu.
Neva melangkah maju melihat ke kamera akses di atas. Setelah melihat yang datang Fandi, dia pun membuka pintunya.
Fandi melihat wajah kecil Neva yang begitu merah. Dia pun langsung mengerti apa yang baru saja terjadi.
Dia tersenyum, menahan rasa ingin menggoda di lubuk hatinya, menyuruh kejailannya itu tidur siang.
Jika menggoda dan mengolok kakak kedua di depan kakak ipar, itu berarti dia sudah bosan hidup. Dia masih paham sekali dengan teori umum ini.
Fandi pun pergi masuk ke ruang kerja bersama Gandi. Ada urusan penting yang harus mereka berdua bicarakan.
Sedangkan Fandi membawa seorang wanita bersamanya. Wanita yang mengenakan pakaian kantoran warna hitam sedang duduk menunggu dengan anggun di sofa ruang tamu.
Wanita ini sangat cantik. Intinya dia sangat tinggi sekali. Neva mengukurnya secara kasar, tingginya pasti sekitar 1,8 meter.
Kaki seksi yang panjang itu bisa membunuh pria dalam hitungan detik.
Intinya, matanya yang sulit diatur akan membuat banyak pria memiliki dorongan keinginan kuat untuk menaklukkannya.
Tapi Neva adalah seorang wanita, dia tidak akan memiliki dorongan seperti itu.
“Silakan minum tehnya.” kata Neva sambil menuangkan secangkir teh dan mendorong teh itu dengan lembut ke arah wanita itu.
Wanita itu malah terlihat sangat tidak enggan sama sekali. Dia langsung mengambil cangkirnya lalu meneguk tehnya. Tatapan tajamnya memandangi Neva dari atas ke bawah, lalu berkata, “Nyonya Tirta, ada beberapa hal yang menurutku, seharusnya kamu juga memahaminya.”
Neva mengangkat pandangan matanya, dia tidak tahu apa maksud wanita itu.
“Aku lupa belum tanya, siapa namamu?” Walaupun Neva tidak tahu apa yang ingin dikatakan oleh wanita ini. Tapi tatapan tajam penuh penghinaan di matanya dengan dagunya yang terangkat jelas menunjukkan kalau dia mau membuat masalah dengannya.
"Namaku Berliana June, aku bertanggung jawab atas semua legalitas atau semua kewajiban hukum di Grup Tirta di negara W."
Neva mengiyakan. Dia harusnya juga tahu mengenai ini. Wanita yang sangat cantik seperti ini pasti tidak jauh dari pekerjaan legal officer.
Tapi reaksi Neva yang begitu santai ini membuat Berliana sedikit marah.
Keluarga June telah ikut bersama Keluarga Tirta untuk melawan dunia. Dan keluarga Tirta selalu baik di keluarganya.
Setelah lulus dari S3, Berliana langsung bergabung dengan Grup Tirta.
Berawal dari pegawai tingkat rendah, lalu dia sering telah menyelesaikan banyak kriris masalah hukum di Grup Tirta. Dan hal ini yang sangat dihargai oleh Gandi.
Oleh karena itu, dari awal Gandi mengirim Berliana di proyek negara W ini.
Dan Berliana benar-benar tidak mengecewakan Gandi. Dia berusaha menyelesaikan semua krisis secara cepat dan berhasil memasukkan proyek ini ke jalur yang benar.
Tapi yang sangat dia tidak sangka sama sekali. Dia tidak mempertimbangkan tindakan dan sikap Grup Tirta di negara W, itu sama saja dengan mengguncang kue yang diincar oleh beberapa orang sebagai sesuatu penting, sehingga meledakkan krisis di negara W.
Pada saat ini, kecantikan dan kemampuannya serta keahliannya dalam bicara, bahkan cara-cara licik yang digunakan untuk mencapai tujuannya, semuanya sama sekali tidak ada gunanya.
Ini membuatnya merasa gagal dan frustasi.
Apalagi Gandi datang dari negara mereka dengan membawa Neva. Ini semakin membuat Berliana semakin tidak puas dan kesal.
Wanita ini, sekilas terlihat sangat lemah. Apa dia bisa melakukan sesuatu untuk Grup Tirta?
Jika terjadi krisis, wanita ini pasti tidak akan bisa lari jauh. Satu-satunya manfaatnya adalah menambah beban masalah Grup Tirta.
Neva tidak bicara, Berliana pun mengambil inisiatif untuk menyerangnya, “Nyonya Tirta, masalah kali ini, kamu juga tahu. Masalah ini cukup berbahaya bagi Grup Tirta. Aku harap, kamu sebaiknya bersembunyi di kamarmu saja selama di negara W ini. Jangan pergi kemana-mana. Mengenai keamananmu, kamu tenang saja. Aku sudah mengirim seseorang untuk melindungimu."
Setelah Berliana selesai bicara, dia teringat ketika dia masuk, dia merasakan aroma unik percintaan di ruangan itu, wajahnya langsung pucat dan berkata, “Aku dengar Presdir Tirta telah sembuh dari penyakit serius. Jadi, demi kesehatannya, tolong kamu membatasi diri dulu.”
Neva tertegun sejenak, lalu dia pun melengkungkan bibirnya.
Berliana ini hanya seorang legal officer yang berrtanggung jawab mengurusi urusan hukum saja. Tidak disangka dia masih mau mengurusi hal yang bukan urusannya?
Marga于, ternyata sekuat dan seberkuasa ini. Benar-benar anggota Keluarga June.
Dari cara bicara wanita di depannya ini kepada Neva, Neva menyadari dan tahu kalau wanita ini pasti menyukai Gandi.
“Legal Officer Berliana, apa aku bisa bertanya sesuatu padamu?” tanya Neva dengan senyum sopan di wajahnya.
Berliana mengerutkan kening, entah kenapa, ketika Neva memanggilnya dengan sebutan legal officer, dia merasa ada yang aneh dengan sebutan ini.
“Katakan saja!” kali ini Berliana bahkan tidak memanggil nyonya Neva lagi.
“Pekerjaan legal officer itu hal-hal luar kan. Tapi, hal-hal yang baru kamu katakan ini sepertinya tidak ada hubungannya denganmu ya?” kata Neva dengan suara lembutnya. Tapi suara itu seperti raungan iblis di telinga Berliana.
Dia menatap Neva dalam-dalam. Dia ini adalah wanita yang berotak pandai. Saat ini, dia membesarkan-besarkan Neva agar menjadi setara satu level dengan dirinya.
"Nyonya Tirta bercanda deh, aku hanya perhatian sebagai seorang karyawannya saja.”
Setelah Fandi dan Gandi selesai mengobrol di ruang kerja, mereka berdiri dan pergi meninggalkan ruang kerja.
Gandi mengantarkan Fandi keluar. Dia mengerutkan kening dan menaikkan alisnya. Dia masih tidak tahu harus berbuat apa dengan masalah ini.
Dola dari Keluarga Dallas, Presdir Pele dari Keluarga Yang, dan 李全海 manajer proyek Grup Tirta di sini serta ratusan ribu kehidupan karyawan yang mengelilingi semua masalah ini.
Kebenaran telah disembunyikan. Setiap orang berusaha untuk saling menyalahkan.
Meskipun mereka tahu kalau orang yang disalahkan tidak melakukan hal itu. Tapi, mereka terus saja menyerang dan berperang satu sama lain.
Sehingga membuat semua ini masuk ke situasi yang sangat aneh dan mengerikan.
Begitu keluar dari ruang kerja, Gandi mendengarkan kalimat terakhir yang diucapkan Berliana.
Ekspresi wajahnya langsung menggelap. Sedangkan, Fandi tidak bisa menahan memaki Berliana dalam hatinya.
Kalimat terakhir Berliana ini memperjelas kalau dia mau ikut campur dalam urusan keluarga Kakak Kedua.
Setelah melihat keduanya keluar, Berliana buru-buru bangkit berdiri.
Neva mengikutinya dan memandang Gandi sambil tersenyum.
Fandi pura-pura tidak mendengar apapun, tersenyum santai lalu menarik Berliana keluar.
Begitu dia meninggalkan ruangan itu, dia menarik tangan Berliana dengan keras dan berjalan cepat ke tangga.
Berliana sedikit sakit karena ditarik seperti ini oleh Fandi. Setelah berhenti, dia mendorong Fandi untuk melepaskan tangannya, lalu berkata, "Kamu ini gila ya!"
Berliana adalah putri tertua dari Keluarga June. Dia sudah jadi anak yang sangat dimanja dan sangat pandai sekali sejak dia masih kecil. Dia sangat mampu melakukan banyak hal, karena itulah Shinta sangat menghargainya.
Jadi dia merasa tidak punya masalah bicara kasar dengan Fandi seperti ini.
Ekspresi wajah Fandi tiba-tiba menggelap. Dia membatin, wanita ini ya mau terlihat baik langsung memperlihatkan dirinya baik, begitu ingin memperlihatkan dia licik langsung memperlihatkannya.
Jika dilihat dari kemampuan kerjanya, dia benar-benar tak ada tandingannya dan sangat sempurna.
Tetapi kecerdasan emosional benar-benar nol.
"Apa yang kamu katakan kepada kakak iparku tadi?”
Novel Terkait
Harmless Lie
BaigeMy Enchanting Guy
Bryan WuUnperfect Wedding
Agnes YuUntouchable Love
Devil BuddyMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaBretta’s Diary
DanielleAdieu
Shi QiCinta Yang Dalam×
- Bab 1 Menyelamatkan Hidup Adik Laki-Laki
- Bab 2 Memberi Uang Kepadanya
- Bab 3 Dia Mengatakan Aku Cantik
- Bab 4 Kesepakatan Mendadak
- Bab 5 Neva Mengorbankan Tubuhnya
- Bab 6 Memutar Balikan Fakta
- Bab 7 Tidak Bisa Melarikan Diri Dari Takdir
- Bab 8 Bertaruh Denganku
- Bab 9 Nana yang Baik
- Bab 10 Mengambil Sesuai Keperluan
- Bab 11 Mempublikasikan
- Bab 12 Malam Pernikahan
- Bab 13 Kamu Minum Kebanyakan
- Bab 14 Penuh Cinta
- Bab 15 Pak Gandi, Jangan Begitu!
- Bab 16 Tidak Kenal Lelah
- Bab 17 Datang Memprovokasi
- Bab 18 Pacarku Sangat Lembut Padaku
- Bab 19 Kita Suami Istri
- Bab 20 Terluka
- Bab 21 Perselisihan
- Bab 22 Konyol
- Bab 23-24 Lempar Keluar
- Bab 25 Tidak Peduli
- Bab 26 Hilang ?
- Bab 27 Dokumen
- Bab 28 Ayah Yang Tampan
- Bab 29 Badut
- Bab 30 Berita Utama Di Instagram
- BAB 31 Sikap Ibu Tirta
- Bab 32 Harus Pulang
- Bab 33 Gandi Terluka
- Bab 34 Nasehat
- Bab 35 Merepotkan
- Bab 36 Maaf
- Bab 37 Air mata
- Bab 38 Sebuah Tamparan Diwajah
- Bab 39 Apakah Bisa Lebih Dekat Sedikit Lagi?
- Bab 40 Penampilan Saling Mencintai
- Bab 41 Sampai Jumpa Kamu
- Bab 42 Orang Berubah Keadaan Sama
- Bab 43 Keraguan Gandi Tirta
- Bab 44 Berlagak Pahlawan
- Bab 45 Habiskan Bersamaku
- Bab 46 Berbelanja
- Bab 47 Sangat cocok
- Bab 48 Tunggu Sebentar
- Bab 49 Wanita Yang Tidak Tahu Diri
- Bab 50 Orang Yang Paling Dibenci
- Bab 51 Tersadarkan
- Bab 52 Pria Harus Menyayangi Istri
- Bab 53 Mati Memegang Kedudukan
- Bab 54 Meremehkan
- Bab 55 Menunggu Suamiku Datang Menjemput
- Bab 56 Ke Kiri Pulang Ke Kanan Menjemputnya
- Bab 57 Gadis Yang Baik
- Bab 58 Kalah
- Bab 59 Berubah
- Bab 60 Wanita Paling Berbakat
- Bab 61 Tidak Menyukainya
- Bab 62 Keuntungan
- Bab 63 Makan Bersama
- Bab 64 Berakting Sebagai Istri Yang Baik
- Bab 65 Kehangatan Neva
- Bab 66 Hal Besar Terjadi
- Bab 67 Pura-Pura Oon
- Bab 68 Si Jelek
- Bab 69 Kenyataan
- Bab 70 Kalau Ada Pilihan
- Bab 71 Satu-Satunya
- Bab 72 Alasan
- Bab 73 Konyol
- Bab 74 Penyakit Datang Tidak Terduga
- Bab 75 Pesta Kelas Atas
- Bab 76 Memandang Rendah
- Bab 77 Otaknya Rusak
- Bab 78 Pilihan Paling Sulit
- Bab 79 Kabar Baik
- Bab 80 Seperti Burung
- Bab 81 Bahkan Tidak Menginginkan Nyawa
- Bab 82 Berita Heboh
- Bab 83 Menambah Minyak Di Api Yang Membara
- Bab 84 Membatasi Hubungan
- Bab 85 Bayangan Tubuh
- Bab 86 Orang Baik
- Bab 87 Pemeriksaan Dadakan
- Bab 88 Romantis
- Bab 89 Kegelisahan
- Bab 90 Situasi Membaik
- Bab 91 Kejadian Masa Lalu
- Bab 92 Adik Ipar
- Bab 93 Anemia
- Bab 94 Intuisi
- Bab 95 Mengecilkan Masalah
- Bab 96 Takdir
- Bab 97 Kakak Ipar Yang Hebat
- Bab 98 Jaga Baik Anj*ngmu
- Bab 99 Rindu
- Bab 100 Marah
- Bab 101 Ayah Dan Putri Itu Bertemu Secara Tidak Disengaja
- Bab 102 Tempatnya Bersandar Seumur Hidup Ini
- Bab 103 Tercengang
- Bab 104 Neva Dalam Bahaya
- Bab 105 Pahlawan
- Bab 106 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 107 Kenyataan
- Bab 108 Perhatian
- Bab 109 Demam
- Bab 110 Jebakan Julia
- Bab 111 Hukum Karma
- Bab 112 Anak Bandel
- Bab 113 Kartu Orang Baik
- Bab 114 Cinta Milik Dirinya, Dia Tidak Tahu
- Bab 115 Penjelasan Gandi
- Bab 116 Alergi
- Bab 117 Mengabaikan
- Bab 118 Dilukai
- Bab 119 Cinta Yang Pura-Pura
- Bab 120 Serakah
- Bab 121 Mabuk
- Bab 122 Bawa Wanita Ini Pergi
- Bab 123 Depresi
- Bab 124 Bakti Anak Yang Tidak Dikenal
- Bab 125 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 126 Meminta Uang
- Bab 127 Dua Ratus Miliar
- Bab 128 Mimpi Karena Rindu
- Bab 129 Berkompromi
- Bab 130 Kecantikan Neva
- Bab 131 Minta Tolong
- Bab 132 Memukulnya Sampai Mati
- Bab 133 Tidak Tahu Bersikap Lembut
- Bab 134 Kontrak
- Bab 135 Telpon Dari Dia Lagi
- Bab 136 Pelacur Centil
- Bab 137 Umpan
- Bab 138 Menyebutkan Kelemahan
- Bab 139 Pesta
- Bab 140 Saksi
- Bab 141 Perlakukan Diri Sendiri Dengan Baik
- Bab 142 Uang Kaget
- Bab 143 Biar Dia Datang Mencariku
- Bab 144 Lubang Tanpa Dasar
- Bab 145 Ada Orang Yang Bertindak
- Bab 146 Kesukaan Yang Tersembunyi
- Bab 147 Dia Masih Merupakan Seorang Siswa
- Bab 148 Orang Yang Berwajah Dingin Tetapi Berhati Hangat
- Bab 149 Tahun-Tahun Mengenal Tuan Tirta
- Bab 150 Mengantar Diri Untuk Dipermalukan
- Bab 151 Kamu Takut Aku
- Bab 152 Cari Mati
- Bab 153 Kritis
- Bab 154 Vegetatif
- Bab 155 Mimpi Buruk
- Bab 156 Bangun
- Bab 157 Blokir Jalan
- Bab 158 Kala Itu dan Sekarang
- Bab 159 Sudah Cukup Belum
- Bab 160 Tahu Diri
- Bab 161 Kamu Tidak Pantas
- Bab 162 Arogan
- Bab 163 Dilema
- Bab 164 Mengadu
- Bab 165 Sukses Atau Gagal Tergantung Pada Ini
- Bab 166 Terjebak
- Bab 167 Apakah Kamu Sudah Senang
- Bab 168 Cinta Yang Tak Berbalaskan
- Bab 169 Difitnah
- Bab 170 Hidup Atau Mati
- Bab 171 Kematian Nyawa Kecil
- Bab 172 Kakak Telah Datang Melihatmu
- Bab 173 Kesempatan Untuk Mengakui Kesalahan
- Bab 174 Tidak Mau Pergi Ke Manapun
- Bab 175 Kekejaman Dunia Maya
- Bab 176 Bertambah Satu Orang
- Bab 177 Berpisah
- Bab 178 Pernikahan Yang Buruk
- Bab 179 Kesepian
- Bab 180 Kelak Jangan Datang Lagi
- Bab 181 Tidak Ada Yang Enak Dipandang
- Bab 182 Istriku Tidak Bisa Minum Bir
- Bab 183 Menyusahkan
- Bab 184 Tatapan Matanya
- Bab 185 Melahap Kue Besar Sendiri
- Bab 186 Gadis Kecil Lebih Manis Darimu
- Bab 187 Membeberkan
- Bab 188 Aku Adalah Masalah
- Bab 189 Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 190 Merasa Bersalah
- Bab 191 Minum Bir
- Bab 192 Sampai Jumpa Di Kehidupan Selanjutnya
- Bab 193 Membunuh Orang
- Bab 194 Balas Dendam
- Bab 195 Perempuan Yang Merepotkan
- Bab 196 Setumpuk Sampah
- Bab 197 Ketulusan Keluarga Garfid
- Bab 198 Kamu Telah Menebaknya Dengan Benar
- Bab 199 Tiga Detik Tidak Pukul, Menjadi Nakal
- Bab 200 Sudut Bibir Yang Naik Ke Atas
- Bab 201 Ancaman Julia
- Bab 202 Kehangatannya
- Bab 203 Sengaja Ya?
- Bab 204 Seluruh Penjuru Dunia
- Bab 205 Burung Unta
- Bab 206 Membunuh Sekeluarganya
- Bab 207 Wanitaku Hanya Dirimu Saja
- Bab 208 Hanya Diriku Yang Pernah Menjadi Wanitanya
- Bab 209 Aku Benar-Benar Sudah Sangat Lelah
- Bab 210 Bos Richie yang Berprinsip
- Bab 211 Ciuman Halus
- Bab 212 Kewajiban Suami Istri
- Bab 213 Apakah Kamu Menyukaiku?
- Bab 214 Jangan-Jangan Otaknya Sudah Rusak?
- Bab 215 Pemicu Terakhir
- Bab 216 Aktif
- Bab 217 Kontroversi Kontrasepsi
- Bab 218 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan?
- Bab 219 Melebih-lebihkan
- Bab 220 Kakak Ipar
- Bab 221 Jalan Shivas
- Bab 222 Paling Parah Mengulang Kembali Dari Awal
- Bab 223 Merundingkan sesuatu
- Bab 224 Hal Yang Benar Dengan Orang Yang Tidak Tepat (1)
- Bab 224 Membicarakan Kejadian Tidak Membicarakan Orangnya
- Bab 225 Rasa Air Mata
- Bab 226 Kebetulan
- Bab 227 Apakah Sudah Sampai Waktu Yang Hancur Sepenuhnya?
- Bab 228 Perlu Pertukaran
- Bab 229 Sebenarnya Aku Juga Pernah Menyukaimu
- Bab 230 Orang Yang Tak Berperasaan
- Bab 231 Hancurkan Dia
- Bab 232 Permainan
- Bab 233 Genit
- Bab 234 Suasana Hati Richie Yang Buruk
- Bab 235 Dia Telah Kembali
- Bab 236 Pria Yang Memanjat Balkon
- Bab 237 Tidak Cinta
- Bab 238 Memalukan
- Bab 239 Dukungan
- Bab 240 Satu-Satunya Orang Cerdas Di Dunia
- Bab 241 Pulang
- Bab 242 Kamu Sendiri Yang Memilih
- Bab 243 Kemana Saja Tidak Lupa Menggoda
- Bab 244 Ada, Tapi Sudah Meninggal
- Bab 245 Dikurung
- Bab 246 Mak Comblang Paruh Waktu
- Bab 247 Datang Seorang Teman
- Bab 248 Kesalahan Sendiri Ditanggung Sendiri
- Bab 249 Aku Ingin Menunggumu Pulang
- Bab 250 Wajah Adalah Benda Yang Bagus
- Bab 251 Perbedaan Cinta Murni
- Bab 252 Berasa Naik Ke Surga
- Bab 253 Dia Menyukainya Tetapi Tidak Mau
- Bab 254 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Lagi
- Bab 255 Marah
- Bab 256 Terjadi Sesuatu Dengan Tuan Muda
- Bab 257 Terima Kasih, Neva
- Bab 258 Mengapa Kecelakaan Tidak Terjadi Padamu
- Bab 259 Dia Menang
- Bab 260 Ketidaknyamanan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 261 Berbagi Suka Dan Duka
- Bab 262 Kakek
- Bab 263 Semua Pria Itu Sama
- Bab 264 Tokoh Besar
- Bab 265 Tidak Bagus!
- Bab 266 Legal Officer Wanita
- Bab 267 Gadis Kecil Yang Dipungut
- Bab 268 Wow, Harum Sekali!
- Bab 269 Petani Dan Ular
- Bab 270 Darah Daging Keluarga Yang
- Bab 271 6 Orang Mama
- Bab 272 Permintaan Berty
- Bab 273 Masuk Dapur
- Bab 274 Maksud Hatinya
- Bab 275 Putus Harapan
- Bab 276 Peperangan
- Bab 277 Mengembalikannya Berlipat Ganda
- Bab 278 Aku Sangat Mengganggu Ya
- Bab 279 Perubahan Di Acara Pernikahan
- Bab 280 Menginginkan Anak
- Bab 281 Memberikan Sebuah Kejutan Kepadanya
- Bab 282 Pernikahan
- Bab 283 Dia Yang Mana Yang Asli?
- Bab 284 Aku Memanggilmu Adik, Kamu Juga Tidak Menjawabnya
- Bab 285 Orang Yang Paling Lembut Di Dunia
- Bab 286 Tes DNA
- Bab 287 Dua Buah Mayat
- Bab 288 Selamat Tinggal Cintaku
- Bab 289 Kemanapun Tidak Boleh Pergi
- Bab 290 Aku Mencintaimu
- Bab 291 Kemanusiaan Dan Ancaman
- Bab 292 Penjahat Mutlak
- Bab 293 Enam Puluh Milyar Dan Nyawa Manusia
- Bab 294 Empat Triliun, Kamu Pergilah Sana
- Bab 295 Surat Yang Dia Tinggalkan
- Bab 296 Perusahaan Aska Bangkrut
- Bab 297 Kebaikannya
- Bab 298 Dia Sudah Tiada
- Bab 299 Maaf
- Bab 300 Paman Dan Anak Perempuan
- Bab 301 Bertumbuh Bersama
- Bab 302 Paman Harus Melindungi Nana Dan Ibu
- Bab 303 Keputusan Gandi
- Bab 304 Julia Morez diculik
- Bab 305 Perdagangan Web Gelap
- Bab 306 Hatinya Hanya Ada Satu Orang
- Bab 307 Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 308 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 309 Yang Terindah Di Lubuk Hati
- Bab 310 Aku Bersedia Dimarahi Olehmu Seumur Hidup
- Bab 311 Wanitaku
- Bab 312 Jongkok Di Pojokan
- Bab 313 Aku Menganti Kerugian Kamu
- Bab 314 Kamu Sangat Tertarik Kepada Dia
- Bab 315 Kertas Tidak Bisa Menahan Api
- Bab 316 Apakah Rasanya Seperti Yang Kamu Inginkan?
- Bab 317 Aku Hanya Ingin Mendekatimu
- Bab 318 Membutakan Matanya
- Bab 319 Pasti Sangat Bahagia
- Bab 320 Mengunci Hati Kamu
- Bab 321 Orang Asing di Meja Makan
- Bab 322 Orang Yang Mengganggu, Kakinya Akan Dipotong
- Bab 323 Aku Suka Kamu Menemaniku
- Bab 324 Kebenaran
- Bab 325 Sejarah Tersembunyi Keluarga Yang
- Bab 326 Ada Apa Ini?
- Bab 327 Berbohong
- Bab 328 Dia Hampir Mati
- Bab 329 Permohonan Untuk Tetap Hidup
- Bab 330 Penyelamat
- Bab 331 Merahasiakan Identitas Orang Yang Mendonorkan Darah
- Bab 332 Nyonya Presdir
- Bab 333 Pria Jahat
- Bab 334 Biaya Terima Kasih
- Bab 335 Apa yang Kamu Inginkan Dariku, Agar Kamu Merasa Puas
- Bab 336 Kedepannya Jangan Menangis Lagi
- Bab 337 Impian Kehidupan Cinta
- Bab 338 Pak Tua Yang Memancing Ikan
- Bab 339 Bertindak Terlalu Berlebihan
- Bab 340 Wanita Bikini
- Bab 341 Barter
- Bab 342 Anak
- Bab 343 Tidak Selezat Pangsit
- Bab 344 Bawa Ibu Kembali
- Bab 345 Seolah Tidak Mengenal Sanak Keluarga
- Bab 346 Menjauhlah Dariku
- Bab 347 Kemesraan Di Sisi Gelap
- Bab 348 Ayo Kita Pacaran
- Bab 349 Karier
- Bab 350 Posisi Yang Didapatkan Dengan Menaiki Ranjang
- Bab 351 Aku Akan Bertanggung Jawab Padamu
- Bab 352 Bertaruh Dengan Ayah
- Bab 353 Ayahku Adalah Kepala Sekolah
- Bab 354 Aku tidak keberatan membantumu mendisiplikannya
- Bab 355 Nyali cukup besar
- Bab 356 Hal yang mengerikan
- Bab 357 Kamu Jangan Bicara Sembarangan Ya
- Bab 358 Menerima Resikonya
- Bab 359 Dia Bilang, Itu Putrinya
- Bab 360 Merokok Buruk Bagi Kesehatanmu
- Bab 361 Apakah Ada Sesuatu di Wajahku
- Bab 362 Pergi Membuka Kamar?
- Bab 363 Ingatan Hancur
- Bab 346 Tuan Tirta, Berbicaralah Dengan Baik
- Bab 365 Tidak Ada Yang Berani Mengatakan Keburukan Aku Dan Kamu
- Bab 366 Antar Saudara
- Bab 367 Karena Direktur Yang Memiliki Temperamen Baik
- Bab 368 Kamu Bisa Belagu Sampai Kapan
- Bab 369 Aku Orangnya Lebih Cinta Damai
- Bab 370 Semuanya Mengandalkan Sponsor Elit
- Bab 371 Penasihat
- Bab 372 Masalah Sepele Ini, Kapan Saja Dikerjakan Juga Sama
- Bab 373 Seratus Tangkai Bunga Mawar Ungu
- Bab 374 Nasib Akhir Penyanjung
- Bab 375 Keputusasaan Dan Harapan
- Bab 376 Utarakan Perasaanmu, Bersikap Lebih Berani
- Bab 377 Setiap Perbuatanku Hanya Boleh Dilakukan Untukmu
- Bab 378 Tuan Gandi, Kamu Benar-benar Buta
- Bab 379 Melakukan Sesuatu Yang Penting
- Bab 380 Hal Yang Hanya Terjadi Pada Sepasangan Kekasih
- Bab 381 Aku Di Sini Melihatmu Kembali
- Bab 382 Akankah Ibu dan Paman Gandi tidur bersama?
- Bab 383 Pikiran Gadis
- Bab 384 Kamu pernah kehilangan ingatan, Apa kamu lupa
- Bab 385 Kesehatan Tubuh Pertama, Jangan Kecapekan
- Bab 386 Pakaian Tidak Rapi Dan Kaki Lemas
- Bab 387 Pacar Gosip