Cinta Yang Dalam - Bab 280 Menginginkan Anak
Seluruh keluarga Stacy sudah kacau balau karena penyiksaan dari keluarga Garfid, tindakan Gwen yang tidak mempedulikan hasil akhir pastinya juga harus menanggung risikonya.
Namun apabila membiarkan Gwen mati dengan begitu saja, hati Neva tetap saja merasa tidak tega.
Sementara bukti dari kejadian ini semuanya tertuju pada Gwen.
Keluarga Tirta memang sanggup beraksi, akan tetapi apakah dirinya harus membuat keluarga Tirta bermusuhan dengan keluarga Garfid hanya dikarenakan temannya sendiri.
Jangankan Gandi yang belum tentu mau membantunya, dari lubuk hati Neva sebenarnya sudah sangat segan.
Pada suatu hari di akhir pekan, Neva mengatakan bahwa dirinya telah merindukan Richie, sehingga ingin pergi ke Distrik Mashita.
Meskipun Gandi telah merasakan kejanggalan, namun dia tetap saja ikut bersamanya.
Richie tetap saja bermain di luar, reaksinya tetap saja datar ketika melihat kedatangan Gandi.
Namun ketika melihat Neva yang berjalan dari sisi lain, Richie langsung melompat menghampirinya dengan reaksi yang sangat semangat.
Otak Richie memberitahunya bahwa asalkan Neva ikut datang kemari, pastinya akan membawa banyak makanan yang enak.
Ternyata memang demikian, Neva membawa berbagai ikan kering dan makanan ringan.
Lagi pula saat ini tidak ada Meko yang merebut makanannya, hal ini membuat Richie semakin puas dengan nyonya rumah ini.
Setelah makan dan minum dengan kenyang, Richie sudah ingin menyelinap keluar.
Namun Gandi langsung mencubit belakang punggungnya dan mengangkatnya.
Richie yang tidak pernah tunduk dengan kekerasan dan godaan akhirnya memilih untuk pasrah, setelah itu menyandar pada tubuh Gandi.
Neva membeli berbagai buah-buahan, setelah mencuci semuanya, dia menanyakan lagi minuman apa yang diinginkan Gandi.
Setelah melihat reaksi Neva yang menyanjung tanpa sebab, Gandi sudah bisa menebak tujuan Neva.
Kembali ke Distrik Mashita dan ada Richie yang menemaninya, suasana hati Gandi lumayan baik.
Oleh sebab itu apabila permintaan Neva masih tergolong masuk akal, Gandi juga tidak bakal menolaknya.
Setelah menuangkan teh untuk Gandi, Neva melihat Gandi tidak terlalu menyentuh buah-buahan, sehingga beranggapan bahwa Gandi tidak terlalu ingin makan buah, oleh sebab itu dia ingin membeli makanan ringan.
Namun ketika baru saja berdiri, Gandi malahan mengulurkan tangan dan mengisyaratkan dirinya untuk duduk.
“Kamu ada masalah ?” Gandi langsung bertanya.
Neva sedikit kaget, jangan-jangan reaksi dirinyan sudah begitu jelas ya ? Gandi bahkan dapat langsung mengetahuinya.
Akhirnya Neva menjawab dengan nada ringan :”Iya, ada, tetapi tidak tahu bagaimana mengatakannya.”
Neva sedikit grogi, dia terus menggosok kedua tangannya, apabila gerakannya lebih laju lagi,mungkin saja kulit di telapak tangannya telah terluka.
Setelah melihat reaksi Neva, dalam hati Gandi sudah mendapatkan kesimpulan.
Bagaimanapun Rey sudah melaporkan kepadanya mengenal hal-hal yang dilakukan Neva dalam waktu dekat ini.
Sebenarnya dia juga pernah mempertimbangkan permasalahan Gwen.
Apabila mulai beraksi dalam permasalahan ini, pastinya akan membawa dampak buruk bagi keluarga Tirta.
“Masalah keluarga Garfid ya ?”
“Iya, bukan, bukan …” Neva buru-buru melambaikan tangan untuk mengelak jawaban dirinya pada barusan,.
Akan tetapi setelah melihat tatapan Gandi yang begitu tajam, akhirnya Neva tetap saja memilih untuk menunduk kepala dan mengakuinya.
“Kenapa tidak mau minta tolong padaku ?”
“Kamu sangat sibuk, tuan Tirta, pekerjaanmu di setiap hari sudah sangat banyak, aku tidak ingin merepotkanmu lagi.” Neva menjawab lagi dengan suara ringan.
Gandi mengelus kepala Richie dengan sedikit kuat, Richie yang tidak senang juga mengeong dengan kuat.
Kamu sendiri yang tidak senang, mengapa harus menyiksa kepalaku ? Aku makan di rumahmu atau pakai baju rumahmu ?
Saat ini Gandi memang sedikit emosi, meskipun Neva mengatakan bahwa tidak ingin merepotkan dirinya, namun apakah Neva sendiri benar-benar tidak ada kesadaran ya ?
Apabila Neva ikut campur dalam permasalahan ini, bukannya sudah termasuk menyeret Gandi ?
Tidak peduli bagaimana hasil akhirnya, sebutan semua orang terhadap dirinya tetap saja adalah nyonya Tirta, bukan nona Neva lagi.
“Kamu ingin menolong dia ya ? Kamu tahu risiko menolong dia ? Dia sudah mengakui semua tuntutan.” Gandi menjelaskannya dengan perlahan-lahan.
Neva mengangguk, setelah keraguan sejenak, dia berkata lagi :”Tuan Tirta, kak Gwen adalah temanmu, sedangkan menurut hasil penyelidikan aku ….”
“Kamu menyelidiki apa ? Mencari siapa yang menyelidiki ?” Gandi memotong pembicaraannya dan melontarkan pertanyaan mematikan.
Neva tidak dapat membantah apapun, setelah itu hanya berkata :”Itu, itu …”
Gandi melambaikan tangan dan melangkahi pembahasan ini.
Komunikasi bersama Neva benar-benar sangat sulit, namun Gandi mengetahui dengan jelas bahwa Fandi yang ikut campur dalam kejadian tersebut.
Akan tetapi Neva selalu merasa dirinya telah berhasil mengelabui Gandi dan selalu bersembunyi.
“Kamu sekarang hanya perlu kasih tahu aku, kamu mau menolong dia atau tidak ?”
“Mau !” Neva menjawab dengan nekat.
Meskipun risikonya sangat besar, Neva tetap saja mau mencobanya.
“Baik, aku mengerti.” Gandi menjawab dengan gaya datar, Neva yang melihatnya juga terbengong di tempat.
Mengerti ? Mengerti apanya ?
Jadi Gandi sudah setuju untuk membantu dirinya ?
Gandi langsung mengambil ponsel yang berada di sampingnya dan menghubungi seseorang.
“Selidiki rincian kasus keluarga Garfid, lalu mencari Hotmen Law Firm yang menghadiri sesi pengadilan.”
Setelah selesai memerintah, Gandi langsung memutuskan sambungan telepon.
Neva hanya kaku terbengong dan terus menatapnya, saat ini suasana hatinya sangat kacau.
Dikarenakan dalam waktu dekat ini Neva sibuk menyelidiki kasus Gwen dan sudah banyak menghubungi kantor pengacara, namun bagaimanapun kesulitan dalam kasus tersebut terlalu tinggi, sehingga tidak ada kantor pengacara yang mau menerima permintaan tersebut.
Sementara Neva juga mengetahui bahwa Hotmen Law Firm adalah kantor pengacara tingkat pertama dalam negeri.
Asalkan kasus yang diwakili oleh mereka, mereka dapat memenangkan gugatan dengan mudah, pihak yang kalah gugat bahkan harus membayar kompensasi.
Namun prasyarat dalam hal ini yaitu harus sanggup menahan tekanan dari keluarga Garfid, sedangkan Gandi sudah mewakili seluruh keluarga Tirta, oleh sebab itu tekanan dari keluarga Garfid sudah bukan sebuah masalah lagi.
Neva membuka mulut dan ingin berbicara, akan tetapi dia merasa hanya berterima kasih saja cenderung sangat biasa.
Akhirnya Neva hanya menggeleng kepala dan berkata dengan nada bersalah : “Maaf, tuan Tirta, aku selalu merepotkanmu… mengenai masalah keluarga Garfid ….”
“Baguslah kalau tahu merepotkan, seandainya sudah meminta bantuanku, bukannya harus memberikan imbalan ya ?” Gandi menggunakan ponselnya untuk menggaruk leher Richie, Richie yang terasa nyaman juga menelentangkan tubuhnya.
Imbalan …. Wajah Neva memerah dalam seketika, sepertinya dirinya bisa menebak maksud pembicaraan Gandi.
Akhirnya Neva berkata dengan suara ringan : “Tuan Tirta, sekarang, masih pagi hari ….”
“Pagi hari ?” Gandi mengulangi dua kata tersebut dengan reaksi bingung, otak pemikirannya masih belum sempat mengerti maksud pembicaraan Neva, setelah melihat wajah Neva yang memerah hingga lehernya, Gandi langsung tertawa keceplosan.
“Kamu sudah begitu tidak sabar ya ?” Gandi sambil berbicara sambil menjauhkan tubuh Richie, agar Richie dapat bermain sendiri. Setelah itu seluruh tubuhnya langsung menindih ke tubuh Neva yang telah dibatasi oleh meja tamu.
Neva merasa tegang dan grogi, setelah itu berkata dengan suara terputus-putus : “Tuan …tuan Tirta ….”
Saat ini tangan Gandi sedang mengelus wajah Neva dan terus menuju ke bawah.
Setelah itu berhenti di bagian dada Neva dan mencubit dengan kuat, tubuh Neva juga kaku dalam seketika.
Gorden di samping mereka masih belum ditarik, apabila ada orang bertubuh tinggi yang melalui sana, pastinya akan melihat adegan bermesraan antara mereka berdua.
Setelah berpikir sampai di sini, hati Neva bahkan memiliki sejenis rasa yang janggal.
“Aku hanya ada satu permintaan !”
Gandi tiba-tiba melepaskan tangannya dan duduk kembali ke atas sofa.
Neva kaku terbengong, adegan lanjutan yang dibayangkan dirinya tidak terjadi, namun hatinya malahan merasa sedikit kecewa.
“Asalkan dapat menolong kak Gwen, aku akan menempati segala permintaan tuan Tirta.”
Neva menjawab dengan tanpa ragu, dalam hatinya mulai berbisik sendiri.
Meskipun dirinya tidak menyetujui permintaan Gandi, bukannya Gandi juga bakal bertindak seenak hati terhadap dirinya ya ?
“Kita sudah lama menikah, masalah keturunan juga harus diselesaikan !” Gandi berkata.
Neva sedikit kaget, dalam seketika ini dia bahkan sedikit curiga dengan pendengaran sendiri.
Oleh sebab itu dia menjawab nada gagap : “Tuan, tuan Tirta, apa, apa maksudmu ?”
“Melahirkan anak kita ! Ibu sangat kesepian di rumah, dia butuh anak yang menemani.”
Melihat Neva yang masih berlagak bodoh, Gandi berkata dengan terus terang.
Sebenarnya dia sendiri juga tidak mengerti alasannya, padahal hanya menginginkan seorang anak saja.
Namun dia malahan lama merenung dan menggunakan ibunya sebagai alasan.
Seolah-olah sedang berusaha meyakinkan diri sendiri ?
Neva terasa ragu, hal ini adalah cita-citanya dirinya dulu, cita-cita awal dirinya pada saat bersama Gandi.
Akan tetapi dikarenakan contoh pada sebelumnya, sehingga Neva merasa sedikit panik dan ragu.
Dikarenakan Neva yang tidak menjawab apapun, reaksi wajah Gandi menjadi semakin seram.
Gandi tersenyum sinis dan berkata : “Kalau memang tidak mau, aku juga tidak paksa. Anggap saja kejadian hari ini tidak pernah terjadi !”
Setelah itu Gandi mengambil ponselnya dan menghubungi Rey : “Kasus keluarga Garfid tidak perlu urus lagi, tidak perlu peduli lagi !”
Rey sedikit bingung ketika menerima telepon tersebut.
Dikarenakan kasus keluarga Garfid sudah akan masuk sesi pengadilan, sehingga Rey sudah mengatur orang untuk menghubungi Hotmen Law Firm ketika menerima perintah dari Gandi.
Pada barusan saja bahkan sudah selesai menandatangani kontrak kerja sama.
Awalnya dia mengira semuanya telah berhasil diselesaikan, namun telepon dari Gandi untuk kedua kalinya malah menghancurkan harapannya.
Rey ragu sejenak dan bertanya dengan gaya takut : “Tuan Tirta, kita sudah menandatangani kontrak, apabila berakhir pada saat ini, kita harus membayar uang kompensasi yang sangat besar ….”
Rey mendengar suara Gandi yang sedang tersenyum sinis, dalam hatinya merinding seketika, sepertinya sudah tidak ada harapan lagi.
Namun pada saat ini juga dia mendengar suara Neva yang sedang berbicara : “Jangan, tuan Tirta, aku setuju, aku menyetujui semuanya !”
Rey kaku di tempat, dia mendengar Gandi mengatakan kepadanya bahwa semuanya mengikuti rencana lama, setelah itu sambungannya langsung diputuskan.
Neva barusan hanya sekedar merasa panik, hatinya tetap saja menginginkan hal tersebut.
Akan tetapi hanya karena keraguan sejenak, Gandi malah salah paham terhadap maksudnya.
Dia tidak mengerti mengapa Gandi tiba-tiba menginginkan seorang anak, apakah berhubungan dengan Sabrina ?
Sepertinya tidak, meskipun Gandi menyukainya, namun juga tidak bakal mengantarnya dengan begitu terburu-buru.
Oleh sebab itu alasannya hanya ada satu, yaitu Gandi tidak dapat menahan tekanan dari Shinta, sehingga harus melahirkan anak untuk bertanggung jawab kepada Shinta.
Dikarenakan kejadian kali ini, hubungan mereka berdua juga mengalami perubahan.
Neva mencari alasan untuk membeli sayur di luar, lalu menyiapkan masakan makan siang yang tidak tergolong mewah.
Setelah selesai makan, Neva dan Gandi sama-sama memandikan Richie.
Namun pada pertengahan proses, Richie terus memberontak dan Neva juga tidak dapat mengendalikannya.
Pada akhirnya Neva diusir oleh Gandi, dengan bahasa Gandi, apabila membiarkan Neva yang ikut memandikan Richie, hasilnya akan menjadi Neva yang dimandikan oleh Richie.
Pada waktu sore, Gandi keluar untuk sedikit urusan kantor.
Pada jam enam malam.
Gandi menelepon Neva dan memberitahukan bahwa dirinya akan pulang telat, sehingga Neva tidak perlu menanti dirinya lagi.
Sebenarnya Neva merasa sedikit takut karena tempat tersebut yang cenderung gelap.
Dia tidak memberitahukan satu hal kepada Gandi, yaitu sejak melalui kejadian negara W, sepertinya dia telah mengidap Claustrophobia.
Dalam menghadapi ruangan tertutup dan kegelapan, dia memiliki rasa ketakutan yang tidak dapat dijelaskan.
Neva berbaring di atas kasur dan meringkuk tubuhnya, sedangkan lampu di dalam kamar tetap menyala dengan terang.
Meskipun sudah sangat kantuk, Neva tetap saja tidak ingin tidur, dia harus menanti Gandi.
Novel Terkait
My Charming Wife
Diana AndrikaSang Pendosa
DoniDemanding Husband
MarshallMata Superman
BrickMenunggumu Kembali
NovanMy Charming Lady Boss
AndikaCinta Yang Dalam×
- Bab 1 Menyelamatkan Hidup Adik Laki-Laki
- Bab 2 Memberi Uang Kepadanya
- Bab 3 Dia Mengatakan Aku Cantik
- Bab 4 Kesepakatan Mendadak
- Bab 5 Neva Mengorbankan Tubuhnya
- Bab 6 Memutar Balikan Fakta
- Bab 7 Tidak Bisa Melarikan Diri Dari Takdir
- Bab 8 Bertaruh Denganku
- Bab 9 Nana yang Baik
- Bab 10 Mengambil Sesuai Keperluan
- Bab 11 Mempublikasikan
- Bab 12 Malam Pernikahan
- Bab 13 Kamu Minum Kebanyakan
- Bab 14 Penuh Cinta
- Bab 15 Pak Gandi, Jangan Begitu!
- Bab 16 Tidak Kenal Lelah
- Bab 17 Datang Memprovokasi
- Bab 18 Pacarku Sangat Lembut Padaku
- Bab 19 Kita Suami Istri
- Bab 20 Terluka
- Bab 21 Perselisihan
- Bab 22 Konyol
- Bab 23-24 Lempar Keluar
- Bab 25 Tidak Peduli
- Bab 26 Hilang ?
- Bab 27 Dokumen
- Bab 28 Ayah Yang Tampan
- Bab 29 Badut
- Bab 30 Berita Utama Di Instagram
- BAB 31 Sikap Ibu Tirta
- Bab 32 Harus Pulang
- Bab 33 Gandi Terluka
- Bab 34 Nasehat
- Bab 35 Merepotkan
- Bab 36 Maaf
- Bab 37 Air mata
- Bab 38 Sebuah Tamparan Diwajah
- Bab 39 Apakah Bisa Lebih Dekat Sedikit Lagi?
- Bab 40 Penampilan Saling Mencintai
- Bab 41 Sampai Jumpa Kamu
- Bab 42 Orang Berubah Keadaan Sama
- Bab 43 Keraguan Gandi Tirta
- Bab 44 Berlagak Pahlawan
- Bab 45 Habiskan Bersamaku
- Bab 46 Berbelanja
- Bab 47 Sangat cocok
- Bab 48 Tunggu Sebentar
- Bab 49 Wanita Yang Tidak Tahu Diri
- Bab 50 Orang Yang Paling Dibenci
- Bab 51 Tersadarkan
- Bab 52 Pria Harus Menyayangi Istri
- Bab 53 Mati Memegang Kedudukan
- Bab 54 Meremehkan
- Bab 55 Menunggu Suamiku Datang Menjemput
- Bab 56 Ke Kiri Pulang Ke Kanan Menjemputnya
- Bab 57 Gadis Yang Baik
- Bab 58 Kalah
- Bab 59 Berubah
- Bab 60 Wanita Paling Berbakat
- Bab 61 Tidak Menyukainya
- Bab 62 Keuntungan
- Bab 63 Makan Bersama
- Bab 64 Berakting Sebagai Istri Yang Baik
- Bab 65 Kehangatan Neva
- Bab 66 Hal Besar Terjadi
- Bab 67 Pura-Pura Oon
- Bab 68 Si Jelek
- Bab 69 Kenyataan
- Bab 70 Kalau Ada Pilihan
- Bab 71 Satu-Satunya
- Bab 72 Alasan
- Bab 73 Konyol
- Bab 74 Penyakit Datang Tidak Terduga
- Bab 75 Pesta Kelas Atas
- Bab 76 Memandang Rendah
- Bab 77 Otaknya Rusak
- Bab 78 Pilihan Paling Sulit
- Bab 79 Kabar Baik
- Bab 80 Seperti Burung
- Bab 81 Bahkan Tidak Menginginkan Nyawa
- Bab 82 Berita Heboh
- Bab 83 Menambah Minyak Di Api Yang Membara
- Bab 84 Membatasi Hubungan
- Bab 85 Bayangan Tubuh
- Bab 86 Orang Baik
- Bab 87 Pemeriksaan Dadakan
- Bab 88 Romantis
- Bab 89 Kegelisahan
- Bab 90 Situasi Membaik
- Bab 91 Kejadian Masa Lalu
- Bab 92 Adik Ipar
- Bab 93 Anemia
- Bab 94 Intuisi
- Bab 95 Mengecilkan Masalah
- Bab 96 Takdir
- Bab 97 Kakak Ipar Yang Hebat
- Bab 98 Jaga Baik Anj*ngmu
- Bab 99 Rindu
- Bab 100 Marah
- Bab 101 Ayah Dan Putri Itu Bertemu Secara Tidak Disengaja
- Bab 102 Tempatnya Bersandar Seumur Hidup Ini
- Bab 103 Tercengang
- Bab 104 Neva Dalam Bahaya
- Bab 105 Pahlawan
- Bab 106 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 107 Kenyataan
- Bab 108 Perhatian
- Bab 109 Demam
- Bab 110 Jebakan Julia
- Bab 111 Hukum Karma
- Bab 112 Anak Bandel
- Bab 113 Kartu Orang Baik
- Bab 114 Cinta Milik Dirinya, Dia Tidak Tahu
- Bab 115 Penjelasan Gandi
- Bab 116 Alergi
- Bab 117 Mengabaikan
- Bab 118 Dilukai
- Bab 119 Cinta Yang Pura-Pura
- Bab 120 Serakah
- Bab 121 Mabuk
- Bab 122 Bawa Wanita Ini Pergi
- Bab 123 Depresi
- Bab 124 Bakti Anak Yang Tidak Dikenal
- Bab 125 Kasih Sayang Ibu Dan Anak
- Bab 126 Meminta Uang
- Bab 127 Dua Ratus Miliar
- Bab 128 Mimpi Karena Rindu
- Bab 129 Berkompromi
- Bab 130 Kecantikan Neva
- Bab 131 Minta Tolong
- Bab 132 Memukulnya Sampai Mati
- Bab 133 Tidak Tahu Bersikap Lembut
- Bab 134 Kontrak
- Bab 135 Telpon Dari Dia Lagi
- Bab 136 Pelacur Centil
- Bab 137 Umpan
- Bab 138 Menyebutkan Kelemahan
- Bab 139 Pesta
- Bab 140 Saksi
- Bab 141 Perlakukan Diri Sendiri Dengan Baik
- Bab 142 Uang Kaget
- Bab 143 Biar Dia Datang Mencariku
- Bab 144 Lubang Tanpa Dasar
- Bab 145 Ada Orang Yang Bertindak
- Bab 146 Kesukaan Yang Tersembunyi
- Bab 147 Dia Masih Merupakan Seorang Siswa
- Bab 148 Orang Yang Berwajah Dingin Tetapi Berhati Hangat
- Bab 149 Tahun-Tahun Mengenal Tuan Tirta
- Bab 150 Mengantar Diri Untuk Dipermalukan
- Bab 151 Kamu Takut Aku
- Bab 152 Cari Mati
- Bab 153 Kritis
- Bab 154 Vegetatif
- Bab 155 Mimpi Buruk
- Bab 156 Bangun
- Bab 157 Blokir Jalan
- Bab 158 Kala Itu dan Sekarang
- Bab 159 Sudah Cukup Belum
- Bab 160 Tahu Diri
- Bab 161 Kamu Tidak Pantas
- Bab 162 Arogan
- Bab 163 Dilema
- Bab 164 Mengadu
- Bab 165 Sukses Atau Gagal Tergantung Pada Ini
- Bab 166 Terjebak
- Bab 167 Apakah Kamu Sudah Senang
- Bab 168 Cinta Yang Tak Berbalaskan
- Bab 169 Difitnah
- Bab 170 Hidup Atau Mati
- Bab 171 Kematian Nyawa Kecil
- Bab 172 Kakak Telah Datang Melihatmu
- Bab 173 Kesempatan Untuk Mengakui Kesalahan
- Bab 174 Tidak Mau Pergi Ke Manapun
- Bab 175 Kekejaman Dunia Maya
- Bab 176 Bertambah Satu Orang
- Bab 177 Berpisah
- Bab 178 Pernikahan Yang Buruk
- Bab 179 Kesepian
- Bab 180 Kelak Jangan Datang Lagi
- Bab 181 Tidak Ada Yang Enak Dipandang
- Bab 182 Istriku Tidak Bisa Minum Bir
- Bab 183 Menyusahkan
- Bab 184 Tatapan Matanya
- Bab 185 Melahap Kue Besar Sendiri
- Bab 186 Gadis Kecil Lebih Manis Darimu
- Bab 187 Membeberkan
- Bab 188 Aku Adalah Masalah
- Bab 189 Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 190 Merasa Bersalah
- Bab 191 Minum Bir
- Bab 192 Sampai Jumpa Di Kehidupan Selanjutnya
- Bab 193 Membunuh Orang
- Bab 194 Balas Dendam
- Bab 195 Perempuan Yang Merepotkan
- Bab 196 Setumpuk Sampah
- Bab 197 Ketulusan Keluarga Garfid
- Bab 198 Kamu Telah Menebaknya Dengan Benar
- Bab 199 Tiga Detik Tidak Pukul, Menjadi Nakal
- Bab 200 Sudut Bibir Yang Naik Ke Atas
- Bab 201 Ancaman Julia
- Bab 202 Kehangatannya
- Bab 203 Sengaja Ya?
- Bab 204 Seluruh Penjuru Dunia
- Bab 205 Burung Unta
- Bab 206 Membunuh Sekeluarganya
- Bab 207 Wanitaku Hanya Dirimu Saja
- Bab 208 Hanya Diriku Yang Pernah Menjadi Wanitanya
- Bab 209 Aku Benar-Benar Sudah Sangat Lelah
- Bab 210 Bos Richie yang Berprinsip
- Bab 211 Ciuman Halus
- Bab 212 Kewajiban Suami Istri
- Bab 213 Apakah Kamu Menyukaiku?
- Bab 214 Jangan-Jangan Otaknya Sudah Rusak?
- Bab 215 Pemicu Terakhir
- Bab 216 Aktif
- Bab 217 Kontroversi Kontrasepsi
- Bab 218 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan?
- Bab 219 Melebih-lebihkan
- Bab 220 Kakak Ipar
- Bab 221 Jalan Shivas
- Bab 222 Paling Parah Mengulang Kembali Dari Awal
- Bab 223 Merundingkan sesuatu
- Bab 224 Hal Yang Benar Dengan Orang Yang Tidak Tepat (1)
- Bab 224 Membicarakan Kejadian Tidak Membicarakan Orangnya
- Bab 225 Rasa Air Mata
- Bab 226 Kebetulan
- Bab 227 Apakah Sudah Sampai Waktu Yang Hancur Sepenuhnya?
- Bab 228 Perlu Pertukaran
- Bab 229 Sebenarnya Aku Juga Pernah Menyukaimu
- Bab 230 Orang Yang Tak Berperasaan
- Bab 231 Hancurkan Dia
- Bab 232 Permainan
- Bab 233 Genit
- Bab 234 Suasana Hati Richie Yang Buruk
- Bab 235 Dia Telah Kembali
- Bab 236 Pria Yang Memanjat Balkon
- Bab 237 Tidak Cinta
- Bab 238 Memalukan
- Bab 239 Dukungan
- Bab 240 Satu-Satunya Orang Cerdas Di Dunia
- Bab 241 Pulang
- Bab 242 Kamu Sendiri Yang Memilih
- Bab 243 Kemana Saja Tidak Lupa Menggoda
- Bab 244 Ada, Tapi Sudah Meninggal
- Bab 245 Dikurung
- Bab 246 Mak Comblang Paruh Waktu
- Bab 247 Datang Seorang Teman
- Bab 248 Kesalahan Sendiri Ditanggung Sendiri
- Bab 249 Aku Ingin Menunggumu Pulang
- Bab 250 Wajah Adalah Benda Yang Bagus
- Bab 251 Perbedaan Cinta Murni
- Bab 252 Berasa Naik Ke Surga
- Bab 253 Dia Menyukainya Tetapi Tidak Mau
- Bab 254 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Lagi
- Bab 255 Marah
- Bab 256 Terjadi Sesuatu Dengan Tuan Muda
- Bab 257 Terima Kasih, Neva
- Bab 258 Mengapa Kecelakaan Tidak Terjadi Padamu
- Bab 259 Dia Menang
- Bab 260 Ketidaknyamanan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 261 Berbagi Suka Dan Duka
- Bab 262 Kakek
- Bab 263 Semua Pria Itu Sama
- Bab 264 Tokoh Besar
- Bab 265 Tidak Bagus!
- Bab 266 Legal Officer Wanita
- Bab 267 Gadis Kecil Yang Dipungut
- Bab 268 Wow, Harum Sekali!
- Bab 269 Petani Dan Ular
- Bab 270 Darah Daging Keluarga Yang
- Bab 271 6 Orang Mama
- Bab 272 Permintaan Berty
- Bab 273 Masuk Dapur
- Bab 274 Maksud Hatinya
- Bab 275 Putus Harapan
- Bab 276 Peperangan
- Bab 277 Mengembalikannya Berlipat Ganda
- Bab 278 Aku Sangat Mengganggu Ya
- Bab 279 Perubahan Di Acara Pernikahan
- Bab 280 Menginginkan Anak
- Bab 281 Memberikan Sebuah Kejutan Kepadanya
- Bab 282 Pernikahan
- Bab 283 Dia Yang Mana Yang Asli?
- Bab 284 Aku Memanggilmu Adik, Kamu Juga Tidak Menjawabnya
- Bab 285 Orang Yang Paling Lembut Di Dunia
- Bab 286 Tes DNA
- Bab 287 Dua Buah Mayat
- Bab 288 Selamat Tinggal Cintaku
- Bab 289 Kemanapun Tidak Boleh Pergi
- Bab 290 Aku Mencintaimu
- Bab 291 Kemanusiaan Dan Ancaman
- Bab 292 Penjahat Mutlak
- Bab 293 Enam Puluh Milyar Dan Nyawa Manusia
- Bab 294 Empat Triliun, Kamu Pergilah Sana
- Bab 295 Surat Yang Dia Tinggalkan
- Bab 296 Perusahaan Aska Bangkrut
- Bab 297 Kebaikannya
- Bab 298 Dia Sudah Tiada
- Bab 299 Maaf
- Bab 300 Paman Dan Anak Perempuan
- Bab 301 Bertumbuh Bersama
- Bab 302 Paman Harus Melindungi Nana Dan Ibu
- Bab 303 Keputusan Gandi
- Bab 304 Julia Morez diculik
- Bab 305 Perdagangan Web Gelap
- Bab 306 Hatinya Hanya Ada Satu Orang
- Bab 307 Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 308 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 309 Yang Terindah Di Lubuk Hati
- Bab 310 Aku Bersedia Dimarahi Olehmu Seumur Hidup
- Bab 311 Wanitaku
- Bab 312 Jongkok Di Pojokan
- Bab 313 Aku Menganti Kerugian Kamu
- Bab 314 Kamu Sangat Tertarik Kepada Dia
- Bab 315 Kertas Tidak Bisa Menahan Api
- Bab 316 Apakah Rasanya Seperti Yang Kamu Inginkan?
- Bab 317 Aku Hanya Ingin Mendekatimu
- Bab 318 Membutakan Matanya
- Bab 319 Pasti Sangat Bahagia
- Bab 320 Mengunci Hati Kamu
- Bab 321 Orang Asing di Meja Makan
- Bab 322 Orang Yang Mengganggu, Kakinya Akan Dipotong
- Bab 323 Aku Suka Kamu Menemaniku
- Bab 324 Kebenaran
- Bab 325 Sejarah Tersembunyi Keluarga Yang
- Bab 326 Ada Apa Ini?
- Bab 327 Berbohong
- Bab 328 Dia Hampir Mati
- Bab 329 Permohonan Untuk Tetap Hidup
- Bab 330 Penyelamat
- Bab 331 Merahasiakan Identitas Orang Yang Mendonorkan Darah
- Bab 332 Nyonya Presdir
- Bab 333 Pria Jahat
- Bab 334 Biaya Terima Kasih
- Bab 335 Apa yang Kamu Inginkan Dariku, Agar Kamu Merasa Puas
- Bab 336 Kedepannya Jangan Menangis Lagi
- Bab 337 Impian Kehidupan Cinta
- Bab 338 Pak Tua Yang Memancing Ikan
- Bab 339 Bertindak Terlalu Berlebihan
- Bab 340 Wanita Bikini
- Bab 341 Barter
- Bab 342 Anak
- Bab 343 Tidak Selezat Pangsit
- Bab 344 Bawa Ibu Kembali
- Bab 345 Seolah Tidak Mengenal Sanak Keluarga
- Bab 346 Menjauhlah Dariku
- Bab 347 Kemesraan Di Sisi Gelap
- Bab 348 Ayo Kita Pacaran
- Bab 349 Karier
- Bab 350 Posisi Yang Didapatkan Dengan Menaiki Ranjang
- Bab 351 Aku Akan Bertanggung Jawab Padamu
- Bab 352 Bertaruh Dengan Ayah
- Bab 353 Ayahku Adalah Kepala Sekolah
- Bab 354 Aku tidak keberatan membantumu mendisiplikannya
- Bab 355 Nyali cukup besar
- Bab 356 Hal yang mengerikan
- Bab 357 Kamu Jangan Bicara Sembarangan Ya
- Bab 358 Menerima Resikonya
- Bab 359 Dia Bilang, Itu Putrinya
- Bab 360 Merokok Buruk Bagi Kesehatanmu
- Bab 361 Apakah Ada Sesuatu di Wajahku
- Bab 362 Pergi Membuka Kamar?
- Bab 363 Ingatan Hancur
- Bab 346 Tuan Tirta, Berbicaralah Dengan Baik
- Bab 365 Tidak Ada Yang Berani Mengatakan Keburukan Aku Dan Kamu
- Bab 366 Antar Saudara
- Bab 367 Karena Direktur Yang Memiliki Temperamen Baik
- Bab 368 Kamu Bisa Belagu Sampai Kapan
- Bab 369 Aku Orangnya Lebih Cinta Damai
- Bab 370 Semuanya Mengandalkan Sponsor Elit
- Bab 371 Penasihat
- Bab 372 Masalah Sepele Ini, Kapan Saja Dikerjakan Juga Sama
- Bab 373 Seratus Tangkai Bunga Mawar Ungu
- Bab 374 Nasib Akhir Penyanjung
- Bab 375 Keputusasaan Dan Harapan
- Bab 376 Utarakan Perasaanmu, Bersikap Lebih Berani
- Bab 377 Setiap Perbuatanku Hanya Boleh Dilakukan Untukmu
- Bab 378 Tuan Gandi, Kamu Benar-benar Buta
- Bab 379 Melakukan Sesuatu Yang Penting
- Bab 380 Hal Yang Hanya Terjadi Pada Sepasangan Kekasih
- Bab 381 Aku Di Sini Melihatmu Kembali
- Bab 382 Akankah Ibu dan Paman Gandi tidur bersama?
- Bab 383 Pikiran Gadis
- Bab 384 Kamu pernah kehilangan ingatan, Apa kamu lupa
- Bab 385 Kesehatan Tubuh Pertama, Jangan Kecapekan
- Bab 386 Pakaian Tidak Rapi Dan Kaki Lemas
- Bab 387 Pacar Gosip