Cinta Yang Dalam - Bab 341 Barter
Elvan menjawab, cahaya jernih melintas di matanya.
Gandi membeli Gwen seharga empat ratus miliar, takutnya dia masih belum menyerah pada harapan penebusan!
“Winda, satu set perhiasan itu akan mulai dilelang sebentar lagi, ayo kita kembali!” Setelah berjalan-jalan dengan Winda beberapa saat, Evelyn selalu mendambakan set perhiasan.
Winda menggelengkan kepalanya dan berkata: "Tunggu sebentar, sebentar lagi."
Melihat wanita tadi yang kasihan itu, penampilannya yang tak berdaya dan mati rasa, berdampak besar pada hatinya.
Ini adalah dunia di mana yang kuat memakan yang lemah, tidak ada alasan, hanya ada kekuatan.
Di ruangan, Gandi melihat item yang dia beli tadi.
Wanita ini memakai bikini dengan rantai terikat di tubuhnya.
Dia hanya meliriknya sekilas, lalu merendahkan tatapannya.
Tidak dapat di sangkal bahwa wanita ini memang sangat lembut, tetapi sayang sekali dia bukan tipe orang yang hormonnya akan beraksi sesuka hati.
"Buka kunci rantainya!"
Penguruh lelang yang bertanggung jawab atas pengiriman ragu-ragu dan berkata, "Presdir Tirta, wanita ini sangat liar!"
“Huh?” Nada suara Gandi yang tidak dapat dijelaskan membuat pengurus merasa terkejut, mengetahui bahwa dirinya telah banyak berbicara, dia segera membuka rantainya.
Tidak tahu sudah berapa lama Gwen terikat oleh rantai, ada lapisan keropeng darah di pergelangan tangan, kaki, dan lehernya yang terluka dan sembuh kembali ……
Setelah melepaskan rantainya, dia tidak meronta.
Setelah diikat sekian lama, dia telah melepaskan harapan hidup apa pun.
Baginya, dia akan menjadi orang yang baik hati jika gagal dalam bisnisnya, dan dia sudah siap pada tahun itu.
Selama seperempat jam penuh, dia tetap diam disana tanpa bergerak.
Jika bukan karena dadanya yang sedikit bergelombang, orang akan mengira dia sudah mati.
“Nona Gwen.” Gandi berkata dengan ringan.
Nama yang lama hilang ini …… tetapi untuk waktu yang lama, Gwen tetap acuh tak acuh, sepertinya semua yang ada di depannya tidak ada hubungannya dengan dia, dan dia mengunci hatinya dalam-dalam.
Pengurus melihat bahwa dia tidak patuh, dia mengerutkan kening dan berkata dengan marah: "Wanita jalang, apakah kamu tuli? Apakah kamu tidak mendengar Presdir Tirta sedang berbicara denganmu? Presdir Tirta akan menjadi tuanmu mulai sekarang, kamu harus melakukan semuanya yang dia minta, jangan berpura-pura mati di sana! "
Gwen masih diam, dan pengurus itu tiba-tiba menjadi marah, yang paling tidak disukainya adalah wanita ini.
Jika bukan karena sudah ada peringatan sebelumnya bahwa, jika ada yang berani menyentuhnya, mereka akan dikebiri dan dilempar ke klub untuk melayan tamu.
Dia pasti telah menggunakan tombaknya untuk menaklukkan wanita itu sejak awal. Wanita ini, sangat liar, tetapi juga sangat menarik!
Begitu dia mengangkat tangannya untuk memukul, lengannya digenggam dengan kuat.
“Keluar!” Gandi berkata dengan dingin.
Tangan pengurus gemetar, melihat wajah muram Gandi, dia tahu bahwa dia telah menimbulkan masalah, dia buru-buru mengangguk dan keluar.
Gandi bangkit dan berjalan ke depan Gwen.
Sedikit mencondongkan tubuh, menatap mata Gwen yang terkulai.
Tubuh wanita itu sudah dibersihkan dengan baik, dan ada bau parfum yang berat tapi tidak menyengat, karena pengekangan jangka panjang, masih ada lapisan keringat, dan sedikit berkilau di bawah cahaya.
"Nona Gwen, kamu tidak mengenali aku?"
Gwen akhirnya memiliki sedikit gerakan, tetapi dia terbatas hanya mengangkat kepalanya sedikit.
Sebelum dia mengalihkan pandangannya ke tubuh Gandi, dia membeku lagi.
"Ada satu hal, tidak tahu apakah itu harus dikatakan atau tidak, pada lelang hari ini, Andrew juga datang. Tidak tahu apakah Gwen masih megingatnya?"
Kali ini, reaksi Gwen lebih besar.
Dia mengepalkan kedua tangannya, dan samar-samar bisa mendengar giginya yang terkatup berderit karena kebencian.
Gandi menemukan amarahnya, dan kemudian dia merasa lega.
Untungnya, wanita ini tidak menutup diri sepenuhnya, masih bisa menyelamatkannya.
Dia menekan tombol di atas meja dan seorang pengawal masuk.
"Presdir Tirta, barang yang anda inginkan."
Pengawal itu memegang sebuah kotak di tangannya, Gandi mengambilnya dan membukanya, kemudian menyerahkannya kepada Gwen.
"Kenakan pakaianmu! Tidak ada yang akan menyuruhmu berpakaian begitu terbuka lagi di masa depan!"
Gwen tertegun, dan akhirnya mendongak untuk melihat Gandi.
Otaknya yang terpatung, hanya merasa bahwa pria ini sangat familiar, tetapi dia tidak dapat mengingat siapa dia.
Selama bertahun-tahun, dia telah disiksa terlalu lama, dan semakin dia meronta untuk mencoba mendapatkan harga dirinya sedikit, semakin kuat juga dia akan disiksa dan dipermalukan.
Jadi dia belajar menjadi autis, menjadi kaku, dan menjadi budak yang rendah hati.
Dia terkadang ingin mati, tetapi ketika dia sampai di pintu kematian, dia ragu-ragu.
Apakah dia ingin mati?
Apakah dia bersedia melepaskan semua kebencian dan mati begitu saja?
Dia mengambil pakaian itu dan langsung menganakannya di depan Gandi.
Melihat gerakan wanita di depannya yang akan secara tidak sengaja menampakkan bagian sesitifnya, Gandi menurunkan matanya, dia merasa dirinya tidak pantas melihatnya.
Setelah Gwen selesai mengenakan pakaiannya, dia merasa sedikit terkendali.
Ketika dia terbiasa dengan kehidupan tanpa pakaian, dia tiba-tiba merasa tidak terbiasa dengan kehidupan nyata.
Gandi memandang wanita di depannya, menunjuk ke satu sisi sofa dan berkata, "Silakan duduk!"
Gwen ragu-ragu sebentar, tidak duduk, tetapi membungkuk dalam-dalam: "Terima kasih."
Saat dia baru saja mengenakan pakaian itu, otaknya yang tumpul sudah bereaksi.
Pria di depannya adalah Gandi, dan istrinya pernah menjadi teman dekatnya.
Gwen tidak duduk, Gandi juga tidak memaksanya.
Dia mengeluarkan sebuah kartu bank dari sakunya dan menyerahkannya kepada Gwen, "Ketika kamu keluar nanti, seseorang akan segera membawamu ke luar negeri. Tempat tinggal telah diatur untukmu, uang dalam kartu ini juga cukup untukmu menjalani hidup selama sisa hidupmu."
Gwen tidak mengambilnya, dan berkata dengan suara suram: "Presdir Tirta, aku pikir, sepertinya tidak ada komunikasi di antara kita, bukan?"
Gandi tidak menjawab pertanyaan ini secara langsung, tetapi meletakkan kartu itu di atas sandaran tangan sofa dan berkata: "Nanti akan ada orang yang datang menjemputmu, kamu dapat memberitahunya apa pun yang kamu butuhkan."
Usai bicara, dia mengambil langkah untuk keluar.
Tapi detik berikutnya, tangannya digenggam dengan erat.
Sentuhan lembut dan suhu tubuh yang dingin membuat hati Gandi merasa sedikit tersentuh.
Sayangnya, wanita ini bukan dia.
"Presdir Tirta, dimana Neva, mengapa dia tidak ada di sisi kamu?"
Gwen telah mengingat banyak hal, masalah Neva terjadi setelah dia masuk penjara, dia telah disiksa seperti anjing selama bertahun-tahun, tidak dapat mengetahui hal-hal yang terjadi di dunia luar sana.
Ekspresi Gandi tetap tidak berubah, menoleh untuk melihat wanita di depannya yang cemas.
Dia adalah temannya, dan dia masih mengkhawatirkannya.
"Bukankah seharusnya kamu bertanya tentang Andrew dulu?"
"Karena Presdir Tirta telah berkata bahwa Andrew ada di sini, maka dia pasti masih hidup."
Gwen tampak tenang, ketika pertama kali melihat Andrew minum air, dia tahu bahwa hanya ada 50% kemungkinan untuk berhasil atau gagal.
Pada saat ini, di bawah pandangan Gandi, dia tiba-tiba membuat gerakan yang luar biasa.
Dengan celepuk, dia langsung berlutut di lantai, seperti anjing, memegang celana Gandi, dan mendongak menatapnya.
"Presdir Tirta, aku bisa melakukan apa pun yang kamu ingin aku lakukan, tapi tolong bantu aku balas dendam!"
Gandi tetap tidak tergerak dan sedikit menyipitkan matanya.
Reaksi Gwen juga sesuai dengan harapannya. Lagipula, hanya ada sedikit orang di dunia ini yang bisa membantunya.
"Nona Gwen, apa yang bisa kamu berikan kepadaku sebagai barter?"
Kata-kata terus terang ini membuat Gwen kaget.
Tapi bagaimanapun juga, dia adalah wanita yang kuat di beberapa tahun terakhir, bahkan setelah disiksa sekian lama, pemikiran bisnis di dalam otaknya masih ada.
"Karena Presdir Tirta telah menghabiskan empat ratus miliar untuk membeli aku, takutnya misi aku sudah direncanakan!"
Gwen mengerti, Gandi bisa menyelamatkan dirinya sendiri karena satu orang, dan itu adalah Neva.
Tapi saat itu, setelah Neva mengunjunginya beberapa kali, dia tiba-tiba menghilang.
Kemudian, Chelsi muncul beberapa kali, setelah sembuh perlahan, dia bertanya tentang Neva, tetapi Chelsi tidak menjawab secara langsung.
Tim pengacara Accord memukulinya dalam gugatan ini, menurut perkembangan kasusnya, dia dibebaskan dari penjara ini hanya masalah waktu.
Tapi semua ini, disertai dengan uji coba, dan semuanya berakhir.
Sekelompok perampok merampok mobil penjara.
Sekelompok penjaga penjara dan pengacara semuanya di bunuh.
Gwen mengira bahwa dia akan mati juga, tetapi pemimpin perampok hanya meliriknya dengan rakus, lalu memasukkannya ke dalam karung dan membawanya pergi secara langsung.
Dia meronta di dalam karung, tetapi terkena pukulan, dan darah mengalir ke bawah, dan dia benar-benar pingsan.
Ketika dia bangun lagi, dia sudah muncul di pasar malam di Thailand.
Pekerjaan pertamanya adalah tari telanjang, sampai hanya tersisa bikini.
Bagi Gwen, ini sangat langka dan memalukan, tentu saja dia tidak akan melakukannya.
Tetapi yang dia terima bukanlah komunikasi verbal, tapi pendidikan tongkat.
Dia dipukuli sampai datal, lengan, tulang rusuk, dan bahkan pahanya pernah patah setidaknya dua kali.
Belakangan, mereka khawatir akan memukulnya sampai cacat, dan akan kehilangan nilai guna.
Jadi diubah menjadi kekerasan lembut, menekan kepalanya ke dalam air, mencekiknya, dan menyetrumnya ...
Seiring waktu, Gwen menjadi boneka yang tidak memiliki harga diri dan hanya akan hidup sesuai dengan instruksi.
Tapi kebencian di hatinya semakin menumpuk.
Kehidupan seperti di neraka ini, cepat atau lambat, dia akan membalas dendam kepada mereka yang memaksa padanya.
"Aku suka berurusan dengan orang pintar, tapi maaf, Nona Gwen, aku hanya melakukan yang terbaik untuk memenuhi kepercayaan Neva terhadap aku."
Gwen yang penuh dengan kebencian, tidak mengerti arti kata-kata Gandi.
"Presdir Tirta, selama kamu membantuku, aku akan memenangkan seluruh Keluarga Garfid untukmu!"
“Oh?” Gandi memiliki senyum santai di wajahnya, seolah-olah dia tidak menganggap serius kata-kata Gwen.
"Aku tahu segalanya tentang Keluarga Garfid, selama Presdir Tirta memberiku satu kesempatan!"
Gandi pergi, hanya meninggalkan Gwen yang putus asa.
Dia tidak setuju, juga tidak menolak, dan tidak meninggalkan ambiguitas.
Gwen tahu bahwa Gandi adalah satu-satunya batang untuk membalas dendam, tetapi nilai dirinya sangat lemah untuk Gandi.
Dia sedang duduk di sofa, tidak lagi sekuat tadi.
Setelah terbiasa dengan lantai dingin dan batang besi dingin selama bertahun-tahun, dia tiba-tiba hidup seperti manusia, dan dia memiliki ilusi bahwa semuanya tidak benar.
Seorang pengawal baru saja mengirimkan informasi tentang keluarga Gwen, dia hanya melihat-lihat sekilas dan mencabik-cabiknya.
Air mata mengalir setetes demi setetes di sepanjang sudut mata, menyatu menjadi sungai.
Tidak banyak hal yang diinformasikan di dalam dokumen, tetapi setiap katanya membuat hatinya terpukul.
Singkatnya dalam satu kalimat, itu karena dorongan hatinya.
Keluarga Gwen, dihancurkan!
Novel Terkait
Cinta Yang Dalam×
- Bab 1 Menyelamatkan Hidup Adik Laki-Laki
- Bab 2 Memberi Uang Kepadanya
- Bab 3 Dia Mengatakan Aku Cantik
- Bab 4 Kesepakatan Mendadak
- Bab 5 Neva Mengorbankan Tubuhnya
- Bab 6 Memutar Balikan Fakta
- Bab 7 Tidak Bisa Melarikan Diri Dari Takdir
- Bab 8 Bertaruh Denganku
- Bab 9 Nana yang Baik
- Bab 10 Mengambil Sesuai Keperluan
- Bab 11 Mempublikasikan
- Bab 12 Malam Pernikahan
- Bab 13 Kamu Minum Kebanyakan
- Bab 14 Penuh Cinta
- Bab 15 Pak Gandi, Jangan Begitu!
- Bab 16 Tidak Kenal Lelah
- Bab 17 Datang Memprovokasi
- Bab 18 Pacarku Sangat Lembut Padaku
- Bab 19 Kita Suami Istri
- Bab 20 Terluka
- Bab 21 Perselisihan
- Bab 22 Konyol
- Bab 23-24 Lempar Keluar
- Bab 25 Tidak Peduli
- Bab 26 Hilang ?
- Bab 27 Dokumen
- Bab 28 Ayah Yang Tampan
- Bab 29 Badut
- Bab 30 Berita Utama Di Instagram
- BAB 31 Sikap Ibu Tirta
- Bab 32 Harus Pulang
- Bab 33 Gandi Terluka
- Bab 34 Nasehat
- Bab 35 Merepotkan
- Bab 36 Maaf
- Bab 37 Air mata
- Bab 38 Sebuah Tamparan Diwajah
- Bab 39 Apakah Bisa Lebih Dekat Sedikit Lagi?
- Bab 40 Penampilan Saling Mencintai
- Bab 41 Sampai Jumpa Kamu
- Bab 42 Orang Berubah Keadaan Sama
- Bab 43 Keraguan Gandi Tirta
- Bab 44 Berlagak Pahlawan
- Bab 45 Habiskan Bersamaku
- Bab 46 Berbelanja
- Bab 47 Sangat cocok
- Bab 48 Tunggu Sebentar
- Bab 49 Wanita Yang Tidak Tahu Diri
- Bab 50 Orang Yang Paling Dibenci
- Bab 51 Tersadarkan
- Bab 52 Pria Harus Menyayangi Istri
- Bab 53 Mati Memegang Kedudukan
- Bab 54 Meremehkan
- Bab 55 Menunggu Suamiku Datang Menjemput
- Bab 56 Ke Kiri Pulang Ke Kanan Menjemputnya
- Bab 57 Gadis Yang Baik
- Bab 58 Kalah
- Bab 59 Berubah
- Bab 60 Wanita Paling Berbakat
- Bab 61 Tidak Menyukainya
- Bab 62 Keuntungan
- Bab 63 Makan Bersama
- Bab 64 Berakting Sebagai Istri Yang Baik
- Bab 65 Kehangatan Neva
- Bab 66 Hal Besar Terjadi
- Bab 67 Pura-Pura Oon
- Bab 68 Si Jelek
- Bab 69 Kenyataan
- Bab 70 Kalau Ada Pilihan
- Bab 71 Satu-Satunya
- Bab 72 Alasan
- Bab 73 Konyol
- Bab 74 Penyakit Datang Tidak Terduga
- Bab 75 Pesta Kelas Atas
- Bab 76 Memandang Rendah
- Bab 77 Otaknya Rusak
- Bab 78 Pilihan Paling Sulit
- Bab 79 Kabar Baik
- Bab 80 Seperti Burung
- Bab 81 Bahkan Tidak Menginginkan Nyawa
- Bab 82 Berita Heboh
- Bab 83 Menambah Minyak Di Api Yang Membara
- Bab 84 Membatasi Hubungan
- Bab 85 Bayangan Tubuh
- Bab 86 Orang Baik
- Bab 87 Pemeriksaan Dadakan
- Bab 88 Romantis
- Bab 89 Kegelisahan
- Bab 90 Situasi Membaik
- Bab 91 Kejadian Masa Lalu
- Bab 92 Adik Ipar
- Bab 93 Anemia
- Bab 94 Intuisi
- Bab 95 Mengecilkan Masalah
- Bab 96 Takdir
- Bab 97 Kakak Ipar Yang Hebat
- Bab 98 Jaga Baik Anj*ngmu
- Bab 99 Rindu
- Bab 100 Marah
- Bab 101 Ayah Dan Putri Itu Bertemu Secara Tidak Disengaja
- Bab 102 Tempatnya Bersandar Seumur Hidup Ini
- Bab 103 Tercengang
- Bab 104 Neva Dalam Bahaya
- Bab 105 Pahlawan
- Bab 106 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 107 Kenyataan
- Bab 108 Perhatian
- Bab 109 Demam
- Bab 110 Jebakan Julia
- Bab 111 Hukum Karma
- Bab 112 Anak Bandel
- Bab 113 Kartu Orang Baik
- Bab 114 Cinta Milik Dirinya, Dia Tidak Tahu
- Bab 115 Penjelasan Gandi
- Bab 116 Alergi
- Bab 117 Mengabaikan
- Bab 118 Dilukai
- Bab 119 Cinta Yang Pura-Pura
- Bab 120 Serakah
- Bab 121 Mabuk
- Bab 122 Bawa Wanita Ini Pergi
- Bab 123 Depresi
- Bab 124 Bakti Anak Yang Tidak Dikenal
- Bab 125 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 126 Meminta Uang
- Bab 127 Dua Ratus Miliar
- Bab 128 Mimpi Karena Rindu
- Bab 129 Berkompromi
- Bab 130 Kecantikan Neva
- Bab 131 Minta Tolong
- Bab 132 Memukulnya Sampai Mati
- Bab 133 Tidak Tahu Bersikap Lembut
- Bab 134 Kontrak
- Bab 135 Telpon Dari Dia Lagi
- Bab 136 Pelacur Centil
- Bab 137 Umpan
- Bab 138 Menyebutkan Kelemahan
- Bab 139 Pesta
- Bab 140 Saksi
- Bab 141 Perlakukan Diri Sendiri Dengan Baik
- Bab 142 Uang Kaget
- Bab 143 Biar Dia Datang Mencariku
- Bab 144 Lubang Tanpa Dasar
- Bab 145 Ada Orang Yang Bertindak
- Bab 146 Kesukaan Yang Tersembunyi
- Bab 147 Dia Masih Merupakan Seorang Siswa
- Bab 148 Orang Yang Berwajah Dingin Tetapi Berhati Hangat
- Bab 149 Tahun-Tahun Mengenal Tuan Tirta
- Bab 150 Mengantar Diri Untuk Dipermalukan
- Bab 151 Kamu Takut Aku
- Bab 152 Cari Mati
- Bab 153 Kritis
- Bab 154 Vegetatif
- Bab 155 Mimpi Buruk
- Bab 156 Bangun
- Bab 157 Blokir Jalan
- Bab 158 Kala Itu dan Sekarang
- Bab 159 Sudah Cukup Belum
- Bab 160 Tahu Diri
- Bab 161 Kamu Tidak Pantas
- Bab 162 Arogan
- Bab 163 Dilema
- Bab 164 Mengadu
- Bab 165 Sukses Atau Gagal Tergantung Pada Ini
- Bab 166 Terjebak
- Bab 167 Apakah Kamu Sudah Senang
- Bab 168 Cinta Yang Tak Berbalaskan
- Bab 169 Difitnah
- Bab 170 Hidup Atau Mati
- Bab 171 Kematian Nyawa Kecil
- Bab 172 Kakak Telah Datang Melihatmu
- Bab 173 Kesempatan Untuk Mengakui Kesalahan
- Bab 174 Tidak Mau Pergi Ke Manapun
- Bab 175 Kekejaman Dunia Maya
- Bab 176 Bertambah Satu Orang
- Bab 177 Berpisah
- Bab 178 Pernikahan Yang Buruk
- Bab 179 Kesepian
- Bab 180 Kelak Jangan Datang Lagi
- Bab 181 Tidak Ada Yang Enak Dipandang
- Bab 182 Istriku Tidak Bisa Minum Bir
- Bab 183 Menyusahkan
- Bab 184 Tatapan Matanya
- Bab 185 Melahap Kue Besar Sendiri
- Bab 186 Gadis Kecil Lebih Manis Darimu
- Bab 187 Membeberkan
- Bab 188 Aku Adalah Masalah
- Bab 189 Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 190 Merasa Bersalah
- Bab 191 Minum Bir
- Bab 192 Sampai Jumpa Di Kehidupan Selanjutnya
- Bab 193 Membunuh Orang
- Bab 194 Balas Dendam
- Bab 195 Perempuan Yang Merepotkan
- Bab 196 Setumpuk Sampah
- Bab 197 Ketulusan Keluarga Garfid
- Bab 198 Kamu Telah Menebaknya Dengan Benar
- Bab 199 Tiga Detik Tidak Pukul, Menjadi Nakal
- Bab 200 Sudut Bibir Yang Naik Ke Atas
- Bab 201 Ancaman Julia
- Bab 202 Kehangatannya
- Bab 203 Sengaja Ya?
- Bab 204 Seluruh Penjuru Dunia
- Bab 205 Burung Unta
- Bab 206 Membunuh Sekeluarganya
- Bab 207 Wanitaku Hanya Dirimu Saja
- Bab 208 Hanya Diriku Yang Pernah Menjadi Wanitanya
- Bab 209 Aku Benar-Benar Sudah Sangat Lelah
- Bab 210 Bos Richie yang Berprinsip
- Bab 211 Ciuman Halus
- Bab 212 Kewajiban Suami Istri
- Bab 213 Apakah Kamu Menyukaiku?
- Bab 214 Jangan-Jangan Otaknya Sudah Rusak?
- Bab 215 Pemicu Terakhir
- Bab 216 Aktif
- Bab 217 Kontroversi Kontrasepsi
- Bab 218 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan?
- Bab 219 Melebih-lebihkan
- Bab 220 Kakak Ipar
- Bab 221 Jalan Shivas
- Bab 222 Paling Parah Mengulang Kembali Dari Awal
- Bab 223 Merundingkan sesuatu
- Bab 224 Hal Yang Benar Dengan Orang Yang Tidak Tepat (1)
- Bab 224 Membicarakan Kejadian Tidak Membicarakan Orangnya
- Bab 225 Rasa Air Mata
- Bab 226 Kebetulan
- Bab 227 Apakah Sudah Sampai Waktu Yang Hancur Sepenuhnya?
- Bab 228 Perlu Pertukaran
- Bab 229 Sebenarnya Aku Juga Pernah Menyukaimu
- Bab 230 Orang Yang Tak Berperasaan
- Bab 231 Hancurkan Dia
- Bab 232 Permainan
- Bab 233 Genit
- Bab 234 Suasana Hati Richie Yang Buruk
- Bab 235 Dia Telah Kembali
- Bab 236 Pria Yang Memanjat Balkon
- Bab 237 Tidak Cinta
- Bab 238 Memalukan
- Bab 239 Dukungan
- Bab 240 Satu-Satunya Orang Cerdas Di Dunia
- Bab 241 Pulang
- Bab 242 Kamu Sendiri Yang Memilih
- Bab 243 Kemana Saja Tidak Lupa Menggoda
- Bab 244 Ada, Tapi Sudah Meninggal
- Bab 245 Dikurung
- Bab 246 Mak Comblang Paruh Waktu
- Bab 247 Datang Seorang Teman
- Bab 248 Kesalahan Sendiri Ditanggung Sendiri
- Bab 249 Aku Ingin Menunggumu Pulang
- Bab 250 Wajah Adalah Benda Yang Bagus
- Bab 251 Perbedaan Cinta Murni
- Bab 252 Berasa Naik Ke Surga
- Bab 253 Dia Menyukainya Tetapi Tidak Mau
- Bab 254 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Lagi
- Bab 255 Marah
- Bab 256 Terjadi Sesuatu Dengan Tuan Muda
- Bab 257 Terima Kasih, Neva
- Bab 258 Mengapa Kecelakaan Tidak Terjadi Padamu
- Bab 259 Dia Menang
- Bab 260 Ketidaknyamanan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 261 Berbagi Suka Dan Duka
- Bab 262 Kakek
- Bab 263 Semua Pria Itu Sama
- Bab 264 Tokoh Besar
- Bab 265 Tidak Bagus!
- Bab 266 Legal Officer Wanita
- Bab 267 Gadis Kecil Yang Dipungut
- Bab 268 Wow, Harum Sekali!
- Bab 269 Petani Dan Ular
- Bab 270 Darah Daging Keluarga Yang
- Bab 271 6 Orang Mama
- Bab 272 Permintaan Berty
- Bab 273 Masuk Dapur
- Bab 274 Maksud Hatinya
- Bab 275 Putus Harapan
- Bab 276 Peperangan
- Bab 277 Mengembalikannya Berlipat Ganda
- Bab 278 Aku Sangat Mengganggu Ya
- Bab 279 Perubahan Di Acara Pernikahan
- Bab 280 Menginginkan Anak
- Bab 281 Memberikan Sebuah Kejutan Kepadanya
- Bab 282 Pernikahan
- Bab 283 Dia Yang Mana Yang Asli?
- Bab 284 Aku Memanggilmu Adik, Kamu Juga Tidak Menjawabnya
- Bab 285 Orang Yang Paling Lembut Di Dunia
- Bab 286 Tes DNA
- Bab 287 Dua Buah Mayat
- Bab 288 Selamat Tinggal Cintaku
- Bab 289 Kemanapun Tidak Boleh Pergi
- Bab 290 Aku Mencintaimu
- Bab 291 Kemanusiaan Dan Ancaman
- Bab 292 Penjahat Mutlak
- Bab 293 Enam Puluh Milyar Dan Nyawa Manusia
- Bab 294 Empat Triliun, Kamu Pergilah Sana
- Bab 295 Surat Yang Dia Tinggalkan
- Bab 296 Perusahaan Aska Bangkrut
- Bab 297 Kebaikannya
- Bab 298 Dia Sudah Tiada
- Bab 299 Maaf
- Bab 300 Paman Dan Anak Perempuan
- Bab 301 Bertumbuh Bersama
- Bab 302 Paman Harus Melindungi Nana Dan Ibu
- Bab 303 Keputusan Gandi
- Bab 304 Julia Morez diculik
- Bab 305 Perdagangan Web Gelap
- Bab 306 Hatinya Hanya Ada Satu Orang
- Bab 307 Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 308 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 309 Yang Terindah Di Lubuk Hati
- Bab 310 Aku Bersedia Dimarahi Olehmu Seumur Hidup
- Bab 311 Wanitaku
- Bab 312 Jongkok Di Pojokan
- Bab 313 Aku Menganti Kerugian Kamu
- Bab 314 Kamu Sangat Tertarik Kepada Dia
- Bab 315 Kertas Tidak Bisa Menahan Api
- Bab 316 Apakah Rasanya Seperti Yang Kamu Inginkan?
- Bab 317 Aku Hanya Ingin Mendekatimu
- Bab 318 Membutakan Matanya
- Bab 319 Pasti Sangat Bahagia
- Bab 320 Mengunci Hati Kamu
- Bab 321 Orang Asing di Meja Makan
- Bab 322 Orang Yang Mengganggu, Kakinya Akan Dipotong
- Bab 323 Aku Suka Kamu Menemaniku
- Bab 324 Kebenaran
- Bab 325 Sejarah Tersembunyi Keluarga Yang
- Bab 326 Ada Apa Ini?
- Bab 327 Berbohong
- Bab 328 Dia Hampir Mati
- Bab 329 Permohonan Untuk Tetap Hidup
- Bab 330 Penyelamat
- Bab 331 Merahasiakan Identitas Orang Yang Mendonorkan Darah
- Bab 332 Nyonya Presdir
- Bab 333 Pria Jahat
- Bab 334 Biaya Terima Kasih
- Bab 335 Apa yang Kamu Inginkan Dariku, Agar Kamu Merasa Puas
- Bab 336 Kedepannya Jangan Menangis Lagi
- Bab 337 Impian Kehidupan Cinta
- Bab 338 Pak Tua Yang Memancing Ikan
- Bab 339 Bertindak Terlalu Berlebihan
- Bab 340 Wanita Bikini
- Bab 341 Barter
- Bab 342 Anak
- Bab 343 Tidak Selezat Pangsit
- Bab 344 Bawa Ibu Kembali
- Bab 345 Seolah Tidak Mengenal Sanak Keluarga
- Bab 346 Menjauhlah Dariku
- Bab 347 Kemesraan Di Sisi Gelap
- Bab 348 Ayo Kita Pacaran
- Bab 349 Karier
- Bab 350 Posisi Yang Didapatkan Dengan Menaiki Ranjang
- Bab 351 Aku Akan Bertanggung Jawab Padamu
- Bab 352 Bertaruh Dengan Ayah
- Bab 353 Ayahku Adalah Kepala Sekolah
- Bab 354 Aku tidak keberatan membantumu mendisiplikannya
- Bab 355 Nyali cukup besar
- Bab 356 Hal yang mengerikan
- Bab 357 Kamu Jangan Bicara Sembarangan Ya
- Bab 358 Menerima Resikonya
- Bab 359 Dia Bilang, Itu Putrinya
- Bab 360 Merokok Buruk Bagi Kesehatanmu
- Bab 361 Apakah Ada Sesuatu di Wajahku
- Bab 362 Pergi Membuka Kamar?
- Bab 363 Ingatan Hancur
- Bab 346 Tuan Tirta, Berbicaralah Dengan Baik
- Bab 365 Tidak Ada Yang Berani Mengatakan Keburukan Aku Dan Kamu
- Bab 366 Antar Saudara
- Bab 367 Karena Direktur Yang Memiliki Temperamen Baik
- Bab 368 Kamu Bisa Belagu Sampai Kapan
- Bab 369 Aku Orangnya Lebih Cinta Damai
- Bab 370 Semuanya Mengandalkan Sponsor Elit
- Bab 371 Penasihat
- Bab 372 Masalah Sepele Ini, Kapan Saja Dikerjakan Juga Sama
- Bab 373 Seratus Tangkai Bunga Mawar Ungu
- Bab 374 Nasib Akhir Penyanjung
- Bab 375 Keputusasaan Dan Harapan
- Bab 376 Utarakan Perasaanmu, Bersikap Lebih Berani
- Bab 377 Setiap Perbuatanku Hanya Boleh Dilakukan Untukmu
- Bab 378 Tuan Gandi, Kamu Benar-benar Buta
- Bab 379 Melakukan Sesuatu Yang Penting
- Bab 380 Hal Yang Hanya Terjadi Pada Sepasangan Kekasih
- Bab 381 Aku Di Sini Melihatmu Kembali
- Bab 382 Akankah Ibu dan Paman Gandi tidur bersama?
- Bab 383 Pikiran Gadis
- Bab 384 Kamu pernah kehilangan ingatan, Apa kamu lupa
- Bab 385 Kesehatan Tubuh Pertama, Jangan Kecapekan
- Bab 386 Pakaian Tidak Rapi Dan Kaki Lemas
- Bab 387 Pacar Gosip