Cinta Yang Dalam - Bab 301 Bertumbuh Bersama

Charli berusaha sebaik mungkin untuk mengatur makan siang, meskipun makanan terakhir masih terlihat sedikit berminyak dan tidak mewah di mata Gandi.

Nana makan dengan sangat senang, dia menyukai steak goreng buatan Charli, yang renyah dan tidak bosan.

Dia meremas sumpit dengan tangan kecilnya, menyepit steak goreng dan memberikannya ke mulut Gandu Tirta, "Paman, makan..."

Karena suasana hatinya di tambah dia fokus dalam pekerjaannya, Gandi tidak membiarkan dirinya memikirkan Neva, dia sering kelaparan sehingga lambungnya terasa tidak nyaman.

Mencium bau berminyak, dia mengerutkan kening dengan tenang dan hampir memuntahkan sayuran yang baru saja dia telan.

Meskipun dia tidak ingin makan, dia menyepit dan menaruhnya di mangkuk.

Nana memperhatikannya, menggigit sepotong di mulut kecilnya, dan tertawa bahagia.

"Paman, ini enak, ayo kamu makan juga!"

Menghadapi suaranya yang manis, Gandi tidak tega menolak dan akhirnya mengambil steak goreng itu kemudian menggigitnya.

Sebenarnya masakan Charli tidak terlalu enak, acar agak asin dan suhu penggorengan juga berlebihan.

Tetapi hidangan seperti itu, Nana mengatakan kepadanya bahwa itu enak.

Bisa dibayangkan Neva menjalani kehidupan yang sulit dengan anaknya, bisa makan kenyang dan mendidiknya sudah tidak mudah baginya. Nana masih belum pernah merasakan makanan yang lebih enak.

Ada sedikit rasa sakit di hatinya, jadi dia membuka mulutnya dengan besar dan mengambil dua gigitan.

Rasa minyak yang ke dalam lambung, terasa seperti dia akan muntah di selanjutnya.

Tante Chen merasa keadaan Gandi tidak benar, hanya makan biasa, dia bisa terlihat seperti ingin menyelesaikan nyawanya.

Tante Chen berbisik di sampingnya, "Tuan Hua, jangan makan jika kamu tidak ingin memakannya, sangat berminyak."

Gandi menggelengkan kepalanya, memiringkan kepalanya dan melirik ke arah Nana. Sudut mulutnya sedikit terangkat dan berkata, "Ini enak. Nana yang memberikan kepadaku, aku harus memakannya sampai habis.."

Dengan kata sederhana, ini mengungkapkan kehendaknya yang tidak bisa dilanggar.

Tetapi konsekuensi yang sama adalah setelah makan, Gandi pergi ke kamar mandi untuk muntah.

Setelah keluar dari kamar mandi, seperti hanya tersisa setengah nyawa.

Tante Chen mencuci beberapa buah dan menaruhnya di meja kopi.

Nana duduk di sofa, bermain dengan beberapa boneka Barbie.

Mainan-mainan ini semuanya dibeli oleh Rey setelah Tante Chen pindah.

Tidak peduli Nana ada di sini atau di keluarga Hua, dia harus menjalani kehidupan dengan dia bisa makan apa yang dia ingin makan dan dia bisa main apa yang dia ingin main. Ini adalah keinginan Gandi.

Rasa kantuk orang pemuda, Nana yang sedang bermain dengan mainannya, tidak tahu kapan dia sudah tertidur nyenyak.

Tante Chen menutupinya dengan selimut kecil. Baru saja ingin pergi, Nana tiba-tiba memegang tangan Tante Chen dan berbisik, "Ibu, ibu, jangan tinggalkan Nana, kamu sudah berjanji akan tinggal di samping Nana..."

Tante Chen merasakan sakit di hatinya dan memikirkan Neva, wanita yang sangat lembut.

Dia baik hati, bajik, dan perhatian, Dia orang yang sangat baik.

Tetapi Tuhan, mengapa sangat tidak adil baginya?

Gandi sedang menelepon untuk menangani urusan bisnis di balkon, ketika dia memasuki rumah, dia melihat Nana yang sudah tertidur nyenyak.

Tante Chen berbicara dengan tanpa suara dan menyuruhnya untuk tidak membangunkan Nana.

Melihat Nana sedang tidur nyenyak, Gandi pergi ke perusahaan untuk menangani masalah terlebih dahulu.

Pukul 6 sore, Nana bangun, berteriak memanggil pamannya, mencari Gandi kemana-mana.

Setelah Tante Chen memberitahu Nana bahwa Gandi sudah pergi bekerja, Nana menjadi tenang.

Matanya merah, dia tidak lagi berisik, tetapi dia juga tidak bermain mainannya ataupun menggambar. Dia hanya berdiri di balkon, berjinjit, melihat dengan penuh semangat menunggu mobil panjang pamannya.

Pada pukul sembilan malam, Gandi menarik napas panjang dan bersandar di kursi bos.

Ada makan malam yang sudah dingin di meja kopi, setelah melihat sekilas, dia merasa telah melupakan sesuatu.

Dia menekan tombol di atas meja, beberapa saat kemudian Rey datang.

"Presiden Hua." Gandi bekerja lembur dan Rey juga harus mengikutinya bekerja lembur. Sebagai asisten khusus 24 jam, gaji dan haknya sangat tinggi, tetapi pekerjaannya tidak mudah.

"Apakah aku sudah melupakan sesuatu?" Sejak Neva pergi, kehidupan Gandi kacau dan juga sering lupa.

Rey sudah terbiasa, Presiden Hua memanggil dirinya sendiri dan bertanya kepadanya apa yang harus dia lakukan selanjutnya.

"Presiden Hua, kamu belum makan malam, dan waktunya untuk menjemput Nona kecil." Kata Rey.

Gandi tampak kaget dan tiba-tiba berdiri dari kursi.

Karena dia telah duduk terlalu lama dan gerakannya terlalu intens, tiba-tiba kekurangan suplai darah ke otaknya, jadi dia bergetar dan berputar hampir jatuh ke lantai.

Rey segera melangkah maju untuk mengangkatnya dan berkata, "Presiden Hua, jangan terburu-buru, lebih baik kamu makan dulu!"

"Makan apa lagi, segera pergi menjemput Nana, dia pasti sudah terburu-buru!"

Ketika tiba di rumah Wang, supermarket belum tutup, Charli masih sedang menongkrong dengan beberapa lelaki tua.

Gandi tersenyum dan menyapanya. Ketika dia naik ke atas, dia melihat Tante Chen keluar dari kamar dengan hati-hati.

"Tante Chen, di mana Nana?"

Tante Chen berbalik dan melihat Gandi yang sedang tergesa-gesa, dia tersenyum, "Nana bangun dan tidak menemukanmu, jadi dia tidak senang. Aku menceritakan sebuah cerita dan menidurkannya barusan."

kata tidak senang masih melekat di hati Gandi dan dia tiba-tiba merasakan rasa bersalah.

Nana sudah tertidur dan dia tidak ingin membangunkan Nana, tetapi dia juga tidak bisa tidur di sini, dia tiba-tiba berada dalam dilema.

Tante Chen adalah orang yang berpengalaman, dia memahami pikiran Gandi dan berkata, "Tuan Hua, kamar tidur di sebelah Nana masih kosong, kamu bisa tidur di sini pada malam ini. Kebetulan juga kamu bisa menemani Nana, jika ada sesuatu kamu juga langsung bisa mengetahuinya."

Gandi memerintahkan agar keluarga Tante Chen diperlakukan dengan baik dan Rey juga memperhatikan kondisi kehidupan keluarga Tante Chen dengan fokus.

Ada panjang sekitar lima ratus meter persegi di lantai satu, dan ruang tamu di atasnya lebih dari dua ratus meter persegi serta lima kamar tidur.

Ekspresi wajah Gandi sedikit tidak nyaman dan dia bahkan sedikit ragu kemudian berkata, "Ini, tidak begitu bagus!"

Tetapi sebelum dia bersikap sopan, Tante Chen sudah mendorongnya ke dalam ruangan.

Nyalakan lampu, dekorasi di ruangan itu sangat comel, berwarna merah jambu segar.

"Tidur saja di sini, kedua kamar ini awalnya disediakan untuk Neva dan Nana. Banyak barang yang ditinggalkan Neva di Kota W juga sudah dipindahkan ke sini olehku."

Topik Neva hanya berlalu dan Tante Chen juga tidak ingin membuat malam yang baik menjadi terlalu tertekan.

Dia baru saja meminta Charli untuk membeli satu set baju tidur dan mereka pergi beristirahat setelah mengantar ke kamarnya.

Gandi duduk di tempat tidur sebentar, ada aroma lavender samar di kamar yang berbau sangat nyaman.

Dia tahu ini adalah rasa favorit Neva.

Dia bangkit dan berjalan ke meja.

Di bawah meja, ada beberapa sertifikat dan banyak foto.

Demikian pula, ada banyak foto di dinding, serta beberapa karya Nana.

Kekacauan itu teratur dan sangat nyaman untuk dilihat.

Melihat gambar-gambar di dinding, Gandi bisa mengetahui pertumbuhan Nana dari masa kanak-kanak hingga besar.

Karena Neva meletaknya dengan pertahun.

Setiap tahun ada foto bersama. Neva memeluk Nana di posisi yang sama, tersenyum cerah di musim semi. Gaun merah muda terang itu tidak membuatnya kelihatan seperti ibu Nana, tetapi lebih seperti saudara perempuannya.

Nana tumbuh dari tahun ke tahun dan berhenti ketika dia masih sedikit lebih muda dari sekarang.

Ada catatan di sampingnya yang bertulis, "Maaf sayang, tunggu ibu kembali dan catat pertumbuhanmu lagi."

Tulisan tangan Neva sangat bagus dan bagian ini membuat Gandi tidak senang.

Dia berjanji pada Nana untuk kembali, tetapi dia melanggar janjinya.

Bagaimana wanita ini bisa begitu mengingkar janji!

Tidakkah dia tahu bahwa Nana merindukannya, dia juga merindukannya, memikirkan sampai patah hati?

Gandi menemukan pena dan menambahkan kalimat lain di selembar kertas.

"Menunggumu kembali, kita menemani sayang bertumbuh bersama!"

Dengan begitu, Gandi duduk di depan meja dan bergadang sepanjang malam.

Dia tidak bisa tidur, selama dia menutup matanya, pikirannya penuh dengan bayangan Neva.

Keesokan paginya, ketika dia keluar dengan mata pandanya, Tante Chen terkejut.

"Tuan Hua, apakah kamu..tidak tidur nyenyak?"

Bukan Tante Chen saja, bahkan Charli yang ceroboh dapat melihat bahwa ekspresi Gandi tidak baik dan matanya penuh dengan kemerahan.

Gandi menggelengkan kepalanya, tidak berbicara, pergi ke kamar mandi dan membasuh wajahnya dengan air dingin untuk beberapa saat, baru saja dia terbangun oleh rasa melamunnya.

Dan Tante Chen memasuki ruangan yang diatur dengan hati-hati olehnya setelah dia kembali.

Itu persis sama dengan kamar Neva di Kota W.

Karena Nana akan kembali, hanya lingkungan yang sama ini yang akan memungkinkannya menemukan cinta keibuan dan rasa memiliki.

Dan dia juga melihat kata-kata yang di tulis Gandi.

Saat ini, mata Tante Chen merah.

“Neva, apakah kamu sudah melihatnya? Suamimu, menunggu kamu kembali dan tumbuh bersama Nana!”

Sangat disayangkan bahwa di dunia ini, selalu saja mengerti menghargai sesudah kehilangan sesuatu.

Setelah sarapan, Nana menunda-nunda tidak ingin pergi.

Tetapi dia akan pergi ke taman kanak-kanak besok, Gandi dengan paksa membawa Nana pergi.

Nana tidak meronta atau menangis. Dia hanya berbaring di badan Gandi, menatap Gandi dengan mata yang jernih dan berkata, "Paman, Nana bisa merasakan nafas ibu di sini!"

Gandi tidak tahu bagaimana memberi tahu Nana, dia bisa merasakan nafas Neva dan dirinya juga bisa merasakannya.

Namun, hidup masih harus terus berjalan.

Dia memeluk Nana masuk ke dalam mobil dan menurunkannya dengan lembut menyisir rambutnya kemudian berkata, "Ibu ada di tempat yang sangat jauh sekali. Bukankah paman sudah membuat janji dengan sayang? Saat sayang sudah liburan, kita akan menemui ibu. "

Mata Nana memerah, tetapi dia mengangguk.

"Paman tidak akan berbohong pada Nana, kan?"

Gandi tidak berani melihat langsung ke Nana, karena takut Nana akan menemukan bahwa dia kurang percaya diri.

Dia melihat ke kejauhan melalui jendela mobil.

"Tidak, paman akan membawamu untuk menemukan ibu dan menangkapnya kembali, jadi tidak akan membiarkannya pergi ke mana pun di masa depan, biarkan dia tinggal bersama Nana di rumah, oke?"

"Ya! Nana dan paman berjanji, setelah menemukan ibu, membiarkannya tinggal bersama kita dan tidak akan membiarkannya pergi ke mana pun lagi!"

Novel Terkait

Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu