Cinta Yang Dalam - Bab 279 Perubahan Di Acara Pernikahan

Jadwal pesawat pulang negeri ditetapkan pada siang di keesokan harinya, setelah pesawat mulai terbang dan dapat melihat pemandangan negara W yang semakin kecil, Neva mengeluh nafas panjang.

Kehidupan di sini benar-benar terlalu mendebarkan hati.

Dalam seumur hidupnya dia tidak ingin datang kedua kalinya lagi.

Luka pada bagian kepalanya masih belum sembuh, sementara fasilitas negara W juga tidak sebanding dengan fasilitas dalam negeri.

Hal pertama yang dilakukan Neva ketika pulang negeri adalah menjalankan pemeriksaan di Rumah Sakit Grup Tirta, setelah itu melakukan pengobatan untuk menghilangkan bekas luka.

Setelah selesai mengurus semuanya, waktu sudah menuju sore hari.

Neva mengambil ponsel dan langsung melihat pesan dari Gwen.

“Aku sudah mau nikah, kamu ingat datang ya!”

Neva masih mengingat dengan jelas mengenai hari pernikahan Gwen, yaitu kebetulan besok.

Dia meminta supirnya untuk mengganti arah perjalanan secara mendadak, setelah selesai membeli berbagai hadiah, Neva baru berangkat pulang ke rumah.

Undangan keluarga Garfid juga telah tiba di keluarga Tirta.

Acara pernikahan anak muda seperti ini masih tidak membutuhkan Shinta yang menyetor muka secara langsung.

Gandi mengundurkan pekerjaan kantornya, pada siang di keesokan harinya dia langsung membawa Neva berangkat ke hotel.

Kekuasaan keluarga Garfid sangat besar, meskipun sangat berlebihan apabila dikatakan dapat menggemparkan kota Z, namun pastinya juga memiliki kedudukan yang mesti dihargai oleh semua orang.

Berbagai tamu yang berkedudukan turut menghadiri acara pernikahan hari ini, selain hadirin yang tiba lewat jalur VIP, sisanya harus menjalankan pemeriksaan secara keseluruhan.

Neva mengikuti Gandi masuk ke ruangan acara, setelah itu ada beberapa manajer yang datang menghampiri.

“Tuan Tirta, aku …” Setelah itu mulai terdengar percakapan memperkenalkan diri.

Reaksi wajah Gandi tetap saja sangat dingin dan datar, hal ini dikarenakan dia telah meletakkan semua titik fokusnya pada tubuh Neva.

Sementara Neva hanya tersenyum dengan elegan dan membalas semua sapaan.

Untung saja berbagai manajer tersebut memiliki kesadaran diri, sehingga sudah mulai pamit ketika selesai mengobrol sekilas.

Saat ini Neva melihat keberadaan rombongan Chelsi, sehingga berkata pada Gandi dengan suara ringan : “Tuan Tirta, aku boleh mengobrol sebentar dengan Chelsi?”

Gandi menyetujuinya, namun juga berkata dengan nada mengingatkan : “Tidak boleh hilang lagi!”

Neva mengangguk padanya, setelah itu langsung melangkah ke hadapan Chelsi.

Pada saat Chelsi bertemu dengan Neva, dia langsung memberikan sebuah pelukan yang besar kepada Neva.

Namun Neva buru-buru menghalanginya, bagaimanapun tempat ini sangat ramai, tidak tahu juga apakah ada wartawan yang menyelinap ke sini.

Jika wartawan memotret foto mereka dan menyebarkan isu bahwa Chelsi adalah manusia homoseksual, bukannya akan sangat merugikan dirinya?

“Kamu kali ini ke negara W, bagaimana hasilnya? Bagaimana budaya luar negeri? Makanan di sana enak?” Apabila tidak ada orang lain yang berada di sisinya, Chelsi cenderung lebih aktif dan santai.

Neva tersenyum pahit, kejadian di negara W benar-benar sangat menyeramkan.

Budaya negara lain dan makanan enak memang terkesan menarik pada awalnya.

Namun akhirnya dia malahan hampir kehilangan nyawa sendiri, hal ini telah menjadi kejadian yang menakuti dirinya dalam seumur hidup.

“Sana sangat kacau, kamu jangan pergi lagi.” Chelsi menyadari bahwa Neva akan terus mengerut alis ketika berbicara.

Pada saat dirinya syuting di sebelumnya, dia pernah jatuh dan terluka, akhirnya malahan mengalami gejala gegar otak, oleh sebab itu dia sangat mengenal dengan reaksi tersebut.

Chelsi mengulur tangan dan ingin memperhatikan rambut Neva, setelah itu langsung bertanya :”Kamu kenapa? Kepalamu terluka ya?”

Neva buru-buru menggeleng kepala dan menahan tangan Chelsi, setelah itu membawa Chelsi ke sofa di sudut ruangan dan menjelaskan sekilas mengenai kejadian di negara W.

Di dalam kerumunan orang yang penuh dengan suasana sosialisasi, tatapan Gandi tetap saja akan lirik ke seluruh sudut ruangan, apabila melihat keberadaan Neva, hatinya akan menjadi lebih lega dan tenang.

Siang mulai tiba, pembawa acara yang ikut hadir adalah pembawa acara tingkat internasional, setelah selesai berpidato dia langsung mempersilakan kedua pengantin agar dapat naik ke atas panggung.

Namun beberapa saat kemudian, tetap saja tidak ada orang yang muncul.

Nyonya Garfid sedikit mengerut alis dan berkata kepada bawahannya : “Coba pergi lihat kondisi, Andrew dan wanita itu sedang buat apa?”

Neva juga tidak bisa tenang, sebenarnya Gwen tidak ikhlas dalam pernikahan ini.

Seorang wanita yang tidak sudi menikah, mungkin saja akan melakukan tindakan di luar dugaan.

Neva mengirim pesan kepada Chelsi dan berkata : “Bagaimana keadaan kak Gwen? Kamu bisa pergi melihat kondisinya?”

Beberapa detik kemudian, balasan pesan dari Chelsi juga tiba, isinya hanya berisi sebuah tanda “ok” .

Chelsi berdiri dan berjalan ke arah belakang panggung.

Namun ketika baru saja ingin masuk ke koridor, ada dua pengawal yang langsung menghalangi dirinya.

“Maaf, orang luar dilarang masuk.” Pengawal berbicara dengan gaya formal.

Chelsi mengeluh sinis dan berlagak angkuh : “Aku teman pengantin wanita, kenapa tidak bisa masuk pula!”

Bagaimanapun Gwen adalah calon nyonya Garfid, sehingga pengawal tetap saja harus menghargai dirinya.

Salah satu pengawal yang lebih berusia mulai membuka mulut : “Kalau begitu anda tunggu sebentar, aku tanya dulu.”

Pengawal berjalan menuju kamar yang paling dalam pada koridor ini dan mengetuk pintu, namun tidak ada yang menjawabnya.

Pengawal mengetuk pintu lagi, namun tetap saja tidak ada yang menjawabnya, oleh sebab itu pengawal juga mulai merasa janggal.

Dia buru-buru melambaikan tangan kepada pengawal lainnya, Chelsi juga ikut menghampiri.

Setelah mencoba buka pintu yang sudah terkunci, mereka langsung menendang pintu kamarnya.

Pintu kamar terbuka dan terjatuh, namun adegan di dalam kamar malahan mengagetkan semua orang.

Saat ini bagian dada Andrew telah tertusuk oleh pisau dan juga tidak bernafas lagi.

Sementara Gwen malah bereaksi pucat, wajahnya masih memancarkan warna hitam keabuan yang tidak terlalu wajar, jelasnya sudah keracunan.

Chelsi terbengong seketika, dia sama sekali tidak menyangka bahwa sebuah acara yang menyenangkan akan berhasil seperti ini, sedangkan dua pengawal di samping juga terbengong.

Chelsi yang menyadari terlebih dahulu langsung membentak dengan penuh amarah : “Buat apa bengong di sini? Cepat panggil ambulans!”

Setelah selesai berbicara, Chelsi langsung mengirim sebuah pesan kepada Neva, setelah itu mendirikan tubuh Gwen dan membiarkan dia berbaring di atas sofa.

Chelsi tidak berani menyentuh Andrew, dikarenakan apabila dirinya sembarang menyentuh, mungkin saja akan memperparah luka Andrew dan mempengaruhi nyawanya.

Neva langsung terbengong ketika menerima pesan dari Chelsi, ketika baru saja ingin berdiri, tangannya sudah diseret oleh Gandi.

Reaksi panik di wajahnya sangat jelas.

“Kenapa?” Gandi bertanya.

Neva melirik sekeliling, lalu menghampiri telinga Gandi dan berbisik sekilas.

Tatapan Gandi juga menampakkan jejak kaget, jelasnya kejadian kali ini sudah di luar dugaannya.

Dia menarik tangan Neva dan berkata : “Ayo, aku pergi bersamamu. Tetapi kejadian ini adalah urusan keluarga Garfid, kamu tidak boleh ikut campur, mengerti?”

Neva menyetujuinya, saat ini keadaan mereka berdua masih belum pasti, sehingga tidak ada gunanya juga apabila menegak kebenaran.

Pada saat mereka berdua tiba di lokasi, orang keluarga Garfid juga telah tiba.

Setelah melihat reaksi Andrew yang mendekati kematian, nyonya Garfid bahkan sudah hampir gila.

“Ya ampun! Wanita sialan, kenapa begitu tidak berperikemanusiaan! Kami keluarga Garfid sudah memberikan bantuan padamu dengan tidak menuntut imbalan, tetapi kamu malah berani membunuh orang!”

Nyonya Garfid menangis tragis, sementara reaksi wajah pimpinan keluarga Garfid tetap saja sangat seram, setelah itu dia berkata : “Langsung membubarkan tamu di ruang acara, bilang saja kondisi kesehatan pengantin wanita kurang baik. Sebentar lagi ambulans akan tiba, dalam kondisi yang tidak menunda pekerjaan, usahakan pergi lewat jalan belakang.”

Kejadian telah berkembang hingga demikian, meskipun Evelyn Garfid juga sangat emosi, namun juga menyadari kondisi dan tanggung jawabnya pada saat ini.

Tamu di ruangan sudah hampir dibubarkan semuanya, meskipun ambulans datang dengan jalur tersembunyi, namun tetap saja ada orang yang menyadarinya.

Wartawan yang menanti berita heboh langsung mengepung dalam seketika.

Hal ini membuat mobil ambulans tidak dapat berkendara pergi, kondisi saat ini sudah mempengaruhi nyawa manusia, Evelyn sangat emosi dan melambaikan tangannya, setelah itu serombongan pengawal beranjak ke depan dan mulai menghajar para wartawan.

Neva berdiri di lantai atas dan memperhatikan keadaan tersebut, rasanya sepertinya sedang berada di dalam mimpi, segala sesuatu bagaikan hanya sebuah ilusi.

Gwen, mengapa dia malah melakukan hal ini?

Andrew di antar ke rumah sakit terbaik dalam kota Z, setelah menjalankan pertolongan darurat, dia dibawa lagi ke rumah sakit pusat.

Setelah melakukan pertolongan, akhirnya nyawa Andrew berhasil diselamatkan.

Untung saja pisau tersebut tidak menembus jantungnya, apabila tusukan tersebut lebih dalam lagi, maka Andrew benar-benar tidak memiliki kesempatan hidup lagi.

Sementara keadaan Gwen juga sangat tragis.

Keluarga Stacy ditekan oleh keluarga Garfid, Gwen bahkan hampir menjadi mayat yang berbaring di rumah sakit.

Dikarenakan Neva yang terus memohon pada Gandi, sehingga Rumah Sakit Grup Tirta yang menjalankan pertolongan terhadap Gwen.

Setelah menjalankan delapan kalinya operasi dalam waktu satu hari, akhirnya berhasil menyelamatkan Gwen.

Namun yang diminum oleh Gwen adalah racun, lagi pula efek samping dari racun tersebut sangat kuat.

Meskipun berhasil diselamatkan, namun kemungkinan besarnya tubuh Gwen akan meninggalkan efek samping.

Neva pergi menjenguk Gwen untuk beberapa kalinya, Gwen berbaring di kasur dan mengenakan alat pernafasan, detak jantungnya sangat tidak stabil.

Berdasarkan hasil kesimpulan dokter, kemungkinan sadarnya sangat kecil, bahkan mungkin saja akan koma selamanya.

Kertas tidak dapat balut api, meskipun keluarga Garfid telah memanfaatkan semua kekuasaan untuk menyembunyikan berita.

Namun kejadian pada saat acara pernikahan tetap saja tersebar dengan cepat.

Masyarakat sedang menghebohkan topik gosip tersebut, bagaimanapun kejadian antar keluarga kaya yang melibatkan asmara memang sangat cocok dengan selera masyarakat.

Setengah bulan kemudian, Gwen tetap saja bangun.

Pada waktu pertama ketika sadar, dia sudah dibawa oleh polisi.

Setelah mendengar kabar kesadaran Gwen, Neva jatuh terduduk di sofa.

Mengapa mesti sadar? Bukannya lebih baik ya kalau tetap koma?

Setelah bangun, semua beban di dunia ini akan menindih pada tubuhnya.

Neva tidak dapat membiarkan Gwen mati begitu saja, meskipun hidup dengan tubuh yang koma, setidaknya dapat dikatakan masih hidup.

Keluarga Garfid merekrut pengacara yang paling hebat untuk menuntut Gwen dengan gugatan pembunuhan.

Lagi pula mereka masih melampirkan berbagai tuntutan lainnya terhadap Gwen, tujuannya hanya ada satu, yaitu menuntut Gwen hingga mendapatkan hukuman mati.

Dikarenakan tindakan kriminal Gwen masih tidak layak apabila mendapatkan hukuman mati, oleh sebab itu banyak pihak yang memperhatikannya.

Keadilan hukum juga harus menghadapi tantangan.

Neva meminta Gandi mengumpulkan berbagai barang bukti, bagaimanapun pada pisau yang menusuk Andrew tidak menemukan sidik jari Gwen.

Namun racun yang diminum oleh Gwen malahan menemukan sidik jari Andrew.

Dengan berbagai hal ini saja sudah dapat membuktikan kebenaran Gwen.

Neva memohon pada Gandi agar dapat membela kebenaran untuk Gwen.

Namun Gandi malahan mengambil sebuah amplop dokumen dan memberikan kepadanya.

Setelah Neva membuka dan memperhatikannya, ternyata isi yang tertera adalah catatan pengakuan Gwen ketika masuk penjara.

Di dalamnya tertera dengan rinci mengenai tindakan kriminal dirinya terhadap Andrew dan bahkan langsung mengakui tuntutan tersebut.

Neva terbengong seketika, dia tidak habis berpikir, mengapa Gwen mau mengakui tuduhan ini?

Gandi merasa tidak tega setelah melihat reaksi Neva yang begitu kecewa, sehingga menasihatinya : “Asalkan bukan hukuman mati, biarkan saja dia dipenjarakan! Kalau keluar dari penjara, mungkin saja bukan hasil yang baik bagi dirinya!”

Neva terbengong lagi dan bertanya : “Maksudnya?”

Gandi tersenyum datar, Neva tetap saja sangat polos, dia selalu memikirkan penyelesaian adil dalam menghadapi pertikaian keluarga berkedudukan.

Namun dengan kekuasaan keluarga Garfid, meskipun Gwen berhasil membuktikan kebenaran diri dan keluar dari penjara.

Keluarga Garfid juga tidak bakal membiarkan Gwen hidup di dunia ini.

Novel Terkait

Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu