Cinta Yang Dalam - Bab 116 Alergi

Ini diambilkan oleh Gandi, adalah niat dia, dirinya tidak bisa mengabaikan.

Setelah makan, satu keluarga bermain poker.

Neva dan Gandi adalah pemimpin kelompok, dan dia sangat beruntung, berturut-turut membuat Gandi tidak mengeluarkan satu pun kartunya.

Wajah Gandi menjadi muram, merasa sangat sial.

Neva merasa senang, bagaimanapun bisa mengalahkan pria yang serba bisa ini, juga adalah sebuah hal yang sangat menyenangkan.

Bermain poker sampai hampir jam 12, saat Shinta mulai menguap, Gandi mengusulkan untuk tidur.

Saling mengucapkan selamat malam, Neva dan Gandi naik ke atas.

Neva masih memiliki sedikit ketakutan terhadap kamar.

Tapi dia hanya berdiri ragu-ragu di depan pintu tidak langsung masuk, saat mendengar suara batuk dari dalam, seperti Gandi sudah sedikit tidak senang, dia hanya bisa memberanikan diri melawan setiap gerakan, lalu masuk kedalam.

Gandi membelakangi dia, membuka selimut di atas ranjang, lalu melepaskan bajunya, didepan Neva, menunjukkan tubuh ramping dan simetrisnya, membalut dengan sebuah handuk, lalu masuk ke kamar mandi.

Hati Neva memberitahu dirinya sendiri, pemandangan tidak senonoh.......

Tetapi mengatakan pemandangan tidak senonoh, matanya menatap lama juga. Postur tubuhnya ini, benar-benar tidak buruk.

Dia lalu duduk diatas ranjang setelah Gandi masuk, lalu mulai merasa tidak nyaman.

Gandi merasa dia kotor, jadi malam ini, tidur di lantai? Jika memang begitu, dia sekarang bisa meletakkan selimut diatas lantai.

Tetapi memikirkan temperamen Gandi yang tidak terduga hari ini, Neva lalu merasa sedikit ketakutan, takut Gandi akan menyalahkan lagi.

Saat Gandi mandi, merasakan lengannya sedikit sakit, dia merabanya, melihat dari dekat, baru menyadari dilengannya ada bekas terkelupas.

Terhanyut oleh air saat mandi, hanya menyisakan sebuah bekas.

Bekas ini, kenapa dilihat, mirip sebuah kata Aska.

Gandi sedikit bingung, merasa apakah matanya sudah kabur, luka di lengannya, sepertinya baru ada setelah bersama dengan Julia malam itu.

CCTV di area parkir bisa membuktikan, malam itu yang masuk ke dalam mobil dia, memang adalah Julia.

Apakah jangan-jangan Julia dengan bersemangat membuat tulisan Aska dilengannya? Bukankah seharusnya dia membuat tulisan Morez?

Memikirkan tulisan Morez, Gandi tiba-tiba sedikit menggigil, jika dibuat tulisan Morez, mungkin tidak akan diletakkan di tempat kecil seperti ini.

Gandi tidak mengerti, ada banyak masalah hari ini, dia juga tidak ingin memikirkan, lalu meletakkan masalah ini dibelakang kepalanya.

Setelah keluar dari kamar mandi, dia melihat Neva sedang duduk di atas ranjang, kedua tangannya saling terkait dengan gugup, seperti sangat tidak biasa bersandar di ranjang ini.

Gandi berjalan maju, Neva dengan cepat menyingkit, Gandi tidak ragu, jika ini bisa memberikan Neva sebuah kesempatan untuk meretakkan dinding, dia juga pasti akan mencari cara untuk memasukkan dirinya sendiri ke dalam.

Sebenarnya sejak menikah, Gandi selalu merasa Neva yang asli, dengan informasi yang dia kumpulkan dari keluarga Aska , tampaknya sangat berbeda.

Jika tidak tahu apa yang dilakukan Neva di luar negeri, Gandi pasti akan merasa dia adalah wanita sempurna yang polos,pengertian dan pemalu.

Gandi terus merasa mungkin Neva memiliki dua kepribadian, satu dia sangat pandai berpura-pura, dan yang lainnya mungkin Neva memang orang seperti ini.

Tapi jika itu adalah tebakan kedua, informasi yang di peroleh dari bagian informasi grup Tirta, pasti ada masalah.

Bagian informasi grup Tirta, sudah terlatih, dan juga dipimpin sendiri oleh Rey, jadi Gandi percaya dengan informasi yang didapat mengenai Neva.

Tapi terhadap Neva, perasaannya sangat kacau. Tidak peduli bagaimanapun dikatakan, Neva sudah menolong nyawanya.

“Kenapa duduk bengong disini?” Gandi berkata dengan dingin.

Tubuh Neva membeku, pandangan matanya menghindari Gandi dan berkata:”Tuan Tirta, bukankah kamu tidak suka.... aku di atas ranjangmu?”

Gandi tersenyum dingin, wanita ini, kenapa menjadi sangat penurut? Dengan tiba-tiba berkata vulgar:”Jadi jika aku menyuruhmu makan kotoran, kamu akan makan?”

Setelah Gandi mengatakan ini, dia merasa dirinya sendiri seperti sedikit keterlaluan.

Tapi jika menyuruh dia memperbaiki, dia tidak akan melakukannya.

Wajah Neva sedikit memerah, Gandi ini, jelas-jelas sedang menghina dirinya.

“Tuan Tirta, kamu....” dia membuka mulut ingin melawan, tapi kata-katanya belum selesai, sudah dilempari selimut oleh Gandi, mengenai tubuhnya dan berkata:”Jika ingin tidur di atas ranjang maka segera tidur, jika tidak tempat dilantai begitu luas, jangan merusak pemandangan disana.”

Neva menghela nafas dalam, berdebat dengan Gandi, tidak ada hasil yang baik untuknya.

Dan kata-kata Gandi ini, untuknya juga adalah sebuah kelegaan.

Dia turun dari atas ranjang, pergi ke sudut ruangan di sebelah kamar mandi, menutupi dengan selimut, lalu duduk, dan membungkus dirinya kedalam.

Gandi lalu mematikan lampu, situasi yang gelap, membuat Neva sedikit takut.

Gandi tertidur dengan cepat, sebentar saja sudah terdengar suara bernafas dalam ruangan itu.

Neva sulit untuk tidur sendirian, selalu ada duri dihatinya, menusuk sampai dia merasa tidak mengantuk sedikitpun.

Ketika akhirnya dia tertidur, dia bermimpi.

Neva dalam mimpi alergi, giginya sakit, sakit sampai dia berguling-guling di lantai, tidak berhenti menggosok giginya, tapi malah tidak ada efek sedikitpun.

Sakit yang seperti sudah masuk ke sumsum tulang, Neva merasa dirinya tidak bisa tahan lagi, ingin berteriak keras, mengulurkan tangan dan mencabut giginya.

Dia merengek, ingin membuka mulut untuk menjerit, tetapi mulutnya seperti diisi oleh sesuatu, sama sekali tidak bisa dibuka.

Neva merasa dirinya sudah hampir mati, sebenarnya apa yang terjadi, dia merasakan detik berikutnya dia tercekik.

Pada akhirnya dia berhasil lepas, segera duduk dari lantai, dalam situasi gelap, dia terengah-engah, baru menyadari jika dia sendiri sedang bermimpi.

Dalam mulutnya, sedang menggigit ujung selimut.

Akhirnya dia mengerti, kenapa bermimpi dengan mulutnya seperti diisi oleh sesuatu.

Dia membuka mulutnya, tapi merasa giginya sangat sakit, tadi karena bermimpi, tadi tiba-tiba bangun, jadi tidak merasakan apapun.

Tapi sekarang sudah sadar, merasakan gigi dalam mulutnya sudah seperti bukan miliknya lagi, sakit sampai dia merasa ingin mencabut keluar.

Situasi ini sudah kedua kali, walaupun kepala Neva sedikit pusing, tapi menyadari jika dirinya pasti karena alergi.

Dia menahan sakit digiginya, berdiri ingin mencari kotak obat, menggunakan cahaya bulan, dia mencari ditempat biasanya kotak obat disimpan, tapi dia tidak menemukan.

Sakit giginya semakin hebat, Neva merasa giginya sudah hampir digigit patah olehnya.

Dia tidak bisa menahan kekesalannya, mencari di kotak dan membuka laci.

Tidur Gandi memang sangat dangkal, dan tentu saja, terbangun karena keributan yang dibuat Neva.

“Sedang apa kamu?” Diganggu karena sedang bermimpi indah, semua orang tidak akan senang, Gandi juga tidak terkecuali.

Neva tadi yang sedang mencari dalam lemari, mendengar kata-kata Gandi, dia menjadi panik, wajahnya terlihat canggung, berkata dengan suara kecil:”Itu... aku terkena...”

“Kamu terkena apa, tidak ada hubungannya denganku. Sekarang apakah kamu bisa istirahat dengan baik? Jika tidak segera keluar!” Neva baru saja ingin berbicara, dan seperti biasa, langsung dipotong oleh Gandi yang kesal.

Neva menjawab “em”, menahan sakit digiginya ini, lalu menarik nafas dingin, memilih untuk diam di sisi lain.

Gandi melanjutkan tidur, tapi ketika ingin tertidur lagi, dia menyadari jika dirinya sudah tidak lagi mengantuk.

Neva menutup mulutnya, tidak tahan dengan sakit dan mulai berguling di lantai.

Dia tahu jika dirinya alergi karena makan pupa jangkrik, awalnya mengira sudah beberapa tahun, sistem kekebalan tubuhnya sudah membaik, dan kali ini pasti bisa melewatinya.

Tapi dia tidak menyangka, sudah lama tidak merasakan perasaan alergi, walaupun dia sudah tumbuh besar, tapi juga tidak bisa menahan.

Novel Terkait

Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu