Cinta Yang Dalam - Bab 283 Dia Yang Mana Yang Asli?
Julia melangkah maju ingin memeluk Gandi.
Gandi mengulurkan tangannya menahan lengan Julia,“Bisakah membiarkanku keluar dari lift dulu?”
Julia tampak canggung, tapi ia tetap mundur,“Maaf, aku yang terlalu gegabah, keselamatanmu lebih penting.”
Gandi keluar dari lift, matanya tertuju pada Julia selama beberapa detik.
Julia yang tidak lagi bertingkah manis dan genit membuatnya sedikit canggung.
“Ada apa?” Gandi berjalan menuju tempat parkir, menghentikan langkahnya, memandang Julia yang mengikutinya.
“Gandi, ada hal yang ingin aku jelaskan padamu!”ucap Julia.
Gandi mengerutkan kening,“Bukankah masalah di antara kita berdua sudah jelas?”
Hati Julia sedih, mendengar Gandi berkata seperti itu.
Pria ini benar-benar tidak berperasaan!
“ Um……Aku datang bukan demi masalah itu. Aku datang untuk memberitahumu bukan aku yang menaruh obat!”ucap Julia.
Gandi tercengang, bukan dia yang melakukannya?
Sekarang masalahnya sudah jelas di depan mata, Mili yang menaruh obat.
Mili adalah asisten Julia, jadi semua bukti mengarah ke Julia dan Julia mengatakan ini tidak ada hubungan dengannya?
“Heh……”Gandi tersenyum dingin, satu kata ini sudah mewakili kepercayaannya pada kata-kata Julia.
Julia langsung cemas melihat Gandi yang tidak mempercayainya, ia meraih lengan Gandi, menatapnya dan berkata dengan tulus: “Gandi, ini benar……percayalah padaku, aku tidak membohongimu. Bawahanmu yang menangkap Mili, aku sudah mengetahuinya……”
“Lalu?”Gandi yakin Julia datang kemari untuk meminta Mili.
Mili hanyalah boneka belas kasihan Julia dan Julia memiliki perasaan padanya, jadi Gandi juga tidak bisa terlalu tidak berperasaan.
Kalau Julia bersikeras, dia hanya bisa meminta Rey melepaskan Julia.
“Mili orangku, dia sudah mengatakan apa yang dia lakukan, kalau tidak percaya, kamu bisa bertanya kepada Rey!” ucap Julia memandang Gandi.
Gandi merenung sejenak dan pada akhirnya menelepon Rey.
Julia mendengar penuh harap dari samping, dirinya tahu masalah ini benar adanya.
Hari ini dia datang hanya untuk menambah keyakinan.
“Bagaimana hasil penyelidikan sebelumnya?”tanya Gandi setelah telepon tersambung.
Rey terdiam, dia tahu apa yang ia coba tutupi sudah gagal.
“Sudah ada petunjuk baru, Direktur Gandi.” ucap Rey.
Gandi berhenti sejenak, pada saat ini, dia bertanya-tanya apakah dia harus terus bertanya.
Karena dari sifat Julia tidak mungkin ia datang kalau tidak ada hal penting, masalah ini takutnya melibatkan Neva atau mungkin Neva benar-benar memainkan peran yang tidak terlukiskan.
Dia bisa berpura-pura tidak tahu apa-apa sekarang, menganggap ini tidak pernah terjadi.
Namun, Julia yang melihat keraguan Gandi langsung memeluknya, berkata dengan tulus: “Gandi, percayalah padaku, aku benar sangat mencintaimu. Masalah itu tidak ada hubungannya denganku……”
Gandi melirik Julia, lalu diam-diam menutup telepon.
Dia mengulurkan tangannya, sedikit memaksa menyingkirkan tangan Julia.
Namun Julia memeluknya dengan erat dan menolak untuk melepaskannya.
“ Cukup, aku tahu alasanmu datang kemari. Sekarang aku kembali ke kantor menyelidiki masalah ini, ok?”
Gandi tidak senang dengan sifat ancaman Julia.
Begitu Julia mendengar ini, tanpa sadar dia melepaskan Gandi, bagaimanapun, inilah tujuan kedatangannya kali ini.
Entah kenapa saat ini ada secercah cahaya melintas di hatinya, Julia pura-pura tidak rela melepaskan Gandi, berbisik: “Um……Aku menunggumu di sini.”
Gandi menatap Julia dalam-dalam, lalu naik lift ke kantor Direktur.
Rey sudah menunggu di luar kantor.
Dia gemetar memegang dokumen di tangannya.
Kegelisahan di hati Gandi semakin kuat, setelah memasuki kantor, ia mengambil dokumen itu dari Rey.
Ketika melihatnya, Gandi langsung tercengang, wajahnya tiba-tiba menjadi suram.
Dia membalikkan halaman demi halaman, semakin lama wajahnya semakin kusam, hingga akhirnya membuang dokumen yang ada di tangannya.
Kertas-kertas bertebaran di lantai.
Gandi menarik nafas dalam-dalam, seolah sedang menahan amarah di dalam hatinya, selang lama dia berkata: “Apa yang dikatakan di atas ini benar?”
Rey sempat ragu sejenak, menggelengkan kepala: “Itu hanya kata-kata sepihak dari Mili.”
Gandi tidak bergerak, tapi amarah di hatinya telah membara sampai-sampai dia ingin membunuh orang.
Rey ini pasti sudah melakukan interogasi sepihak kepada Mili.
Selama Rey berpartisipasi dalam interogasi ini tidak mungkin ada masalah.
Tiba-tiba dia merasa lelah, mengeluarkan cerutu dari laci. Setelah menyalakannya, dia menyesapnya beberapa kali, setelah lebih tenang, dia berkata: “Menurutmu ini benar tidak?”
Rey bergidik, dia tahu momen yang paling kritis telah tiba.
Kalau dia mengatakan ini benar, Gandi akan benar-benar mempercayainya.
Kalau dia mengatakan ini palsu, takutnya Gandi akan memiliki dendam di hatinya.
Bagaimanapun, kesaksian yang diperoleh dari interogasi Mili benar-benar mengejutkan.
Rey terdiam cukup lama dan Gandi tidak mendesaknya.
Hingga akhirnya, Rey berkata: “Sebenarnya, aku tidak merasa dokumen ini bermasalah. Tapi setelah berhubungan dengan Ny beberapa waktu ini, aku merasa dia bukan orang seperti itu……”
Bukan orang seperti itu?
Dalam benak Gandi entah kenapa muncul gambaran ketika Neva ingin bercerai dengannya.
Apakah wanita itu mulai merencanakannya sejak saat itu?
Kalau pun dia berencana untuk bercerai, lalu bagaimana menjelaskan perasaan cinta selanjutnya?
Dia merasa pikirannya kacau, dan saat ini Rey memandang Gandi yang sedang berpikir, sambil menyeduhkan segelas teh, lalu mundur ke belakang.
Gandi bangkit, mengambil kertas yang tersebar di lantai satu per satu.
Melihat hasil interogasi yang ada di kertas, entah kenapa hatinya merasa sedih.
Pengkhianatan? Seharusnya ini benar.
Pada titik ini, ketika Gandi benar-benar hendak bersama dengannya seumur hidup.
Malah terjadi hal semacam ini, Wanita ini benar-benar jalang licik!
Gandi merobek dokumen itu, lalu mencabik-cabiknya dan melemparkannya ke dalam mesin penghancur kertas.
Bagaimana mungkin Neva melakukan ini?
Tidak mungkin!
Mengingat cinta Neva kepada Sabrina, Gandi merasa dia orang yang perhatian.
Wanita seperti ini, bagaimana mungkin melakukan hal selicik ini?
Dia turun ke bawah, kali ini tidak pergi ke tempat parkir bawah tanah.
Melainkan meminta supir mengendarai mobil kemari, lalu pergi ke pabrik di pinggiran kota.
Sedangkan Rey, setelah keluar dari kantor dirinya sudah mengerti apa yang harus dilakukan.
Dia mengatur orang mencari Mili, di sisi lain, dia dilema, apakah perlu memberitahukan hal ini kepada Fandi.
Bagaimanapun, dia adik kandung Gandi, ada seseorang sebagai penengah mungkin akan mengubah pemikiran Gandi.
Ketika Fandi mendengar perkataan Rey, dia sangat terkejut.
APA?
Kakak ipar, wanita jalang seperti itu?
Tidak mungkin, sama sekali tidak mungkin!
Kalau dia orang seperti itu, ada banyak kesempatan yang tidak terhitung, apa perlu dia menunggu kesempatan ini?
Lalu kenapa ketika kakak kedua hendak berubah, dia malah mengambil resiko menaruh obat?
Apa yang dia dapatkan setelah menaruh obat?
Uang? Dia tidak menyukai uang.
Selama dia matre, dia tidak akan mungkin bertahan begitu lama di keluarga Tirta, selain itu dirinya hanya memiliki beberapa aset.
Itu berbeda dengan aset yang diberikan kepada keluarga Aska.
Pemerkosaan di ranjang, lalu menggunakan alasan ini untuk bercerai?
Pembagian harta setelah bercerai? Bercanda!
Kakak ipar tidak menyukai uang, apa perlu dia merencanakan ini begitu lama untuk mendapatkan uang?
Fandi dan Rey tiba di pabrik lebih dulu, sedangkan Mili sudah berlutut di lantai.
Fandi melangkah maju, langsung menendang Mili, tanpa mempedulikan dia pria atau wanita.
Dia menginjak dada Mili, dada Mili yang diinjak langsung menjadi rata, Fandi berkata dengan serius: “Sekarang katakan apa yang kamu ketahui!”
Mili yang diinjak Fandi terengah-tengah kesulitan bernafas, tapi dia yang seperti ini semakin senang.
Itu menunjukkan kesaksian yang dia diberikan berguna.
Manusia hanya bertindak, takdir yang menentukan, selama dia bertahan lebih lama, kekayaan semakin dekat padanya!
“Tuan Fandi, aku katakan, aku katakan semuanya……”ucap Mili ketakutan.
Ketika dia berbicara, dadanya naik dan turun, dia bisa mendengar suara retakan dadanya yang diinjak Fandi.
Fandi melirik Rey,“Ambil tongkat listrik!”
Rey pergi ke samping lemari mengambil tongkat listrik, Fandi mengarahkan tongkat listrik ke wajah Mili,“Katakan, kalau tongkat listrik ini berhenti cukup lama di wajahnya, akan menjadi seperti apa?”
Mili tercengang, dia sedikit takut.
Dia tidak takut mati, kalau wajahnya cacat……
Mengingat seumur hidup ini dia akan memiliki hidung miring dan mata cacat, dia tiba-tiba takut sampai ingin kencing di celana.
“Tuan Fandi, ja-jangan begini! Aku bersumpah, apa yang aku katakan itu benar! Aku diperintah oleh nona Neva, selama aku melakukannya……”
Dia yang belum menyelesaikan kata-katanya, sebuah tongkat tegangan tinggi langsung membuatnya pingsan.
Sesaat kemudian, baskom berisi air dingin membangunkannya.
“Sekarang, lanjutkan perkataanmu!”tongkat listrik yang berderit membuat Mili ketakutan.
Dia masih menjawab seperti sebelumnya, tidak berubah sama sekali.
Setelah pingsan dan sadar berulang kali.
Hingga akhirnya, ketika sadar yang keenam kalinya, Mili sudah tidak tahan lagi.
Dia merasa dia membutuhkan dosis obat yang kuat. Dia berkata dengan gugup: “Jangan setrum lagi, aku akan mengatakan semuanya……”
Mili mengeluarkan kartu bank dari sakunya dan berkata: “Neva berkata, selama berhasil melakukannya, dia akan memberiku kata sandi dari kartu ini, di dalamnya ada 4T……”
Fandi mengambil kartu itu, Rey menerimanya dan menelepon call centre.
Lalu dia mengangguk, membenarkan perkataan Mili.
Dan Rey sangat familiar dengan nomor kartu ini.
Karena ketika melakukan transfer uang, dia yang mentransfernya.
Empat triliun bukan jumlah yang kecil dan diberikan begitu saja.
Kalau masalah ini benar-benar dilakukan olehnya, dia benar-benar sedang merencanakan sesuatu yang besar!
Novel Terkait
Beautiful Love
Stefen LeePengantin Baruku
FebiDemanding Husband
MarshallLoving Handsome
Glen ValoraMr. Ceo's Woman
Rebecca WangKembali Dari Kematian
Yeon KyeongCinta Yang Berpaling
NajokurataCinta Yang Dalam×
- Bab 1 Menyelamatkan Hidup Adik Laki-Laki
- Bab 2 Memberi Uang Kepadanya
- Bab 3 Dia Mengatakan Aku Cantik
- Bab 4 Kesepakatan Mendadak
- Bab 5 Neva Mengorbankan Tubuhnya
- Bab 6 Memutar Balikan Fakta
- Bab 7 Tidak Bisa Melarikan Diri Dari Takdir
- Bab 8 Bertaruh Denganku
- Bab 9 Nana yang Baik
- Bab 10 Mengambil Sesuai Keperluan
- Bab 11 Mempublikasikan
- Bab 12 Malam Pernikahan
- Bab 13 Kamu Minum Kebanyakan
- Bab 14 Penuh Cinta
- Bab 15 Pak Gandi, Jangan Begitu!
- Bab 16 Tidak Kenal Lelah
- Bab 17 Datang Memprovokasi
- Bab 18 Pacarku Sangat Lembut Padaku
- Bab 19 Kita Suami Istri
- Bab 20 Terluka
- Bab 21 Perselisihan
- Bab 22 Konyol
- Bab 23-24 Lempar Keluar
- Bab 25 Tidak Peduli
- Bab 26 Hilang ?
- Bab 27 Dokumen
- Bab 28 Ayah Yang Tampan
- Bab 29 Badut
- Bab 30 Berita Utama Di Instagram
- BAB 31 Sikap Ibu Tirta
- Bab 32 Harus Pulang
- Bab 33 Gandi Terluka
- Bab 34 Nasehat
- Bab 35 Merepotkan
- Bab 36 Maaf
- Bab 37 Air mata
- Bab 38 Sebuah Tamparan Diwajah
- Bab 39 Apakah Bisa Lebih Dekat Sedikit Lagi?
- Bab 40 Penampilan Saling Mencintai
- Bab 41 Sampai Jumpa Kamu
- Bab 42 Orang Berubah Keadaan Sama
- Bab 43 Keraguan Gandi Tirta
- Bab 44 Berlagak Pahlawan
- Bab 45 Habiskan Bersamaku
- Bab 46 Berbelanja
- Bab 47 Sangat cocok
- Bab 48 Tunggu Sebentar
- Bab 49 Wanita Yang Tidak Tahu Diri
- Bab 50 Orang Yang Paling Dibenci
- Bab 51 Tersadarkan
- Bab 52 Pria Harus Menyayangi Istri
- Bab 53 Mati Memegang Kedudukan
- Bab 54 Meremehkan
- Bab 55 Menunggu Suamiku Datang Menjemput
- Bab 56 Ke Kiri Pulang Ke Kanan Menjemputnya
- Bab 57 Gadis Yang Baik
- Bab 58 Kalah
- Bab 59 Berubah
- Bab 60 Wanita Paling Berbakat
- Bab 61 Tidak Menyukainya
- Bab 62 Keuntungan
- Bab 63 Makan Bersama
- Bab 64 Berakting Sebagai Istri Yang Baik
- Bab 65 Kehangatan Neva
- Bab 66 Hal Besar Terjadi
- Bab 67 Pura-Pura Oon
- Bab 68 Si Jelek
- Bab 69 Kenyataan
- Bab 70 Kalau Ada Pilihan
- Bab 71 Satu-Satunya
- Bab 72 Alasan
- Bab 73 Konyol
- Bab 74 Penyakit Datang Tidak Terduga
- Bab 75 Pesta Kelas Atas
- Bab 76 Memandang Rendah
- Bab 77 Otaknya Rusak
- Bab 78 Pilihan Paling Sulit
- Bab 79 Kabar Baik
- Bab 80 Seperti Burung
- Bab 81 Bahkan Tidak Menginginkan Nyawa
- Bab 82 Berita Heboh
- Bab 83 Menambah Minyak Di Api Yang Membara
- Bab 84 Membatasi Hubungan
- Bab 85 Bayangan Tubuh
- Bab 86 Orang Baik
- Bab 87 Pemeriksaan Dadakan
- Bab 88 Romantis
- Bab 89 Kegelisahan
- Bab 90 Situasi Membaik
- Bab 91 Kejadian Masa Lalu
- Bab 92 Adik Ipar
- Bab 93 Anemia
- Bab 94 Intuisi
- Bab 95 Mengecilkan Masalah
- Bab 96 Takdir
- Bab 97 Kakak Ipar Yang Hebat
- Bab 98 Jaga Baik Anj*ngmu
- Bab 99 Rindu
- Bab 100 Marah
- Bab 101 Ayah Dan Putri Itu Bertemu Secara Tidak Disengaja
- Bab 102 Tempatnya Bersandar Seumur Hidup Ini
- Bab 103 Tercengang
- Bab 104 Neva Dalam Bahaya
- Bab 105 Pahlawan
- Bab 106 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 107 Kenyataan
- Bab 108 Perhatian
- Bab 109 Demam
- Bab 110 Jebakan Julia
- Bab 111 Hukum Karma
- Bab 112 Anak Bandel
- Bab 113 Kartu Orang Baik
- Bab 114 Cinta Milik Dirinya, Dia Tidak Tahu
- Bab 115 Penjelasan Gandi
- Bab 116 Alergi
- Bab 117 Mengabaikan
- Bab 118 Dilukai
- Bab 119 Cinta Yang Pura-Pura
- Bab 120 Serakah
- Bab 121 Mabuk
- Bab 122 Bawa Wanita Ini Pergi
- Bab 123 Depresi
- Bab 124 Bakti Anak Yang Tidak Dikenal
- Bab 125 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 126 Meminta Uang
- Bab 127 Dua Ratus Miliar
- Bab 128 Mimpi Karena Rindu
- Bab 129 Berkompromi
- Bab 130 Kecantikan Neva
- Bab 131 Minta Tolong
- Bab 132 Memukulnya Sampai Mati
- Bab 133 Tidak Tahu Bersikap Lembut
- Bab 134 Kontrak
- Bab 135 Telpon Dari Dia Lagi
- Bab 136 Pelacur Centil
- Bab 137 Umpan
- Bab 138 Menyebutkan Kelemahan
- Bab 139 Pesta
- Bab 140 Saksi
- Bab 141 Perlakukan Diri Sendiri Dengan Baik
- Bab 142 Uang Kaget
- Bab 143 Biar Dia Datang Mencariku
- Bab 144 Lubang Tanpa Dasar
- Bab 145 Ada Orang Yang Bertindak
- Bab 146 Kesukaan Yang Tersembunyi
- Bab 147 Dia Masih Merupakan Seorang Siswa
- Bab 148 Orang Yang Berwajah Dingin Tetapi Berhati Hangat
- Bab 149 Tahun-Tahun Mengenal Tuan Tirta
- Bab 150 Mengantar Diri Untuk Dipermalukan
- Bab 151 Kamu Takut Aku
- Bab 152 Cari Mati
- Bab 153 Kritis
- Bab 154 Vegetatif
- Bab 155 Mimpi Buruk
- Bab 156 Bangun
- Bab 157 Blokir Jalan
- Bab 158 Kala Itu dan Sekarang
- Bab 159 Sudah Cukup Belum
- Bab 160 Tahu Diri
- Bab 161 Kamu Tidak Pantas
- Bab 162 Arogan
- Bab 163 Dilema
- Bab 164 Mengadu
- Bab 165 Sukses Atau Gagal Tergantung Pada Ini
- Bab 166 Terjebak
- Bab 167 Apakah Kamu Sudah Senang
- Bab 168 Cinta Yang Tak Berbalaskan
- Bab 169 Difitnah
- Bab 170 Hidup Atau Mati
- Bab 171 Kematian Nyawa Kecil
- Bab 172 Kakak Telah Datang Melihatmu
- Bab 173 Kesempatan Untuk Mengakui Kesalahan
- Bab 174 Tidak Mau Pergi Ke Manapun
- Bab 175 Kekejaman Dunia Maya
- Bab 176 Bertambah Satu Orang
- Bab 177 Berpisah
- Bab 178 Pernikahan Yang Buruk
- Bab 179 Kesepian
- Bab 180 Kelak Jangan Datang Lagi
- Bab 181 Tidak Ada Yang Enak Dipandang
- Bab 182 Istriku Tidak Bisa Minum Bir
- Bab 183 Menyusahkan
- Bab 184 Tatapan Matanya
- Bab 185 Melahap Kue Besar Sendiri
- Bab 186 Gadis Kecil Lebih Manis Darimu
- Bab 187 Membeberkan
- Bab 188 Aku Adalah Masalah
- Bab 189 Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 190 Merasa Bersalah
- Bab 191 Minum Bir
- Bab 192 Sampai Jumpa Di Kehidupan Selanjutnya
- Bab 193 Membunuh Orang
- Bab 194 Balas Dendam
- Bab 195 Perempuan Yang Merepotkan
- Bab 196 Setumpuk Sampah
- Bab 197 Ketulusan Keluarga Garfid
- Bab 198 Kamu Telah Menebaknya Dengan Benar
- Bab 199 Tiga Detik Tidak Pukul, Menjadi Nakal
- Bab 200 Sudut Bibir Yang Naik Ke Atas
- Bab 201 Ancaman Julia
- Bab 202 Kehangatannya
- Bab 203 Sengaja Ya?
- Bab 204 Seluruh Penjuru Dunia
- Bab 205 Burung Unta
- Bab 206 Membunuh Sekeluarganya
- Bab 207 Wanitaku Hanya Dirimu Saja
- Bab 208 Hanya Diriku Yang Pernah Menjadi Wanitanya
- Bab 209 Aku Benar-Benar Sudah Sangat Lelah
- Bab 210 Bos Richie yang Berprinsip
- Bab 211 Ciuman Halus
- Bab 212 Kewajiban Suami Istri
- Bab 213 Apakah Kamu Menyukaiku?
- Bab 214 Jangan-Jangan Otaknya Sudah Rusak?
- Bab 215 Pemicu Terakhir
- Bab 216 Aktif
- Bab 217 Kontroversi Kontrasepsi
- Bab 218 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan?
- Bab 219 Melebih-lebihkan
- Bab 220 Kakak Ipar
- Bab 221 Jalan Shivas
- Bab 222 Paling Parah Mengulang Kembali Dari Awal
- Bab 223 Merundingkan sesuatu
- Bab 224 Hal Yang Benar Dengan Orang Yang Tidak Tepat (1)
- Bab 224 Membicarakan Kejadian Tidak Membicarakan Orangnya
- Bab 225 Rasa Air Mata
- Bab 226 Kebetulan
- Bab 227 Apakah Sudah Sampai Waktu Yang Hancur Sepenuhnya?
- Bab 228 Perlu Pertukaran
- Bab 229 Sebenarnya Aku Juga Pernah Menyukaimu
- Bab 230 Orang Yang Tak Berperasaan
- Bab 231 Hancurkan Dia
- Bab 232 Permainan
- Bab 233 Genit
- Bab 234 Suasana Hati Richie Yang Buruk
- Bab 235 Dia Telah Kembali
- Bab 236 Pria Yang Memanjat Balkon
- Bab 237 Tidak Cinta
- Bab 238 Memalukan
- Bab 239 Dukungan
- Bab 240 Satu-Satunya Orang Cerdas Di Dunia
- Bab 241 Pulang
- Bab 242 Kamu Sendiri Yang Memilih
- Bab 243 Kemana Saja Tidak Lupa Menggoda
- Bab 244 Ada, Tapi Sudah Meninggal
- Bab 245 Dikurung
- Bab 246 Mak Comblang Paruh Waktu
- Bab 247 Datang Seorang Teman
- Bab 248 Kesalahan Sendiri Ditanggung Sendiri
- Bab 249 Aku Ingin Menunggumu Pulang
- Bab 250 Wajah Adalah Benda Yang Bagus
- Bab 251 Perbedaan Cinta Murni
- Bab 252 Berasa Naik Ke Surga
- Bab 253 Dia Menyukainya Tetapi Tidak Mau
- Bab 254 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Lagi
- Bab 255 Marah
- Bab 256 Terjadi Sesuatu Dengan Tuan Muda
- Bab 257 Terima Kasih, Neva
- Bab 258 Mengapa Kecelakaan Tidak Terjadi Padamu
- Bab 259 Dia Menang
- Bab 260 Ketidaknyamanan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 261 Berbagi Suka Dan Duka
- Bab 262 Kakek
- Bab 263 Semua Pria Itu Sama
- Bab 264 Tokoh Besar
- Bab 265 Tidak Bagus!
- Bab 266 Legal Officer Wanita
- Bab 267 Gadis Kecil Yang Dipungut
- Bab 268 Wow, Harum Sekali!
- Bab 269 Petani Dan Ular
- Bab 270 Darah Daging Keluarga Yang
- Bab 271 6 Orang Mama
- Bab 272 Permintaan Berty
- Bab 273 Masuk Dapur
- Bab 274 Maksud Hatinya
- Bab 275 Putus Harapan
- Bab 276 Peperangan
- Bab 277 Mengembalikannya Berlipat Ganda
- Bab 278 Aku Sangat Mengganggu Ya
- Bab 279 Perubahan Di Acara Pernikahan
- Bab 280 Menginginkan Anak
- Bab 281 Memberikan Sebuah Kejutan Kepadanya
- Bab 282 Pernikahan
- Bab 283 Dia Yang Mana Yang Asli?
- Bab 284 Aku Memanggilmu Adik, Kamu Juga Tidak Menjawabnya
- Bab 285 Orang Yang Paling Lembut Di Dunia
- Bab 286 Tes DNA
- Bab 287 Dua Buah Mayat
- Bab 288 Selamat Tinggal Cintaku
- Bab 289 Kemanapun Tidak Boleh Pergi
- Bab 290 Aku Mencintaimu
- Bab 291 Kemanusiaan Dan Ancaman
- Bab 292 Penjahat Mutlak
- Bab 293 Enam Puluh Milyar Dan Nyawa Manusia
- Bab 294 Empat Triliun, Kamu Pergilah Sana
- Bab 295 Surat Yang Dia Tinggalkan
- Bab 296 Perusahaan Aska Bangkrut
- Bab 297 Kebaikannya
- Bab 298 Dia Sudah Tiada
- Bab 299 Maaf
- Bab 300 Paman Dan Anak Perempuan
- Bab 301 Bertumbuh Bersama
- Bab 302 Paman Harus Melindungi Nana Dan Ibu
- Bab 303 Keputusan Gandi
- Bab 304 Julia Morez diculik
- Bab 305 Perdagangan Web Gelap
- Bab 306 Hatinya Hanya Ada Satu Orang
- Bab 307 Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 308 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 309 Yang Terindah Di Lubuk Hati
- Bab 310 Aku Bersedia Dimarahi Olehmu Seumur Hidup
- Bab 311 Wanitaku
- Bab 312 Jongkok Di Pojokan
- Bab 313 Aku Menganti Kerugian Kamu
- Bab 314 Kamu Sangat Tertarik Kepada Dia
- Bab 315 Kertas Tidak Bisa Menahan Api
- Bab 316 Apakah Rasanya Seperti Yang Kamu Inginkan?
- Bab 317 Aku Hanya Ingin Mendekatimu
- Bab 318 Membutakan Matanya
- Bab 319 Pasti Sangat Bahagia
- Bab 320 Mengunci Hati Kamu
- Bab 321 Orang Asing di Meja Makan
- Bab 322 Orang Yang Mengganggu, Kakinya Akan Dipotong
- Bab 323 Aku Suka Kamu Menemaniku
- Bab 324 Kebenaran
- Bab 325 Sejarah Tersembunyi Keluarga Yang
- Bab 326 Ada Apa Ini?
- Bab 327 Berbohong
- Bab 328 Dia Hampir Mati
- Bab 329 Permohonan Untuk Tetap Hidup
- Bab 330 Penyelamat
- Bab 331 Merahasiakan Identitas Orang Yang Mendonorkan Darah
- Bab 332 Nyonya Presdir
- Bab 333 Pria Jahat
- Bab 334 Biaya Terima Kasih
- Bab 335 Apa yang Kamu Inginkan Dariku, Agar Kamu Merasa Puas
- Bab 336 Kedepannya Jangan Menangis Lagi
- Bab 337 Impian Kehidupan Cinta
- Bab 338 Pak Tua Yang Memancing Ikan
- Bab 339 Bertindak Terlalu Berlebihan
- Bab 340 Wanita Bikini
- Bab 341 Barter
- Bab 342 Anak
- Bab 343 Tidak Selezat Pangsit
- Bab 344 Bawa Ibu Kembali
- Bab 345 Seolah Tidak Mengenal Sanak Keluarga
- Bab 346 Menjauhlah Dariku
- Bab 347 Kemesraan Di Sisi Gelap
- Bab 348 Ayo Kita Pacaran
- Bab 349 Karier
- Bab 350 Posisi Yang Didapatkan Dengan Menaiki Ranjang
- Bab 351 Aku Akan Bertanggung Jawab Padamu
- Bab 352 Bertaruh Dengan Ayah
- Bab 353 Ayahku Adalah Kepala Sekolah
- Bab 354 Aku tidak keberatan membantumu mendisiplikannya
- Bab 355 Nyali cukup besar
- Bab 356 Hal yang mengerikan
- Bab 357 Kamu Jangan Bicara Sembarangan Ya
- Bab 358 Menerima Resikonya
- Bab 359 Dia Bilang, Itu Putrinya
- Bab 360 Merokok Buruk Bagi Kesehatanmu
- Bab 361 Apakah Ada Sesuatu di Wajahku
- Bab 362 Pergi Membuka Kamar?
- Bab 363 Ingatan Hancur
- Bab 346 Tuan Tirta, Berbicaralah Dengan Baik
- Bab 365 Tidak Ada Yang Berani Mengatakan Keburukan Aku Dan Kamu
- Bab 366 Antar Saudara
- Bab 367 Karena Direktur Yang Memiliki Temperamen Baik
- Bab 368 Kamu Bisa Belagu Sampai Kapan
- Bab 369 Aku Orangnya Lebih Cinta Damai
- Bab 370 Semuanya Mengandalkan Sponsor Elit
- Bab 371 Penasihat
- Bab 372 Masalah Sepele Ini, Kapan Saja Dikerjakan Juga Sama
- Bab 373 Seratus Tangkai Bunga Mawar Ungu
- Bab 374 Nasib Akhir Penyanjung
- Bab 375 Keputusasaan Dan Harapan
- Bab 376 Utarakan Perasaanmu, Bersikap Lebih Berani
- Bab 377 Setiap Perbuatanku Hanya Boleh Dilakukan Untukmu
- Bab 378 Tuan Gandi, Kamu Benar-benar Buta
- Bab 379 Melakukan Sesuatu Yang Penting
- Bab 380 Hal Yang Hanya Terjadi Pada Sepasangan Kekasih
- Bab 381 Aku Di Sini Melihatmu Kembali
- Bab 382 Akankah Ibu dan Paman Gandi tidur bersama?
- Bab 383 Pikiran Gadis
- Bab 384 Kamu pernah kehilangan ingatan, Apa kamu lupa
- Bab 385 Kesehatan Tubuh Pertama, Jangan Kecapekan
- Bab 386 Pakaian Tidak Rapi Dan Kaki Lemas
- Bab 387 Pacar Gosip