Cinta Yang Dalam - Bab 25 Tidak Peduli

Ponsel Neva langsung terjatuh ke lantai, di layarnya kebetulan muncul gambaran percakapan dirinya dan Tante Chen.

Dia menjadi panik dan ingin turun dari kasurnya untuk mengambil ponsel, namun ponselnya langsung di tendang oleh lelaki kasar ini ke bawah kasur.

Namun dengan begini malahan membuat Neva menjadi lebih tenang.

Dia mengangkat mata dan menatap ke arah Gandi, di wajahnya sepertinya ada senyuman tipis, namun senyuman ini sangat tidak nyata, lebih mirip seperti senyuman ketika kucing berhasil menangkap tikus, dan mengetahui bahwa dapat mempermainkannya dengan sesuka hati.

Dia tiba-tiba menjadi panik, lelaki ini mau buat apa ?

Neva akhirnya memilih untuk bertindak terlebih dahulu, dia pura-pura tenang dan berkata :”Apa maksud Pak Tirta sekarang ?”

Gandi mengerut alisnya, berkata dengan dingin :”Menurut kamu ?”

Masih menurut kamu apaan, dalam hati Neva sangat emosi, sehingga nada bicaranya juga hilang kendali :”Orang yang terus menghina aku, membenci aku, dan menyuruh aku menjauhi adalah dirimu sendiri, sementara orang yang melempar aku ke atas kasur dengan sesuka hati juga dirimu sendiri, apakah Julia tahu Pak Tirta suka permainan seperti ini ?”

“Kamu ada hak apa untuk mengungkit Julia ?” Gandi menekan amarah di dalam hatinya, tatapan di matanya semakin dingin.

“Aku…..” Neva masih belum selesai berbicara, Gandi perlahan-lahan membungkuk badannya, sampai dadanya yang kuat bertahan di atas dada dirinya yang lembut, membuat dirinya tidak dapat bergerak sama sekali.

Neva menarik kembali nafasnya yang dingin, sebenarnya suaranya sudah menjadi gemetaran karena panik, namun reaksi yang wajahnya masih tidak ingin mengalah :”Pak Tirta begini apakah tidak terlalu konyol.”

“Kamu istriku secara nominal, tentu saja harus menjalankan kewajibanmu !” Gandi berkata dengan nada berat, penolakan Neva malahan memancing niat Gandi untuk menaklukkannya.

Pada seketika hati Neva terasa sakit, dia mengetahui apa maksud dari secara nominal, dalam hatinya sangat jelas. Saat ini status dirinya di dalam hati Gandi, hanya sebagai alat pelampiasan nafsu saja.

Benar juga, Julia baru wanita yang paling dicintai Gandi.

Tekanan seperti ini malahan membuat emosional Neva menjadi tenang, dia memejamkan matanya, anggap saja dirinya sedang digigit anjing, dia berkata dengan nada dingin :”Pak Tirta, hari sudah malam, ada apa besok saja baru dibahas, tidur saja.”

Apabila Gandi melempar dirinya ke atas kasur, berarti tidak keberatan kalau dirinya tidur satu ranjang bersamanya, Neva tentu saja tidak akan bodohnya untuk kembali tidur di atas lantai yang dingin dan keras lagi.

Namun sikap Neva yang tidak peduli, malahan memancing amarah Gandi.

Dia mencubit dagu Neva dengan kuat, lalu menciumnya dengan kasar.

Dia sangat kasar, dan juga sangat menguatkan tenaganya, mulut Neva sudah terasa sedikit sakit. Dia tidak dapat bertahan lagi, lalu balik menggigit bibir Gandi dengan kuat.

Gandi terbengong, perlahan-lahan melepaskan Neva, jari telunjuknya menyentuh ringan pada bibir bawahnya, darah kemerahan melekat pada bibirnya, membuat Gandi menjadi seram bagaikan vampir.

Neva menahan dadanya, buru-buru mundur ke belakang, menarik jarak antara mereka berdua, wajahnya semakin pucat :”Pak Tirta, tolong jangan keterlaluan.”

Bibir Gandi masih menggantungkan senyuman sinis, lalu berkata dengan ekspresi tidak berperasaan :”Ha, aku hanya tahu harus masuk berlebihan !”

Setelah berbicara, di hadapan Neva, dia mulai membuka bajunya, bentuk tubuh yang berotot dan indah perlahan-lahan diperlihatkan.

Wajah Neva menjadi merah merona, dia semakin panik karena tindakan Gandi, akhirnya dia hanya bisa menarik sebuah bantal dengan sembarangan dan menahan di depan badannya, dengan paniknya meloncat ke bawah kasur untuk melarikan diri.

Namun pada detik selanjutnya, sebuah lengan yang bertenaga melingkar pada pinggangnya, bantal juga sudah direbut kembali dengan mudah.

Neva menatap wajah tampan Gandi yang semakin diperbesar pada hadapannya dengan hati yang panik, kedua kakinya semakin merapat dengan erat, dan berusaha memberontak.

Dengan sikap penolakannya pada saat ini, membuat Gandi yang sebenarnya hanya ingin menakuti Neva saja menjadi emosi total, dia membuka kedua kaki Neva, lalu menegapkan pinggangnya, dan langsung menerobos ke dalam.

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu