Cinta Yang Dalam - Bab 214 Jangan-Jangan Otaknya Sudah Rusak?

Gandi mendongak menatap Neva dengan termangu, sepertinya belum paham mengapa Neva berkata seperti itu.

Jangan-jangan otak wanita ini sudah rusak?

Dirinya suka atau tidak suka dengan dia, tidak tahukah hati Neva?

Gandi tidak berbicara, tetapi kedua lengannya yang tegang sudah membocorkan perasaan hatinya saat ini.

Tidak mendapatkan jawaban yang dia inginkan, ataupun dalam hatinya sudah memperkirakan jawaban ini.

Neva tersenyum pahit, dan berkata, “Kalau tidak suka, mengapa masih melakukan seks? Tuan Tirta, aku bukanlah alat, aku adalah manusia, memiliki perasaanku sendiri. Jika kamu hanya ingin melampiaskan hawa nafsu, aku bisa membantumu memanggilkan pelayanan ke rumah….”

Gandi mengangkat kepala menatap Neva, dalam matanya sudah dipenuhi dengan api kemarahan yang berkobar dengan dahsyat.

Apakah wanita ini sedang bercanda? Ingin mencarikan pelayanan ke rumah untuknya?

“Huh, kamu adalah wanitaku secara status. Menyediakan pelayanan seperti ini untukku, bukankah seharusnya adalah kewajibanmu?”

Hati Neva berhenti sesaat, baru saja dia ingin berkata membantah, Gandi sudah bangkit berdiri, lalu mengitari meja, dan menekan Neva ke atas sofa.

Meko sedikit beremosi, dia menggeram, ingin melindungi Neva.

Namun Richie sangat bisa memandang situasi, dia mengeong memanggil Meko ke samping.

Tangan Gandi sedang mengusap pelan pada wajah Neva, lalu turun ke lehernya, dan turun lagi ke bawah….

Nada bicara Gandi adalah mengusik, tetapi membawa hawa dingin, “Perkataan yang aku ucapkan padamu sebelumnya, apakah kamu sudah lupa? Aku hanya mempunyai kamu seorang wanita saja, satu saja!”

Neva tertegun, dia merasa sedikit konyol, dan berkata, “Ketika Tuan Tirta mengatakan ini, apakah sudah memikirkan perasaan Nona Morez ?”

Gandi tidak menyangka sudah sampai pada saat ini, Neva masih mengungkit masalah Julia. Gandi berkata dengan senyum dingin, “Kelihatannya kamu sudah keras juga. Julia, itu hanyalah kecelakaan!”

Benarkah itu kecelakaan?

Sama sekali bukan kecelakaan.

Dalam hati Neva sudah memiliki jawaban, bagaimana mungkin Gandi menyentuh wanita yang tidak dia sukai?

Demi Julia bisa naik status, demi menghina dia dan melampiaskan hawa nafsu di badannya, Gandi bahkan bisa menipu dia?

Gandi tidak memperhatikan perubahan emosi Neva, gerakan tangannya yang tidak senonoh terhenti, dia mengangkat dagu Neva, memaksa Neva menatap matanya, dan berkata, “Kita adalah suami istri, melakukan hal di antara suami istri adalah hal yang sudah sepantasnya. Jika kamu bertanya suka atau tidak tidak suka, maka hari ini aku beritahu kamu, satu-satunya yang membuatku merasa tertarik, adalah badanmu ini.”

Tidak ada orang yang bisa memaksakan kasihnya.

Di dalam dugaan, juga di luar dugaan.

Sudah berkata sampai tahapan ini, Neva menggigit bibir, dan memilih untuk diam.

Keheningan Neva sepenuhnya membuat Gandi gusar.

Gandi merobek pakaian Neva dengan kasar, dan tanpa pemanasan, dia langsung menyerang ke dalam.

Untungnya hari ini mereka sudah banyak melakukan persiapan.

Neva meronta sesaat, tetapi tidak bisa membebaskan diri.

Sebaliknya karena serangan Gandi, badannya menjadi tegang.

Ketegangan ini mengakibatkan sekujur tubuhnya mengencang, terlebih lagi membuat Gandi merasakan kenikmatan yang unik.

Gandi menghantam Neva dengan ganas, tetapi Neva menggigit bibir dengan erat, dan bertampang bagaikan mayat.

Gandi menurunkan kepalanya dan mencium bibir Neva dengan ganas.

Karena terlalu bertenaga, Neva pun merasakan sedikit aroma darah.

Neva berusaha mendorong Gandi dengan satu tangan, dan berkata, “Kumohon, jangan….”

“Aku adalah siapa kamu?” Suara Gandi dingin sekali, seolah-olah mereka berdua tidak melakukan apa-apa pada saat ini. Suara hantaman badan yang bergema di ruang tamu, hanyalah musik pengiring.

Neva merapatkan bibir, dan berkata dengan susah, “Suami….”

“Lebih intim lagi!” “Ah!”

Hantaman Gandi yang kuat, seketika meluluh pertahanan Neva.

“Su, suami….”

“Hhmm.”

Gandi tidak lanjut mencium Neva, tetapi kedua tangannya juga tidak bersantai. Tangannya meraba di kulit Neva yang mulus, dan merangsang dengan sesuka hati, membuat sekujur tubuh Neva merona merah.

Karena tidak bisa melawan, maka terima saja!

Neva memejamkan mata, memilih untuk tidak melihat.

Kenikmatan badan adalah reaksi fisiologis yang tidak bisa dia hentikan.

Namun secara mental, dia menolaknya

Melihat Neva bahkan mulai berpura-pura mati, suasana hati Gandi yang kembali tenang karena ketundukan Neva pun membara lagi pada saat ini.

Gandi menurunkan kepalanya, dan menggigit daerah sensitif di telinga Neva.

Seketika sekujur tubuh Neva menjadi tegang, beriringan dengan rangsangan Gandi yang semena-mena, tenggorokan Neva samar-samar mengeluarkan suara merdu.

Suara ini membuat Gandi memiliki dorongan untuk merebah di badan Neva pada detik berikutnya.

Gandi bergegas menahannya, dan bangun dari badan Neva.

Bagi Gandi yang selalu adalah pemenang akhir, jika tadi benar-benar mengeluarkannya, maka itu sungguh penghinaan yang amat besar baginya.

Gandi sedang menikmati keindahan badan Neva, melihat badan Neva yang bergoyang tiada henti karena hantamannya, dalam hati Gandi bahkan memiliki sedikit perasaan penaklukan.

Neva sudah kehilangan akal sehat karena Gandi, ketika hawa nafsu memuncak, dia mencubit jarinya dengan kuat, memaksa dirinya kembali tenang.

Namun meskipun begitu, satu jam telah berlalu, dua jam telah berlalu.

Neva bahkan tidak memiliki tenaga lagi untuk mencubit jarinya sendiri.

Sementara Gandi?

Gandi bagaikan belum merasakan kelelahan, dia menggangkat Neva, dan berganti posisi baru.

Neva tengkurap di atas sofa dengan pasif, posisi yang lebih mendalam seperti ini, membuat badannya merasakan kenikmatan yang tidak berujung.

Kenikmatan ini hampir sepenuhnya menekan akal sehat dalam hatinya.

Adapun sebuah suara yang sedang berseru dalam hatinya, “Nikmatilah, nikmati saja! Percintaan antara pria dan wanita adalah sifat manusia yang wajar. Tidak perlu menekan dirimu, sebenarnya kamu sangat ingin daripada siapapun!”

Neva menahan dirinya, bahkan menggigit sofa agar tidak mengeluarkan suara.

Sore hari pun telah berlalu, di dalam ruang tamu sudah perlahan-lahan menjadi gelap.

Neva pertama kalinya merasakan betapa lamanya waktu berjalan, dia sudah tidak ingat berapa banyak posisi yang telah Gandi gunakan.

Akhirnya, tiba lagi pada saat di mana dia bisa mendongak menatap Gandi.

Melihat wajah yang penuh dengan keringat itu, Neva berkata dengan lemah, “Tuan….”

Belum selesai berkata, Neva melihat tatapan Gandi yang tajam tertuju padanya, seketika dia pun menelan kembali sisa perkataannya.

“Suami, kita, istirahat, sebentar, bolehkah?”

Neva sambil berkata sambil mengamati ekspresi Gandi, dia takut salah kata dan membuat Gandi marah.

Gandi menatap Neva dengan datar, mulutnya tidak berbicara, tetapi badannya justru menghantam dengan lebih kuat.

Apakah Gandi tidak lelah?

Sudah sekian lama, Gandi juga lelah.

Namun, Gandi tidak berhenti, ini bagaikan pertarungan antara suami istri, dia harus menunggu Neva untuk tunduk, barulah akan melepaskan sepenuhnya.

Gandi berkata, “Apakah kamu lelah?”

Neva mengangguk, dia berpikir dalam hati, kalaupun binatang, juga akan lelah setelah sekian lama.

Apalagi dia adalah wanita yang lemah, karena sudah bercinta sekian lama, dia merasa bagian bawahnya seperti sudah tidak terasa.

“Baik!”

Beriringan dengan kata ‘baik’, Neva sekali lagi menempuh langit dalam lautan nafsu.

Karena serangan yang dahsyat ini, dia pun membalikkan bola mata pada akhirnya.

Tepat ketika dia mengira akan mati karena serangan Gandi, ada sebuah aliran panas menyengat yang mekar di dalam tubuhnya.

Akhirnya Neva tidak tahan, dia berteriak menjerit.

Kemesraan dalam ruangan ini, sudah berakhir.

Novel Terkait

My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu