Cinta Yang Dalam - Bab 98 Jaga Baik Anj*ngmu

Neva mengerutkan kening, perkataan Tamara seperti mencurigai dan menuduh dirinya.

Status dia sekarang adalah Nyonya muda kedua keluarga Tirta, tentu saja dia harus menjaga nama baik keluarga Tirta.

Neva tersenyum dingin, berkata: “Nona Tamara bercanda, bagaimana mungkin aku tahu dimana pacarmu berada? Tidak tahu pegawai mana yang mengatakannya, mohon tunjukkan dia sebagai bukti.”

Sikap Neva yang tenang, hampir saja membuat paru-paru Tamara meledak.

Tadi dia keluar tidak mencari Neva, hanya pergi ke kasir bertanya kepada pagawai, dan pegawai itu melihat Dunhil dan Neva baru saja saling tarik menarik tidak jelas.

Dia ingin pergi ke lokasi menangkap basah mereka, tapi malah bertemu dengan Gandi.

Dia sama sekali tidak menangkap basah Dunhil dan Neva bersama.

Pegawai toko tidak mungkin asal berbicara, tapi kalau meminta bukti, itu sama saja dengan mempermalukan keluarga Tirta.

Nyonya Tirta bukan orang yang mudah diatasi.

Oleh sebab itu dia hanya bisa menarik nafas panjang, berkata; “Neva, karena kamu tahu Dunhil adalah pacarku, dan kamu juga sudah memiliki suami, lebih baik kamu tahu malu sedikit?”

Neva mengerutkan kening, Tamara ini sedang memarahi orang ya.

“Sebenarnya siapa yang tidak tahu malu, Nona Tamara tahu sendiri.”

Setelah Neva selesai mengatakannya, dia mengitari Tamara, bersiap-siap menghampiri Shinta.

Tapi bajunya ditarik, Tamara hampir saja menamparnya, lalu dengan jijik berkata: “Neva, jangan pikir semua orang tidak tahu batas kesabaranmu. Siapa dirimu? Anj*ng Keluarga Aska! Tidak bersikap baik kepada tuan muda kedua, malah setiap hari menggoda orang lain, hati-hati bermain dengan selingkuhan dan dibutakan olehnya!”

Neva paling tidak bisa menerima sikap sombong nona besar seperti ini, tidak bisa menang dalam bersilat lidah, mulai main tangan menarik orang.

Dia mendorong Tamara dengan tidak sabar, berkata dengan dingin: “Sudahlah, nona Tamara, tidak ada gunanya banyak berbicara, pacar sendiri tidak bisa dijaga dengan baik, malah datang mencariku? Kata-katamu yang berpendidikan lebih baik kamu katakan pada pacarmu.”

Selesai mengatakannya, Neva segera pergi.

Berbicara dengan seorang wanita yang dibakar api cemburu, Neva merasa mungkin kepalanya sudah rusak.

Tapi dia tidak bisa pergi, Tamara melangkah maju menghadang jalannya, berkata: “Kenapa? Neva, kamu takut dengan aku yang mengatakan detailnya? Jangan berpikir bisa melawanku, aku bisa setiap saat meminta orang melenyapkan……”

Ekspresi Neva berubah, sekali demi sekali diganggu oleh Tamara, dan terjadi di depan umum, ini membuatnya marah.

Meskipun wanita ini tidak tahu malu, tapi dia Nyonya muda kedua Keluarga Tirta harus menjaga nama baik Keluarga Tirta.

“Sudah selesai? Kalau sudah selesai minggir.”Neva mendorong Tamara dengan dingin, dan Tamara terhuyung mundur beberapa langkah.

Dia membelalakkan mata menatap Neva, dia yang tumbuh begitu besar, selama ini semua orang selalu bersikap patuh pada Tamara.

Tidak disangka, Neva si wanita murahan, beraninya mendorong dirinya.

“Kamu! Apakah kamu sudah……” bosan hidup dua kata ini Tamara masih belum mengatakannya, sudah dicela oleh Neva.

“Aku ingin hidup berapa lama, aku yang menentukannya. Nona Tamara, anjing milikmu, kamu jaga dengan baik, kurung di kandang juga boleh, di rantai juga boleh, tolong jangan biarkan dia setiap hari keluar mencari masalah dengan orang lain.”

Setelah mengatakan itu, Neva mengitarinya dan kembali ke sisi Shinta.

Dia baru saja berdiri, sudah merasakan di belakangnya ada bayangan.

Dia sedikit mengangkat kepalanya, melihat wajah Gandi, dan melihat seorang pria tampan di sampingnya.

“Tuan Gandi……ini?”ucap Neva sangat sopan.

Kali ini Bowo inisiatif memperkenalkan dirinya, berkata; “Apa kabar adik ipar, aku teman Gandi, namaku Bowo .”

Kata-kata ini diucapkan dengan sopan.

Neva sangat menyukai orang sopan seperti ini, setidaknya orang yang mengerti sopan santun, bisa berbicara dengan normal.

Dan tidak seperti anjing gila itu, yang asal menggigit orang.

Keluarga Mondarno juga termasuk keluarga besar di kota Z, terutama dalam perdagangan nasional.

“ Kak Bowo .”panggil Neva.

“Bo…… Kak Bowo ?” Bowo mengulang panggilan ini, kenapa panggilan ini terdengar sangat aneh!

Kalau panggilan ini diubah menjadi Pak Bowo malah kayak om om.

Tiba-tiba Bowo tidak ingin berbicara, dan memilih untuk menutup mulutnya tidak mengatakan apa-apa.

“Tadi, sangat luar biasa.”ucap Gandi dengan dingin.

Hati Neva bergidik, tadi, Gandi mengatakan tadi, itu menunjukkan dirinya dengan Dunhil atau mengatakan dirinya dengan Tamara?

Hatinya bergidik dan segera memikirkannya dengan cepat, tapi mengingat Gandi jelas-jelas tidak berada di samping.

“Hhm……”Neva tidak tahu harus mengatakan apa, hanya bisa menjawab hhm.

Gandi memandangi wanita yang ada di depannya, kulit Neva sangat bagus dan sehalus bubuk, rasanya dia ingin mencubitnya.

Suaranya, tidak peduli kapan saja, akan memberikan perasaan yang sangat lembut.

Tapi mulutnya barusan membuktikan karakter Neva tidak begitu sederhana.

Kali ini Shinta sudah selesai memilih beberapa baju, dan meminta pegawai membungkusnya.

Dia berbalik, melihat putranya bersama dengan satu orang.

“Bowo……”suara Shinta penuh dengan kejutan.

Bowo berteriak bibi Shinta, kemudian ditarik oleh Shinta, dilihat dan diremas tubuhnya oleh Shinta, lalu berkata: “Bagus, tidak kurus, sepertinya jauh lebih kekar, tampaknya kehidupan di luar negeri tidak sulit.”

Tidak sulit, kah? Bowo menangis tanpa air mata.

Proyek dia kali ini harus pergi ke Afrika, di Afrika dia berjemur di bawah sinar matahari, dan makanan di sana ……

Bowo tidak berani mengingatnya, dari kecil Shinta sangat menyayanginya, jadi dia bisa mengobrol dengan Shinta.

Dan disini, Gandi mengulurkan tangan mengangkat dagu Neva, membuat Neva bisa melihat dirinya, bertanya: “Kamu tahu statusmu?”

Neva menjawab hhm, dia mengerti, Gandi megatakan dia adalah Nyonya muda kedua keluaga Tirta.

“Kamu wanitaku, kenapa masih bisa ditindas oleh orang lain? Keluarga Yang dan Keluarga Li sudah bosan hidup? Atau ada hal lain!”

Perkataan Gandi, sedikit mengganggu hatinya.

Neva merasa perkataannya mengandung dua makna, yang pertama, dia harus menjaga harga diri keluarga Tirta, yang kedua, mencurigai dirinya selingkuh.

Dia merasa dirinya dihina, jadi kali ini memilih untuk diam.

Tapi Neva yang seperti ini, membuat Gandi marah.

Gandi benci perasaan berbicara dengan Neva, seperti memukul seribu tinju, dan dia seperti kapas tidak merespon.

“Apakah kamu tuli? Atau bisu!”

Novel Terkait

Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu