Cinta Yang Dalam - Bab 95 Mengecilkan Masalah
Neva merasa dirinya dihina, tadi adik ipar kecilnya dan Ibu mertua semua berada di bawah terus melihatnya, kapan dirinya menggoda orang?
Meskipun dia mengerti jika dia keras kepala sekarang, tidak diragukan lagi dia sedang mencari mati.
Tetapi masalah ini berkaitan dengan reputasinya, Neva menegaskan: "Tuan Gandi, yang aku lakukan di bawah tadi semua mengikuti perintahmu. Bahkan jika aku menggoda orang, itu semua adalah keberhasilan dari perintah Tuan Gandi yang baik.
Awalnya Gandi sedang menunggu Neva mengucapkan beberapa kata memohon ampun, dan menjelaskan bahwa dia tidak bermaksud sengaja.
Masalah ini akan dari besar menjadi kecil dan masalah kecil pun menjadi hilang, bagaimana pun Gandi merasa hari ini dia juga sudah dipermalukan di depan Neva.
Pada sore ini, Gandi menyuruh Neva untuk tidak masuk ke dalam kamarnya untuk selamanya, jika tidak dia akan membereskan Neva.
Tetapi pada malam hari, dia malah melanggar kata-katanya sendiri, menjadi tidak berprinsip.
Dia juga takut jika itu benar-benar menjadi kenyataan, Neva akan menampar wajahnya dengan keras.
Tetapi dia tidak pernah membayangkan bahwa wanita ini, bisa-bisanya dia malah keras kepala.
Gandi mencibir, aku tidak akan takut kamu yang keras kepala itu.
Dengan gerakan tangannya yang tiba-tiba bergerak, Neva tiba-tiba merasa tubuh bagian atasnya langsung mengendur.
Gerakan Gandi yang sembrono ini, meskipun Neva dan Gandi adalah pasangan suami istri yang sah, tetapi bentuk tubuh yang sekarang ini, lebih seperti menghinanya saja.
Jadi dia beberapa kali mencoba memberontak dan berteriak: "Tuan Gandi, kamu lepaskan aku, kamu ini sama dengan mem…."
Neva belum melanjutkan kata-katanya, dan tiba-tiba bibirnya langsung dicium oleh Gandi.
Neva mencoba melepaskan, melihat pria ini dengan putus asa, yang menganiaya dirinya sewenang-wenang.
Dan tubuhnya, secara jujur bereaksi lagi.
Gandi mengingat kejadian di kamar waktu itu, melihat Neva yang menawan lalu mencium aroma melati yang samar di tubuh Neva.
Lalu, dengan brutal mendekati tubuhnya, dan dia memutuskan untuk menghukum Neva dengan baik.
Neva menanggapinya secara pasif, tiba-tiba merasa tubuh bagian bawahnya kosong dan diikuti dengan perasaan kepuasan yang sulit diungkapkan, membuat sekujur tubuhnya terbang ke langit.
"Tu, Tuan Gandi … kamu … pelan sedikit …."Neva tidak keberatan dengan keintiman bersama Gandi, meskipun awal dari keintiman bukanlah yang diinginkannya.
Tapi Gandi sudah terbiasa dengan sewenang-wenangnya, selama menikah dengannya, dia tidak pernah lembut sedikit pun.
Gandi seperti sapi tua yang tak kenal lelah, terus menerus berlanjut, menekan tanah suburnya Neva.
Pada awalnya Neva masih memiliki kekuatan untuk menghadapi amarahnya, tetapi kemudian, hanya tersisa hembusan nafas saja.
Dia, mengapa tidak bisa merasa lelah?
Neva berpikir di dalam hati, dan akhirnya dia pun kehilangan kesadaran sepenuhnya.
Matahari pagi dengan sedikit kehangatan, bertabur di wajah Neva.
Neva merasa kelopak matanya sangat berat, dengan menghabiskan banyak upaya, akhirnya matanya baru terbuka.
Dia ingin menggerakkan tubuhnya, tetapi dia merasa tubuhnya sama sekali tidak mendengar perintahnya sedikit pun.
Akhirnya dia bisa memberontak, setelah bersandar di bagian belakang tempat tidur, mengangkat selimut, dan melihat sekujur tubuhnya penuh dengan jejak Gandi.
Pria ini, seolah-olah sedang bersumpah atas kedaulatannya sendiri, menduduki seluruh tubuhnya.
Neva melihat sekeliling ruangan, dengan samar-samar bisa melihat adegan gila mereka tadi malam.
Pakaiannya tersebar di mana-mana, bahkan di lantai pun juga ada.
Neva tersenyum pahit, peran apa yang dia mainkan di sisi pria ini.
Istri? Mainan?
Sebelum membiarkannya berpikir lebih panjang, terdengar ketukan di luar pintu.
"Nyonya muda, apakah kamu sudah bangun? Mari sarapan."
Mbok Ting telah menyiapkan sarapan, dan sekarang semua orang sedang menunggu di lantai bawah, Nyonya Tirta baru memintanya untuk pergi memanggil Neva.
Neva menjawab dan buru-buru berpura-pura agar dirinya terlihat penuh energi, berteriak: "Mbok Ting, aku sudah bangun, kalian sarapan dulu, aku belum mencuci muka!"
Mbok Ting menjawab, lalu turun ke bawah.
Begitu besar gerakan di lantai atas tadi malam, seperti lantai hampir runtuh saja, Mbok Ting tentu saja juga mendengarnya.
Dia benar-benar kagum, energi anak muda saat ini, benar-benar berlimpah.
Tetapi nanti dia juga harus mengingatkan Nyonya muda, anak muda juga harus menjaga tubuh mereka.
Kamu lihat dengan keributan sepanjang malam begini, keesokan harinya tidak bisa bangun, bukankah itu sangat merugikan?
Neva mencoba memberontak di tempat tidur, ketika dia turun dari tempat tidur, dia merasa tubuhnya berayun, merasa kakinya seperti bukan miliknya lagi, sekali tersandung hampir membuatnya jatuh ke lantai.
Punggung belakang seperti menyimpan sakit yang samar-samar, bisa dibayangkan seberapa sengitnya itu tadi malam.
Dia mencuci tubuhnya, lalu mengambil pakaian berleher tinggi dari dalam lemari untuk menghadang tanda di tubuhnya dan baru turun ke bawah,
Di lantai bawah, Shinta membuat bubur komplit di pagi hari, dan ini bubur kesukaan Gandi sejak kecil.
Dia baru mengambilkan Gandi tiga sendok lalu melihat Neva turun ke bawah, buru-buru menyapa dan berkata: "Neva, akhirnya kamu bangun juga, ayo cepat makan, makanan sudah hampir dingin."
Meskipun ada sedikit menyalahkan, tetapi nada bicaranya penuh dengan kasih sayang.
Neva memanggil Bu, langkah kakinya tidak seperti biasa, dan ketika dia duduk, dia tampak sedikit tidak tenang.
Semua orang berniat untuk mengabaikannya, sebaliknya Gandi menatapnya dengan tajam, mengerutkan kening dan berkata: "Kamu lihat dirimu, pagi hari bangun kesiangan, membiarkan semua orang menunggumu. Sekarang berdiri dan duduk pun tidak memiliki bentuk, jika ini dilihat oleh orang lain, pasti akan berkata jika Keluarga Tirta kita tidak berpendidikan?"
Kritik Gandi membuat Neva takut.
Meskipun hatinya tidak puas, terus berteriak dirinya yang berubah seperti ini bukankah karena perlakuan kasarnya Gandi.
Tetapi dalam hatinya juga sangat mengerti, jika dia menjawab Gandi, bukankah dia membuat Yosi melihat lelucon saja.
Dan ketika nanti malam dia kembali ke kamar, dia pasti tidak memiliki akhir yang baik.
Sehingga Neva hanya bisa menundukkan kepala, berkata: "Maaf …."
Melihat Neva yang sangat menyedihkan ini, Ibu Tirta melirik Gandi dengan tidak puas dan berkata: "Makan makan, mengapa begitu banyak bicara?"
Akhirnya menghentikan pembicaraan Gandi dan sekeluarga makan sarapan dengan tenang.
Setelah sarapan, Yosi ada keperluan dan harus pergi.
Shinta dan Neva melanjutkan karir melukisnya kemarin, sementara Fandi seperti biasanya, menarik Kakak kedua terus berteriak ingin bermain game, untuk memberikan pelajaran kepada musuh-musuhnya itu.
Anak-anak ada di sisinya, dan Shinta tidak mengingat kejadian kemarin, memberi tahu Neva beberapa hal menarik di masa mudanya, sekeluarga senang bahagia.
Pada siang hari, Shinta menjawab telepon.
Ketika dia melihat nama penelepon, dia langsung tersenyum bahagia.
Neva dengan cepat mengambil kuas di tangan Ibu Tirta dan meletakkannya di tempat pena, menghindari lukisan yang akan selesai dan dibuang lagi.
Ketika Shinta menjawab telepon, Neva mendengar nama sebutan Nana di sana.
Nana ? Neva mengingat Ibu Tirta pernah mengatakan pada dirinya, dia mengadopsi seorang anak perempuan yang bernama Nana .
Tampaknya itu adalah panggilan teleponnya, tidak heran Shinta sanagt bahagia.
Setelah berbicara beberapa menit, Shinta menutup telepon dan berkata: "Neva, beberapa hari lagi Nana akan pulang melihatku."
Meskipun dia adalah putri angkat, tetapi bisa dilihat jika Shinta sangat mencintai Nana , nada bicaranya penuh dengan rasa peduli kepada Nana .
Neva tersenyum dan berkata: "Baik, aku juga ingin bertemu adik ipar kecilku, dipikir-pikir pasti dia adalah orang yang lembut!"
Karena Nana akan datang, sehingga Shinta bersiap pergi berbelanja di sore hari, meminta Neva dan Gandi menemaninya untuk membeli sesuatu, dan memberi hadiah ketika Nana datang.
Neva sangat memahami perasaan seorang Ibu.
Hanya saja Gandi sedikit mengerutkan kening, tampak seperti tidak setuju, ini membuat Neva sedikit terkejut.
Jika dipikirkan, Nana ini adalah adik perempuannya Gandi, meskipun dia adik angkat, Gandi seharusnya tidak bersikap seperti ini?
Diikuti dengan sedikit kontradiksi yang dikatakan Ibu Tirta, tiba-tiba Neva merasa, bisa saja terjadi suatu masalah dengan kepulangan adik ipar kecilnya.
Novel Terkait
My Tough Bodyguard
Crystal SongCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinUntouchable Love
Devil BuddyIstri ke-7
Sweety GirlMy Enchanting Guy
Bryan WuThis Isn't Love
YuyuThe Sixth Sense
AlexanderCinta Yang Dalam×
- Bab 1 Menyelamatkan Hidup Adik Laki-Laki
- Bab 2 Memberi Uang Kepadanya
- Bab 3 Dia Mengatakan Aku Cantik
- Bab 4 Kesepakatan Mendadak
- Bab 5 Neva Mengorbankan Tubuhnya
- Bab 6 Memutar Balikan Fakta
- Bab 7 Tidak Bisa Melarikan Diri Dari Takdir
- Bab 8 Bertaruh Denganku
- Bab 9 Nana yang Baik
- Bab 10 Mengambil Sesuai Keperluan
- Bab 11 Mempublikasikan
- Bab 12 Malam Pernikahan
- Bab 13 Kamu Minum Kebanyakan
- Bab 14 Penuh Cinta
- Bab 15 Pak Gandi, Jangan Begitu!
- Bab 16 Tidak Kenal Lelah
- Bab 17 Datang Memprovokasi
- Bab 18 Pacarku Sangat Lembut Padaku
- Bab 19 Kita Suami Istri
- Bab 20 Terluka
- Bab 21 Perselisihan
- Bab 22 Konyol
- Bab 23-24 Lempar Keluar
- Bab 25 Tidak Peduli
- Bab 26 Hilang ?
- Bab 27 Dokumen
- Bab 28 Ayah Yang Tampan
- Bab 29 Badut
- Bab 30 Berita Utama Di Instagram
- BAB 31 Sikap Ibu Tirta
- Bab 32 Harus Pulang
- Bab 33 Gandi Terluka
- Bab 34 Nasehat
- Bab 35 Merepotkan
- Bab 36 Maaf
- Bab 37 Air mata
- Bab 38 Sebuah Tamparan Diwajah
- Bab 39 Apakah Bisa Lebih Dekat Sedikit Lagi?
- Bab 40 Penampilan Saling Mencintai
- Bab 41 Sampai Jumpa Kamu
- Bab 42 Orang Berubah Keadaan Sama
- Bab 43 Keraguan Gandi Tirta
- Bab 44 Berlagak Pahlawan
- Bab 45 Habiskan Bersamaku
- Bab 46 Berbelanja
- Bab 47 Sangat cocok
- Bab 48 Tunggu Sebentar
- Bab 49 Wanita Yang Tidak Tahu Diri
- Bab 50 Orang Yang Paling Dibenci
- Bab 51 Tersadarkan
- Bab 52 Pria Harus Menyayangi Istri
- Bab 53 Mati Memegang Kedudukan
- Bab 54 Meremehkan
- Bab 55 Menunggu Suamiku Datang Menjemput
- Bab 56 Ke Kiri Pulang Ke Kanan Menjemputnya
- Bab 57 Gadis Yang Baik
- Bab 58 Kalah
- Bab 59 Berubah
- Bab 60 Wanita Paling Berbakat
- Bab 61 Tidak Menyukainya
- Bab 62 Keuntungan
- Bab 63 Makan Bersama
- Bab 64 Berakting Sebagai Istri Yang Baik
- Bab 65 Kehangatan Neva
- Bab 66 Hal Besar Terjadi
- Bab 67 Pura-Pura Oon
- Bab 68 Si Jelek
- Bab 69 Kenyataan
- Bab 70 Kalau Ada Pilihan
- Bab 71 Satu-Satunya
- Bab 72 Alasan
- Bab 73 Konyol
- Bab 74 Penyakit Datang Tidak Terduga
- Bab 75 Pesta Kelas Atas
- Bab 76 Memandang Rendah
- Bab 77 Otaknya Rusak
- Bab 78 Pilihan Paling Sulit
- Bab 79 Kabar Baik
- Bab 80 Seperti Burung
- Bab 81 Bahkan Tidak Menginginkan Nyawa
- Bab 82 Berita Heboh
- Bab 83 Menambah Minyak Di Api Yang Membara
- Bab 84 Membatasi Hubungan
- Bab 85 Bayangan Tubuh
- Bab 86 Orang Baik
- Bab 87 Pemeriksaan Dadakan
- Bab 88 Romantis
- Bab 89 Kegelisahan
- Bab 90 Situasi Membaik
- Bab 91 Kejadian Masa Lalu
- Bab 92 Adik Ipar
- Bab 93 Anemia
- Bab 94 Intuisi
- Bab 95 Mengecilkan Masalah
- Bab 96 Takdir
- Bab 97 Kakak Ipar Yang Hebat
- Bab 98 Jaga Baik Anj*ngmu
- Bab 99 Rindu
- Bab 100 Marah
- Bab 101 Ayah Dan Putri Itu Bertemu Secara Tidak Disengaja
- Bab 102 Tempatnya Bersandar Seumur Hidup Ini
- Bab 103 Tercengang
- Bab 104 Neva Dalam Bahaya
- Bab 105 Pahlawan
- Bab 106 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 107 Kenyataan
- Bab 108 Perhatian
- Bab 109 Demam
- Bab 110 Jebakan Julia
- Bab 111 Hukum Karma
- Bab 112 Anak Bandel
- Bab 113 Kartu Orang Baik
- Bab 114 Cinta Milik Dirinya, Dia Tidak Tahu
- Bab 115 Penjelasan Gandi
- Bab 116 Alergi
- Bab 117 Mengabaikan
- Bab 118 Dilukai
- Bab 119 Cinta Yang Pura-Pura
- Bab 120 Serakah
- Bab 121 Mabuk
- Bab 122 Bawa Wanita Ini Pergi
- Bab 123 Depresi
- Bab 124 Bakti Anak Yang Tidak Dikenal
- Bab 125 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 126 Meminta Uang
- Bab 127 Dua Ratus Miliar
- Bab 128 Mimpi Karena Rindu
- Bab 129 Berkompromi
- Bab 130 Kecantikan Neva
- Bab 131 Minta Tolong
- Bab 132 Memukulnya Sampai Mati
- Bab 133 Tidak Tahu Bersikap Lembut
- Bab 134 Kontrak
- Bab 135 Telpon Dari Dia Lagi
- Bab 136 Pelacur Centil
- Bab 137 Umpan
- Bab 138 Menyebutkan Kelemahan
- Bab 139 Pesta
- Bab 140 Saksi
- Bab 141 Perlakukan Diri Sendiri Dengan Baik
- Bab 142 Uang Kaget
- Bab 143 Biar Dia Datang Mencariku
- Bab 144 Lubang Tanpa Dasar
- Bab 145 Ada Orang Yang Bertindak
- Bab 146 Kesukaan Yang Tersembunyi
- Bab 147 Dia Masih Merupakan Seorang Siswa
- Bab 148 Orang Yang Berwajah Dingin Tetapi Berhati Hangat
- Bab 149 Tahun-Tahun Mengenal Tuan Tirta
- Bab 150 Mengantar Diri Untuk Dipermalukan
- Bab 151 Kamu Takut Aku
- Bab 152 Cari Mati
- Bab 153 Kritis
- Bab 154 Vegetatif
- Bab 155 Mimpi Buruk
- Bab 156 Bangun
- Bab 157 Blokir Jalan
- Bab 158 Kala Itu dan Sekarang
- Bab 159 Sudah Cukup Belum
- Bab 160 Tahu Diri
- Bab 161 Kamu Tidak Pantas
- Bab 162 Arogan
- Bab 163 Dilema
- Bab 164 Mengadu
- Bab 165 Sukses Atau Gagal Tergantung Pada Ini
- Bab 166 Terjebak
- Bab 167 Apakah Kamu Sudah Senang
- Bab 168 Cinta Yang Tak Berbalaskan
- Bab 169 Difitnah
- Bab 170 Hidup Atau Mati
- Bab 171 Kematian Nyawa Kecil
- Bab 172 Kakak Telah Datang Melihatmu
- Bab 173 Kesempatan Untuk Mengakui Kesalahan
- Bab 174 Tidak Mau Pergi Ke Manapun
- Bab 175 Kekejaman Dunia Maya
- Bab 176 Bertambah Satu Orang
- Bab 177 Berpisah
- Bab 178 Pernikahan Yang Buruk
- Bab 179 Kesepian
- Bab 180 Kelak Jangan Datang Lagi
- Bab 181 Tidak Ada Yang Enak Dipandang
- Bab 182 Istriku Tidak Bisa Minum Bir
- Bab 183 Menyusahkan
- Bab 184 Tatapan Matanya
- Bab 185 Melahap Kue Besar Sendiri
- Bab 186 Gadis Kecil Lebih Manis Darimu
- Bab 187 Membeberkan
- Bab 188 Aku Adalah Masalah
- Bab 189 Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 190 Merasa Bersalah
- Bab 191 Minum Bir
- Bab 192 Sampai Jumpa Di Kehidupan Selanjutnya
- Bab 193 Membunuh Orang
- Bab 194 Balas Dendam
- Bab 195 Perempuan Yang Merepotkan
- Bab 196 Setumpuk Sampah
- Bab 197 Ketulusan Keluarga Garfid
- Bab 198 Kamu Telah Menebaknya Dengan Benar
- Bab 199 Tiga Detik Tidak Pukul, Menjadi Nakal
- Bab 200 Sudut Bibir Yang Naik Ke Atas
- Bab 201 Ancaman Julia
- Bab 202 Kehangatannya
- Bab 203 Sengaja Ya?
- Bab 204 Seluruh Penjuru Dunia
- Bab 205 Burung Unta
- Bab 206 Membunuh Sekeluarganya
- Bab 207 Wanitaku Hanya Dirimu Saja
- Bab 208 Hanya Diriku Yang Pernah Menjadi Wanitanya
- Bab 209 Aku Benar-Benar Sudah Sangat Lelah
- Bab 210 Bos Richie yang Berprinsip
- Bab 211 Ciuman Halus
- Bab 212 Kewajiban Suami Istri
- Bab 213 Apakah Kamu Menyukaiku?
- Bab 214 Jangan-Jangan Otaknya Sudah Rusak?
- Bab 215 Pemicu Terakhir
- Bab 216 Aktif
- Bab 217 Kontroversi Kontrasepsi
- Bab 218 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan?
- Bab 219 Melebih-lebihkan
- Bab 220 Kakak Ipar
- Bab 221 Jalan Shivas
- Bab 222 Paling Parah Mengulang Kembali Dari Awal
- Bab 223 Merundingkan sesuatu
- Bab 224 Hal Yang Benar Dengan Orang Yang Tidak Tepat (1)
- Bab 224 Membicarakan Kejadian Tidak Membicarakan Orangnya
- Bab 225 Rasa Air Mata
- Bab 226 Kebetulan
- Bab 227 Apakah Sudah Sampai Waktu Yang Hancur Sepenuhnya?
- Bab 228 Perlu Pertukaran
- Bab 229 Sebenarnya Aku Juga Pernah Menyukaimu
- Bab 230 Orang Yang Tak Berperasaan
- Bab 231 Hancurkan Dia
- Bab 232 Permainan
- Bab 233 Genit
- Bab 234 Suasana Hati Richie Yang Buruk
- Bab 235 Dia Telah Kembali
- Bab 236 Pria Yang Memanjat Balkon
- Bab 237 Tidak Cinta
- Bab 238 Memalukan
- Bab 239 Dukungan
- Bab 240 Satu-Satunya Orang Cerdas Di Dunia
- Bab 241 Pulang
- Bab 242 Kamu Sendiri Yang Memilih
- Bab 243 Kemana Saja Tidak Lupa Menggoda
- Bab 244 Ada, Tapi Sudah Meninggal
- Bab 245 Dikurung
- Bab 246 Mak Comblang Paruh Waktu
- Bab 247 Datang Seorang Teman
- Bab 248 Kesalahan Sendiri Ditanggung Sendiri
- Bab 249 Aku Ingin Menunggumu Pulang
- Bab 250 Wajah Adalah Benda Yang Bagus
- Bab 251 Perbedaan Cinta Murni
- Bab 252 Berasa Naik Ke Surga
- Bab 253 Dia Menyukainya Tetapi Tidak Mau
- Bab 254 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Lagi
- Bab 255 Marah
- Bab 256 Terjadi Sesuatu Dengan Tuan Muda
- Bab 257 Terima Kasih, Neva
- Bab 258 Mengapa Kecelakaan Tidak Terjadi Padamu
- Bab 259 Dia Menang
- Bab 260 Ketidaknyamanan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 261 Berbagi Suka Dan Duka
- Bab 262 Kakek
- Bab 263 Semua Pria Itu Sama
- Bab 264 Tokoh Besar
- Bab 265 Tidak Bagus!
- Bab 266 Legal Officer Wanita
- Bab 267 Gadis Kecil Yang Dipungut
- Bab 268 Wow, Harum Sekali!
- Bab 269 Petani Dan Ular
- Bab 270 Darah Daging Keluarga Yang
- Bab 271 6 Orang Mama
- Bab 272 Permintaan Berty
- Bab 273 Masuk Dapur
- Bab 274 Maksud Hatinya
- Bab 275 Putus Harapan
- Bab 276 Peperangan
- Bab 277 Mengembalikannya Berlipat Ganda
- Bab 278 Aku Sangat Mengganggu Ya
- Bab 279 Perubahan Di Acara Pernikahan
- Bab 280 Menginginkan Anak
- Bab 281 Memberikan Sebuah Kejutan Kepadanya
- Bab 282 Pernikahan
- Bab 283 Dia Yang Mana Yang Asli?
- Bab 284 Aku Memanggilmu Adik, Kamu Juga Tidak Menjawabnya
- Bab 285 Orang Yang Paling Lembut Di Dunia
- Bab 286 Tes DNA
- Bab 287 Dua Buah Mayat
- Bab 288 Selamat Tinggal Cintaku
- Bab 289 Kemanapun Tidak Boleh Pergi
- Bab 290 Aku Mencintaimu
- Bab 291 Kemanusiaan Dan Ancaman
- Bab 292 Penjahat Mutlak
- Bab 293 Enam Puluh Milyar Dan Nyawa Manusia
- Bab 294 Empat Triliun, Kamu Pergilah Sana
- Bab 295 Surat Yang Dia Tinggalkan
- Bab 296 Perusahaan Aska Bangkrut
- Bab 297 Kebaikannya
- Bab 298 Dia Sudah Tiada
- Bab 299 Maaf
- Bab 300 Paman Dan Anak Perempuan
- Bab 301 Bertumbuh Bersama
- Bab 302 Paman Harus Melindungi Nana Dan Ibu
- Bab 303 Keputusan Gandi
- Bab 304 Julia Morez diculik
- Bab 305 Perdagangan Web Gelap
- Bab 306 Hatinya Hanya Ada Satu Orang
- Bab 307 Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 308 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 309 Yang Terindah Di Lubuk Hati
- Bab 310 Aku Bersedia Dimarahi Olehmu Seumur Hidup
- Bab 311 Wanitaku
- Bab 312 Jongkok Di Pojokan
- Bab 313 Aku Menganti Kerugian Kamu
- Bab 314 Kamu Sangat Tertarik Kepada Dia
- Bab 315 Kertas Tidak Bisa Menahan Api
- Bab 316 Apakah Rasanya Seperti Yang Kamu Inginkan?
- Bab 317 Aku Hanya Ingin Mendekatimu
- Bab 318 Membutakan Matanya
- Bab 319 Pasti Sangat Bahagia
- Bab 320 Mengunci Hati Kamu
- Bab 321 Orang Asing di Meja Makan
- Bab 322 Orang Yang Mengganggu, Kakinya Akan Dipotong
- Bab 323 Aku Suka Kamu Menemaniku
- Bab 324 Kebenaran
- Bab 325 Sejarah Tersembunyi Keluarga Yang
- Bab 326 Ada Apa Ini?
- Bab 327 Berbohong
- Bab 328 Dia Hampir Mati
- Bab 329 Permohonan Untuk Tetap Hidup
- Bab 330 Penyelamat
- Bab 331 Merahasiakan Identitas Orang Yang Mendonorkan Darah
- Bab 332 Nyonya Presdir
- Bab 333 Pria Jahat
- Bab 334 Biaya Terima Kasih
- Bab 335 Apa yang Kamu Inginkan Dariku, Agar Kamu Merasa Puas
- Bab 336 Kedepannya Jangan Menangis Lagi
- Bab 337 Impian Kehidupan Cinta
- Bab 338 Pak Tua Yang Memancing Ikan
- Bab 339 Bertindak Terlalu Berlebihan
- Bab 340 Wanita Bikini
- Bab 341 Barter
- Bab 342 Anak
- Bab 343 Tidak Selezat Pangsit
- Bab 344 Bawa Ibu Kembali
- Bab 345 Seolah Tidak Mengenal Sanak Keluarga
- Bab 346 Menjauhlah Dariku
- Bab 347 Kemesraan Di Sisi Gelap
- Bab 348 Ayo Kita Pacaran
- Bab 349 Karier
- Bab 350 Posisi Yang Didapatkan Dengan Menaiki Ranjang
- Bab 351 Aku Akan Bertanggung Jawab Padamu
- Bab 352 Bertaruh Dengan Ayah
- Bab 353 Ayahku Adalah Kepala Sekolah
- Bab 354 Aku tidak keberatan membantumu mendisiplikannya
- Bab 355 Nyali cukup besar
- Bab 356 Hal yang mengerikan
- Bab 357 Kamu Jangan Bicara Sembarangan Ya
- Bab 358 Menerima Resikonya
- Bab 359 Dia Bilang, Itu Putrinya
- Bab 360 Merokok Buruk Bagi Kesehatanmu
- Bab 361 Apakah Ada Sesuatu di Wajahku
- Bab 362 Pergi Membuka Kamar?
- Bab 363 Ingatan Hancur
- Bab 346 Tuan Tirta, Berbicaralah Dengan Baik
- Bab 365 Tidak Ada Yang Berani Mengatakan Keburukan Aku Dan Kamu
- Bab 366 Antar Saudara
- Bab 367 Karena Direktur Yang Memiliki Temperamen Baik
- Bab 368 Kamu Bisa Belagu Sampai Kapan
- Bab 369 Aku Orangnya Lebih Cinta Damai
- Bab 370 Semuanya Mengandalkan Sponsor Elit
- Bab 371 Penasihat
- Bab 372 Masalah Sepele Ini, Kapan Saja Dikerjakan Juga Sama
- Bab 373 Seratus Tangkai Bunga Mawar Ungu
- Bab 374 Nasib Akhir Penyanjung
- Bab 375 Keputusasaan Dan Harapan
- Bab 376 Utarakan Perasaanmu, Bersikap Lebih Berani
- Bab 377 Setiap Perbuatanku Hanya Boleh Dilakukan Untukmu
- Bab 378 Tuan Gandi, Kamu Benar-benar Buta
- Bab 379 Melakukan Sesuatu Yang Penting
- Bab 380 Hal Yang Hanya Terjadi Pada Sepasangan Kekasih
- Bab 381 Aku Di Sini Melihatmu Kembali
- Bab 382 Akankah Ibu dan Paman Gandi tidur bersama?
- Bab 383 Pikiran Gadis
- Bab 384 Kamu pernah kehilangan ingatan, Apa kamu lupa
- Bab 385 Kesehatan Tubuh Pertama, Jangan Kecapekan
- Bab 386 Pakaian Tidak Rapi Dan Kaki Lemas
- Bab 387 Pacar Gosip